Konten dihapus Konten ditambahkan
Fuxtigma (bicara | kontrib)
Fuxtigma (bicara | kontrib)
(3 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 17:
 
 
*
== Penularan ==
* Darah yang terkontaminasi HIV
* Cairan seksual dari vagina, penis, dan anus
* Air Susu Ibu<ref>https://www.cdc.gov/hiv/basics/hiv-transmission/body-fluids.html</ref>
 
== Sejarah ==
Baris 97 ⟶ 94:
 
== Penularan dan pencegahan ==
HIV dapat ditularkan melalui injeksi langsung ke aliran darah, serta kontak [[membran mukosa]] atau jaringan yang terlukan dengan cairan tubuh tertentu yang berasal dari penderita HIV.<ref name="p3" /> Cairan tertentu itu meliputi [[darah]], semen, sekresi vagina, dan [[ASI]].<ref name="p3">{{Cite web |url=http://www.cdc.gov/hiv/resources/qa/transmission.htm |title=Center for Disease Control and Prevention:HIV Transmission |access-date=2011-05-31 |archive-date=2012-06-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120607023525/http://www.cdc.gov/hiv/resources/qa/transmission.htm |dead-url=no }}</ref> Beberapa jalur penularan HIV yang telah diketahui adalah melalui hubungan seksual, dari ibu ke anak (perinatal), penggunaan obat-obatan intravena, transfusi dan [[transplantasi]], serta paparan pekerjaan.<ref name="p2" /> Tetapi untuk '''tiap satu kali tindakan''', maka yang paling berisiko adalah [[transfusi darah]] dari donor darah penderita HIV dimana kemungkinan resipien terkena HIV mencapai 90 persen, sedangkan ibu hamil penderita HIV yang melahirkan dan menyusuinya kemungkinan akan menularkan pada bayinya HIV sebesar 25 persen, tetapi dengan pemberian obat-obatan dan penanganan yang tepat pada saat kelahiran dan sesudahnya, maka angka ini dapat ditekan menjadi 1 sampai 2 persen saja.Sekarang ini semua darah dari donor mengalami penapisan HIV, sehingga kasus penularan melalui transfusi darah boleh dikatakan sudah tidak ada lagi.
 
=== Hubungan seksual ===
Baris 105 ⟶ 102:
 
=== Ibu ke anak (transmisi perinatal) ===
Penularan HIV dari ibu ke anak dapat terjadi melalui infeksi ''in utero'', saat proses persalinan, dan melalui pemberian ASI.<ref name="p2" /> Beberapa faktor maternal dan eksternal lainnya dapat mempengaruhi transmisi HIV ke bayi, di antaranya banyaknya virus dan sel imun pada trisemester pertama, kelahiran prematur, dan lain-lain.<ref name="p2" /> Penurunan sel imun (CD4+) pada ibu dan tingginya RNA virus dapat meningkatkan risiko penularan HIV dari ibu ke anak. Selain itu, sebuah studi pada wanita hamil di Malawi dan AS juga menyebutkan bahwa kekurangan vitamin A dapat meningkatkan risiko infeksi HIV. Risiko penularan perinatal dapat dilakukan dengan persalinan secara caesar, tidak memberikan ASI, dan pemberian AZTARV pada masa akhir kehamilan dan setelah kelahiran bayi.<ref name="p2">[http://trace.tennessee.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1554&context=utk_chanhonoproj&sei-redir=1#search=%22HIV+structure%22 Trace: Tennessee Research and Creative Exchange] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210412114541/https://trace.tennessee.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1554&context=utk_chanhonoproj&sei-redir=1#search=%22HIV+structure%22 |date=2021-04-12 }} Jonathan Richard Hughes. 2002. HIV: Structure, Life Cycle, and Pathogenecity.</ref> Di sebagian negara berkembang, pencegahan pemberian ASI dari penderita HIV/AIDS kepada bayi menghadapi kesulitan karena harga susu formula sebagai pengganti relatif mahal.<ref name="perinatal" /> Selain itu, para ibu juga harus memiliki akses ke air bersih dan memahami cara mempersiapan susu formula yang tepat.<ref name="perinatal">[http://www.rand.org/content/dam/rand/pubs/drafts/2005/DRU3071.pdf RAND Health] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220720001508/https://www.rand.org/content/dam/rand/pubs/drafts/2005/DRU3071.pdf |date=2022-07-20 }} Michael A. Stoto, Ann S. Goldman. 2003. Preventing Perinatal Transmission of HIV.</ref>
 
=== Lain-lain ===
Baris 117 ⟶ 114:
 
== Lihat pula ==
* [[Tidak Terdeteksi = Tidak Menularkan|TDTM]]
* [[ARV]]
* [[Faktor NE]]