Datokarama: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Pranala luar: Bot: Perubahan kosmetika |
Wagino Bot (bicara | kontrib) |
||
(16 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 6:
|birth_name = Abdullah Raqie
|birth_date =
|birth_place =
|death_date = Abad 17
|death_place = Kampung Lere, [[Palu]], [[Sulawesi Tengah]]
Baris 20:
}}
'''Datokarama''' adalah tokoh pembawa pertama agama Islam di lembah [[Palu]] dan menjadi nama perguruan tinggi [[STAIN Datokarama Palu]].<ref name=":1">{{Cite web|date=2018-01-06|title=Masuknya Islam di Sulteng, Siapa Datokarama?|url=https://republika.co.id/share/p22nwa396|website=Republika Online|language=id|access-date=2020-08-30}}</ref> Datokarama memiliki nama asli '''Syekh Abdullah Raqie''', seorang tokoh yang berasal dari [[Pagaruyung]],
[[File:Makam Datokarama di Palu.jpg|thumb|Makam Datokarama di Palu]]
== Masuk Agama Islam di Lembah Palu ==
Awal kedatangan Syekh Abdullah Raqie atau Datokarama di Tanah Kaili bermula di Kampung [[Lere, Palu Barat, Palu|Lere]] ,
Seperti beberapa masyarakat lainnya di [[nusantara]], pada masa itu masyarakat [[suku Kaili]] juga masih menganut kepercayaan [[animisme]]/[[dinamisme]] yang mereka sebut "tumpuna", dimana mereka mempercayai adanya makhluk yang menunggui benda-benda yang dianggap keramat. Namun dengan metode dan pendekatan yang persuasif serta wibawa dan kharismanya yang tinggi, syiar Islam yang dilakukan Datokarama melalui ceramah-ceramah pada upacara-upacara adat suku tersebut akhirnya secara perlahan dapat diterima oleh raja dan masyarakat Kaili. Perjuangan Datokarama akhirnya berhasil mengajak [[Raja Kabonena]], Ipue
- Vua Pinano isteri dari Pue Nggari
- Lasamaingu
- Andi lana bersama isteri dari Tatanga
- Pue Songu tidak mau di Islamkan
- Yenda Bulava , suaminya tidak mau di Islamkan dan tidak menerima agama Islam.
- Pue Rupiah yang dikenal dengan Pue Sese
- Keluarga dari labunggulili keturunan Dari silalangi.
Setelah wafat, jasad Datokarama dimakamkan di Kampung Lere, Palu ([[Kota Palu]] sekarang).<ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2014-05-09|title=Mitos Makam Datuk Karama di Palu, Undang Rasa Penasaran Wisatawan|url=https://www.liputan6.com/lifestyle/read/2047773/mitos-makam-datuk-karama-di-palu-undang-rasa-penasaran-wisatawan|website=liputan6.com|language=id|access-date=2020-08-30}}</ref> Makam Syekh Abdullah Raqie atau Datokarama kemudian hari menjadi Kompleks Makam Dato Karama dan berisi makam istrinya yang bernama Intje Dille dan dua orang anaknya yang bernama Intje Dongko dan Intje Saribanu serta makam para pengikut setianya yang terdiri dari 9 makam laki-laki, 11 makam wanita, serta 2 makam yang tidak ada keterangan di batu nisannya.<ref>{{Cite web|last=Home|last2=Terkini|title=Makam Dato Karama|url=https://sulteng.antaranews.com/berita/36305/makam-dato-karama|website=Antara News Palu|access-date=2020-08-30|last3=News|first3=Top|last4=Terpopuler|last5=Nusantara|last6=Nasional|last7=Sulteng|first7=Seputar|last8=Polhukam|last9=Humaniora}}</ref>
Baris 38 ⟶ 51:
* [http://www.stain-palu.ac.id/profil/sejarah.html Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) "Datokarama" Palu: Lintasan Sejarah Kelahiran dan Perkembangannya]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
{{Indo-bio-stub}}▼
[[Kategori:Tokoh Sulawesi Tengah]]
[[Kategori:Tokoh penyebar Islam di Indonesia]]
[[Kategori:Ulama Minangkabau]]
▲{{Indo-bio-stub}}
|