Super raksasa merah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Laindan (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
(7 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Star nav}}
 
'''Super raksasa merah''' ([[Bahasa inggris|Inggris]]: ''Red Supergiant; RSG'') atau '''Maharaksasa merah''' adalah bintang super raksasa dari [[Spektrum|tipe spektrum]] [[Klasifikasi bintang|K-M]] dan kelas [[luminositas]] I. Super raksasa merah mirip dengan [[raksasa merah]]. Mereka adalah bintang terbesar di [[alam semesta]] dalam hal ukuran fisik, meskipun mereka bukan yang paling masif. Bintang-bintang ini memiliki suhu permukaan yang sangat dingin (3.500 - 4.500 K), dan jari-jari yang sangat besar.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.sciencedaily.com/terms/red_supergiant.htm|title=Red supergiant star|website=ScienceDaily|language=en|access-date=2020-08-04}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|url=https://www.universetoday.com/24731/red-supergiant-star/|title=Red Supergiant Star|last=Cain|first=Fraser|date=2009-02-05|website=Universe Today|language=en-US|access-date=2020-08-04}}</ref> Super raksasa merah sering kali sangat tidak stabil, [[Variabel berdenyut|berdenyut]] dan memiliki [[angin bintang]] yang kuat yang menghancurkan.<ref name=":4">{{Cite web|title=About Stars: Red Supergiants|url=https://jumk.de/astronomie/about-stars/red-supergiants.shtml|website=jumk.de|access-date=2020-10-07}}</ref>
 
Lima raksasa terbesar yang diketahui di galaksi adalah super raksasa merah: [[VY Canis Majoris]], [[Mu Cephei]], [[KW Sagittarii]], [[V354 Cephei]], dan [[KY Cygni]]. Masing-masing bintang ini memiliki radius lebih dari 1500 kali Matahari. Sebagai perbandingan, [[raksasa merah]] biasa hanya berukuran 200 hingga 800 kali Matahari.<ref>{{Cite web|date=2009-02-06|title=Red Supergiant Star|url=https://www.universetoday.com/24731/red-supergiant-star/|website=Universe Today|language=en-US|access-date=2020-08-11}}</ref>
 
== PropertiSifat ==
Super raksasa merah adalah [[bintang populasi I]] yang sangat masif, berevolusi, terbakar, dan ekstrem dengan kisaran massa antara 10 dan 30 [[massa matahari]]. Super raksasa merah terlihat merah karena suhu permukaannya yang rendah. Mereka berkisar dari 3.500 - 4.500 Kelvin (tipe akhir spektrum [[Bintang tipe-K|K]] hingga [[Bintang tipe-M|M]]), radius sangat besar hingga 1.500 jari-jari matahari, dan luminositas sekitar 2.000 - 30.000 L.<ref>{{Cite web|last=Parker|first=Charles Thomas|last2=Taylor|first2=Dorothea|date=2003-01-01|title=Exemplar Abstract for Aliiroseovarius crassostreae (Boettcher et al. 2005) Park et al. 2015, Pseudoroseovarius crassostreae (Boettcher et al. 2005) Sun et al. 2015 pro synon. Aliiroseovarius crassostreae (Boettcher et al. 2005) Park et al. 2015 and Roseovarius crassostreae Boettcher et al. 2005.|url=http://dx.doi.org/10.1601/ex.9525|website=The NamesforLife Abstracts|access-date=2020-11-21|last3=Garrity|first3=George M}}</ref><ref name="Massey 427">{{Cite journal|last=Massey|first=Douglas S.|date=1996-11|title=Response to Danziger, Farley, and Hout et al|url=http://dx.doi.org/10.2307/2061777|journal=Demography|volume=33|issue=4|pages=427|doi=10.2307/2061777|issn=0070-3370}}</ref><ref>{{Cite web|last=Parker|first=Charles Thomas|last2=Garrity|first2=George M|date=2003-01-01|title=Exemplar Abstract for Mycoplasma haemobos (sic) Tagawa et al. 2008, Mycoplasma haematobovis corrig. Tagawa et al. 2008, Eperythrozoon haemobos (sic) (Tagawa et al. 2008) Gupta et al. 2018 and Eperythrozoon haematobovis corrig. (Tagawa et al. 2008) Gupta et al. 2018.|url=http://dx.doi.org/10.1601/ex.32048|website=The NamesforLife Abstracts|access-date=2020-11-21}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Lévesque|first=Céline M.|date=2010-03|title=CÉLINE M. LÉVESQUE, BSC, MSC, PHD, Canada Research Chair in Oral Microbial Genetics, Dental Research Institute, Faculty of Dentistry, University of Toronto, Toronto, Canada|url=http://dx.doi.org/10.1111/j.1601-1546.2012.0283_7.x|journal=Endodontic Topics|volume=22|issue=1|pages=130–130|doi=10.1111/j.1601-1546.2012.0283_7.x|issn=1601-1538}}</ref> Menurut [[hukum Wien]], warna di mana sebuah bintang terpancar paling kuat berkaitan langsung dengan suhu permukaannya. Jadi, sementara inti mereka sangat panas, energi menyebar ke bagian dalam dan permukaan bintang dan semakin luas permukaan, semakin cepat ia dapat mendingin. Contoh bagus dari super raksasa merah adalah Betelgeuse, di rasi bintang [[Orion]].<ref name=":2">{{Cite web|url=https://www.thoughtco.com/red-supergiant-stars-3073597|title=Red Supergiants: Big, Hot, and Heading for Star Death|last=Ph. D.|first=Physics and Astronomy|last2=B. S.|first2=Physics|website=ThoughtCo|language=en|access-date=2020-08-04}}</ref>
 
Sebagian besar bintang jenis ini adalah antara 200 dan 800 kali jari-jari Matahari kita. Bintang-bintang terbesar di galaksi kita, semuanya super raksasa merah, berukuran sekitar 1.500 kali ukuran bintang rumah kita. Jari-jari yang sangat besar menjadikannya salah satu kelas bintang terbesar di [[alam semesta]] dalam hal ukuran fisik, meskipun bukan bintang yang paling bercahaya atau paling masif. Karena ukuran dan massa yang sangat besar, gravitasinya tidak cukup kuat untuk menahan materi di lapisan luar, yang menimbulkan [[laju kehilangan massa]] (MLR) yang besar dalam urutan besarnya sekitar 10-6 hingga 10-4 massa matahari tahun -1. Angin kencang ini menciptakan lapisan tebal berdebu yang membuatnya sangat sulit untuk menentukan parameter fisiknya.<ref name="Massey 427"/><ref>{{Cite web|last=Parker|first=Charles Thomas|last2=Taylor|first2=Dorothea|date=2003-01-01|title=Exemplar Abstract for Paralactobacillus selangorensis Leisner et al. 2000 non Paralactobacillus selangorensis Zheng et al. 2020, Lactobacillus selangorensis (Leisner et al. 2000) Haakensen et al. 2011 and Paralactobacillus selangorensis (Leisner et al. 2000) Zheng et al. 2020 non Paralactobacillus selangorensis Leisner et al. 2000.|url=http://dx.doi.org/10.1601/ex.5448|website=The NamesforLife Abstracts|access-date=2020-11-21|last3=Garrity|first3=George M}}</ref><ref name="dx.doi.org">{{Cite web|title=Supplementary file 1. Previous proteomic studies of HIV-infected cells.|url=http://dx.doi.org/10.7554/elife.18296.027|website=dx.doi.org|access-date=2020-11-21}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Yoon|first=Sung-Chul|last2=Cantiello|first2=Matteo|date=2010-06-16|title=EVOLUTION OF MASSIVE STARS WITH PULSATION-DRIVEN SUPERWINDS DURING THE RED SUPERGIANT PHASE|url=http://dx.doi.org/10.1088/2041-8205/717/1/l62|journal=The Astrophysical Journal|volume=717|issue=1|pages=L62–L65|doi=10.1088/2041-8205/717/1/l62|issn=2041-8205}}</ref><ref>{{Cite web|title=Figure 1: Systems design schematics from: (A) Son et al. (2010); (B) Lau et al. (2010); (C) Fujiwara et al. (2011); and (D) Gjerlufsen et al. (2011).|url=http://dx.doi.org/10.7717/peerjcs.88/fig-1|website=dx.doi.org|access-date=2020-11-21}}</ref> Akibatnya, mereka membakar bahan bakar nuklir dengan sangat cepat dan sebagian besar hanya hidup beberapa puluh juta tahun (usia mereka tergantung massa aktual mereka).<ref name=":2" />
Sebagian besar bintang jenis ini adalah antara 200 dan 800 kali jari-jari Matahari kita. Bintang-bintang terbesar di galaksi kita, semuanya super raksasa merah, berukuran sekitar 1.500 kali ukuran bintang rumah kita. Karena ukuran dan massa yang sangat besar, bintang-bintang ini membutuhkan energi yang luar biasa untuk menopangnya dan mencegah keruntuhan gravitasi. Akibarnya, mereka membakar bahan bakar nuklir dengan sangat cepat dan sebagian besar hanya hidup beberapa puluh juta tahun (usia mereka tergantung massa aktual mereka).<ref name=":2" />
 
Selain itu, RSG telah lama dikenal karena variasi cahaya [[Variabel semi-reguler|semi-reguler]] yang tidak teratur pada skala waktu minggu, bulan, tahun, ini bahkan dapat diamati dengan mata telanjang,<ref>{{Cite web|title=Movies from numerical simulations of red supergiant (st35gm04n26)|url=https://www.astro.uu.se/~bf/movie/dst35gm04n26/movie.html|website=www.astro.uu.se|access-date=2020-11-21}}</ref> sebagai kelas SRc dalam [[Katalog Umum Bintang Variabel]],<ref>{{Cite book|last=Kazarovets|first=Elena V.|last2=Sarraus|first2=Nikolai N.|url=http://dx.doi.org/10.1007/3-540-60057-4_323|title=Flares and Flashes|location=Berlin, Heidelberg|publisher=Springer Berlin Heidelberg|isbn=978-3-540-60057-2|pages=416–418}}</ref><ref>{{Cite web|last=Parker|first=Charles Thomas|last2=Taylor|first2=Dorothea|date=2003-01-01|title=Exemplar Abstract for Campylobacter pylori pylori Fox et al. 1988, Helicobacter pylori (Fox et al. 1988) Goodwin et al. 1989, Campylobacter pyloridis (sic) (Fox et al. 1988) Marshall et al. 1985 emend. Fox et al. 1989 and Campylobacter pylori corrig. (Fox et al. 1988) Marshall et al. 1985 emend. Fox et al. 1989.|url=http://dx.doi.org/10.1601/ex.3809|website=The NamesforLife Abstracts|access-date=2020-11-21|last3=Garrity|first3=George M}}</ref> yang kemudian disebabkan oleh radial. Denyut dalam model nada dasar, pertama, atau bahkan mungkin nada tambahan kedua.<ref>{{Cite journal|last=Stothers|first=Richard|date=1969-03|title=Red Supergiants and Neutrino Emission|url=http://dx.doi.org/10.1086/149923|journal=The Astrophysical Journal|volume=155|pages=935|doi=10.1086/149923|issn=0004-637X}}</ref><ref>{{Cite web|last=Wood|first=John R. I.|last2=Muñoz-Rodríguez|first2=Pablo|date=2020-03-16|title=Figure 2 from: Wood JR.I, Muñoz-Rodríguez P, Williams BR.M, Scotland RW (2020) A foundation monograph of Ipomoea (Convolvulaceae) in the New World. PhytoKeys 143: 1-823. https://doi.org/10.3897/phytokeys.143.32821|url=http://dx.doi.org/10.3897/phytokeys.143.32821.figure2|website=dx.doi.org|access-date=2020-11-21|last3=Williams|first3=Bethany R. M.|last4=Scotland|first4=Robert W.}}</ref><ref>{{Cite web|last=Parker|first=Charles Thomas|last2=Taylor|first2=Dorothea|date=2003-01-01|title=Exemplar Abstract for Geobacillus thermoglucosidans corrig. (Suzuki et al. 1984) Nazina et al. 2001 emend. Coorevits et al. 2012, Geobacillus thermoglucosidasius (sic) (Suzuki et al. 1984) Nazina et al. 2001 emend. Coorevits et al. 2012, Bacillus thermoglucosidasius Suzuki et al. 1984 and Parageobacillus thermoglucosidasius (Suzuki et al. 1984) Aliyu et al. 2019.|url=http://dx.doi.org/10.1601/ex.4995|website=The NamesforLife Abstracts|access-date=2020-11-21|last3=Garrity|first3=George M}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Giuliani|first=Derham|last2=Schaller|first2=Adolf|date=1990-03-24|title=Rainbow Phenomena|url=http://dx.doi.org/10.2307/3974506|journal=Science News|volume=137|issue=12|pages=179|doi=10.2307/3974506|issn=0036-8423}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Li Gong|last2=Shacham|first2=N.|title=Elements of trusted multicasting|url=http://dx.doi.org/10.1109/icnp.1994.344380|journal=Proceedings of ICNP - 1994 International Conference on Network Protocols|publisher=IEEE Comput. Soc. Press|doi=10.1109/icnp.1994.344380|isbn=0-8186-6685-4}}</ref><ref>{{Cite web|last=Parker|first=Charles Thomas|last2=Taylor|first2=Dorothea|date=2003-01-01|title=Exemplar Abstract for Novosphingobium aromaticivorum (sic) (Balkwill et al. 1997) Takeuchi et al. 2001 emend. Hördt et al. 2020 pro synon. Sphingomonas aromaticivorans Balkwill et al. 1997, Novosphingobium aromaticivorans corrig. (Balkwill et al. 1997) Takeuchi et al. 2001 emend. Hördt et al. 2020 pro synon. Sphingomonas aromaticivorans Balkwill et al. 1997 and Sphingomonas aromaticivorans Balkwill et al. 1997.|url=http://dx.doi.org/10.1601/ex.1172|website=The NamesforLife Abstracts|access-date=2020-11-21|last3=Garrity|first3=George M}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Bono|first=Giuseppe|last2=Panagia|first2=Nino|date=2000|title=On the Pulsation Properties of Red Supergiant Variables|url=http://dx.doi.org/10.1017/s0252921100057250|journal=International Astronomical Union Colloquium|volume=176|pages=105–108|doi=10.1017/s0252921100057250|issn=0252-9211}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Pearson|first=Richard|last2=Min|first2=Li|last3=Guo|first3=Li|date=2002|url=http://dx.doi.org/10.1023/a:1014881309593|journal=International Journal of Historical Archaeology|volume=6|issue=1|pages=23–59|doi=10.1023/a:1014881309593|issn=1092-7697}}</ref> Selain itu, mereka juga menunjukkan variasi jangka panjang yang tidak bisa dijelaskan dengan durasi 4000 hari atau lebih yang dikenal sebagai fenomena [[periode panjang kedua]] (LSP).<ref>{{Cite book|last=STOTHERS|first=J.B.|date=1972|url=http://dx.doi.org/10.1016/b978-0-12-672950-4.50004-2|title=Organic Chemistry|publisher=Elsevier|isbn=978-0-12-672950-4|pages=ix–xi}}</ref><ref>{{Cite web|last=Parker|first=Charles Thomas|last2=Mannor|first2=Kara|date=2003-01-01|title=Exemplar Abstract for Hungateiclostridium alkalicellulosi (Zhilina et al. 2006) Zhang et al. 2018, Ruminiclostridium alkalicellulosi (Zhilina et al. 2006) Yutin and Galperin 2013, Acetivibrio alkalicellulosi (Zhilina et al. 2006) Tindall 2019, Clostridium alkalicellulosi corrig. Zhilina et al. 2006 and Clostridium alkalicellum (sic) Zhilina et al. 2006.|url=http://dx.doi.org/10.1601/ex.10071|website=The NamesforLife Abstracts|access-date=2020-11-21|last3=Garrity|first3=George M}}</ref><ref name="Messina 958">{{Cite journal|last=Messina|first=Mark|date=2007-09|title=Letter to the Editor|url=http://dx.doi.org/10.1097/gme.0b013e31812e5258|journal=Menopause|volume=14|issue=5|pages=958|doi=10.1097/gme.0b013e31812e5258|issn=1072-3714}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Dawkins|first=Wayne|date=2009-02-09|title=Julian, Percy|url=http://dx.doi.org/10.1093/acref/9780195301731.013.45789|journal=African American Studies Center|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-530173-1}}</ref> Hingga saat ini, mekanisme LSP masih belum jelas. Biner berdenyut, [[konveksi sel]], dan model titik panas permukaan telah dipelajari tetapi tidak satupun dari mereka yang sepenuhnya sesuai dengan semua pengamatan dan ekspetasi teoretis.<ref name="dx.doi.org"/><ref name="Messina 958"/><ref>{{Cite web|last=Parker|first=Charles Thomas|last2=Taylor|first2=Dorothea|date=2003-01-01|title=Exemplar Abstract for Rhizomonas suberifaciens van Bruggen et al. 1990, Rhizorhapis suberifaciens (van Bruggen et al. 1990) Francis et al. 2014, Sphingobium suberifaciens (van Bruggen et al. 1990) Chen et al. 2013 and Sphingomonas suberifaciens (van Bruggen et al. 1990) Yabuuchi et al. 1999.|url=http://dx.doi.org/10.1601/ex.1231|website=The NamesforLife Abstracts|access-date=2020-11-21|last3=Garrity|first3=George M}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Wilson|first=Golder N.|date=1992-09-15|title=Reply to Dr. Carmi et al|url=http://dx.doi.org/10.1002/ajmg.1320440229|journal=American Journal of Medical Genetics|volume=44|issue=2|pages=248–249|doi=10.1002/ajmg.1320440229|issn=0148-7299}}</ref><ref>{{Cite web|last=Parker|first=Charles Thomas|last2=Taylor|first2=Dorothea|date=2003-01-01|title=Exemplar Abstract for Novosphingobium aromaticivorum (sic) (Balkwill et al. 1997) Takeuchi et al. 2001 emend. Hördt et al. 2020 pro synon. Sphingomonas aromaticivorans Balkwill et al. 1997, Novosphingobium aromaticivorans corrig. (Balkwill et al. 1997) Takeuchi et al. 2001 emend. Hördt et al. 2020 pro synon. Sphingomonas aromaticivorans Balkwill et al. 1997 and Sphingomonas aromaticivorans Balkwill et al. 1997.|url=http://dx.doi.org/10.1601/ex.1172|website=The NamesforLife Abstracts|access-date=2020-11-21|last3=Garrity|first3=George M}}</ref><ref>{{Cite book|last=Groenewegen|first=Henk J.|last2=Witter|first2=Menno P.|date=2004|url=http://dx.doi.org/10.1016/b978-012547638-6/50018-3|title=The Rat Nervous System|publisher=Elsevier|isbn=978-0-12-547638-6|pages=407–453}}</ref><ref>{{Cite web|last=Wood|first=John R. I.|last2=Muñoz-Rodríguez|first2=Pablo|date=2020-03-16|title=Figure 2 from: Wood JR.I, Muñoz-Rodríguez P, Williams BR.M, Scotland RW (2020) A foundation monograph of Ipomoea (Convolvulaceae) in the New World. PhytoKeys 143: 1-823. https://doi.org/10.3897/phytokeys.143.32821|url=http://dx.doi.org/10.3897/phytokeys.143.32821.figure2|website=dx.doi.org|access-date=2020-11-21|last3=Williams|first3=Bethany R. M.|last4=Scotland|first4=Robert W.}}</ref><ref>{{Cite web|last=Parker|first=Charles Thomas|last2=Garrity|first2=George M|date=2003-01-01|title=Exemplar Abstract for Pseudonocardia yuanmoensis (sic) Nie et al. 2012 and Pseudonocardia yuanmonensis corrig. Nie et al. 2012.|url=http://dx.doi.org/10.1601/ex.23305|website=The NamesforLife Abstracts|access-date=2020-11-21}}</ref><ref>{{Cite book|last=McGregor|first=Colin|last2=Nimmo|first2=Jonathan|last3=Stothers|first3=Wilson|date=2010|url=http://dx.doi.org/10.1533/9780857092243.1|title=Fundamentals of University Mathematics|publisher=Elsevier|isbn=978-0-85709-223-6|pages=1–27}}</ref> Selain variasi semi-reguler jangka pendek dan LSP, RSG menyajikan variasi fotometri yang tidak teratur yang merupakan fitur kelas Lc. Hal ini dapat dijelaskan oleh konvektif sel besar di permukaan bintang yang telah terbukti ada dengan beberapa simulasi baru-baru ini.<ref>{{Cite journal|date=1975-10|title=Absorption and defocusing of electromagnetic radiation by a Schwarzschild black hole|url=http://dx.doi.org/10.1016/0003-4916(75)90176-1|journal=Annals of Physics|volume=94|issue=2|pages=417|doi=10.1016/0003-4916(75)90176-1|issn=0003-4916}}</ref><ref>{{Cite web|last=Parker|first=Charles Thomas|last2=Taylor|first2=Dorothea|date=2003-01-01|title=Exemplar Abstract for Geobacillus thermoglucosidans corrig. (Suzuki et al. 1984) Nazina et al. 2001 emend. Coorevits et al. 2012, Geobacillus thermoglucosidasius (sic) (Suzuki et al. 1984) Nazina et al. 2001 emend. Coorevits et al. 2012, Bacillus thermoglucosidasius Suzuki et al. 1984 and Parageobacillus thermoglucosidasius (Suzuki et al. 1984) Aliyu et al. 2019.|url=http://dx.doi.org/10.1601/ex.4995|website=The NamesforLife Abstracts|access-date=2020-11-21|last3=Garrity|first3=George M}}</ref><ref>{{Cite web|last=Parker|first=Charles Thomas|last2=Mannor|first2=Kara|date=2003-01-01|title=Exemplar Abstract for Hungateiclostridium alkalicellulosi (Zhilina et al. 2006) Zhang et al. 2018, Ruminiclostridium alkalicellulosi (Zhilina et al. 2006) Yutin and Galperin 2013, Acetivibrio alkalicellulosi (Zhilina et al. 2006) Tindall 2019, Clostridium alkalicellulosi corrig. Zhilina et al. 2006 and Clostridium alkalicellum (sic) Zhilina et al. 2006.|url=http://dx.doi.org/10.1601/ex.10071|website=The NamesforLife Abstracts|access-date=2020-11-21|last3=Garrity|first3=George M}}</ref><ref>{{Cite web|title=Figure 1: Systems design schematics from: (A) Son et al. (2010); (B) Lau et al. (2010); (C) Fujiwara et al. (2011); and (D) Gjerlufsen et al. (2011).|url=http://dx.doi.org/10.7717/peerjcs.88/fig-1|website=dx.doi.org|access-date=2020-11-21}}</ref><ref>{{Cite journal|last=David Arnett|first=W.|last2=Meakin|first2=Casey|date=2011-10-12|title=TURBULENT CELLS IN STARS: FLUCTUATIONS IN KINETIC ENERGY AND LUMINOSITY|url=http://dx.doi.org/10.1088/0004-637x/741/1/33|journal=The Astrophysical Journal|volume=741|issue=1|pages=33|doi=10.1088/0004-637x/741/1/33|issn=0004-637X}}</ref>
 
Hubungan periode-luminositas (P-L) ditemukan dalam variasi cahaya RSG, yang penting untuk potensi penggunaannya sebagai lilin yang sangat bercahaya. Hubungan variabel P-L pertama kali ditemukan oleh Leavitt (1908) untuk [[variabel Cepheid]] dan kemudian diterapkan oleh [[Edwin Hubble|Hubble]] (1925, 1926) untuk menunjukkan dengan jelas bahwa [[NGC 6822]] dan [[M33]] adalah sistem ekstragalaksi. Sejak itu, Cepheid telah menjadi alat utama untuk menentukan jarak ekstragalaksi. Super raksasa merah, sebagai salah satu bintang paling bercahaya, dapat memperpanjang skala jarak lebih jauh dari Cepheid.
 
== Evolusi ==
Baris 17 ⟶ 21:
Bintang bermassa tinggi (berkali-kali lebih masif dari Matahari) mengalami proses yang serupa, tetapi sedikit berbeda. Berubah lebih drastis dari saudara seperti Matahari dan menjadi super raksasa merah. Karena massanya yang lebih tinggi, ketika inti runtuh selama fase pembakaran hidrogen, suhu yang meningkat dengan cepat menyebabkan peleburan helium dengan sangat cepat. Tingkat fusi helium masuk ke ''overdrive'', dan itu mengacaukan bintang.
 
Sejumlah energi mendorong lapisan luar bintang ke luar dan berubah menjadi super raksasa merah. Pada tahap ini, gravitasi bintang sekali lagi diimbangi oleh tekanan radiasi luar yang sangat besar yang disebabkan oleh fusi helium intens yang terjadi di inti.
 
Bintang dengan super raksasa merah melakukannya dengan biaya. Itu kehilangan sebagian besar massa ke ruang. Akibatnya, sementara super raksasa merah dihitung sebagai bintang terbesar di alam semesta, mereka bukan yang paling masif karena mereka massa seiring bertambahnya usia, bahkan ketika mereka berkembang ke luar.
 
Super raksasa yang sangat masif dapat menghasilkan tekanan dan suhu yang cukup tinggi untuk meleburkan unsur-unsur yang bahkan lebih berat daripada [[karbon]] dan [[oksigen]]. Super raksasa merah tidak bertahan lama; biasanya hanya beberapa ratus ribu tahun, mungkin hingga satu juta tahun. Menjelang akhir fase super raksasa merah, bintang super raksasa tinggi akan mengembangkan beberapa "lapisan bawang" elemen yang lebih berat dan lebih berat. Proses ini berhenti ketika besi menumpuk di inti bintang. Besi setara dengan abu dalam hal [[fusi nuklir]]. Proses peleburan besi sebenarnya membutuhkan lebih banyak energi daripada yang dikeluarkannya.<ref name=":0" /><ref name=":1" /><ref name=":3" /> Inti mendingin dan meledak.<ref name=":4" />
 
Pada titik ini, banyak super raksasa merah yang akan meledak sebagai [[Supernova tipe II]].<ref name=":1" /> Super raksasa merah merupakan nenek moyang langsung dari [[supernova runtuh-inti]] [[Supernova tipe II-P|Tipe II-P]] (SNe).<ref>{{Cite journal|last=Soraisam|first=Monika D.|last2=Bildsten|first2=Lars|last3=Drout|first3=Maria R.|last4=Bauer|first4=Evan B.|last5=Gilfanov|first5=Marat|last6=Kupfer|first6=Thomas|last7=Laher|first7=Russ R.|last8=Masci|first8=Frank|last9=Prince|first9=Thomas A.|date=2018-05-24|title=Variability of Red Supergiants in M31 from the Palomar Transient Factory|url=http://dx.doi.org/10.3847/1538-4357/aabc59|journal=The Astrophysical Journal|volume=859|issue=1|pages=73|doi=10.3847/1538-4357/aabc59|issn=1538-4357}}</ref>
Pada titik ini, banyak super raksasa merah yang akan meledak sebagai [[Supernova tipe II]].<ref name=":1" />
 
== Kematian ==
Bintang bermassa sangat tinggi akan terombang-ambing di antara berbagai tahapan super raksasa karena memadukan unsur yang lebih berat dan lebih berat di intinya. Nasib bintang masif dengan massa awal> <math>8M_\odot</math> sangat bergantung kepada tingkat kehilangan massa (\odot) di tahap akhir kehidupan mereka. Akibatnya, itu akan menghabiskan seluruh bahan bakar nuklirnya yang menjalankan bintang. Ketika itu terjadi, gravitasi menang. Pada titik ini, intinya adalah terutama besi (yang membutuhkan lebih banyak energi untuk melebur daripada yang dimiliki bintang) dan intinya tidak dapat lagi mempertahankan tekanan radiasi luar, dan mulai runtuh.<ref name=":2" /><ref>{{Cite journal|last=Beasor|first=Emma R|last2=Davies|first2=Ben|date=2017-12-11|title=The evolution of red supergiant mass-loss rates|url=http://dx.doi.org/10.1093/mnras/stx3174|journal=Monthly Notices of the Royal Astronomical Society|volume=475|issue=1|pages=55–62|doi=10.1093/mnras/stx3174|issn=0035-8711}}</ref>
 
Rangkaian peristiwa selanjutnya, akhirnya menjadi peristiwa [[supernova tipe II]], tetaoi ada ketidakpastian mengenai skala dan dampak kehilangan massa selama fase ini. Tertinggal akan menjadi inti bintang, yang telah dikompres karena tekanan gravitasi yang sangat besar menjadi [[bintang neutron]]; atau dalam kasus bintang yang paling masif, [[lubang hitam]] tercipta.<ref name=":2" />
 
=== Perkembangan Bintang tipe Matahari ===
Orang selalu ingin tahu apakah Matahari akan menjadi super raksasa merah. Untuk bintang seukuran Matahari (atau lebih kecil), jawabannya adalah tidak. Mereka memang melalui fase raksasa merah, dan terlihat cukup akrab. Ketika mereka mulai kehabisan bahan bakar hidrogen, inti mereka mulai runtuh. Itu meningkatkan suhu inti sedikit, yang berarti ada lebih banyak energi yang dihasilkan untuk keluar dari inti. Proses untuk mendorong bagian dalam bintang ke luar membentuk raksasa merah. Pada titik itu, sebuah bintang dikatakan telah berpindah dari deret utama.<ref name=":2" />
 
Bintang bersama dengan inti semakin panas dan semakin panas, dan pada akhirrnyaakhirnya, ia mulai menyatukan helium menjadi karbon dan oksigen. Selama ini, bintang kehilangan massa. Itu menghembuskan lapisan atmosfer luarnya menjadi awan yang mengelilingi bintang. Akhirnya, apa yang tersisa dari bintang menyusut menjadi [[katai putih]] yang perlahan mendingin. Awan materialnya disebut "[[nebula planet]]", dan berangsur-angsur menghilang. Ini adalah "kematian" yang jauh lebih lembut daripada bintang-bintang masif yang dibahas di atas ketika mereka meledak sebagai supernova.<ref name=":2" />
 
== Referensi ==
Baris 41 ⟶ 45:
[[Kategori:Klasifikasi bintang]]
[[Kategori:Bintang maharaksasa]]
[[Kategori:Bintang maharaksasaMaharaksasa merah]]
[[Kategori:Super raksasa tipe-M]]
[[Kategori:Fenomena bintang]]