Psikolinguistik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~ref
Dwi Yenie (bicara | kontrib)
Menambahkan informasi
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
 
Psikolinguistik meliputi proses kognitif yang bisa menghasilkan [[kalimat]] yang mempunyai arti dan benar secara [[tata bahasa]] dari perbendaharaan kata dan struktur tata bahasa, termasuk juga proses yang membuat [[ungkapan]], [[kata]], [[tulisan]], dan sebagainya menjadi bisa dipahami.
Psikolinguistik perkembangan mempelajari kemampuan [[bayi]] dan [[anak-anak]] dalam mempelajari bahasa, biasanya dengan metode [[eksperimental]] dan [[kuantitatif]] (berbeda dengan [[pengamatan naturalistik]] seperti yang dilakukan [[Jean Piaget]] dalam [[penelitian]]nya tentang [[perkembangan]] anak).
 
Dengan kata lain, psikolinguistik memaparkan hakikat struktur bahasa, dan bagaimana struktur ini diperoleh, digunakan pada waktu bertutur, dan pada waktu memahami kalimat-kalimat dalam pertuturan itu.
 
== Psikologi, Linguistik, dan Psikolinguistik ==
Baris 13 ⟶ 15:
 
=== Psikolinguistik ===
Psikolinguistik merupakan disiplin ilmu yang mempersoalkan dan mendeskripsikan proses psikologis yang menjadikan manusia dapat memahami dan menggunakan bahasa. DalamBidang psikolinguistik juga mengandalkan ilmu neurologi, terutama bagi pakar psikolinguistik yang juga mempelajari perbedaan jenis kelamin, afasia, bahasa setelah cedera bawaan atau didapat pada otak yang belum matang, serta gangguan perkembangan bahasa (disfasia).<ref>{{Cite book|date=2009|url=https://www.worldcat.org/oclc/237029015|title=Encyclopedia of neuroscience|location=[Amsterdam]|publisher=Elsevier|isbn=0-08-045046-6|others=Larry R. Squire|oclc=237029015}}</ref>
 
== Topik ==
Baris 46 ⟶ 48:
== Pemerolehan bahasa ==
Terdapat beberapa teori mengenai pemerolehan bahasa pada bayi dan balita yang bersumber pada perkembangan psikologi yang bersifat
[[natur dan nurtur]]. Natur adalah aliran yang meyakini bahwa kemampuan berbahasa pada manusia adalah bawaan sejak lahir. Oleh karena itu, manusia telah dilengkapi secara biologis oleh alam (natur) untuk memproduksi bahasa melalui alat-alat bicara (lidah, bibir, gigi, rongga tenggorokan, dibantu oleh alat pendengaran) maupun untuk memahami arti dari bahasa tersebut (melalui skema pada [[kognisi]]).

[[Noam Chomsky]] adalah tokoh yang mempercayai peran natur secara radikal dalam pemerolehan bahasa. Pihak yang mempercayai kekuatan nurtur dalam pemerolehan bahasa berargumen bahwa bayi dan balita memperoleh bahasa karena terbiasa pada bahasa ibu. Hal ini terbukti pada pembentukan kemampuan [[fonem]] yang tergantung pada bahasa ibu, misalnya pada bayi Jepang berusia di bawah enam bulan masih dapat membedakan fonem [ra] dan [la] dengan jelas, tetapi pada usia satu tahun mereka kesulitan untuk membedakan fonem [ra] dan [la].

[[:en:Michael_Tomasello|Michael Tomasello]] mengkritik [[Noam Chomsky|Chomsky]] bahwa bahasa tidak akan muncul begitu saja. Ia meyakini bahwa bahasa diperoleh karena bayi belajar menggunakan bahasa sebagai simbol terlebih dahulu dengan kemampuan bayi untuk melakukan [[atensi bersama]] (''join attention'') pada saat sebelum bayi mampu memproduksi bahasa.<ref>Tomasello, M (1999). The Cultural Origins of Human Cognition. London: Harvard University Press</ref> Namun, pada dasarnya, [[natur dan nurtur]] memiliki kontribusi terhadap pemerolehan bahasa pada bayi.
 
=== Mekanisme pemerolehan bahasa ===
Baris 54 ⟶ 60:
 
* '''Pengondisian'''
Mekanisme perolehan bahasa melalui [[pengkondisian|pengondisian]] diajukan oleh [[B.F. Skinner]]. Mekanisme pengondisian atau pembiasaan terhadap ucapan yang didengar anak dan diasosiasikan dengan objek atau peristiwa yang terjadi. Oleh karena itu, kosakata awal yang dimiliki oleh anak umumnya adalah [[Nomina|kata benda]].
* '''Kognisi sosial'''