Eka Budianta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Phetoy6 (bicara | kontrib)
Wagino Bot (bicara | kontrib)
 
(29 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Penulis
| name = Eka Budianta
| image = Eka Budianta in Lontar Foundation film on Suman Hs (02.21).jpg
| imagesize =
| caption = Eka Budianta
| pseudonym =
| birthname = Christophorus Apolinaris Eka Budianta
| birthdate = [[1 Februari 1956]]
| birthplace = [[Ngimbang]], [[Jawa Timur]]
| deathdate =
| deathplace =
| occupation = [[Penulis]]
| nationality = {{flagicon|Indonesia}} [[Indonesia]]
| ethnicity =
| citizenship =
| period =
| genre =
| subject =
| movement =
| notableworks =
| spouse = [[Melani Budianta]]
| partner =
| children =
| relatives =
| influences =
| influenced =
| awards =
| signature =
| website =
| portaldisp =
}}
'''Eka Budianta''', (lahir di {{lahirmati|[[Ngimbang, Lamongan|Ngimbang]], [[Jawa Timur]], [[|1|2|1956]]}}),<ref name="budianta"/> adalah seorang [[penulis]] [[Indonesia]], terutama [[puisi]], dan juga menulis tentang lingkungan hidup, pariwisata, pendidikan, dan kolom sosial politik.
 
== Biografi ==
NamaChristophorus lengkapnyaApolinaris adalahEka ChristophorusBudianta Apolinarisatau lebih dikenal dengan sebutan Eka Budianta, merupakan anak pertama pasangan Thomas Astrohadi Martoredjo dan Monika Dauni Andajani. Setelah lulus dari [[SMA Katolik Santo Albertus Malang|SMA ST Albertus]] di [[Malang]] (1974), iaEka Budianta melanjutkan pendidikan ke [[Fakultas Sastra]] [[Universitas Indonesia]] (FSUI). Di FSUI ia mulai menulis dan menerbitkan karya-karyanya ([[1975]]-[[1979]]). Pendidikan terakhirnya lulus program kepemimpinan lingkungan dan pembangunan (LEAD, Leadership for Environment and Development) dengan studi lapangan di [[Costa Rica]], [[Okinawa]] dan [[Zimbabwe]] ([[1995]]-[[1997]]). <ref name="budianta"> {{id}} Budianta, Eka. ''Masih Bersama Langit''. IndonesiaTera, 2000, Magelang. Halaman 77.</ref>
 
IaDalam perjalanan kariernya, Eka Budianta pernah menjadi wartawan [[majalah Tempo]] ([[1980]]-[[1983]]), koresponden koran [[Jepang]] [[''[[Yomiuri Shimbun'']]'' ([[1984]]-[[1986]]), asisten pada Pusat Informasi Perserikatan Bangsa-bangsa ([[PBBUNIC]]) [[Pusat Informasi Perserikatan Bangsa-Bangsa|UNIC]], [[BBC]] [[London]], [[UNESCOUNDP]], [[Puspa Swara]], dan lain-lain. <ref name="Budianta2"> {{id}} Rampan, Korrie Layun. ''Leksikon Sastra Indonesia''. Balai Pustaka, 2000, Jakarta. Halaman 143-144.</ref> Ia ikut aktif dalam lembaga swadaya masyarakat [[(LSM)]] termasuk Bina Swadaya, Komunitas Sastra Indonesia dan Yayasan Dana Mitra Lingkungan (1994-1998). MengikutiEka Budianta juga tercatat pernah mengikuti [[Iowa Writers Program]] di Iowa, Amerika Serikat. <ref name="budianta4"> {{en}} ''On Foreign Shores: American Images in Indonesian Poetry''. Lontar Foundation, 1990, Jakarta. Halaman 186.</ref>
 
Karya-karya Eka Budianta pernah dimuat di majalah ''Semangat'', [[Yogyakarta]], dan di harian ''[[Sinar Harapan]]'', [[Jakarta]]. Buku puisi pertamanya terbit pada tahun 1976 berjudul ''Ada''. Prof. Dr. [[A Teeuw]] dalam bukunya ''Modern Indonesian Literature II'' (The Hague, 1979) meramalkan Eka Budianta akan menjadi nama besar dalam dekade 1980an. Bukunya ''Cerita di Kebun Kopi'' ([[Balai Pustaka]], 1981) dinyatakan oleh pemerintah sebagai bacaan di sekolah. Sedangkan kumpulannya ''Sejuta Milyar Satu'' dipilih sebagai bahan literatur tambahan dan mendapat penghargaan khusus dari [[Dewan Kesenian Jakarta]] (1985). <ref name="Budianta3"> {{id}} Christophorus, Eka Budianta. Lautan Cinta: kumpulan puisi. Pustaka Maria, 1986, Jakarta. Sampul belakang </ref>
Eka Budianta menikah dengan [[Melani Budianta]] dan memiliki empat orang anak (seorang meninggal).
 
Bersama [http://en.wiki-indonesia.club/wiki/F.Rahardi F.Rahardi] mendirikan Yayasan Pustaka Sastra, yang mengkhususkan diri menerbitkan karya sastra. Fajar Sastra merupakan kumpulan dwibahasanya yang dipadukan dengan foto-foto Boedihardjo, diterbitkan Pustaka Sastra awal 1997.
== Karya-karyanya ==
Karya-karya Eka Budianta pernah dimuat di majalah ''Semangat'', [[Yogyakarta]], dan di harian [[''Sinar Harapan'']], [[Jakarta]].
 
Komponis [[Ananda Sukarlan]] telah membuat belasan karya tembang puitik dari puisi-puisinya seperti "Meninggalkan Kandang", "Nostalgia" dll. Tembang Puitik tersebut telah dinyanyikan oleh para penyanyi klasik di seluruh dunia, dan di Indonesia oleh [[Isyana Sarasvati]] , [[Mariska Setiawan]] dll.
Buku puisi pertamanya terbit pada tahun 1976 berjudul ''Ada''.
 
Eka Budianta menikah dengan [[Melani Budianta]] yang kini menjabat sebagai guru besar di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya [[Universitas Indonesia]]. Dari pernikahan ini, Eka dan Melani Budianta dikaruniahi empat orang anak (seorang meninggal).
Prof. Dr. [[A Teeuw]] dalam bukunya ''Modern Indonesian Literature II'' (The Hague, 1979) meramalkan Eka Budianta akan menjadi nama besar dalam dekade 1980an. Bukunya ''Cerita di Kebun Kopi'' (Balai Pustaka, 1981) dinyatakan oleh pemerintah sebagai bacaan di sekolah. Sedangkan kumpulannya ''Sejuta Milyar Satu'' dipilih sebagai bahan literatur tambahan dan mendapat penghargaan khusus dari [[Dewan Kesenian Jakarta]] (1985). <ref name="Budianta3"> {{id}} Christophorus, Eka Budianta. Lautan Cinta: kumpulan puisi. Pustaka Maria, 1986, Jakarta. Sampul belakang </ref>
 
== Karya-karyanya ==
Karya lainnya dalam bentuk puisi, yakni:
* ''Bang-Bang Tut'' (1976)
* ''Bel'' (1977)
* ''Rel'' (1978)
* ''Sabda Bersahut Sabda'', antologi puisi bersama Azmi Yusoff (1978)
* ''Dari Negeri Poci'', antologi puisi (1993)
* ''Rumahku Dunia'' (1993)
* ''Dari Negeri Poci 3'', antologi puisi (1996)
* sejumlah puisinya dipilih untuk antologi puisi oleh [[Linus Suryadi AG]] dalam ''Tonggak 4'' (1987).
 
* Cerpennya
''Menggebrak Dunia Mengarang'' (1992), adalah buku panduan untuk calon penulis. Satu kumpulan esainya yang ditulis berbentuk surat saat ia berada di luar negeri diberi judul ''Mengembalikan Kepercayaan Rakyat'' (1992). Satu kumpulan cerpen ''Api Rindu'' (1987). Sejumlah puisinya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dimuat dalam ''Walking Westward in the Morning'', dan ''On Foreign Shores'', antologi puisi (1990).
# "Sebuah Karcis ke Surga" (Horison No. 12, Tahun 1976),
# "Jalasutra" (Horison No. 2, Tahun 1978),
# "Telaga Mas" (Horison No. 11—12, Tahun 1978),
# "Tim" (Horison No. 7, Tahun 1978),
# "Kereta Warisan" (Horison No. 4, Tahun 1980),
# "Sembahyang Sore" (Horison No. 6, Tahun 1980),
# "Dunia Cucu Wariso" (Horison No. 11—12, Tahun 1981),
# "Kekaguman" (Zaman No. 50, Tahun 1981),
# "Pengakuan" (Horison No. 11—12, Tahun 1981),
# "Mencari Wahyu" (Horison No. 12, Tahun 1982),
# "Pawukon" (Horison No. 11, Tahun 1982),
# "Kampung Bali" (Horison No. 4, Tahun 1982),
# "Ndangdut" (Kompas, Minggu, 6 November 1988),
# "Taman Seberang" (Kompas, Minggu, 8 November 1989),
# "Alya" (Suara Pembaruan, Minggu, 5 Februari 1989),
# "Tembang Permadi" (Kompas, Minggu, 25 Maret 1990),
# "Seorang Lelaki dan Gunungnya" (Pikiran Rakyat, Minggu, 4 November 1990; dan
# "Blekok Blekok Kenangan" (Harian Jayakarta, Selasa, 18 Juni 1991).
 
* Puisi
Bersama F. Rahardi mendirikan Yayasan Pustaka Sastra, yang mengkhususkan diri menerbitkan karya sastra. Fajar Sastra merupakan kumpulan dwibahasanya yang dipadukan dengan foto-foto Boedihardjo, diterbitkan Pustaka Sastra awal 1997.
# "Sajak yang Mengenang" (Basis No. 5, Tahun 1977),
# "Catatan Ibu Kota" (Zaman No. 11, Tahun 1979),
# "Perjalanan Senja" (Horison No. 8, Tahun 1979),
# "Keberangkatan" (Basis No. 9, Tahun 1980),
# "Malam Terakhir di Stevens Road" (Basis No. 9, Tahun 1980),
# "Mesjid Negara Kuala Lumpur" (Basis No. 9, Tahun 1980),
# "Pada Suatu Malam" (Basis No. 9, Tahun 1980), dan
# "Seperti Angin" (Basis No. 9, Tahun 1980).
 
* Buku
*# ''Bang- Bang Tut'' (Kumpulan Puisi, 1976),
# ''Ada'' (Kumpulan Puisi, 1976),
*# ''Bel'' (Kumpulan Puisi, 1977),
# ''Rel'' (Kumpulan Puisi, 1977),
*# ''Sabda Bersahut Sabda'', antologi(Antologi puisiPuisi bersama Azmi Yusoff, (1978),
# ''Cerita di Kebun Kopi'' (Kumpulan Puisi, 1981),
# ''Sejuta Milyar Satu'' (Kumpulan Puisi) Puisinya tersebut mendapat pujian Dewan Kesenian Jakarta (1984),
# ''Lautan Cinta'' (Kumpulan Puisi, 1988),
*# ''Rumahku Dunia'' (Kumpulan Puisi, 1993),
# ''Menggebrak Dunia Mengarang'' (Bacaan Umum, 1992),
*# ''Dari Negeri Poci'', antologi(Antologi puisiPuisi, (1993),
# ''Mengembalikan Kepercayaan Rakyat'' (Esai, 1992), dan
# ''Api Rindu'' (Kumpulan Cerpen, 1987).
 
== Rujukan ==
Baris 64 ⟶ 96:
 
== Pranala luar ==
* http://indonesiatera.com/EKA-BUDIANTA.html
* http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/3585-antara-puisi-dan-lingkungan
* http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/lamanv42/?q=detail_tokoh/921
 
* [http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/3585-antara-puisi-dan-lingkungan Antara Puisi dan Lingkungan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110907085531/http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/3585-antara-puisi-dan-lingkungan |date=2011-09-07 }}, Tokohindonesia.com
{{lifetime|1956||Eka Budianta}}
* [http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/tokoh/499/Eka%20Budianta Eka Budianta]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, Badan Bahasa Kemdikbud RI
{{penulis-stub}}
== Lihat Pula ==
 
* [[en:EkaMelani Budianta]]
[[Kategori:Penulis Indonesia]]
 
{{Penyair_DNP}}
[[en:Eka Budianta]]
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Penulis Indonesia]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
[[Kategori:Alumni SMAK St. Albertus (Dempo) Malang]]