Biara (tempat tinggal): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
 
(115 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Monasterio de El Parral, Segovia.JPG|thumbjmpl|[[Biara Santa María del Parral]], tempat tinggal para rahib [[Ordo Santo Hieronimus|Ordo Santo Heronimus]] di [[Segovia]], [[Spanyol]]]]
[[Berkas:Prokudin-Gorskii-09-edit2.jpg|thumbjmpl|Biara Santo Nilus di [[Pulau Stolbnyi]], di [[Danau Seliger]] dekat [[Ostashkov]], [[Rusia]], ca. 1910]]
[[Berkas:Tengboche monastery-Nmnogueira.jpg|thumbjmpl|Wihara [[Tengboche]], biara [[agama Buddha|Buddha]], di [[Nepal]]]]
[[Berkas:Rumtek Monastery - Front View.jpg|thumbjmpl|[[Biara Rumtek]], [[Gangtok]], [[Sikkim]], [[India]]]]
[[Berkas:Vista aerea del Monasterio de El Escorial.jpg|thumbjmpl|Biara Kerajaan di San Lorenzo de [[El Escorial]], [[Spanyol]]. Dipangun 1563–1584.]]
[[Berkas:Sumela From Across Valley.JPG|thumbjmpl|[[Biara Sumela]], sebelah selatan [[Trabzon]] di [[Turki]] Timur. Dibangun pada abad ke-4 (diperkirakan pada 386 M).]]
 
'''Biara''' adalah bangunan atau gugus bangunan yang digunakan sebagai [[tempat tinggal]] dansekaligus tempat kerja para [[Monastisisme|petarakahli zuhud]], yaituyakni [[biarawan]] atau [[biarawati]], baik yang hidup [[Monastisisme senobitik|berguyub]] maupun berasinganyang hidup ([[eremit|rahib-rahibahberkhalwat]]). Sebuah biara lazimnya memiliki tempat khusus untuk [[sembahyang]]. Tempat khusus ini dapat berupa [[kapel]], [[Gereja (gedung)|gereja]], atau kuil, dan dapat pula dipergunakan sebagaiatau [[oratorium]].
 
UkuranDaya tampung biara berbeda-beda, ada yang berupa tempat tinggalbangunan kecil yang hanyasekadar cukup untuk menampung seorang rahib saja, atau–dalamatau–bagi para petarak yang kasushidup [[Monastisisme senobitik|paguyubanberguyub]]–berkisar dari satu bangunan tunggal yang cukup untuk menampung satu rahib atau rahibahrubiah senior bersama dua-tiga rahib atau rahibahrubiah yuniorjunior, sampai dengan pemukimanpermukiman dan perumahan luas yang dapat menampung puluhan hingga ratusan orang. Sebuah kompleks biara biasanya terdiri atas sekumpulan bangunan, yang meliputiyakni gedung gereja, ''[[asrama|dormitorium]]'' (asrama), ''[[klausura|claustrum]]'' (serambi yang melilingi sebidang lapangan persegi), ''[[refter|refectorium]]'' (refter), ''[[perpustakaan|librarium]]'' (perpustakaan), ''[[kamar mandi|balnearium]]'' (permandian), dan ''[[rumah sakit|infirmarium]]'' (panti husada). Bergantung pada lokasi, tarekat, dan pekerjaan para penghuninya, kompleks biara dapat pula diperlengkapi dengan sejumlah bangunan tambahan yang digunakan untuk memfasilitasimenunjang keswasembadaan dan karya bakti para penghuninya. Bangunan-bangunan ini, meliputimisalnya ''[[Perawatan paliatif|hospes]]'' (balai penyantunan), [[sekolah]], sertaatau bangunan-bangunan pertanian dan manufaktur seperti [[gudang pertanian|bangsal ternak]], [[besalen]], ataudan [[pabrik bir|kilang bir]].
 
Istilah "biara" dalam bahasa Indonesia berasal dari sebutan umum dalam [[bahasa Melayu]] bagi bangunan-bangunan keagamaan non-Islam. Umat Kristen Indonesia menggunakan istilah "biara" sebagai sebutan umum bagi tempat tinggal biarawan atau biarawati. Sebutan khusus bagi tempat tinggal biarawan atau biarawati yang berkhalwat adalah "pertapaan", sementara tempat tinggal biarawan atau biarawati dari tarekat-tarekat [[mendikan|fakir]] lazimnya disebut "[[konven]]". Sebutan khusus lainnya adalah "susteran" (konven suster), "frateran" (konven [[frater]]), dan "bruderan" (konven bruder). Istilah "wisma" digunakan sebagai sebutan bagi rumah-rumah [[retret]], rumah-rumah paguyuban imam praja, dan rumah uskup.
 
== Etimologi ==
[[Berkas:St gall plan.jpg|thumbjmpl|[[Denah Sankt Gallen]], sebuah [[denah]] biara keabasan yang tidak terealisasi, menyediakan semua keperluan para biarawan dalam lingkup tembok biara]]
Kata ''biara'' berasal dari kata ''vihāra'' dalam bahasa [[Sanskerta]] dan [[bahasa Pali]], yang berarti "kawasan tertutup tempat berjalan-jalan", dan mula-mula digunakan oleh umat Buddha sebagai sebutan untukbagi "kediamanrumah singgah" atau "tempat bernaung" para [[bhiksu|biksu]] pengembara sepanjang musim hujan. Dalam bahasa Indonesia, kata ''biara'' digunakan sebagai sebutan umum untukbagi tempat tinggal para petarak atau petapa, sementara biara agama Buddha secara khusus disebut sebagai ''wihara''.
 
Kata ''biara'' digunakan oleh umat Kristen sebagai padanan kata ''monasterium'' dalam [[bahasa Latin]] atau ''monastērion'' dalam [[bahasa Yunani]]. ''Monasterium'' sendiri berasal dari kata ''monastērion'' (''μοναστήριον''), yang berarti "tempat berkhalwat". ''Monastērion'' adalah bentuk netral dari kata ''monasterios'' (''μοναστήριος''),; ''monasterios'' bentukanterbentuk dari kata ''monazein'' (''μονάζειν'') yang berarti hidup menyendiri"berkhalwat".<ref>[http://www.etymonline.com/index.php?search=monastery&searchmode=none Online Etymology Dictionary]</ref> ''Monazein'' berasal dari akar kata ''monos'' (''μόνος'') yang berarti sendirian (mula-mula semua biarawan Kristen adalah [[rahib]] atau [[eremit|petapa]] yang hidup berkhalwat); akhiran "-terion" bermakna "tempat". Istilah ''monastērion'' pertama kali digunakan menjelang abad pertama Masehi oleh filsuf [[Yahudi]], [[Filo]], dalam karya tulisnya ''De Vita Contemplativa'' (Perihal Hidup MerenungBertafakur),'' bab III.
 
=== Istilah-istilah ===
Dalam artikel ini, istilah ''biara'' digunakan secara generik sebagai sebutan untuk tempat tinggal bagi segala macam tempat tinggal paguyuban-paguyuban keagamaan. Agama Kristen [[Gereja Katolik Roma|Katolik Roma]] dan beberapa mazhab [[agama Buddha]] memiliki definisi yang agak spesifik dari istilah ini serta istilah-istilah terkait lainnya.
 
Biara-biara [[agama Buddha]] pada umumnya disebut [[wihara]] (bahasa [[Pali]]). Wihara dapat dihuni baik oleh pria maupun wanita. Istilah wihara dapat pula digunakan sebagai sebutan untuk [[tempat ibadah|rumah ibadat]] agama Buddha. Biara agama Buddha juga dikenal dengan sebutan ''[[gompa]]'' di Tibet, ''[[wat]]'' di [[Thailand]], [[Laos]] dan [[Kamboja]], serta ''[[kyaung]]'' di [[Myanmar]].
 
Biara Kristen dapat berupa [[Keabbasan|Keabasan]] (dikepalai oleh seorang [[abbas|abas]]), [[priori|priorat]] (dikepalai oleh seorang [[prior]]), atau ''[[pertapaan]]'' (tempat tinggal [[eremit|petapa]]). Biara dapat dihuni oleh paguyuban pria ([[biarawan]]) atau wanita ([[biarawati]]). Dalam [[Kekristenan Timur|Gereja Kristen Timur]], paguyuban terkecil para petarak disebut ''[[sketeskite]]'', dan biara yang sangat besar atau penting disebut ''[[laura]]''.
 
Dalam biara Kristen, cara hidup berguyub disebut [[senobitis]], berlawanan dengan cara hidup [[anakoritis]] (cara hidup seorang [[anakorit]]) dan [[eremitis]] (cara hidup seorang [[eremit]]). Ada pula cara hidup "idioritmis", yang tumbuh subur pada masa pendudukan [[Kesultanan Utsmaniyah|Utsmaniyah]] di Yunani dan Siprus, yakni rahib-rahib hidup bersama tetapi diperbolehkan memiliki harta-benda pribadi dan tidak diwajibkan bekerja demi kepentingan bersama.
 
Dalam [[agama Hindu]], biara disebut [[matha]], [[mandir]], [[kuil]], atau punataupun [[ashram|asrama]].
 
Dalam [[Jainisme|agama Jain]], biara disebut [[wihara]], sama seperti sebutan untuk biara dalam agama Buddha.
 
== Hidup membiara ==
Dalam kebanyakan agama, kehidupan di biara berjalan menurut aturan-aturan paguyuban yang menentukan jenis kelamin para penghuni, dan mewajibkan mereka untuk untuk tetap hidup [[selibat]] dengan sedikit atau tanpa harta-benda pribadi. Taraf keterpisahan kehidupan dalam biara secara sosial dari lingkungan sekitarnya pun berbeda-beda antara satu biara dengan yang lain. Beberapa tradisi keagamaan mewajibkan para penghuni biara untuk mengucilkan diri sehingga dapat berkontemplasi jauh dari keramaian dunia, penghuni biara semacam ini dapat saja menghabiskan sebagian besar waktunya dalam keterkucilan, bahkan antara satu sama lain. Tradisi keagamaan yang lain mencurahkan perhatian pada interaksi dengan masyarakat di sekitarnya agar dapat melaksanakan karya-karya pelayanan berupa pengajaran, perawatan medis, atau punataupun [[penginjilan]]. Beberapa biara paguyuban hanya ditinggali secara musiman, tergantung tradisi yang dianut serta keadaan cuaca setempat, dan ada pula biara paguyuban yang memperbolehkan orang untuk menjadi anggota selama jangka waktu tertentu, mulai dari beberapa hari sampai nyaris seumur hidup.
 
Kehidupan di dalam kungkungan tembok sebuah biara ditunjang dengan berbagai cara: dengan menghasilkan dan menjual barang yang seringkalisering kali berupa [[pertanian|hasil bumi]], dengan sumbangan atau [[derma]], dengan pendapatan sewa atau investasi, dan dengan dana dari organisasi-organisasi lain yang pada masa lalu merupakan penyokong tradisional bagi biara-biara agamanya. Sudah lama ada tradisi dalam biara-biara Kristen untuk menyediakan pelayan-pelayanan sebagai suaka, panti derma, dan panti husada. Biara-biara sudah seringkalisering kali dikait-kaitkan dengan ketersediaan pendidikan dan dukungan bagi kesarjanaan dan penelitian, yang kelak menghasilkan sekolah-sekolah, kolese-kolese, dan universitas-universitas. Kehidupan dalam biara [[umat Kristen|Kristen]] telah beradaptasi dengan masyarakat modern dengan menawarkan jasa komputer, jasa dan manajemen [[akuntansi]], serta administrasi rumah sakit dan pendidikan modern.
 
== Agama Buddha ==
{{utama|Monastisisme agama Buddha}}
{{lihat pula|Daftar kuil Buddha}}
[[Berkas:Gurubhaktulakonda Buddhist Monastery Remnants at Ramatheertham.jpg|thumb|Sisa-sisa wihara Gurubhaktulakonda di [[Ramatheertham]]]]
[[Berkas:Gurubhaktulakonda Buddhist Monastery Remnants at Ramatheertham.jpg|jmpl|Sisa-sisa wihara Gurubhaktulakonda di [[Ramatheertham|Ramatirtam]]]]
[[Berkas:Tiksemonastery.jpg|thumb|Wihara Tikse di [[Ladakh]], [[India]]]]
[[Berkas:TangoMonasteryTiksemonastery.jpg|thumbjmpl|Wihara TangoTikse di [[Ladakh]], [[BhutanIndia]]]]
[[Berkas:TangoMonastery.jpg|jmpl|Wihara Tango, [[Bhutan]]]]
 
Biara-biara agama Buddha, yang disebut [[wihara]], muncul sekitar abad ke-4 SM karena adanya praktik [[vassa|warsa]] ({{lang-pi|vassa}}) atau masa istirahat bagi para biksu dan biksuni selama [[musim hujan]] di Asia Selatan. Agar tidak merusak tanaman yang baru tumbuh atau terjebak dalam cuaca buruk, para biksu dan biksuni dianjurkan untuk menetap bersama-sama untuk sementara waktu di satusuatu tempat tertentu selama kurang lebih tiga bulan, biasanya mulai pertengahan bulan Juli. Di luar masa warsa, baik biksu maupun biksuni menjalani hidupnya sambil berkeliling meminta-minta makanan dari kota ke kota. Masa warsa mula-mula dijalani di bangsal-bangsal dan taman-taman yang telah didermakan kepada [[Sangha|sangga]] ({{lang-pi|sangha}}) oleh para hartawan penyokong agama Buddha. Seiring perkembangan zaman, praktik tinggal bersama disebagai bawah pengawasansatu sangga selama masa warsa ini berkembang menjadi cara hidup yang lebih [[monastisisme senobitik|senobitis]], yakni tinggal bersama di wihara sepanjang tahun.
 
Wihara-wihara di [[India]] lambat laun berkembang menjadi pusat-pusat pendidikan, tempat asas-asas filsafat digagas dan ditelaah bersama-sama. Tradisi pendidikan semacam ini masih dijalankan oleh universitas-universitas wihara [[Wajrayana]] dan sekolah-sekolah serta universitas-universitas agama Buddha yang didirikan oleh tarekat-tarekat rohaniwan Buddha. PadaDi [[Zamanzaman Modernmodern]], cara hidup menetap bersama-sama di dalam wihara merupakan cara hidup yang paling lazim dijalani oleh para biksu dan biksuni di seluruh dunia.
<!--
Whereas early monasteries are considered to have been held in common by the entire ''[[Sangha (Buddhism)|sangha]]'', in later years this tradition diverged in a number of countries. Despite ''[[vinaya]]'' prohibitions on possessing wealth, many monasteries became large land owners, much like monasteries in medieval Christian Europe. In [[China]], peasant families worked monastic-owned land in exchange for paying a portion of their yearly crop to the resident monks in the monastery, just as they would to a [[feudal]] landlord. In [[Sri&nbsp;Lanka]] and [[Tibet]], the ownership of a monastery often became vested in a single monk, who would often keep the property within the family by passing it on to a nephew who ordained as a monk. In [[Japan]], where civil authorities permitted Buddhist monks to marry, being the head of a temple or monastery sometimes became a hereditary position, passed from father to son over many generations.
 
Mula-mula wihara adalah milik bersama seluruh biksu [[sangha|sangga]], namun di kemudian hari tradisi kepemilikan bersama ini mengalami perubahan di sejumlah negara. Meskipun ada larangan ''[[vinaya|winaya]]'' terkait kepemilikan harta benda, banyak wihara memiliki tanah berhektar-hektar, sama seperti biara-biara Kristen di Eropa pada Abad Pertengahan. Di [[Tiongkok]], keluarga-keluarga petani menggarap lahan milik wihara dan menyetorkan sebagian dari hasil panennya kepada wihara setiap tahun, sama seperti yang mereka lakukan jika menggarap lahan milik tuan-tuan tanah [[feodalisme|feodal]]. Di [[Sri Lanka]] dan [[Tibet]], kepemilikan atas wihara sering kali dipercayakan kepada satu orang biksu yang tak jarang mempertahankan hak milik ini bagi kaum keluarganya dengan cara mewariskannya kepada salah seorang kemenakannya yang telah ditahbiskan menjadi biksu. Di [[Jepang]], tempat para biksu diizinkan untuk menikah oleh para pejabat sipil, jabatan kepala kuil atau biara kadang-kadang menjadi jabatan turun-temurun yang diwariskan dari ayah kepada anak.
Forest monasteries – most commonly found in the [[Theravada]] traditions of Southeast Asia and Sri&nbsp;Lanka – are monasteries dedicated primarily to the study of Buddhist [[meditation]], rather than scholarship or ceremonial duties. Forest monasteries often function like early Christian monasteries, with small groups of monks living an essentially hermit-like life gathered loosely around a respected elder teacher. While the wandering lifestyle practised by the Buddha and his disciples continues to be the ideal model for forest tradition monks in [[Thailand]] and elsewhere, practical concerns- including shrinking wilderness areas, lack of access to lay supporters, dangerous wildlife, and dangerous border conflicts- dictate that more and more 'meditation' monks live in monasteries, rather than wandering.
 
Wihara-wihara di dalam hutan – lebih sering dijumpai dalam mazhab [[Theravada|Terawada]] di Asia Tenggara dan Sri Lanka – adalah wihara-wihara yang lebih difungsikan sebagai tempat berlatih [[meditasi|semadi]] ketimbang sebagai lembaga pendidikan atau rumah ibadat. Wihara-wihara di dalam hutan ini sering kali mirip dengan biara-biara Kristen perdana, tempat sekelompok kecil biarawan hidup selayaknya para petapa di bawah bimbingan seorang guru tua yang disegani. Meskipun cara hidup mengembara yang dipraktikkan oleh [[Sidharta Gautama|Sang Buddha]] dan murid-muridnya tetap merupakan cara hidup ideal bagi para biksu yang hidup di hutan-hutan belantara [[Thailand|Muangthai]] dan negeri-negeri lain, masalah-masalah praktis–meliputi penyusutan kawasan hutan belantara, letak yang sulit dijangkau oleh umat Buddha yang menjadi penyokong hidup para biksu, dan konflik-konflik di tapal batas negara yang berpotensi merenggut nyawa para biksu–memaksa semakin banyak biksu petapa untuk meninggalkan cara hidup mengembara dan menetap di wihara-wihara.
[[Tibetan Buddhism|Tibetan Buddhist]] monasteries are sometimes known as '''lamaseries''' and the monks are sometimes (mistakenly) known as [[lama]]s. [[Helena Blavatsky|H. P. Blavatsky's]] [[Theosophical Society]] named its initial New York City meeting place "the Lamasery."<ref>{{cite news|author=Crowley, John|title=Madame and the Masters: Blavatsky's cosmic soap opera|work= Harper's |date=February 2013|page= 84}}</ref>
 
Wihara-wihara terkenal antara lain:
Some famous Buddhist monasteries include:
* [[Kuil Donglin Temple (Jiangxi)|DonglinWihara TempleDonglin]], [[Jiangxi]], [[ChinaTiongkok]]
* [[JetavanaJetawana]], [[SravastiSrawasti]]
* [[Nalanda]], [[India]]
* [[ShaolinBiara MonasteryShaolin|Shaolin]], [[ChinaTiongkok]]
* [[Tengboche]], [[Nepal]]
A further list of [[Buddhist]] monasteries is available at the [[list of Buddhist temples]]
 
=== Kecenderungan mutakhir ===
===Trends===
SomeBeberapa ofdi theantara largestbiara-biara monasteriesterbesar indi thedunia world areadalah Buddhistwihara. [[Vihara Drepung|Wihara MonasteryDrepung]] indi Tibet housedmenampung aroundsekitar 10,.000 monksbiksu priorsebelum toinvasi the[[Republik ChineseRakyat invasionTiongkok]].<ref>{{cite news|title=Monks under siege in monasteries as protest ends in a hail of gunfire|author= Macartney, Jne|date= March12 12,Maret 2008 |work=The Sunday Times|url=http://www.timesonline.co.uk/tol/news/world/asia/article3528078.ece}}</ref> Today,Di itslokasinya relocatedyang monasterybaru indi India, houseswihara aroundini menampung sekitar 8,.000.{{citation needed[[bhiksu|date=November 2015}}-->biksu]].
 
== Agama Kristen ==
{{Utama|Monastisisme Kristiani}}
[[Berkas:Morgabrielmain.jpg|thumbjmpl|[[Biara Mor Gabriel|Dayro d-Mor Gabriel]] didirikan pada 397 oleh Mor Shmu'el dan muridnya, Mor Shem'un, di atas reruntuhan sebuah kuil Asyur kuno.]]
[[Berkas:Mor Hananyo.jpg|thumbjmpl|[[Biara Mor Hananyo]], salah satu dari sekian banyak biara di [[Gunung Izla]]]]
[[Berkas:Monasterio de Santa María de Valdediós.JPG|thumbjmpl|Biara Santa María de Valdediós, Spanyol]]
Menurut tradisi, monastisisme dalam [[Kekristenan|agama Kristen]] bermula di [[Mesir]], dirintis oleh [[Antonius Agung dari Mesir|Santo Antonius]]. Mula-mula semua biarawan Kristen adalah [[eremit|petapa]] yang jarang bersua orang lain. Namun karena begitu beratnya kesukaran hidup menyendiriuzlah, banyak biarawan yang gagalmenyerah dan kembali ke kehidupan lamanya atau tersesatmengalami secarakesesatan rohani.
 
Suatu bentuk transisional dari monastisisme di kemudian hari dibentuk oleh [[Santo Amun]]. Dalam bentuk monastisisme transisional ini, para biarawan yang "berkhalwat" hidup cukup berdekatan satu sama lain sehingga dapat saling bantu dan berkumpul pada hari Minggu untuk beribadat bersama-sama.
 
[[Pakomius Agung|Santo Pakomius]] adalah penggagas cara hidup berguyub dan beribadat bersama-sama di bawah satu atap (Monastisisme Senobitis). Sebagian pihak berpendapat bahwa cara hidup dalam komunitas yang digagasnya terilhami oleh cara hidup di [[barak]] [[tentara Romawi]] yang pernah ia jalani ketika menjadi prajurit pada masa mudanya.<ref>Dunn, Marilyn. The Emergence of Monasticism: From the Desert Fathers to the Early Middle Ages. Malden, Mass.: Blackwell Publishers, 2000. p29.</ref> Tak lama sesudahnya, padang gurun Mesir dipenuhi biara-biara, terutama di sekitar Nitria ([[Wadi El Natrun]]), yang dijuluki "Kota Suci". Diperkirakan bahwa daerah ini suatu ketika pernah ditinggali oleh 50.000 orang [[rahib|biarawan]].
 
Meskipun demikian, cara hidup [[Eremit|petapa]] tidak serta-merta menghilang, tetapi dikhususkan bagi para biarawan senior yang sudah mampu menangani masalah-masalah pribadinya dalam biara senobitis.
Gagasan cara hidup senobitis ini menyebar luas dan ditiru di mana-mana:
* Sekembalinya dari [[Konsili Sardika]], [[Athanasius dari Aleksandria|Santo Atanasius]] mendirikan biara Kristen [[Biara Santo Atanasius|pertama]] di Eropa pada ''ca.'' 344, dekat kota [[Chirpan]] di [[Bulgaria]] sekarang ini.<ref>{{cite web|url=http://www.liternet.bg/publish10/eshopova/manastiryt.htm|title=Манастирът в с. Златна Ливада – най-старият в Европа|publisher=LiterNet|language=Bulgarian|date=30 April 2004|accessdate=18 Mei 2012}}</ref>
* [[Mar Awgin|Santo Eugenios]] mendirikan sebuah biara di [[Gunung Izla]], dekat kota [[Nisibis]] di [[Mesopotamia]] (~350). Dari biara ini tradisi [[senobitik|senobitis]] menyebar luas ke [[Mesopotamia]], [[Persia]], [[Armenia]], Georgia, bahkan sampai ke India dan Tiongkok.
* [[Mar Saba|Santo Saba]] mengatur para rahib di [[Padang Gurun Yudea]] dalam sebuah biara di dekat [[Betlehem]] (483). Biara ini dianggap sebagai leluhur dari seluruh biara Gereja Ortodoks Timur.
* [[Benediktus dari Nursia|Santo Benediktus dari Nursia]] mendirikan biara [[Monte Cassino]] di italia (529). Biara ini merupakan cikal bakal dari monastisisme [[Gereja Katolik Roma|katolik Roma]] pada umumnya, dan [[Benediktin|Tarekat Santo Benediktus]] pada khususnya.
* [[Kartusian|Tarekat Kartusian]] didirikan oleh [[Bruno dari Köln|Santo Bruno]] di [[La Grande Chartreuse]], yang menjadi asal usul dari nama tarekat ini, pada abad ke-11 sebagai sebuah paguyuban para [[eremit|petapa]], dan masih menjadi [[rumah induk]] dari tarekat ini.
* [[Hieronimus|Santo Hieronimus]] dan [[Santa Paula]] memutuskan untuk menjadi petapa di [[Betlehem]] dan mendirikan sejumlah biara di Tanah Suci. Cara hidup Santo Hieronimus mengilhami pendirian [[Ordo Santo Hieronimus|Tarekat Santo Hieronimus]] di [[Spanyo]] dan [[Portugal]]. [[Biara Santa María del Parral]] di [[Segovia]] adalah [[rumah induk]] dari tarekat ini.
 
=== Eropa Barat pada Abad Pertengahan ===
[[Berkas:Monte Cassino Opactwo 1.JPG|jmpl|[[Biara keabasan|Biara Keabasan]] [[Monte Cassino]], pertama kali didirikan oleh [[Benediktus dari Nursia|Santo Benediktus]]. Bangunan dalam gambar adalah gedung baru yang dibangun kembali sesudah Perang Dunia II]]
 
Kehidupan berdoa dan berguyub merupakan kehidupan yang terjadwal ketat dan penuh pengorbanan diri. Berdoa adalah pekerjaan para rahib, dan pelaksanaan ibadat harian menyita banyak waktu seorang rahib ketika terjaga – [[Matin]], [[Laudes]], [[Prima (liturgi)|Prima]], [[Tertia]], misa harian, [[Sexta]], [[Nona (liturgi)|Nona]], [[Vesper]], dan [[Komplina]]. Di sela-sela waktu berdoa, para rahib diizinkan untuk duduk di klausura dan mengerjakan proyek-proyek penulisan, penyalinan, dan dekorasi buku-buku. Pekerjaan-pekerjaan semacam ini diberikan menurut kemampuan dan minat seorang rahib. Rahib-rahib yang tidak meminati hal-hal ilmiah diberi pekerjaan-pekerjaan fisik yang menuntut pengerahan tenaga pada taraf yang berbeda-beda.
 
Waktu makan kenyang adalah sekitar tengah hari, sering kali dilakukan di sebuah [[refter]], dan terdiri atas hidangan-hidangan bersahaja yang tidak menggugah selera, misalnya ikan rebus dan havermut. Selama waktu makan, salah seorang rahib akan membacakan Kitab Suci dari mimbar. Karena tidak boleh bercakap-cakap selama waktu makan, para rahib menciptakan bahasa isyarat. Para abas dan tamu-tamu terhormat menempati meja tinggi, sementara penghuni biara selebihnya duduk sesuai urutan senioritas pada meja-meja yang membentuk sudut siku-siku dengan meja tinggi. Adab makan ala biara ini tetap dipertahankan manakala sejumlah biara berubah menjadi universitas selepas milenium pertama, serta masih dapat disaksikan di [[Universitas Oxford]] dan [[Universitas Cambridge]].
 
Keberadaan biara-biara sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat di sekitarnya. Biara-biara merupakan pusat pendidikan dan kemajuan ilmiah. Biara-biara membuka pintunya bagi orang-orang yang berniat menjadi imam untuk mengkaji dan belajar, bahkan memberi mereka keleluasaan untuk mendebat doktrin agama Kristen dalam dialog bersama para pemimpin biara. Bentuk [[notasi musik]] yang tertua dipercaya merupakan hasil reka cipta seorang rahib yang bernama [[Notker dari Saint Gall]], dan menyebar ke seluruh Eropa melalui jaringan perhubungan antarbiara. Karena biara-biara membuka pintu bagi para [[peziarah]] yang hendak melepas lelah dalam peziarahannya, para rahib diwajibkan pula untuk merawat luka-luka badani dan menenteramkan hati mereka. Seiring berlalunya waktu, umat awam pun mulai [[ziarah|berziarah]] ''ke'' biara-biara, bukan lagi sekadar menjadikannya tempat persinggahan. Kala itu biara-biara memiliki perpustakaan-perpustakaan yang cukup memadai sehingga menjadi daya tarik bagi pengunjung-pengunjung terpelajar. Keluarga-keluarga akan menyumbangkan salah seorang putranya sebagai ganti berkat-berkat yang mereka terima. Manakala [[wabah]] merajalela, para rahib turun tangan menggarap lahan-lahan warga dan menyiapkan makanan bagi orang-orang sakit.
 
Balai pendiangan merupakan bagian lumrah dari biara [[Abad Pertengahan]], yakni balai tempat para rahib datang berdiang. Balai ini sering kali adalah satu-satunya ruangan di biara tempat orang menyalakan perapian.
 
==== Kristen Katolik ====
[[Berkas:Stift melk 001.jpg|jmpl|[[Biara Melk]], [[Austria]]]]
[[Berkas:Convento M. Argentario.JPG|jmpl|Biara tarekat Pasionis di [[Monte Argentario]], [[Toscana]], Italia]]
Berikut ini adalah [[tarekat-tarekat kerahiban]] yang tumbuh dan berkembang dalam Gereja Katolik Roma:
* Tarekat rahib-rahib [[Kamaldoli]]
* [[Ordo Salib Suci|Tarekat Salib Suci]]: Tarekat para imam dan bruder yang hidup berguyub sebagaimana para rahib menurut [[peraturan Santo Agustinus]];
* Tarekat [[pertapa Perawan Maria Terberkati dari Gunung Karmel|para pertapa]] dan [[Karmelit|para rubiah Karmel]] (cabang-cabang dari tarekat Karmelit Aturan Asli dan [[Karmelit Tak Berkasut|tarekat Karmelit Tak Berkasut]])
* [[Sistersien|Tarekat Sistersien]]: Tarekat rahib-rahib dan rubiah-rubiah (baik dari cabang Aturan Asli maupun cabang [[Trapis]])
* [[Keluarga Monastik Betlehem, dari Perawan Maria Diangkat ke Surga dan Santo Bruno|Tarekat para rahib dan rubiah Betlehem]]
* [[Minim (tarekat religius)|Tarekat para minim]], didirikan oleh [[Fransiskus dari Paola|Santo Fransiskus dari Paola]]
* [[Ordo Santo Benediktus|Tarekat Santo Benediktus]], yang dikenal sebagai tarekat rabih-rahib dan rubiah-rubiah benediktin, didirikan oleh [[Benediktus dari Nursia|Santo Benediktus]] bersama [[Skolastika|Santa Skolastika]]. Tarekat ini mengutamakan kerja fisik dalam biara-biara yang berswasembada. Baca juga: [[Reformasi Kluniak|Reformasi Cluny]];
* [[Ordo Santa Klara|Tarekat Santa Klara]], atau Tarekat Klaris (beserta seluruh cabang-cabangnya);
* [[Ordo Santo Hieronimus|Tarekat Santo Hieronimus]], terilhami oleh riwayat hidup [[Hieronimus|Santo Hieronimus]] dan [[Paula|Santa Paula]];
* [[Tarekat Santo Paulus Pertapa Perdana]], dikenal sebagai tarekat padri-padri Paulin;
* [[Tarekat Kabar Sukacita Perawan Maria Yang Terberkati]], disebut pula suster-suster Kabar Sukacita, didirikan oleh [[Yohana dari Prancis|Santa Yohana dari Prancis]];
* [[Kartusian|Tarekat Kartusian]], sebuah tarekat para pertapa yang didirikan oleh [[Bruno dari Köln|Santo Bruno dari Köln]];
* [[Tarekat Maria Dikandung Tanpa Noda]], dikenal pula sebagai para biarawati Konsepsionis, didirikan oleh [[Beatriks dari Silva|Santa Beatriks dari Silva]];
* [[Tarekat Kabar Sukacita Mahasuci]], dikenal pula sebagai para biarawati biru, didirikan oleh [[Maria Vittoria De Fornari Strata|Beata Maria Vittoria De Fornari Strata]];
* [[Brigitin|Tarekat Juru Selamat Mahakudus]], dikenal pula sebagai rahib-rubiah Brigitin, didirikan oleh [[Brigitta dari Swedia|Santa Birgita dari Swedia]];
* [[Tarekat Lawatan Perawan Maria Yang Terberkati]], dikenal pula sebagai para biarawati Visitasi, didirikan oleh [[Fransiskus dari Sales|Santo Fransiskus de Sales]] dan [[Yohana Fransiska de Chantal|Santa Yohana Fransiska de Chantal]];
* Tarekat [[Kongregasi Pasionis|Pasionis]]
* [[Premonstratensian|Tarekat imam-imam Premonstratensian]] ("padri-padri putih")
* [[Tarekat Tironensian|Tarekat rahib-rahib Tironensian]] ("rahib-rahib kelabu")
* [[Tarekat Valiskaulian|Tarekat rahib-rahib Valiskaulian]]
 
[[Berkas:Bassac 16 Abbaye vue ESE 2014.jpg|jmpl|[[Biara Bassac]] (abad ke-12 sampai ke-18), [[Bassac, Charente]], [[Prancis]]]]
Meskipun di Indonesia, tempat-tempat tinggal para anggota [[mendikan|tarekat-tarekat fakir]] sudah lumrah disebut biara, di negara-negara penutur [[rumpun bahasa Roman|rumpun bahasa Romawi]], tempat-tempat tinggal para [[frater]] disebut ''conventus'' dalam [[bahasa Latin]], ''convento'' dalam [[bahasa Italia]], atau ''couvent'' dalam [[bahasa Prancis]], yang berarti "tempat berkumpul". Para anggota tarekat [[Fransiskan]] kini jarang menyebut tempat tinggalnya sebagai "biara", mereka justru lebih suka menggunakan istilah "priorat".
 
=== Kristen Ortodoks ===
[[Berkas:Троїцький монастир.jpg|jmpl|[[Biara Tritunggal (Chernihiv)|Biara Tritunggal]] di [[Chernihiv]], [[Ukraina]], dibangun kembali pada 1649.]]
{{main|Monastisisme Kristen Timur|Tingkatan monastisisme Ortodoks Timur}}
[[Berkas:Simonopetra Aug2006.jpg|jmpl|[[Biara Simonopetra]] di [[Gunung Athos]]]]
[[Berkas:RilaMon2.jpg|jmpl|[[Biara Rila]] di [[Bulgaria]], Situs Warisan Dunia UNESCO]]
[[Berkas:Monastery Manasija - Serbia.JPG|jmpl|[[Biara Manasija]] di [[Serbia]] Tengah]]
Dalam [[Gereja Ortodoks Timur]] dan [[Ritus Timur|Gereja Katolik Timur]], baik biarawan maupun biarawati mengikuti suatu tata tertib [[asketisme|pertarakan]] yang sama, bahkan mengenakan [[habit]] (pakaian seragam biara) yang sama (biarawati mengenakan kerudung tambahan yang disebut ''[[apostolnik]]''). Berbeda dari kehidupan membiara dalam [[Gereja Katolik Roma]], Gereja Ortodoks tidak memiliki bermacam-macam tarekat religius, tetapi hanya satu bentuk kehidupan membiara. Biarawan maupun biarawati mengasingkan diri dari dunia dengan maksud untuk mendoakan dunia.
 
Ukuran biara berbeda-beda, mulai dari yang paling besar sampai yang paling kecil. Ada tiga macam tempat tinggal bagi biarawan-biarawati dalam Gereja Ortodoks:
* [[Monastisisme senobitik|Koinobion]] (senobium): Tempat tinggal para biarawan yang hidup bersama, bekerja bersama, dan berdoa bersama, di bawah tuntunan seorang abas dan rahib-rahib tua. Konsep dari cara hidup senobitis adalah bilamana banyak laki-laki (atau perempuan) hidup bersama dalam suatu paguyuban pertarakan maka, sebagaimana yang terjadi pada batu-batu tajam, "ketajaman" mereka akan terkikis habis sampai halus dan licin. Biara-biara yang paling besar dapat menampung ribuan biarawan dan disebut ''[[laura]]''. Di dalam senobium, [[ibadat harian]], bekerja, dan bersantap dilakukan bersama-sama.
* [[Skite]] (skiti): Tempat tinggal yang biasanya menampung satu orang tetua dan dua-tiga orang murid. Di dalam skite, sebagian besar doa dan pekerjaan dilakukan sendiri-sendiri. Para biarawan berkumpul pada hari minggu dan [[hari raya|hari-hari raya]]. Dengan demikian cara hidup dalam sebuah skite memiliki unsur hidup menyendiri maupun unsur hidup berguyub, sehingga skite disebut pula "jalan tengah".
* [[Eremit]] adalah biarawan yang menjalani pertarakan dalam kesendirian, bukan dalam suatu paguyuban.
 
Salah satu pusat pertarakan Ortodoks adalah [[Gunung Athos]] di [[Yunani]]. Sebagaimana [[Negara Vatikan]], Gunung Athos berpemerintahan sendiri. Gunung Athos terletak di sebuah semenanjung terpencil seluas kurang lebih 32 x 8&nbsp;km persegi (20 x 5 mil persegi). Pemerintahan di wilayah ini diselenggarakan oleh para pemimpin dari 20 biara. Populasi Gunung Athos kini berjumlah kurang lebih 2.200 laki-laki saja, dan hanya boleh dikunjungi oleh laki-laki dengan izin khusus dari pemerintah Yunani dan pemerintah Gunung Athos sendiri.
 
=== Kristen Ortodoks Oriental ===
[[Berkas:Katharinenkloster Sinai BW 2.jpg|jmpl|[[Biara Santa Katerina]] di [[Gunung Sinai]], awal abad ke-6]]
[[Berkas:Mor-mattai.png|jmpl|Biara yang didirikan pada 363 oleh seorang [[eremit|petapa]] Kristen, [[Mar Mattai]], yang mengungsi akibat persekusi di [[Amida (Mesopotamia)|Amid]] pada masa pemerintahan Kaisar [[Flavius Claudius Julianus|Yulianus Si Orang Murtad]].]]
Gereja-Gereja [[Gereja Ortodoks Oriental|Ortodoks Oriental]], yang mengusung paham [[Miafisitisme]] sebagai ciri khasnya, terdiri atas [[Gereja Apostolik Armenia]], [[Gereja Ortodoks Koptik Aleksandria]] (batriknya dianggap sebagai ''primus inter pares'' bagi Gereja-Gereja berikut ini), [[Gereja Tewahedo Ortodoks Ethiopia]], [[Gereja Tewahedo Ortodoks Eritrea]], [[Gereja Suriah Ortodoks Malankara|Gereja Ortodoks India]], dan [[Gereja Ortodoks Siria|Gereja Ortodoks Suryani]] Antiokhia. [[Gereja Albania Kaukasus]] yang kini telah musnah juga tergolong dalam persekutuan ini.
 
Biara Santo Makarius (''[[Biara Santo Makarius Agung|Deir Abu Makaria]]'') dan Biara Santo Antonius (''[[Biara Santo Antonius|Deir Mar Antonios]]'') adalah biara-biara tertua di dunia dan bernaung di bawah perlindungan Batrik Gereja Ortodoks Koptik.
 
=== Lain-lain ===
Pada tahun-tahun terakhir abad ke-18, mulai timbul gerakan hidup membiara di kalangan denominasi-denominasi [[Protestanisme|Protestan]]. Gerekan ini berpusat di Amerika Serika dan Kanada, bermula dengan jemaat ''[[Shakers]]'' yang didirikan di Inggris dan kemudian pindah ke Amerika Serikat. Pada abad ke-19, banyak paguyuban-paguyuban kebiaraan semacam ini didirikan sebagai paguyuban-paguyuban utopis yang dalam berbagai aspek meniru cara hidup membiara. Selain kaum ''Shakers'', ada pula kaum [[Amanna]], kaum [[Anabaptis]], dan lain sebagainya. Banyak di antaranya yang mengizinkan pernikahan, tetapi sebagian besar memiliki kebijakan [[selibat]] dan hidup berguyub yang mewajibkan para anggotanya untuk saling berbagi dalam segala hal dan menafikan hak milik pribadi.
 
Pada abad ke-19, kebangkitan kembali [[monastisisme]] dalam [[gereja Inggris]] mendorong terbentuknya lembaga-lembaga pertarakan seperti ''[[House of the Resurrection]]'', [[Mirfield]] (''[[Community of the Resurrection]]''), [[Biara Nashdom]] ([[Benediktin]]), [[Priorat Cleeve]] (''[[Community of the Glorious Ascension]]'') dan [[Biara Ewell]] ([[Sistersian]]), tarekat-tarekat [[Benediktin]], tarekat-tarekat [[Fransiskan]], tarekat-tarekat Salib Suci, tarekat Santa Helena. Gerekan hidup membiara juga timbul dalam denominasi-denominasi Kristen Protestan yang lain, terutama di kalangan kaum Lutheran di Eropa dan Amerika Utara. Sebagai contoh, tarekat Benediktin Salib Suci di ''St Augustine's House'' di Michigan adalah sebuah tarekat biarawan Lutheran, dan ada pula paguyuban-paguyuban religius Lutheran di Swedia dan Jerman. Pada era 1960-an, kelompok-kelompok monastik percobaan dibentuk untuk menampung kaum pria dan wanita dalam satu tempat tinggal–para anggotanya diizinkan menikah dan menghasilkan keturunan–yang dikelola dalam bentuk paguyuban.
 
=== Kecenderungan mutakhir ===
Suatu bentuk transisional dari monastisisme di kemudian hari dibentuk oleh [[Santo Amun]]. Dalam bentuk monastisisme transisional ini, para biarawan "penyendiri" hidup cukup berdekatan satu sama lain sehingga dapat saling membantu dan dapat berkumpul pada hari Minggu untuk beribadat bersama-sama.
[[Berkas:Buckfast Abbey - geograph.org.uk - 932824.jpg|jmpl|[[Biara Buckfast]], Devon, Inggris, dan biara-biara di sekelilingnya dibangun kembali pada abad ke-20.]]
 
Kini ada gerakan-gerakan [[Monastisisme baru|neo-monastisisme]] Kristen, khususnya di kalangan umat Kristen injili.<ref>Bill Tenny-Brittian, ''Hitchhiker's Guide to Evangelism'', hlm. 134 (Chalice Press, 2008). {{ISBN|978-0-8272-1454-5}}</ref>
[[Pakomius Agung|Santo Pakomios]] adalah penggagas cara hidup berguyub dan beribadat bersama-sama di bawah satu atap (Monastisisme Senobitis). Sebagian pihak berpendapat bahwa cara hidup dalam komunitas yang digagasnya terilhami oleh cara hidup di [[barak]] [[Bala tentara darat Romawi]] yang pernah ia jalani ketika menjadi prajurit pada masa mudanya.<ref>Dunn, Marilyn. The Emergence of Monasticism: From the Desert Fathers to the Early Middle Ages. Malden, Mass.: Blackwell Publishers, 2000. p29.</ref> Tak lama sesudahnya, padang gurun Mesir dipenuhi biara-biara, terutama di sekitar Nitria ([[Wadi El Natrun]]), yang dijuluki "Kota Suci". Diperkirakan bahwa area ini pada suatu ketika pernah ditinggali oleh 50.000 orang [[rahib|biarawan]].
 
== Agama Hindu ==
 
=== MathaMazhab Adwaita Wedanta ===
[[Berkas:Vidyashankara Temple at Shringeri.jpg|thumbjmpl|[[Matha]] Hindu, Kuil Widyasangkara]]
Semenjak zaman Weda, sudah ada orang-orang yang menjalani hidup membiara di Anak Benua India. Dalam keyakinan yang kini disebut [[agama Hindu]], sudah ada biarawan sejak lama, dan seiring dengan keberadaan mereka, berdiri pula biara-biara yang disebut [[matha]]. Di antaranya yang penting adalah matha-matha catur-amnaya yang didirikan oleh [[Adi Shankara|Adi Sangkara]]. Adi Sangkara membentuk pusat-pusat percabangan yang menuntun reorganisasi tarekat kuno biarawan mazhab Adwaita menjadi sepuluh nama dari [[Dasanami Sampradaya]].
* [[Ramakrishna Math]]
* [[Ramakrishna Sarada Mission]]
 
=== MathaMazhab Sri Waisnawa ===
[[Berkas:Parakala Mutt - as it stands today.jpg|thumbjmpl|Parakala MuttMatha sekarang ini]]
[[Ramanuja]] membuka era baru dalam agama Hindu dengan menghidupkan kembali keyakinan yang telah hilang dari agama ini dan memberikan ajaran-ajaran dasar filsafat [[Wisistadwaita]] yang sudah ada sejak purbakala. Ia memastikan agar sejumlah [[matha]] mazhab [[Sri Waisnawa Sampradaya]] didirikan pada pusat-pusat peziarahan penting.
* [[Emar Matha]] di [[Puri (Orissa)|Puri]]
* SrirangaSrirangga Narayana JeeyarJiyar MuttMatha di [[Srirangam]]
* Tirumala Pedda JeeyangarJiyanggar MuttMatha di [[Tirupati]]
Di kemudia hari, para teolog dan petinggi mazhab Sri Waisnawa mendirikan berbagai matha penting seperti,
* Vanamamalai MuttMatha
* [[Parakala MuttMatha]]
* [[Ahobila MuttMatha]]
 
=== MathaMazhab Nimbarka Waisnawa ===
[[Berkas:Ukhra Nimbarka Peeth Mahanta Asthal.JPG|thumbjmpl|Ukhra Nimbarka Pita Mahanta Astala]]
[[Nimbarka Sampradaya]] yang diajarkan oleh Nimbarkacarya sangat populer di seluruh India Utara, Barat, dan Timur, serta memiliki beberapa matha penting.
* Nimbarakacarya Pita di Salemabad, [[Rajasthan]]
Baris 99 ⟶ 179:
* Howrah Nimbarka Ashram di [[Howrah]]
 
=== MathaMazhab MadwaDwaita Wedanta ===
[[Asta matha]] (delapan biara) di [[Udupi]] didirikan oleh [[Madwacarya]] (Madwa acarya), seorang filsuf [[Dwaita]].
 
== SufiAgama Islam ==
{{Utama|Sufisme}}
Islam menentang kehidupan membiara, yang menurut Al-Quran adalah perbuatan ''ghuluw'' (melampaui batas).<ref>QS. al Hadid [57]: 27 <sup>[https://mutiarazuhud.wordpress.com/2016/05/23/bidah-urusan-agama.htm]</sup></ref> Istilah ''ṣūfī'' digunakan untuk menyebut para mistikus Muslim yang mengadopsi praktik-praktik pertarakan sebagai sarana untuk mencapai kemanunggalan dengan Allah. Praktik-praktik pertarakan ini di antaranya adalah tindakan mengenakan pakaian wol kasar yang disebut ''ṣūf''. Istilah ''taṣawwuf'' berasal dari kata ''ṣūfī'', artinya orang yang mengenakan ''ṣūf''. Seiring perjalanan waktu, ''ṣūfī'' pun digunakan sebagai sebutan bagi semua orang Muslim yang percaya pada kemanunggalan mistis.<ref name="muslimphilosophy.com">"The Neoplatonist Roots of Sufi Philosophy" by Kamuran Godelek,''20th World Congress of Philosophy'', <sup>[http://www.muslimphilosophy.com/ip/CompGode.htm]</sup></ref>
 
Pada dasarAsas-dasarasas [[filsafat sufi]] terdapatmemperlihatkan pengaruh-pengaruh dari filsafat [[Neoplatonisme|neoplatonis]] dan filsafat-filsafat lainnya. Banyak praktik para rahib dan penghunipertapa gurun Kristen Ortodoks yang ditiru dalam perkembangan gerakan sufi di tengah-tengah bekas negeri-negeri Kristen di Timur Tengah. Praktik-praktik pertarakan dalam filsafat sufi pernah pula dikait-kaitkan dengan agama Buddha. Ajaran tentang pemurnian (membersihkan jiwa dari segalam macam kejahatan, berusaha untuk mencapai Nirwana, dan hidup kekal di Nirwana) berperan penting dalam agama Buddha. Gagasan yang sama tampak pula pada ajaran "fanaa" (manunggal dengan Allah) dalam filsafat sufi.<ref>"The Neoplatonist Roots of Sufi Philosophyname=" by Kamuran Godelek,''20th World Congress of Philosophy'', <sup>[http://www.muslimphilosophy.com"/ip/CompGode.htm]</sup></ref>
 
== Lihat pula ==
Baris 127 ⟶ 207:
 
== Pranala luar ==
{{wiktionary|biara}}
* [http://www.sumela.org Biara Sumela]
* [http://www.historyfish.net/monastics/monastics.html Foto-foto, naskah-naskah, dan informasi Domain Publik, terkait biara-biara zaman pertengahan]
* [http://www.vaticanoweb.com/monasteri/initalia.asp Biara-biara di Italia]
* [http://monasteries.org.ua/en/searchmonasteries Monasteries Search] {{Webarchive|url=https://archive.today/20161220065937/http://monasteries.org.ua/en/searchmonasteries |date=2016-12-20 }} — Komisi Sinode untuk Biara-Biara - Gereja Ortodoks Ukraina
* [http://monasteries.org.ua/en/geomaps/gmap Google-map] {{Webarchive|url=https://archive.today/20161220065938/http://monasteries.org.ua/en/geomaps/gmap |date=2016-12-20 }} — Komisi Sinode untuk Biara-Biara - Gereja Ortodoks Ukraina
 
[[Kategori:Bangunan dan struktur keagamaan]]
[[Kategori:Biara]]