Sedekah bumi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~rapikan; +referensi |
The Pict's (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(19 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Sedekah bumi''' ({{lang-su|''Babarit''}}; {{lang-bew|Sedekah barit}}) adalah suatu [[upacara adat]] yang melambangkan rasa syukur
== Pelaksanaan ==
Tradisi ini dilaksanakan pada hari "nahas tahun" atau pada awal bulan [[Muharam]]/[[Sura]]. Tempat pelaksanaan acara ini awalnya dilakukan di perempatan jalan, namun sekarang biasanya dilaksanakan di halaman [[masjid]], balai desa, atau tempat terbuka seperti lapangan.<ref name="cirebonsatu.com">{{cite web |url=http://cirebonsatu.com/sedekah-bumi-cibuntu-kuningan-syukuri-hasil-alam-dan-kebersamaan-warga-di-kaki-gunung-ciremai.html |title=Sedekah Bumi Cibuntu Kuningan, Syukuri Hasil Alam dan Kebersamaan Warga di Kaki Gunung Ciremai |trans-title= |author= |date= |work=cirebonsatu.com |publisher= |accessdate={{date|March 10, 2016}} |language= |quote= |archivedate= |archiveurl= |dead-url=no}}</ref>
== Bubur sura dan hasil bumi ==
[[Sesajen]] yang penting dalam tradisi ini adalah bubur sura dan Hasil bumi untuk dimakan dan dikuburkan. Bubur sura dibuat dari berbagai biji-bijian, yang hanya boleh dimasak dalam kendi kuali dari tanah. Berbagai jenis hasil bumi, mulai dari biji-bijian, umbi-umbian dan sayuran dan buah, akan dikeluarkan pada acara tersebut dan dimakan bersama-sama.<ref name="cirebonsatu.com"/><ref name="Warga Berebut Gunungan Buah pada Tradisi Sedekah Bumi...">{{cite web |url=http://daerah.sindonews.com/read/1036031/22/warga-berebut-gunungan-buah-pada-tradisi-sedekah-bumi-di-sragen-1440300190 |title=Warga Berebut Gunungan Buah pada Tradisi Sedekah Bumi... |trans-title= |author= |date= |work=sindonews.com |publisher= |accessdate={{date|March 10, 2016}} |language= |quote= |archivedate= |archiveurl= |dead-url=no}}</ref> Kepala binatang ternak yang dikurbankan, biasanya akan dikubur.
==Referensi==▼
{{reflist}}▼
sejarah
{{Budaya-stub}}▼
Awal mula adanya tradisi Sedekah Bumi yaitu ketika masyarakat mengalami gagal panen yang di sebabkan tanaman di serang hama, kemarau panjang dan hujan deras yang terjadi selama sehari semalam dan penyebab lainnya. Sehingga masyarakat merasa harus melaksanakan tasyakuran dan doa supaya dilancarkan segala proses tanam, dan juga sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen yang di peroleh. Ada juga masyarakat merasa tidak logis terjadinya gagal panen di desa mereka sehingga mereka harus melakukan kegiatan spiritual dengan membuat sesajen dan membakar kemenyan
[[Kategori:Adat]]▼
▲== Referensi ==
▲{{reflist|2}}
▲{{Budaya-stub}}
|