Datokarama: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Wagino Bot (bicara | kontrib) |
||
(46 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox person
|name = Datokarama
Datokarama memiliki nama asli '''Syekh Abdullah Raqie''', seorang tokoh yang berasal dari [[Pagaruyung]], [[Kesultanan Padang Pariaman]] adalah seorang [[ulama Minangkabau]] yang pertama kali menyebarkan agama [[Islam]] ke [[Suku Kaili|Tanah Kaili]] atau [[Bumi Tadulako]], [[Sulawesi Tengah]] pada abad ke-17. Selama keberadaannya di lembah Palu (1603-1650 Miladiyah) ia berhasil mengislamkan raja-raja yang ada di lembah Palu. Datokarama adalah gelaran yang diberikan oleh tokoh-tokoh masyarakat lembah Palu kepada Abdulllah Raqi, berkat jasa dan kealimannya. Orang-orang biasa pula menyebutnya dengan "To Nabaraka" (orang yang memiliki / membawa karamah / kemuliaan, karena telah menyebarluaskan agama Islam di lembah Palu.▼
|image =
|alt =
|caption =
|birth_name = Abdullah Raqie
|birth_date =
|birth_place = <!-- Hindari penggunaan ikon bendera --> [[Minangkabau]]
|death_date = Abad 17
|death_place = Kampung Lere, [[Palu]], [[Sulawesi Tengah]]
|nationality =
|other_names = Datuk Karama
|known_for = Penyebar [[Islam]] di [[Suku Kaili|Tanah Kaili]], Sulawesi Tengah
|occupation = [[Ulama]]
|parents =
|spouse = Intje Dille
|children = Intje Dongko <br /> Intje Saribanu
|profession =
|religion = [[Islam]]
}}
▲'''Datokarama''' adalah tokoh pembawa pertama agama Islam di lembah [[Palu]] dan menjadi nama perguruan tinggi [[STAIN Datokarama Palu]].<ref name=":1">{{Cite web|date=2018-01-06|title=Masuknya Islam di Sulteng, Siapa Datokarama?|url=https://republika.co.id/share/p22nwa396|website=Republika Online|language=id|access-date=2020-08-30}}</ref> Datokarama memiliki nama asli '''Syekh Abdullah Raqie''', seorang tokoh yang berasal dari [[Pagaruyung]],
Awal kedatangan Syekh Abdullah Raqie atau Datuk Karama di Tanah Kaili bermula di Kampung Lere, Lembah Palu (Sulawesi Tengah) pada masa Raja Kabonena, Ipue Nyidi memerintah di wilayah [[Palu]]. Selanjutnya Datuk Karama melakukan syiar Islam-nya ke wilayah-wilayah lainnya di lembah Palu yang dihuni oleh masyarakat [[Suku Kaili]]. Wilayah-wilayah tersebut meliputi [[Kota Palu|Palu]], [[Kabupaten Donggala|Donggala]], Kulawi, [[Parigi]] dan daerah [[Ampana]].▼
[[File:Makam Datokarama di Palu.jpg|thumb|Makam Datokarama di Palu]]
== Masuk Agama Islam di Lembah Palu ==
▲Awal kedatangan Syekh Abdullah Raqie atau
Seperti beberapa masyarakat lainnya di [[nusantara]], pada masa itu masyarakat [[suku Kaili]] juga masih menganut kepercayaan [[animisme]]/[[dinamisme]] yang mereka sebut "tumpuna", dimana mereka mempercayai adanya makhluk yang menunggui benda-benda yang dianggap keramat. Namun dengan metode dan pendekatan yang persuasif serta wibawa dan kharismanya yang tinggi, syiar Islam yang dilakukan Datokarama melalui ceramah-ceramah pada upacara-upacara adat suku tersebut akhirnya secara perlahan dapat diterima oleh raja dan masyarakat Kaili. Perjuangan Datokarama akhirnya berhasil mengajak [[Raja Kabonena]], Ipue Njidi beserta rakyatnya masuk Islam, dan dikemudian hari Ipue Njidi dikenang sebagai raja yang pertama masuk Islam di Lembah Palu.<ref name=":0" /> selain Raja Kabonena, Datokarama juga mengislamkan Raja Palu, Pue Nggari dalam adat yang disebut Povonju Tevo, selain itu, Keluarga-keluarga bangsawan yang turut di islamkan & yang menolak di islamkan, sebagai berikut :
- Vua Pinano isteri dari Pue Nggari
- Lasamaingu
- Andi lana bersama isteri dari Tatanga
- Pue Songu tidak mau di Islamkan
- Yenda Bulava , suaminya tidak mau di Islamkan dan tidak menerima agama Islam.
- Pue Rupiah yang dikenal dengan Pue Sese
- Keluarga dari labunggulili keturunan Dari silalangi.
Setelah wafat, jasad Datokarama dimakamkan di Kampung Lere, Palu ([[Kota Palu]] sekarang).<ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2014-05-09|title=Mitos Makam Datuk Karama di Palu, Undang Rasa Penasaran Wisatawan|url=https://www.liputan6.com/lifestyle/read/2047773/mitos-makam-datuk-karama-di-palu-undang-rasa-penasaran-wisatawan|website=liputan6.com|language=id|access-date=2020-08-30}}</ref> Makam Syekh Abdullah Raqie atau Datokarama kemudian hari menjadi Kompleks Makam Dato Karama dan berisi makam istrinya yang bernama Intje Dille dan dua orang anaknya yang bernama Intje Dongko dan Intje Saribanu serta makam para pengikut setianya yang terdiri dari 9 makam laki-laki, 11 makam wanita, serta 2 makam yang tidak ada keterangan di batu nisannya.<ref>{{Cite web|last=Home|last2=Terkini|title=Makam Dato Karama|url=https://sulteng.antaranews.com/berita/36305/makam-dato-karama|website=Antara News Palu|access-date=2020-08-30|last3=News|first3=Top|last4=Terpopuler|last5=Nusantara|last6=Nasional|last7=Sulteng|first7=Seputar|last8=Polhukam|last9=Humaniora}}</ref>
Untuk mengenang dan menghormati jasa-jasa Datokarama di Palu, Pemkot [[Palu]] menamai salah satu perguruan tinggi di Palu, yakni IAIN dengan nama [[IAIN Datokarama Palu]].<ref>{{Cite web|title=IAIN Palu|url=https://dk.iainpalu.ac.id/|language=id-ID|access-date=2020-08-30|archive-date=2020-08-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20200810192538/https://dk.iainpalu.ac.id/|dead-url=yes}}</ref>
== Referensi ==
<references />
== Pranala luar ==
* [http://www.stain-palu.ac.id/profil/sejarah.html Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) "Datokarama" Palu: Lintasan Sejarah Kelahiran dan Perkembangannya]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
[[Kategori:Tokoh Sulawesi Tengah]]
[[Kategori:Tokoh penyebar Islam di Indonesia]]
[[Kategori:Ulama Minangkabau]]
{{
|