Wreksodiningrat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Referensi: Bot: ProyekWiki Biografi, removed stub tag |
||
(47 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox person
| image = Wreksodiningrat.jpg
Prof.Ir. Wreksodiningrat alias Notodiningrat (Dekan FT [[Universitas Gadjah Mada|UGM]] 1947-1951) merupakan insinyur teknik sipil pertama Indonesia, lulusan TH Delft, Belanda sekarang Universitas Teknik Delft (TU Delft) di tahun 1916. Bersama dengan beberapa tokoh bumiputera yang melanjutkan kuliah di Negeri Belanda di antaranya adalah [[Mohammad Hatta]] – sarjana ekonomi lulusan Nederland Handelshoogeschool (kini menjadi Universitas Erasmus Rotterdam); [[Sam Ratulangi]] - sarjana dan Doktor matematika pertama Indonesia lulusan Vrije Universiteit van Amsterdam.▼
| alt =
| caption = Prof. Ir. KRMT Wreksodiningrat
| birth_name = R.M. Radete (kecil);<br>R.M. Notodiningrat (dewasa)
| birth_date = {{Birth date|1888|08|22}}
| birth_place = [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]
| death_date = {{Death date and age|1969|10|09|1888|08|22}}
| death_place = [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]
| nationality = [[Indonesia]]
| other_names =
| occupation = [[Insinyur]], [[dosen]]
| years_active =
| known_for =
| notable_works =
}}
Prof. Ir. '''Wreksodiningrat''' (dikenal sebagai Notodinigrat; {{lahirmati|[[Kota Yogyakarta]]|22|08|1888|[[Kota Yogyakarta]]|09|10|1969|}}) adalah seorang insinyur teknik sipil pertama Indonesia <ref name=":3">{{Cite web|date=2019-04-11|title=Insinyur Teknik Sipil Pertama Indonesia Lulusan Belanda|url=https://historia.id/sains/articles/insinyur-teknik-sipil-pertama-indonesia-lulusan-belanda-vZz0Z|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2021-09-26}}</ref>. Prof. Wreksodiningrat sebagai Ketua STT Bandung di Yogyakarta 1947 - 1949.
Wreksodiningrat lahir di Yogyakarta, 22 Agustus 1888<ref name=":0">Indonesia Dalam Kajian Sarjana Jepang oleh Akira Nagazumi-Yayasan Obor Indonesia</ref> dari ayah yang bernama KPH Notodirojo (Putra Sri Paku Alam V) dan Ibu yang bernama R.A. Muktionowati (Cucu Sri Paku Alam II). Wreksodiningrat wafat di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] 9 Oktober 1969, dimakamkan di Astana Girigondo, Wates. Nama kecil Wreksodiningrat yaitu R.M. Radete dan nama dewasanya R.M. Notodiningrat. Sedangkan nama atau gelar dari Keraton Kasunanan yaitu KRMT Wreksodiningrat.▼
▲
== Riwayat Hidup ==
▲Wreksodiningrat lahir di Yogyakarta, 22 Agustus 1888<ref name=":0">{{Cite book|last=Nagazumi|first=Akira|date=1986|url=https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=188997|title=Indonesia
Wreksodiningrat lahir di Puro Pakualaman dan sampai tingkat SMA tinggal di Puro Pakualaman. Riwayat
#
# Sekolah Rendah kesatu, Jln. Kampement, Yogyakarta (1898-1900);
# Sekolah Rendah kesatu, B.Karang Bidara, Semarang (1900-1903);
# Pada waktu SMA bersekolah di Sekolah [[Hogereburgerschool|H.B.S. Semarang]] (1903-1908);
#
Setelah lulus, ia menjadi insinyur di ''Lands Openbare Werken'' (Pekerjaan Umum) pada bagian irigasi ''afdeling'' Serayu, [[Kabupaten Purworejo|Purworejo]]. Kemudian pada tahun 1924 mendapat tugas baru dalam irigasi dan pembuatan jalan di Pulau [[Pulau Lombok|Lombok]]. Dan pada tahun 1933, ia mendapat wewenang yang lebih luas yaitu sebagai insinyur djawatan gedung - gedung negeri daerah [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] dan [[Kota Surakarta|Surakarta]]. Ia kemudian ditunjuk menjadi kepala kantor Air Minum di Surakarta pada tahun 1940, dimana kemudian pada beberapa tahun setelahnya ia diminta menjabat posisi kepala Kantor Pekerjaan Umum di Surakarta. Keberhasilannya sebagai kepala Kantor Pekerjaan Umum di Surakarta mendapatkan perhatian dari Pemerintah Republik Indonesia, hingga ia diangkat menjadi Sekretaris Jendral Pekerjaan Umum dan Tenaga.<ref name=":3" />
Pada saat masih menjadi mahasiswa di Delft, Belanda Wreksodiningrat ikut dalam [[Indische Vereeniging]] (Perhimpunan Indonesia) di Belanda, beliau menjadi salah satu pengurus dalam perhimpunan tersebut yaitu menjadi sekretaris. [[Indische Vereeniging]] yaitu organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda yang berdiri pada tahun 1908.▼
Selain itu ia juga banyak berperan dalam pendidikan, dapat dilihat jasanya dalam mendirikan [[Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada|Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada]] (UGM).<ref>{{Cite news|title=Sejarah Teknik Kimia|url=http://www.teknikkimiaindonesia.org/index.php/profil/sejarah-teknik-kimia-indonesia/}}</ref> Pada tahun 1945, STT Bandoeng mengungsi ke Yogyakarta karena adanya perang, Wreksodiningrat memimpin STT Bandoeng pada 1 Maret 1947. Dimana STT Bandoeng kemudian berubah menjadi STT Jogjakarta. Hingga pada 20 Mei 1949, Wreksodiningrat diundang sebagai pemimpin STT Jogjakarta untuk mengikuti rapat persiapan pendirian [[Universitas Gadjah Mada]] di Kepatihan. Dimana rapat dipimpin oleh Prof. Soetopo dan dihadiri oleh [[Hamengkubuwana IX|Sultan Hamengkubuwono IX]], Prof.Dr. [[Prijono]], Prof.Dr. [[Sardjito]], Prof.Ir. Harjono dan lain-lain<ref name=":5">{{Cite book|last=Mahyuddin|first=Miswar Tumpu, Ritnawati Makbul, Asri Mulya Setiawan, Abdurrozzaq Hasibuan|date=2021|title=Insinyur Indonesia|publisher=Yayasan Kita Menulis|isbn=9786233421379|pages=8 dan 9|url-status=live}}</ref>.
Setelah STT Jogjakarta bergabung ke dalam [[Universitas Gadjah Mada|UGM]], Wreksodiningrat kemudian diangkat menjadi dosen, ketua dan Guru Besar bidang Teknik Sipil [[Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada|Fakultas Teknik UGM]]. Ia juga menjadi anggota senat pertama, anggota dewan kurator pertama UGM dan panitia penaksir harga tanah untuk pembangunan gedung pusat UGM<ref name=":5" />.
Wreksodiningrat wafat di [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]] pada tanggal 9 Oktober 1969 dan dimakamkan di Astana Girigondo, Wates, Kulon Progo.
== Perjuangan & Karya ==
▲Pada saat masih menjadi mahasiswa di Delft, Belanda, ia bertemu dengan kurang lebih 30 mahasiswa Indonesia lainnya.<ref name=":4">{{Cite book|last=van Niel|first=Robert|date=2009|title=Munculnya Elit Modern Indonesia|publisher=Dunia Pustaka Jaya|isbn=9789794197004|pages=81|url-status=live}}</ref> Wreksodiningrat ikut dalam [[Indische Vereeniging]] (Perhimpunan Indonesia) di Belanda
Sejak [[Tjipto Mangoenkoesoemo]] dan [[Ki Hadjar Dewantara]] masuk, pada 1913 mulailah mereka memikirkan mengenai masa depan Indonesia. Mereka mulai menyadari betapa pentingnya organisasi tersebut bagi bangsa Indonesia. Semenjak itulah vereeninging ini memasuki kancah politik.
Dalam pelaksanaan perjuangannya Wreksodiningrat memberi pengarahan-pengarahan kepada mahasiswa-mahasiswa [[Universitas Gadjah Mada]]. Mereka tidak hanya berasal dari Fakultas
# Jembatan [[Sungai Luk Ulo|Luk Ulo]] di [[Kabupaten Kebumen|Kebumen]], jembatan ini berasal dari batu
# Jembatan Baja di sekitar Kebumen;
# Jembatan Kemit Gombong (1948).
Ilmu-ilmunya diwujudkan dalam bentuk karya yaitu membangun <ref name=":3" /><ref name=":1" />:
# Jembatan Serayu, Jembatan Bantar Kulonprogo dan Jembatan Gawan Sragen;
# Trowongan Ijo Gombong;
Baris 30 ⟶ 54:
# Pintu gerbang (gapura) makam Paku Buwono X di Imogiri;
# Pelabuhan di Amsterdam setelah menyelesaikan studi di Negeri Kincir Angin (Belanda)
== Jembatan ==
Untuk mengenang jasa Prof. Ir. Wreksodiningrat dalam kontribusinya dibidang teknik sipil dan masa perjuangan kemerdekaan, Pemerintah melalui [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia|Kementrian Pekerjaan Umum]] membangun jembatan Wreksodiningrat untuk menghubungkan Jl. [[Nyi Tjondrolukito]] (d/h: Jl. Monjali) dan [[Universitas Gadjah Mada|UGM]] (Jl. [[Kaliurang]]). Jembatan dibangun diatas sungai code, dimana terdiri atas 4 lajur dengan konstruksi pelengkung beton bertulang, panjang 145 meter dan lebar 15,5 meter.<ref name=":2">{{Cite web|title=Jembatan Wreksodiningrat|url=http://www.
Saat ini area dibawah jembatan Prof. Ir. Wreksodiningrat telah menjadi salah satu tempat untuk menikmati keindahan [[Kali Code|sungai Code]] dan kegiatan seni seperti Jogja River Week 2015<ref>
▲Untuk mengenang jasa Prof. Ir. Wreksodiningrat dalam kontribusinya dibidang teknik sipil dan masa perjuangan kemerdekaan, Pemerintah melalui [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia|Kementrian Pekerjaan Umum]] membangun jembatan Wreksodiningrat untuk menghubungkan Jl. Nyi Tjondrolukito (d/h: Jl. Monjali) dan [[Universitas Gadjah Mada|UGM]] (Jl. Kaliurang). Jembatan dibangun diatas sungai code, dimana terdiri atas 4 lajur dengan konstruksi pelengkung beton bertulang, panjang 145 meter dan lebar 15,5 meter.<ref>http://www.pu.go.id/main/view/1761</ref> Jembatan ini memiliki 2 pilar pada sisi barat dan sisi timur dengan didukung oleh fondasi ''bore pile''. Jembatan yang dibangun sejak Oktober 2007 dan selesai pada Nopember 2008 ini telah menelan dana Rp 24,2 milyar yang berasal dari dana APBN tahun 2007 dan 2008.
▲Saat ini area dibawah jembatan Prof. Ir. Wreksodiningrat telah menjadi salah satu tempat untuk menikmati keindahan [[Kali Code|sungai Code]] dan kegiatan seni seperti Jogja River Week 2015<ref>http://jogja.tribunnews.com/2015/11/16/jogja-river-week-cultural-night-digelar-untuk-edukasi-masyarakat</ref> atau Pergelaran Busana "Code: Underbridge in Fashion"<ref>http://www.antaranews.com/berita/269131/code-underbridge-in-fashion-kreasi-busana-limbah</ref>.
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Insinyur Indonesia]]
[[Kategori:Akademikus Indonesia]]
[[Kategori:Dosen Indonesia]]
[[Kategori:Dosen Universitas Gadjah Mada]]
[[Kategori:Profesor Indonesia]]
[[Kategori:Bangsawan Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Teknologi Delft]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh dari Yogyakarta]]
|