Panji Surachman Cokroadisuryo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(19 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5:
|imagesize =
|caption =
|office = [[Menteri Keuangan Republik Indonesia|Menteri Keuangan Indonesia]]
|order = ke-4
|term_start = 5 Desember 1945
|term_end = [[2 Oktober]] [[1946]]
|president = [[Soekarno]]
|primeminister = [[Sutan Syahrir|Soetan Sjahrir]]
|predecessor = [[SunarjoSoenarjo Kolopaking]]
|successor = [[Syafruddin Prawiranegara]]
|office2 = [[Menteri Perdagangan Republik Indonesia|Menteri Kemakmuran Indonesia]]
|order2 = ke-1
|term_start2 = [[19 Agustus]] [[1945]]
|term_end2 = [[14 November]] [[1945]]
|president2 = [[Soekarno]]
|predecessor2 = ''Tidak ada, jabatan baru''
|successor2 = [[Darmawan Mangunkusumo]]
|office3 = [[Rektor Universitas Indonesia|Presiden Universiteit Indonesia]]
|order3 = ke-1<br/><small>(Rektor UI)</small>
|term_start3 = [[1950]]
|term_end3 = [[1951]]
|predecessor3 = ''TidakWietse ada''Radsma{{efn|Sebagai President van de Universiteit van Indonesië}}
|successor3 = [[Soepomo]]
|birth_date = [[30 Agustus]] [[1894]]
|birth_place = {{flagicon|Belanda}} [[Wonosobo]], [[Jawa Tengah]], [[Hindia Belanda]]
|death_date = {{death date and age|1952|11|16|1894|8|30}}
|death_place = {{flagicon|Belanda}} [[Den Haag]], [[Belanda]]
|party =
|spouse =
Baris 39:
}}
 
'''[[Insinyur|Ir.]] '''Raden Mas Pandji Soerachman Tjokroadisoerjo''' atau([[Ejaan seringYang pula diejaDisempurnakan|EYD]]: '''PandjiPanji SurachmanSurahman TjokroadisurjoCokroadisuryo''') ({{lahirmati|[[Wonosobo]], [[Jawa Tengah]]|30|8|1894|Kota [[Den Haag]], [[Belanda]]|16|11|1952}}) adalah insinyur [[teknik kimia]] pribumi pertama yang pernah menjabat Menteri Kemakmuran pada [[Kabinet Presidensial]], Menteri Keuangan pada [[Kabinet Sjahrir I]], dan Presiden Universiteit[[Universitas Indonesia]] yang pertama setelah penyerahan kedaulatan RI.
 
== Riwayat hidup ==
Raden Mas Pandji Soerachman Tjokroadisoerjo lahir di [[Wonosobo]], [[Jawa Tengah]] pada tanggal 30 Agustus 1894. Ia lahir dari keluarga Bupati di [[Wonosobo]], ayahnya bernama Raden Mas Toemenggong Soerjohadikoesoemo, bupati Wonosobo ketiga. Kakeknya adalah Raden Mas Adipati Ario Tjokroadisoerjo, bupati Wonosobo kedua. Jika ditelusuri lebih lanjut, Soerachman merupakan keturunan generasi ke -5 dari [[Hamengkubuwana II]].
Soerachman menikah dengan R.Aj. Soenarti (Putri tunggal dari Bupati [[Kabupaten Grobogan]], R.A.A. Pangeran Soenarto) yang masih berusia 16 tahun pada tahun 1922. Perkawinan terjadi akibat kemauan orang tua dari kedua belah pihak yang sesama Bupati. Dari hasil pernikahannya, Iaia memiliki 3 orang putri dan 1 orang putra:
# R.A. Soerachti (Menikah dengan Dr. Afloes);
# R.A. Soenarni (Menikah dengan Mr. Soemardi Mangoenkoesoemo);
# R.A. Isbadi, menikah dua kali : dengan T.W. Mulia (Putra dari [[Todung Sutan Gunung Mulia]]) dan dengan [[Daan Jahja|Letkol. H. Daan Jahja]] (Gubernur (Militer) Jakarta dan Panglima Divisi Siliwangi);
# R.M. Soenarto, meninggal sewaktu remaja.
 
Baris 53:
 
== Karier ==
Dalam memulai karier untuk pertama kalinya, Soerachman ditempatkan di kotaKota Bandung. Di sana, ia mendapat tugas untuk memimpin LaboraturiumLaboratorium Kimia. Sebenarnya orang tua Soerachman mengharapkan ia dapat menggantikan posisinya sebagai Bupati, tetapi jabatan itu tidak menarik perhatian Soerachman. Soerachman juga menolak ketika ia akan diangkat menjadi Mantri Polisi setelah menerima gelar Insinyur-nya. Ia lebih tertarik untuk mengabdikan dirinya dalam bidang ilmu pengetahuan.
 
=== Masa Penjajahan Belanda ===
Pada waktu Soerachman bekerja di Bandung, banyak mahasiswa dan tokoh pergerakan yang sering mengadakan hubungan dengannya, salah seorang di antara mereka ialah [[Bung Karno]]. Dengan banyaknya pertemuan yang terjadi antar dirinya dengan tokoh pergerakan mengundang kecurigaan pihak pemerintah Hindia Belanda. Akibatnya Soerachman dipindahkan dari Bandung ke Laboraturium di [[Kebun Raya Bogor]]. Setelah 3 tahun ia bertugas di Bogor, Soerachman kembali dipindahkan tugas, kali ini Keke YogjakartaYogyakarta. Suatu keuntungan bagi masyarakat Yogyakarta yang pada waktu itu hanya mengerjakan batik maupun kerajinan perak berdasarkan pengalaman. Soerachman yang dari kecil selalu dididik untuk bergaul dengan seluruh lapisan ini banyak membantu para pengrajin, antara lain dengan membimbing cara memilih warna dan mencampur bahan-bahan yang dipergunakan, serta pemilihan mori dan bahan-bahan kimianya. Soerachman bertugas selama kurang lebih 4 tahun di Yogyakarta, kemudian dipindahkan kembali ke Bogor hingga tahun 1936 sebelum akhirnya ditempatkan di Departemen Perekonomian di Jakarta.
 
Karena Soerachman masih berhubungan dengan pemimpin-pemimpn pergerakan seperti [[Bung Hatta]] dan yang lainnya, kedudukannya dalam memimpin Departemen belum sepenuhnya dipercayakan kepadanya. Walaupun pertemuan-pertemuan ini selalu ditutup-tutupi, namun pihak pemerintah dapat mengetahuinya yang menyebabkan jabatan Kepala Bagian DepartmenDepartemen tidak diserahkan kepadanya.
 
Soerachman sebenarnya ingin berkecimpung dalam pergerakan, namun karena ia telah terikat oleh tugas sebagai pegawai pemerintah, ditambah lagi adanya permintaan keluarga, maka ia hanya dapat memberi bantuan kepada pergerakan dari belakang. Jabatannya dalam Departemen pada waktu itu merupakan kedudukan yang tinggi bagi penduduk bumiputera. Ketika itu, ia duduk bersama dengan Ir. Sasrahadikusuma dalam Departemen Perekonomian.
 
Ia pernah diserahi tugas untuk mengurusi perusahaan-perusahaan Jerman yang diambil alih oleh pemerintah Belanda yang selanjutnya dikelola oleh badan usaha bangsa Indonesia sendiri. Dalam penyerahan kepercayaan kepada mereka itu tidaklah begitu saja, tetapi diseleksi dari Badan yang dapat dipercaya, yaitu dari golongan menengah. Di antara hasil seleksinya antara lain ialah Raman Tamin, yaitu suatu usaha dagang yang telah terkenal pada waktu itu diserahi pemintalan di Jawa Timur. Pemintalan itu diambil dari Belanda lalu diserahkan kepadanya. Kepercayaan yang sama juga diserahkan kepada Dasaat, yang diambil dari perusahaan Jerman, selanjutnya dikombinasikan dengan perusahaan Belanda dengan Mangkunegaran. Pemerintah Mangkunegaran diberinya fasilitas untuk bekerjasamabekerja sama dengan perusahaan Belanda. KerjasamaKerja sama ini dapat berjalan lancar karena pihak Mangkunegaran bersedia menerima saran dan pengarahan demi kemajuan. Badan usaha gabungan ini bergerak dalam perdagangan mesin-mesin, tenunan, dan penggilingan padi. Badan ini merupakan satu-satunya importir yang terkuat pada waktu itu.
 
=== Masa Penjajahan Jepang ===
Baris 68:
 
=== Masa Kemerdekaan ===
Menurut keputusan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, Soerachman menduduki posisi Menteri Kemakmuran dalam [[Kabinet Presidensial]]. Pada akhir pemerintahan Jepang dan awal pemerintahan Republik Indonesia, keadaan ekonomi kacau balau. Inflasi meningkat dengan hebat, adapun yang menjadi sumber inflasi adalah mata uang Jepang yang tidak terkendalikan. Peredaran mata uang Jepang diperkirakan sejumlah 4 MilyarMiliar. Sampai dengan bulan Agustus 1945 mata uang Jepang yang beredar di Jawa berjumlah 1,6 MilyarMiliar. Jumlah ini kemudian bertambah lagi ketika pasukan Serikat berhasil menduduki kota besar di Indonesia dan segera menguasai bank-bank. Dari bank-bank itu diedarkan uang cadangan sebesar 2,3 MilyarMiliar untuk tujuan operasi dan membiayai pembantu-pembantunya, menggaji pegawai dalam rangka mengembalikan pemerintahan kolonial Belanda. Pemerintah Indonesia tidak dapat menyatakan bahwa uang pendudukan Jepang tidak berlaku karena Negara Indonesia belum memiliki uang untuk menggantikannya. Kas pemerintah kosong, pajak-pajak dan bea masuk lainnya sangat berkurang, sebaliknya pengeluaran negara semakin bertambah besar. Untuk sementara waktu, kebijakan yang diambil pemerintah adalah mengeluarkan penetapan berlakunya mata uang sebagai tanda pembayaran yang sah di wilayah RI. Untuk itu, ditetapkan tiga macam mata uang: mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang.
 
Kedudukan dan situasi yang dialami pemerintah ini masih ditambah lagi dengan adanya blokade laut, pintu keluar masuk perdagangan Republik, oleh Angkatan Laut Belanda. Tindakan blokade laut ini dimulai pada November 1945. Adapun alasan blokade ini adalah:
* Mencegah dimasukannya senjata dan alat-alat militer ke Indonesia;
* Mencegah dikeluarkannya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik asing lainnya; dan
* Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan dan perbuatan yang dilakukan oleh bukan bangsa Indonesia.
 
Alasan yang dikemukakan oleh Belanda itu adalah suatu usaha untuk melikuidasi Republik dengan senjata ekonomi. Terutama timbulnya keadaan sosial yang buruk, kekurangan bahan importimpor yang sangat dibutuhkan. Barang-barang milik Republik dihancurkan atau dibumi hanguskandibumihanguskan. Keadaan inflasi yang semakin besar menimbulkan kebencian terhadap pemerintah Republik. Saat itu, perbendaharaan Republik dalam keadaan kosong dan pengeluaran negara semakin membesar. Pihak Belanda mengira bahwa Republik secara ekonomi akan segera hancur.
 
Soerachman sebagai Menteri Kemakmuran berusaha keras untuk mengimbangi usaha penghancuran dari pihak Belanda. Pemerintah segera mengambil alih semua mlikmilik asing yang dilakukan oleh rakyat dengan menghadapi segala konsekuensinya. Perusahaan-perusahaan itu segera diproklamirkandiproklamasikan sebagai milik RepulikRepublik. Untuk pemindahan perusahaan-perusahaan itu, pada tanggal 4 Oktober 1945, Soerachman, atas nama pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan maklumat no. 2. Pemerintah Republik Indonesia merasa berkewajiban mengawasi perusahaan dan kekayaan tersebut. Guna keperluan itu, Departemen Kemakmuran membentuk Jawatanjawatan yang mengurus perusahaan dan kekayaan tersebut. Tindakan ini diselenggarakan agar keamanan dan kemanfaatan dari perusahaan-perusahaan tersebut terjamin.
 
=== Presiden Pertama Universitas Indonesia (UI) ===
Baris 92:
Sewaktu Soerachman masih menjalankan tugasnya di Belanda, selama 6 bulan ia menderita penyakit darah tinggi hingga akhirnya wafat disana. Ia dimakamkan di pemakaman Candiwulan, Jawa Tengah.
 
== RujukanCatatan ==
{{notelist}}
 
== Rujukan ==
* Prof. Ir. Raden Mas Panji Surakhman Cokroadisuryo : "''Hasil Karya dan Pengabdiannya''", Oleh : Drs. Suratmin. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional 1981/1982.
{{kotak mulai}}
{{s-off}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Menteri Keuangan Republik Indonesia|Menteri Keuangan Indonesia]]|pendahulu=Sunarjo[[Soenarjo Kolopaking]]|pengganti=[[SjafrudinSyafruddin Prawiranegara]]|tahun=1945 – 19461945–1946}}
{{S-new|office}}
{{S-ttl|title=[[Menteri Perdagangan Republik Indonesia|Menteri Kemakmuran Indonesia]]|years=1945}}
{{s-aft|after=[[Darmawan Mangunkusumo]]}}
{{s-aca}}
{{S-new|office}}
{{S-ttl|title= [[Rektor Universitas Indonesia|Presiden Universiteit Indonesia (Rektor UI)]]|years=1950 – 19511950–1951}}
{{s-aft|after=[[Soepomo]]}}
{{kotak selesai}}
 
{{Menteri Keuangan Indonesia}}
{{Menteri Pertanian Indonesia}}
{{Menteri Perdagangan Indonesia}}
{{BPUPKI}}
 
{{lifetime|1894|1954|Tjoroadisurjo, Pandji Surachman}}
 
[[Kategori:TokohAnggota JawaBPUPKI]]
[[Kategori:Rektor UniversitasInsinyur Indonesia]]
[[Kategori:TokohRektor Jawa TengahIndonesia]]
[[Kategori:Rektor Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Teknologi Delft]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh dari Wonosobo]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Kabinet Presidensial|Tjoroadisurjo, Pandji Surachman]]
[[Kategori:Menteri Kabinet Sjahrir I|Tjoroadisurjo, Pandji Surachman]]
[[Kategori:Menteri Kabinet Sjahrir II|Tjoroadisurjo, Pandji Surachman]]
[[Kategori:Menteri Keuangan Indonesia]]
[[Kategori:TokohMenteri dariPerdagangan WonosoboIndonesia]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Rektor Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Orde Lama]]
[[Kategori:Menteri Kemakmuran]]