Rumah Sakit Dirgahayu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
-hapus visi-misi
Dwi Yenie (bicara | kontrib)
Menambahkan pranala luar
 
(15 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{coord|-0.49874|117.13674|display=title}}
[[Berkas:Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda.jpg|jmpl|ka|250px|Bagian depan RS Dirgahayu.]]
'''Rumah Sakit Dirgahayu''' [[Samarinda]] adalah sebuah [[rumah sakit]] swasta yang bertempat di Jl. Gn. Merbabu No.62 Samarinda, merupakan salah satu Karya Kerasulan [[Gereja Katolik Roma|Gereja Katolik]] [[Keuskupan Agung Samarinda]] (KASRI) secara khusus di bidang kesehatan yang menjadi rumah sakit swasta pertama di kota Samarinda, [[Kalimantan Timur]].
 
Saat ini Rumah Sakit Dirgahayu memiliki poliklinik rawat jalan yang didukung oleh dokter umum dan dokter-dokter spesialis yang handal dan profesional di bidangnya, serta memiliki beberapa pilihan ruang perawatan inap dari kelas VVIP, VIP, Superior dan seterusnya.
 
Fasilitas yang tersedia di rumah sakit ini seperti laboratorium, radiologi, CT Scan, Ultrasonografi, Endoskopi, Rehabilitasi Medik, dan lainnya.<ref>{{Cite web|title=RUMAH SAKIT DIRGAHAYU SAMARINDA|url=http://www.rsdirgahayu.com/|website=www.rsdirgahayu.com|language=ID|access-date=2023-12-20}}</ref>
 
== Sejarah ==
Tonggak sejarah karya kerasulan KASRI di Kalimantan Timur mulai terpancang pada tahun [[1907]] dimana pada tahun itu, 3 Misionaris dari Ordo Fransiskan Capusin memulai karyanya di desa [[Laham, Laham, KutaiMahakam BaratUlu|Laham]], sebuah desa kecil yang dihuni oleh suku [[Dayak]], terletak 500 km dari Samarinda di jalur [[sungai Mahakam]] (sekarang termasuk kecamatan [[Long Hubung, KutaiMahakam BaratUlu|Long Hubung]], [[Kabupaten Kutai Barat]]). Di desa ini, karya kerasulan Katolik dimulai dengan mendirikan sekolah bagi masyarakat setempat.
 
Pada tahun [[1920]], tiga orang Biarawati dari Konggregasi St. Fransiskus Veghel tiba di Laham. Setelah melihat dan mengalami sendiri kondisi kesehatan masyarakat yang cukup memprihatinkan, dan kesulitan karya kerasulan yang dikerjakan oleh para Pastor di mana di samping harus membina mental religius, tapitetapi juga harus “mengantongimengantongi obat yang dibutuhkan masyarakat setempat, ketiga Biarawati tersebut merintis pembukaan poliklinik. Pada Tahun [[1923]], para suster tersebut memulai membuka sebuah poliklinik kecil. olehOleh karena itu, tahun 1923, tonggak sejarah karya kesehatan Katolik mulai tertanam di Kalimantan Timur.
 
Sejalan denggan dipilihnya Desa [[Tering]] (sekarang termasuk kecamatan Tering, Kab. Kutai Barat) menjadi pusat karya karya kerasulan baru pada tahun [[1932]], karya kesehatanpunkesehatan pun dimulai dijalankan dari Tering. Pada tahun [[1933]], kompleks karya misi, termasuk Rumah Sakit kecil selesai dibangun. Pada tahun [[1942]], datanglah 4 orang Biarawati dari Konggregasi Misi dan Adorasi Keluarga Kudus (MASF) untuk menggantikan para Biarawati dari Konggregasi St. Fransiskus Veghel yang terpaksa pergi pada waktu perang dunia II berkecamuk. Para suster MASF ini mulai memimpin karya kesehatan di Tering. Rumah Sakit di Kampung Tering ini merupakan cikal bakal pendirian Klinik St. Yoseph yang sampai saat ini masih berdiri di Tering, Kec. Tering dan telah melebarkan sayap di [[Linggang Bigung, Kutai Barat|Kecamatan Linggang Bigung]], Kabupaten Kutai Barat.
 
Pada tanggal [[21 PebruariFebruari]] [[1955]], pusat karya kerasulan Gereja Katolik dipindahkan di Samarinda dengan dibentuknya Vikariat Apostolik Samarinda. Pada tanggal [[3 Januari]] [[1961]], status Vikariat Apostolik ditingkatnya menjadi Keuskupan dimana Mgr. [[Yacobus Romeijn]] MSF terpilih menjadi Uskup Samarinda Pertama. Hal ini juga menjadi latar belakang gagasan untuk mengembangkan Karya Kesehatan Katolik di Samarinda.
 
Gagasan kemudian dipercayakan kepada Suster MASF. Pada tanggal [[4 Mei]] [[1963]] berdirilah Balai Pengobatan "Keluarga Sutji", di kompleks Keuskupan, Kampung Jawa, Samarinda. Balai Pengobatan ini merupakan tonggak awal pembangunan dan pengembangan karya kesehatan Katolik dalam bentuk rumah sakit dan sekolah perawat di Samarinda.
 
Didorong meningkatnya kebutuhan akan pelayanan maka pada tanggal [[26 Desember]] [[1964]] di buka sebuah Rumah Sakit Bersalin "Keluarga Suci Sumber Cinta Kasih" di dalam kompleks Keuskupan Samarinda. Sebagai dokter pengawas pada saat itu adalah dr. Oey Thian Tjay. Pada tanggal [[3 Mei]] [[1971]], para pengelola, pihak-pihak yang terkait dengan rumah sakit Bersalin "Keluarga Sutji Sumber Cinta Kasih”, merubahmengubah namanya menjadi Rumah Sakit Bersalin "Dirgahayu". Kata “Dirgahayu” merupakan ide dan jasa Alm. Mgr. Yulius Aloysius Husin MSF (Uskup [[Keuskupan Palangkaraya]]), bersama dengan beberapa orang lain, antara lain, P. GA. Bong MSF dan P. FX. Huvang Hurang MSF. Kata "Dirgahayu" ini merupakan sebuah kata yang popular dan mudah diingat. kata ini mengungapkan harapan akan keselamatan dan kesembuhan bagi orang yang datang ke Rumah Sakit, dan juga mengungkapkan tekad untuk melayani dengan cinta kasih semua orang tanpa kecuali.
 
Kegiatan di rumah sakit Dirgahayu semakin mengalami perkembangan yang cukup berarti. Tuntutan yang ada semakin berkembang. Kondisi ini menuntut ada suatu pengelola khusus yang akan membawa Rumah Sakit Bersalin Dirgahayu ke arah yang stabil, concern dan inovatif. Menyadari hal tersebut, maka dibentuk suatu badan yang khusus mengelola karya kesehatan Keuskupan Samarinda yaitu YAYASAN SETIA BUDI pada tanggal [[26 Desember]] [[1974]]. Dengan demikian RS. Bersalin Dirgahayu secara langsung berada di bawah naungan Yayasan tersebut.
Baris 19 ⟶ 24:
Pangkal tolak perkembangan RS. Dirgahayu Samarinda adalah dengan keluarnya SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.232/P.Kes/1/0/75, tertanggal [[4 April]] [[1975]], perihal peningkatan statusnya menjadi Rumah Sakit Umum Dirgahayu. Lewat surat keputusan ini status Rumah Sakit Bersalin ditingkatkan menjadi Rumah Sakit Umum Katolik “DIRGAHAYU”. Akhirnya pada tahun [[1975]] diadakan peresmian penggunaan gedung RS. Dirgahayu oleh Wali Kotamadya Samarinda Bp. Kadri Oening.
 
== FalsafahPranala dan Tujuanluar ==
* [http://www.rsdirgahayu.com Situs Resmi RS Dirgahayu]
===FALSAFAH===
# Kami berkeyakinan bahwa semua pasien yang datang ke Rumah Sakit Dirgahayu adalah ” Citra Allah” yang unik, oleh sebab itu patut dihargai dan dikasihi.
# Kami berkeyakinan bahwa semua pasien adalah pribadi yang bermartabat, oleh sebab itu mempunyai hak untuk mendapat pelayanan yang optimal agar dapat menjadi bagian dari masyarakat umum sehingga derajat kesehatan tercapai.
# Kami berkeyakinan bahwa pelayanan diberikan secara menyeluruh yang dilandasi oleh Iman, Pengharapan dan Kasih oleh sebab itu kami mendorong semua karyawan Rumah Sakit Dirgahayu melakukan semangat pendampingan dan pelayanan prima kepada pasien dan keluarganya.
# Kami berkeyakinan bahwa karyawan Rumah Sakit Dirgahayu merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan dari karya kesehatan Rumah Sakit Dirgahayu, oleh sebab itu kesejahteraan karyawan mendapat perhatian dari Rumah Sakit secara wajar dan terhormat
 
===TUJUAN===
Mengabdi / melayani sesama yang menderita dan sakit, agar nama Tuhan semakin dimuliakan dengan :
# Memberdayakan masyarakat untuk mencapai kesehatan yang optimal melalui pendekatan secara menyeluruh yang meliputi aspek biologis, psikologis, sosial dan spiritual.
# Menciptakan budaya dan semangat kerja yang dilandasi oleh semangat Kristiani untuk mewujudkan Visi dan Misi Rumah Sakit Dirgahayu melalui pelayanan yang optimal, penuh kasih, saling menghargai, membela hak hidup semua insan, dan berusaha mewujudkan kesejahteraan karyawan secara menyeluruh.
 
===NILAI-NILAI===
# Perhatian khusus kepada pasien yang lemah dan tidak mampu.
# Mendahulukan pelayanan kepada pasien tanpa memandang latar belakang Sosial
 
===MOTTO===
* '''KASIH'''
<br>
'''K'''omunikatif<br>
'''A'''ktif<br>
'''S'''impatik<br>
'''I'''novatif<br>
'''H'''olistik
 
 
== Pranala Luar ==
* [http://www.rsdirgahayu.com Situs Resmi RS Dirgahayu]
----
[[Kategori:Kota Samarinda]]
[[Kategori:Rumah sakit di Kalimantan Timur]]
 
[[Kategori:Rumah sakit Katolik]]
{{RS-stub}}