Jeruklegi Kulon, Jeruklegi, Cilacap: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
k ~
 
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 61:
Jumlah Penduduk pada awal pemerintahan Partoguno berjumlah kurang lebih 97 KK, akibat pemberontakan DI pada tahun 1951 – 1960 menyebabkan Grumbul Wanasri dan Grumbul Lengkong ditinggal Penghuninya yang menyebabkan kedua grumbul tersebut kembali menjadi Hutan Ilalang karena yang tersisa hanya grumbul Pengasinan dengan Jumlah Penduduk kurang lebih 35 KK. Setelah pemberontakan DI dapat dipatahkan oleh Pemerintahan RI. Pada tahun 1963 Grumbul wanasri sudah dapat dihuni kembali dan grumbul Cikuyah berubah nama menjadi grumbul Danasri dengan penduduk baru berjumlah 17 KK. Grumbul Lengkong berubah nama menjadi grumbul Wanadadi yang berpenduduk 10 KK. Jumlah penduduk Desa Jeruklegi Kulon pada waktu itu kurang lebih 62 KK.
 
Pada dasarnya Desa Jeruklegi Kulon sebelum tahun 1960 tanah dikuasai oleh tuan tanah karena kebanyakan tanah – tanah tersebut tidak bertuan karena ditinggalkan oleh pemiliknya pada waktu jamanzaman pendudukan Jepang atau pada saat pemberontakan DI. Sehingga tanah ditelantarkan begitu saja tanpa ada yang membayar Pajak dan pada akhirnya mereka yang dapat membayar pajak yang dapat memiliki tanah tersebut.
 
Berdasarkan UU No. 10 tahun 1960 tentang UUPA dan UUPBH yang berbunyi bahwa pemilik tanah dibatasi maksimal 9 Ha untuk tanah datar dan 7 Ha untuk sawah dan selebihnya diserahkan kepada Pemerintah atau yang lebih dikenal dengan sebutan tanah kelebihan, maka di Deja Jeruklegi Kulon terjadi penertiban kepemilikan tanah yang diurus oleh pemiliknya dibantu oleh Aparat Desa.
Baris 85:
Pada tahun 1999 berakhirlah masa jabatan Wartam yang kemudian digantikan oleh Lasimun Wijaya ( 1999-2012 ) yang berasal dari Cilacap. Jumlah penduduk 6725 jiwa dengan jumlah KK 1400.
 
Selama Pemerintahan Kepala Desa Lasimun Wijaya, pembangunan yang telah NampakTampak antara lain:
 
Pada tahun 2000 Pembangunan yang telah dilaksanakan antara lain:
 
Pembangunan Pagar Klir Permanen, panjang 30 m di depan Balai Desa wilayah Kadus IV dengan Biaya swadaya masyarakat, renovasi kantor Desa 10 x 5 m2 yang merupakan biaya BPD/K dan Swadaya Masyarakat, Pembangunan Jembatan Kali Kebon agung dengan ukuran 4 m x 6 m dengan biaya dari PPK ( Program Pembangunan Kecamatan ) dan Swadaya Masyarakat.
 
Pada Tahun 2001 Pembangunan yang telah terlaksana antara lain:
 
Pelebaran Lapangan Sepak Bola yang berada di Kemit ( Kadus IV ) dengan biaya dari swadaya masyarakat dan bantuan dari PT Semen Cibinong Cilacap, Pembangunan Jalur Air minum Grumbul Lengkong 900 m dan Grumbul Pengasinan 300 m dengan biaya dari swadaya masyarakat dan pemerintah daerah, pembangunan jalan baru sepanjang 1950 m dan lebar 4 m digrumbul lengkong tembus jeruklegi wetan dengan biaya Swadaya murni, pembangunan Jalan Makadam 450 m di ciurang ( Lengkong ), pembangunan Jalan Makadam ( jalan Jati ) Dusun Pengasinan I dengan biaya dari PPK dan Swadaya Masyarakat, pembangunan jalan macadam dengan panjang 500 m dan lebar 3 m diwilayah kadus IV dengan biaya dari Swadaya Murni, Pembangunan Jalur Air Minum lewat PDAM di wilayah kadus VI 600 m Yng dibiayai oleh Daerah sepanjang 300 m dansisanya adalah swadaya masyarakat, Pengerosokan Jalan Waringin sepanjang 450 m dan lebar 3 m dengan biaya berasal dari PPK dan swadaya Masyaraka di wilayah kadus III
 
Tahun 2002 pembangunan yang telah dilaksanakan antara lain:
 
Pembangunan Jalur Air Minum PDAM Seluas 1400 m dan lebar 3 m diwilayah kadus IV yang berasal dari swadaya murni, pembangunan turap lapangan Olahraga dengan panjang 50 m dan lebar 2 m di kemit ( Kadus IV ) sepanjang berasal dari bantuan P2MPD, Pengaspalan Jalan Johar ( Kadus V ) sepanjang 50 m dan lebar 3 m yang berasal dari bantuan Pemerintah Daerah dan Swadaya masyarakat, Pengaspalan jalan Kemit ( kadus IV ) sepanjang 250 m dan lebar 3 m yang berasal dri bantuan Pemerintah Daerah dan Swadaya Masyarakat, Pembangunan Turap dan pengaspalan jalan di waringin sepanjang 100 m yang merupakan hasil dari swadaya masyarakat, pemabnunan baru ( Makadam ) jalan laban doyong ( Kadus II ) sepanjang 850 m dengan lebar 3 m yang berasal dari bantuan Pemerintah Daerah dan swadaya masyarakat, berdirinya masjid al mujahidin ukuran 9 x 11 m2 yang berdiri diatas tanah wakaf 300 m2 yang berasal dari swadaya murni masyarakat.