Tisna Sanjaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mundugumor (bicara | kontrib)
k typo correction
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k top: Bot: ProyekWiki Biografi, removed orphan tag
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Mei 2016}}
 
'''Tisna Sanjaya, S.Sn., M.A., Ph.D.''' ({{lahirmati|[[Bandung]], [[Jawa Barat]]|28|1|1958}}) adalah seorang [[seniman]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Namanya dikenal secara luas melalui karya-karyanya berupa lukisan yang terpajang di puluhan kali pameran yang diselenggarakan baik dalam negeri maupun luar negeri. Tisna merupakan salah satu penerima Anugerah Adhikarya Rupa untuk kategori personal, tahun [[2014]].<ref>[http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/tisna.html Situs resmi Taman Ismail Marzuki] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150402174453/http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/tisna.html |date=2015-04-02 }}, diakses 16 Maret 2015</ref><ref>[http://www.tonyrakaartgallery.com/contemporary-art/artist-tisna-sanjaya.php Toni Raka Art: Tisna Sanjaya], diakses 16 Maret 2015</ref><ref>[http://galeri-nasional.or.id/collections/603-teater_5_agustus Galleri Nasional: Lukisan: Teater 5 Agustus (Tisna Sanjaya - 1994)], diakses 16 Maret 2015</ref>
 
== Latar belakang ==
Tisna Sanjaya dilahirkan di Bandung, Jawa Barat, pada tahun 19601958. Bakat seninya terlihat sejak usia muda. Ia sering menggambar di tembok-tembok rumah. Kendati orangtuanya pedagang ayam, namun mereka sangat mendukung bakat seninya. Ini karena lingkungan rumahnya tak jauh dari kesenian. Waktu SMP, ia juara menggambar yang diadakan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Ia seorang pengagum lukisan-lukisan karya Chan Tanjung, Rusli, dan karya-karya Moi Indie lainnya, bahkan lukisannya yang memenangi lomba yang diselenggarakan oleh BKKBN itu pun terinspirasi oleh gaya Rusli. Tisna sempat kuliah di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) pada jurusan senirupa selama dua tahun, dan selanjutnya masuk [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB) ([[1979]]-[[1986]]). Di ITB inilah, sejak dia ia berkenalan dengan dunia happening art dari kelas eksperimen kreatif yang diajarkan [[Gregorius Sidharta|G. Sidharta]], kemampuan melukisnya semakin terasah. Sejak lulus dari Seni Rupa ITB (1986), ia sangat produktif berkarya dan aktif berpameran baik tunggal maupun kelompok. Karena aktivitas dan intensitas berkaryanya, serta terobosan kreativitasnya sosok dan karya-karyanya banyak mengundang perhatian dan kupasan para pengamat seni rupa di Indonesia. Wacana berkarya yang dikembangkannya banyak ditanggapi, diikuti dan dinegasi oleh seniman-seniman lainnya terutama generasi yang lebih muda.<ref>[http://www.edwinsgallery.com/exhibition_artist_profile.php?artist_id=Mzk=&id=MzQ= EdwinS Gallery] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150402125614/http://www.edwinsgallery.com/exhibition_artist_profile.php?artist_id=Mzk=&id=MzQ= |date=2015-04-02 }}, diakses 16 Maret 2015</ref>
 
Sejak 1995-an ia banyak mendapat perhatian dari para pengamat seni rupa Indonesia dan bahkan internasional, karena karya-karyanya banyak mengungkapkan tema-tema kepincangan sosial dan politik di Indonesia, terutama semasa [[Soeharto]] masih berkuasa. Karya-karyanya pada masa itu cenderung ke seni abstrak yang menjauhkan diri dari realitas sosial dan lebih berorientasi pada persoalan dalam diri (mikrokosmos) senimannya, atau tema-tema yang universal. Ia juga selalu peduli terhadap hal-hal yang berhubungan dengan kemanusiaan, seperti menyertakan karyanya di dalam pameran solidaritas untuk sang empu tari [[Mimi Rasinah]] yang terbaring sakit serta korban musik Underground di Bandung, 2008. Selain aktif dalam senirupa, ia juga di daulat memerankan sosok kabayan dalam acara di televisi setempat di Bandung, STV yang mengangkat kenyataan sehari-hari yang dialami warga. Ia tertarik memerankan tokoh kabayan karena sejak kecil ia suka kabayan selain Batman, Zoro, dan Tarzan. Ia ingin memerankan tokoh Zoro sang pembela rakyat yang tertindas dalam konteks di tatar [[Sunda]].Ia melakukan terobosan dengan mendobrak tradisi formalisme seni grafis di ITB, dengan mulai membuat karya-karya bertema permasalahan sosial politik di Indonesia. Dari semua itu tampaknya yang masih tetap ia perjuangkan adalah perlawanan terhadap kekerasan. Setelah menyelesaikan S-2nya di [[Jerman]], ia meneruskan program doktoral (S-3) di tempat yang sama ([[1997]]-[[1998]]).<ref>[http://www.kendragallery.com/artists/28/tisna-sanjaya Kendra Gallery] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160520230705/http://www.kendragallery.com/artists/28/tisna-sanjaya |date=2016-05-20 }}, diakses 16 Maret 2015</ref>
 
== Pameran tunggal ==
Baris 25 ⟶ 23:
== Performance Art dan Pentas Teater<ref>{{Cite book|title=Potret Diri Sebagai Kaum Munafik|last=|first=|publisher=Lawangwangi Creative Space|year=2018|isbn=|location=Bandung|pages=105}}</ref> ==
 
* 2018 "99 Sajadah Merah", M+ Live Art: Audience as Performer, M+ Museum Hong Kong.
* 1983 Bergabung dengan Studiklub Teater Bandung, pimpinan Suyatna Anirun. Bermain dalam pementasan naskah "Romeo and Juliet"(William Shakespeare), "Rhinoceros" (Eugenelonesco), "Panji Koming" (Saini K.M.), "Pinangan" (Anton Chekhov).
* 2017 "Art Is Prayer", AsiaTOPIA: Asia Pacific Triennial of Performance Art, Melbourne Library, Melbourne, Australia.
* 1996 "I am the Football Player and the KORPRI Man", di diskusi pameran Asian Modernism, Asia Center Tokyo. Tokyo, Jepang.
* 2017 "Potret Diri sebagai Kaum Munafik", First Sight August Museum MACAN (Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara), Jakarta
* 2001 "Menumbuk Jengkol Melabur Jalan", Memperotes penebangan pohon dalam pembangunan jalan layang Surapati, Bandung.
* 2004 Berjalan kaki mewawancara warga Punclut dan Lembang yang akan terusir oleh pembangunan jalanan dan perumahan.
* 2005 "Special Prayer for the Dead" di Babakan Siliwangi, memprotes Pemerintahan dan Wali kota Bandung atas pembakaran karya di Babakan Siliwangi, Bandung.
* 2012 "Pelangi Citarum", bersama Greenpeace, Cigebar, Bandung.
* 2013 "Senisasi Seng", Performance keterlibatan memprotes komersialisasi hutan kota Babakan Siliwangi, Bandung
* 2013 "Kedutaan Masalah Dunia", bersama ke'ruh, Bi Raspi di 4th Singapore Biennale: "If the World Changed", Singapore Art Museum, Singapura
* 2012 "Pelangi Citarum", bersama Greenpeace, Cigebar, Bandung.
* 2017 "Art Is Prayer", AsiaTOPIA: Asia Pacific Triennial of Performance Art, Melbourne Library, Melbourne, Australia.
* 2005 "Special Prayer for the Dead" di Babakan Siliwangi, memprotes Pemerintahan dan Wali kota Bandung atas pembakaran karya di Babakan Siliwangi, Bandung.
* 2017 "Potret Diri sebagai Kaum Munafik", First Sight August Museum MACAN (Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara), Jakarta
* 2004 Berjalan kaki mewawancara warga Punclut dan Lembang yang akan terusir oleh pembangunan jalanan dan perumahan.
* 2018 "99 Sajadah Merah", M+ Live Art: Audience as Performer, M+ Museum Hong Kong.
* 2001 "Menumbuk Jengkol Melabur Jalan", Memperotes penebangan pohon dalam pembangunan jalan layang Surapati, Bandung.
* 1996 "I am the Football Player and the KORPRI Man", di diskusi pameran Asian Modernism, Asia Center Tokyo. Tokyo, Jepang.
* 1983 Bergabung dengan Studiklub Teater Bandung, pimpinan Suyatna Anirun. Bermain dalam pementasan naskah "Romeo and Juliet"(William Shakespeare), "Rhinoceros" (Eugenelonesco), "Panji Koming" (Saini K.M.), "Pinangan" (Anton Chekhov).
 
== Lihat pula ==
Baris 68 ⟶ 66:
[[Kategori:Seniman Sunda]]
[[Kategori:Pelukis Indonesia]]
[[Kategori:Pelukis Ekspresionisme Abstrakabstrak]]
[[Kategori:Seniman Kontemporer]]