'''Bilangan iodin''' (atau "bilangan penyerapan iodin" atau "indeks iodin") dalam [[ilmu kimia]] adalah massa [[iodin]] dalam gram yang terserap pada 100 gram suatu [[zat kimia]] pada kondisi pengujian yang digunakan. Bilangan iodin sering digunakan untuk menentukan jumlah ketidakjenuhan dalam [[asam lemak]]. Ketidakjenuhan tersebut berada dalam bentuk ikatan rangkap, yang akan bereaksi dengan senyawa iodin. Semakin tinggi bilangan iodin, semakin banyak pula ikatan C=C yang ada pada lemak tersebut.<ref name=Ullmann>{{cite encyclopedia |first=Alfred |last=Thomas |title=Fats and Fatty Oils|encyclopedia=Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry |publisher=Wiley-VCH |place=Weinheim |year=2002 |doi=10.1002/14356007.a10_173}}</ref>
Pada tabel (di bawah)berikut dapat terlihat bahwa [[minyak kelapa]] sangat jenuh, sehingga sangat baik digunakan dalam pembuatan [[sabun]]. Di sisi lain, minyak biji rami sangat tidak jenuh, yang membuatnyamembuat minyak kering, sangat cocok digunakan dalam pembuatan [[cat minyak]].
== Tabel bilangan iodin ==
== Metodologi ==
Analisis bilangan iodin merupakan contoh [[iodometri]]. Suatu larutan iodin berwarna kuning/coklat.cokelat Ketika iniketika ditambahkan ke dalam larutan yang akan diuji, tetapi,. setiapSetiap gugus kimia (biasanya dalam tes ini adalah ikatan rangkap C=C) yang bereaksi dengan Iodium secara efektif mengurangi kekuatan, atau besarnya warna (dengan mengambil Iodium dari larutan). Dengan demikian, jumlah iodium yang diperlukan untuk membuat larutan tetap mempertahankan karakteristik warna kuning/coklatcokelat dapat secara efektif digunakan untuk menentukan jumlah gugus sensitif iodium yang terdapat dalam larutan.
[[Reaksi kimia]] yang terkait dengan metode analisis ini melibatkan pembentukan diiodo alkana (R dan R' melambangkan [[alkil]] atau gugus organik lainnya):
:<math>\mathrm{R{-}CH{=}CH{-}R' + I_2 \longrightarrow R{-}CHI{-}CHI{-}R'}</math>
Alkana prekursor (RCH=CHR') tidak berwarna dan begitu pula produk organoiodin (RCHI-CHIR').
Dalam prosedur khusus, asam lemak diberi perlakuan dengan dengan larutan Hanuš atau [[larutan Wijs|Wijs]] berlebih, yang, berturut-berturut, merupaka larutan [[iodin monobromida]] (IBr) dan [[iodin monoklorida]] (ICl) dalam [[asam asetat]] glasial. Iodium monobromida (atau monoklorida) yang tak bereaksi kemudian dibiarkan bereaksi dengan [[kalium iodida]], mengubahnya menjadi iodium, yang konsentrasinya dapat ditentukan dengan titrasi dengan [[natrium tiosulfat]].<ref name="pmid8012219">{{cite journal |author=Firestone D |title=Determination of the iodine value of oils and fats: summary of collaborative study |journal=J AOAC Int. |date=Mei–Juni 1994 |volume=77 |issue=3 |pages=674–6 |pmid=8012219}}</ref><ref>''Obtaining the Iodine Value of Various Oils via Bromination with Pyridinium Tribromide'' Michael Simurdiak, Olushola Olukoga, and Kirk Hedberg Journal of Chemical Education Article ASAP {{DOI|10.1021/acs.jchemed.5b00283}} </ref>
== Metode penentuan bilangan iodin ==
=== Iodin Huebl ===
Hüebl memperkenalkan bilangan iodin yang mentitrasimenitrasi lemak dalam keberadaan merkuri klorida dengan iodium, tetapi dengan pereaksi yang sebenarnya (mungkin iodium klorida) yang dibentuk secara [[in situ]] dari merkuri klorida dan iodium.
=== Bilangan iodin Wijs ===
([[Brominasi]] ikatan rangkap dalam gelap, mereduksi bromin berlebih dengan [[iodid]], [[titrasi kembali]] [[iodin]] dengan tiosulfat)
Lemak dicampurkan dengan bromin berlebih. Bromin ini mengadisi ikatan rangkap pada [[Lemak|lemak tak jenuh]]. Reaksi ini harus dilakukan dalam gelap, karena pembentukan radikal bromin didorong oleh adanya cahaya. Hal ini akan menyebabkan reaksi samping yang tidak diinginkan, dan dengan demikian nilai hasil konsumsi bromin menjadi tidak tepat.
:<math>\mathrm{Br_2 + \ R_1{-}CH{=}CH{-}R_2 \longrightarrow R_1{-}CHBr{-}CHBr{-}R_2}</math>
|