Monastisisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-nafas +napas)
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
 
(35 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Monastisisme''' (dari [[Bahasabahasa Yunani|kata Yunani]], ''μοναχός'', ''monakhosmonakos'', dari akar kata ''μονός'', ''Monos'', sendiri), adalahatau sebuah'''Kerahiban''', cara praktikhidup keagamaanreligius diyang manadijalani seseorang menyangkalidengan tujuan-tujuancara duniawimenafikan denganurusan-urusan maksudduniawi agar dapat sepenuhnya membaktikan hidupnya semata-matahidup bagi karya rohanikerohanian.
 
Banyak agama yang memiliki unsur-unsur monastikmonastisisme, termasukantara lain [[Buddhisme|agama Buddha]], [[AgamaKekristenan|agama Kristen|kekristenan]], [[Hinduismeagama Hindu]], dan [[Jainisme|agama Jaina]], meskipun ekspresinyawujudnya berbeda-beda. Orang-orang yang menjalani kehidupanpraktik monastikmonastisisme biasanya disebut ''monakhos''[[biksu]], ''[[biarawan]]'', ''[[rahib'']], ''[[bruder]]'', ''[[frater'']], atau ''"saudara''," jika berjenis kelamin laki-laki, dan ''disebut [[biksuni]], [[biarawati]]'', ''rubiah'', ''suster'', atau ''"saudari''" jika berjenis kelamin perempuan.
 
== Monastisisme Buddha ==
Ordo para rahib dan rubiah [[Agamaagama Buddha]] ([[Sangha]]) didirikan oleh [[Gautama Buddha]] semasa hidupnya sekitar 2500 tahun lampau. Gaya hidup monastik Buddhis berakar pada gaya hidup sekte-sekte para [[asketisisme|asketik]] pengermbarapengembara yang sudah ada sebelumnya, yang beberapa diantaranya pernah dipelajari oleh Sang Buddha, dan pertama-tama sangat bersifat [[eremetiseremit]]. Para rahib dan rubiah diharapkan untuk hidup dengan sangat sedikit barang milik pribadi, yang didermakan oleh umat Buddha. Umat awam juga menyediakan makanan sehari-hari yang dibutuhkan para rahib, dan menyediakan tempat bernaung bagi para rahib bilamana dibutuhkan.
 
[[Berkas:Young monks of Drepung.jpg|thumbjmpl|rightka|300px|RahibPara biksu muda Agama Buddha di [[Tibet]].]]
Sesudah Sang Buddha wafat, ordo monastik Buddhis berkembang menjadi suatu gerakan [[senobitis]]. PraktekPraktik tinggal bersama selama musim hujan ([[vassa]]), yang diajarkan oleh Sang Buddha, sedikit demi sedikit berkembang menjadi kehidupan monastik bersifat menetap yang berpusat pada hidup dalam sebuah komunitas. Sebagian besar dari tata tertib modern yang ditaati oleh para rahib dan rubiah—[[Patimokkha]]—berkaitan dengan kehidupan dalam komunitas, dan berisi rincian metode-metode yang tepat untuk hidup dan berhubungan dalam sebuah komunitas rahib atau rubiah. Jumlah peraturan yang harus ditaati berbeda-beda antara ordo yang satu dengan ordo yang lain; para rahib [[Theravada]] memiliki sekitar 227 peraturan. Terdapat lebih banyak lagi peraturan khusus bagi para bhikkhuni (rubiah).
 
Monastisisme Buddha dengan tradisi konsiliernya, misi-misi, dan sebagai sumber pegetahuanpengetahuan dan [[melek aksara]] menyebar dari India sampai ke Timur Tengah dan bahkan sampai ke Barat. Monastisisme Kristiani mengikuti jejak langkah mereka di daerah-daerah tempat Kaisar [[Ashoka]] pernah mengirimkan misi-misi Agama Buddha.
 
Ordo monastik Buddhis terdiri atas dewan para [[bhikkhu]] (laki-laki) dan dewan para [[bhikkhuni]] (perempuan). Awalnya dewan ini hanya beranggotakan kaum pria namun berkembang hingga mencakup pula kaum wanita setelah ibu tiri Sang Buddha, [[Mahaprajapati]], memohon untuk diizinkan menjalani hidup sebagai seorang bhikkhuni.
Baris 15:
Para rahib dan rubiah diharapkan untuk menjalankan berbagai peran dalam komunitas Buddhis. Pertama-tama dan yang terutama, mereka diharapkan untuk melestarikan doktrin dan tata tertib yang kini dikenal sebagai Buddhisme. Mereka juga diharapkan untuk memberikan teladan bagi umat biasa, dan menjadi "lahan kebajikan" bagi umat biasa yang mencari pahala dengan memberikan sumbangan dan dukungan bagi para rahib. Sebagai balasan atas dukungan umat, para rahib dan rubiah diharapkan untuk monks and nuns are expected to live an austere life focused on the study of Buddhist doctrine, the practice of meditation, and the observance of good moral character.
 
Seorang rahib, disebut ''Bhikkhu'' dalam [[Bahasabahasa PāliPali]] atau Bhikshu dalam [[Bahasabahasa SansekertaSanskerta]], pertama-tama ditahbiskan sebagai ''Samanera'' (novis) untuk jangka waktu setahun atau lebih. Para novis kerap ditahbiskan pada usia yang sangat belia, akan tetapi umumnya tidak di bawah usia 8 tahun. Para samanera hidup sesuai [[dasasila]], namun tidak diwajibkan menaati seluruh peraturan monastik. Tahbisan yang lebih tinggi, yakni status penuh sebagai seorang Bhikkhu, biasanya hanya diberikan kepada pria yang sudah berusia 20 tahun atau lebih. Para rubiah mengikuti tahapan yang sama, akan tetapi diwajibkan untuk hidup sebagai samanera selama jangka waktu yang lebih lama- biasanya 5 tahun.
 
Regulasi tata tertib bagi para rahib dan rubiah dimaksudkan untuk menciptakan suatu kehidupan yang bersahaja dan terfokus, bukannya sekedarsekadar matiraga perseorangan. Selibat sangatlah penting dalam disiplin monastik.
 
== Monastisisme Hindu ==
Baris 30:
 
== Monastisisme Kristiani ==
[[Berkas:Trappist praying 2007-08-20 dti.jpg|thumbjmpl|[[biarawan|Rahib]] [[Trapis]] berdoa dalam selnya.]]
{{Main|MonatisismeMonastisisme Kristiani}}
{{Seealso|Monastisisme Koptik|Monastisisme Kristiani Timur}}
 
Monastisisme dalam kekristenan memiliki pelbagai bentuk kehidupan religius guna menanggapi panggilan [[Yesus]] dari [[Nazaret]] untuk mengikutiNya. Monastisisme Kristiani mulai tumbuh sejak permulaan sejarah Gereja, mengikuti teladan-teladan dan gagasan-gagasan dari [[Alkitab|Kitab Suci]], termasuk yang tercantum dalam Kitab Suci [[Perjanjian Lama]], meskipun kitab tersebut tidak mewajibkannya dijalani dalam institusi tertentu. Monastisisme Kristiani ditata menurut peraturan rohani (misalnya [[PeraturanRahib-rahib Basilian|Regula Santo BasilBasilius]], [[Peraturan Santo Benediktus|Regula Santo Benediktus]], [[Regula Karmel]]) dan, dipada masa kini, hukum Gereja dari tiap [[Denominasi Kristen|denominasi]] Kristiani yang memiliki kehidupan [[Biarawan|monastik]].
 
Monastisisme Kristiani merupakan suatu jalan hidup rohani (yang juga disebut "jalan penyempurnaan") yang disambut sebagai sebuah panggilan Allah dari keinginan untuk beroleh kehidupan kekal dalam hadirat-Nya. Pada [[Khotbah di Bukit]] dalam [[Ucapan bahagia|sabda-sabda bahagiaNya]] (jalan hidup yang benar menurut hukum Allah), Yesus menyampaikan kepada khalayak ramai yang mendengarkan khorbahNya untuk menjadi "Sempurna sama seperti Bapamu di Surga adalah sempurna" ([[Injil Matius|Mat. 5:48]]). Tatkala berbicara kepada para pengikutNya, Yesus menyampaikan pula sebuah undangan untuk [[selibat|hidup selibat]] bagi orang-orang "yang kepadanya telah diberikan karunia" ([[Injil Matius|Mat. 19:10-12]]); dan ketika ditanya apa lagi yang perlu selain menaati [[Sepuluh Perintah Allah|hukum Taurat]] agar dapat "masuk ke dalam kehidupan kekal", Dia menganjurkan mereka untuk menjual segala harta benda duniawi yang mereka miliki lalu membagi-bagikan hasil penjualannya kepada orang-orang miskin kemudian mengikuti Dia, "jikalau engkau ingin menjadi sempurna" ([[Injil Matius|Mat. 19:16-22]] = [[Injil Markus|Mar. 10:17-22]] = [[Injil Lukas|Luk. 18:18-23]]).
 
Dalam Kitab Suci [[Perjanjian Baru]] terdapat bukti mengenai kehidupan [[Biarawan|monastik]] Kristiani, seperti pelayanan yang dilaksanakan oleh para janda dan para perawan. Pada akhirnya, pertama-tama di [[Syria]] dan kemudian di [[Mesir]], umat Kristiani mulai merasa terpanggil juga untuk menjalani kehidupan monastik [[Pertapa|eremitik]] (dengan semangat "Teologi Padang Gurun" dari Perjanjian Lama guna mencapai pembaharuan rohani dankembali kepada Allah). Santo [[Antonius Agung]] disebut-sebut oleh [[Paus Athanasius I dari Aleksandria|Athanasius]] sebagai salah seorang "Rahib Pertapa" awal. Mulai di Mesir, kehidupan monastik menumbuhkan monastisisme [[Cenobium|senobitik]] sebagaimana yang terutama dikenal di Barat. Khususnya di [[Timur Tengah]] monastisisme eremitik tetap menjadi pola monastisisme yang paling umum sampai surutnya kekristenan Syria pada akhir Abad pertengahan.
 
Akan tetapi tidak semua orang cocok dengan kehidupan terpencil, dan muncul banyak laporan mengenai adanya pertapa-pertapa yang megalami gangguan mental. Jelas dibutuhkan bentuk-bentuk bimbingan rohani yang terorganisir; dan sekitar tahun [[318]] Santo [[Pakhomius]] mulai mengorganisir para pengikutnya dalam apa yang nantinya menjadi [[biara]] [[Cenobium|senobitik]] Kristiani yang pertama. Tak lama kemudian, lembaga-lembaga serupa didirikan pula di seluruh padang gurun Mesir serta seluruh kawasan Timur Kekaisaran Romawi. [[Biara (tempat tinggal)|Biara-biara]] Timur yang termasyhur meliputi:
 
* [[Biara Santo Antonius]], yang merupakan biara Kristiani tertua di dunia.
* [[Mar Awgin]] mendirikan sebuah biara di Gunung Izla di [[Nisibis]], [[Mesopotamia]] (~[[350]]), dan dari biara ini tradisi senobitik tersebar ke seluruh Mesopotamia, Persia, Armenia, Georgia, dan bahkan sampai ke India dan Tiongkok.
* Santo [[Sabbas Yang DisucikanSabas]] mengorganisir para biarawan di padang gurun Yudea ke dalam sebuah biara dekat [[Betlehem]] (483), dan biara ini dianggap sebagai induk semua biara Gereja-Gereja [[Gereja Ortodoks Timur|Ortodoks Timur]].
* [[Biara Santa Katerina, Gunung SinaiKatarina]] didirikan antara tahun 527 dan 565 di padang gurun Sinai atas perintah Kaisar [[JustinianusYustinianus I]].
 
Di Barat, perkembangan terpenting terjadi tatkala peraturan-peraturan bagi komunitas-komunitas monastik ditulis, [[Rahib-rahib Basilian|Peraturan Santo BasilBasilius]] dianggap merupakan yang pertama. Tanggal persis ditulisnya [[Peraturan Sang Guru]] masih problematis; namun peraturan tersebut dianggap mendahului [[Peraturan Santo Benediktus]] yang disusun oleh [[Benediktus dari Nursia]] bagi biaranya di [[Monte Cassino]], Italia (± [[529]]), dan biara-biara lain yang telah didirikannya. Peraturan Santo benediktus menjadi peraturan yang paling umum dipergunakan selama Abad Pertengahan dan masih tetap dipergunakan sekarang ini. [[PeraturanRegula AugustinianSanto Agustinus]] , karena keringkasannya, telah diadopsi oleh berbagai komunitas, terutama oleh para [[Kanon Reguler]].
 
Sekitar abad ke-12, ordo [[Fransiskan]], [[Karmelit]], [[Dominikan]], dan [[AugustinianAgustinian]] memutuskan untuk hidup dalam biara-biara perkotaan di tengah-tengah umat ketimbang di pertapaan-pertapaan terpencil.
 
Kini wujud-wujud monastisisme kristiani, yang banyak di antaranya bersifat [[ekumenis]], berkembang di tempat-tempat seperti [[Komunitas Monastik Bose]] di Italia, [[Persaudaraan Monastik Yerusalem]] di seluruh eropa, dan [[Komunitas Taizé]] di PerancisPrancis, serta gerakan [[Neomonastisisme]] yang terutama bersifat protestan injili di Amerika.
 
{{Seealso|Monastisisme Koptik|Monastisisme Kristiani Timur}}
 
== Islam dan monastisisme ==
Baris 66 ⟶ 65:
 
== Monastisisme Jain ==
Agama [[Jain]] memiliki dua cabang yang sekit berbeda satu sama lain dalam hal monastisisme. Para rahib [[digambara]] tidak mengenakan [[pakaian]]; sekalipun demikian mereka tidak menganggap diri mereka [[telanjang]]—mereka mengenakan alam. Para digambara percaya bahwa praktik tersebut merepresentasikan suatu penolakan terhadap kenyamanan ragawi dan kepemilikan pribadi—hanya para pertapa digambara yang diwajibkan menolak pakaian. Para pertapa digambara hanya memiliki dua barang: sebuah [[kemoceng]] [[bulu]] [[merak]] dan sebuah [[kendi]]. Mereka juga percaya bahwa kaum wanita tidak dapat mencapai [[moksha]]. Akibatnya, dari sekitar 6000 rubiah Jain, hanya 100 orang yang merupakan digambara. Kaum [[Shvetambara]] adalah sekte utama Jain yang lain. Kaum svetambara, tidak seperti kaum digambaras, tidak percaya bahwa pertapa harus mempraktikkan ketelanjangan, juga tidak percaya bahwa wanita tidak dapat mencapai moksha. Kaum shvetambara umumnya terlihat mengenakan masker agar tidak membunuh makhluk-makhluk kecil secara tidak sengaja pada saat menghirup napas.
 
== Monastisisme dalam agama-agama lain ==
* [[Ananda Marga]] memiliki rahib-rahib dan rubiah-rubiah (yaitu para [[acharya]] atau [[misionaris]] pria dan wanita) serta sekelompok kecil acharya keluarga. Para rahib dan rubiah ini terlibat dalam pelbagai macam pelayanan langsung pada umat, karena itu mereka tidak mengundurkan diri dari dunia ramai secara permanen. Mereka memang harus menjalani hidup selibat, hidup miskin, dan menaati banyak aturan hidup lain begitu mereka telah selesai menjalani pelatihan.
 
* [[Bön]] diyakini memiliki sejarah monastik yang kaya. Biara-biara Bön masih ada sekarang ini, akan tetapi para rahib berdiam di tempat itu mempraktikkan Buddhisme-Bön.
 
* [[Agama Yahudi|Yudaisme]] tidak mendukung cita-cita monastik untuk hidup miskin dan selibat, namun dua ribu tahun lalu mengikrarkan kaul [[Nazir]] merupakan sebuah fitur umum dalam agama ini. Orang-orang Yahudi nazir berpantang makan produk-produk dari buah anggur, tidak memotong rambut, dan tidak menyentuh jenazah. Akan tetapi mereka tidak menarik diri dari masyarakat umum, dan mereka diizinkan menikah serta memiliki harta benda; lagi pula, dalam banyak kasus suatu kaul nazir berlaku untuk jangka waktu tertentu dan tidak bersifat permanen. Dalam [[Bahasa Ibrani]] modern, istilah [[Nazir]] kerap digunakan untuk menyebut kaum monastik non-Yahudi.
 
* [[Manikeisme]] memiliki dua golongan pengikut, kaum pendengar, dan kaum terpilih. Kaum terpilih hidup terpisah dari kaum pendengar agar dapat berkonsentrasi dalam hal mengurangi pengaruh kebendaan duniawi. mereka menjalankannya melalui selibat, kemiskinan, pengajaran, dan berkhotbah. Oleh karena itu kaum terpilih sekurang-kurangnya bersifat separuh monastik.
 
* [[Scientology]] melestarikan suatu "ordo persaudaraan" yang disebut [[Sea Organization]] atau disingkat [[Sea Org]]. Mereka hanya bekerja untuk [[Gereja Scientology]] dan telah menandatangani kontrak kerja untuk milyaran tahun. Para anggota Sea Org hidup secara komunal, kebutuhan mereka akan tempat bernaung, pangan, sandang, dan perawatan medis ditanggung oleh Gereja Scientology.
 
* [[Agama Sikh]] secara khusus melarang praktik monastisisme. Oleh karena itu tidak ada biara atau kelompok-kelompok persaudaraan dalam agama Sikh.
 
Baris 94 ⟶ 88:
* [http://www.historyworld.net/wrldhis/PlainTextHistories.asp?historyid=ab88 Sejarah Monastisisme]
* [http://doc0mr.tripod.com/id23.html Pertapaan Monastisisme Hati Maria Tak Bernoda]
* [http://www.atmajyoti.org/mo_woman.asp "Perempuan" – perspektif yang benar bagi monastik] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20061105212858/http://www.atmajyoti.org/mo_woman.asp |date=2006-11-05 }} – Sebuah sudut pandang Timur
* [http://www.francis.or.kr/IndexE.html Persaudaraan Fransiskan Korea] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080605174855/http://www.francis.or.kr/IndexE.html |date=2008-06-05 }}
* [http://www.stanthonysmonastery.org/Monasticism.htm Monastisisme Ortodoks] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080316065833/http://stanthonysmonastery.org/Monasticism.htm |date=2008-03-16 }} Biara Ortodoks yunani Santo Antonius
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Agama]]
[[Kategori:Organisasi keagamaanAsketisme]]
[[Kategori:DaftarOrdo bertopik agamakeagamaan]]
 
[[bg:Монашество]]
[[cs:Mnišství]]
[[de:Monastisch]]
[[dsb:Mnichojstwo]]
[[el:Μοναχισμός]]
[[en:Monasticism]]
[[et:Munklus]]
[[he:נזיר]]
[[it:Monachesimo]]
[[pl:Monastycyzm]]
[[pt:Monasticismo]]
[[ru:Монашество]]
[[sr:Монаштво]]
[[th:ระบบสำนักสงฆ์]]
[[uk:Чернецтво]]
[[yi:מאנאך]]
[[zh:修行制度]]