Datu Pujung Amuntai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
 
(13 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{kelayakan}}
{{rujukan}}
'''Datu Pujung Amuntai,''' dikenal sebagai orang [[sakti]] dan tokoh masyarakat, khususnya di wilayah [[Amuntai, KalselHulu Sungai Utara]], [[Kalimantan Selatan]]. Ia hidup pada pemerintahan [[Pangeran Suryanata]] hingga pemerintahan [[Sultan Suriansyah]]. Selama hidup jiwa raganya diberikannya kepada kerajaan.
 
== Nama ==
Dalam salah satu riwayat diceritakan, Datu Pujung Amuntai disebutkan bernama asli ''Aria Malangkan''.
<ref>[http{{Cite book|title=Datu-Datu Terkenal Kalimantan Selatan|url=https://www.goodreads.com/book/show/23207195-datu-datu-terkenal-kalimantan-selatan]|last=Asmuni|first=Fahrurraji|date=|publisher=Hemat|isbn=9786021822432|location=Amuntai}}</ref>
 
 
 
== Kesaktian ==
Selain memiliki tubuh yang besar dan kekar, masyarakat TapinAmuntai kala itu juga mengetahui bahwa Datu Pujung Amuntai memiliki kesaktian. Seperti lari cepat, melompat sangat jauh dan pandai melipatgandakan kekuatan.
 
== Kepribadian ==
Sadar akan kelebihan yang dimilikinya, sebagai karunia Allah SWT yang patut disyukuri, Datu Pujung menggunakannya untuk kebaikan, dengan membantu orang. Dia tidak suka menolak setiap tuhastugas yang dibebankan kepada dia, meskipun tugas tersebut sangat berat.
Satu hal yang amat tergambar dalam sosok Datu SanggulPujung, adalah ketekunannya dalam menuntut dan menyempurnakan ilmu.<ref>Cerita Datu Datu Terkenal Kalimantan Selatan, Penerbit Sahabat, Kandangan Banjarmasin, 2003</ref>
 
== Tiang Masjid Suriansyah ==
 
Datu Pujungan Amuntai ikut andil dalam membangun [[Masjid Sultan Suriansyah]]. Suatu hari Sultan Suriansyah memerintahkan Datu Pujung untuk mencari kayu ulin empat batang untuk tiang masjid yang akan didirikan di kuin. Setelah menerima tugas dari Sultan Suriansyah, dia langsung menuju ke arah timur. Setelah sekian lama, tiba lah di Pagatan Pulau Laut. Sayangnya ulin yang dicari belum ditemukan. Datu Pujung sempat tinggal lama di Pagatan dan sempat menjalin persahabatan dengan Datu Mabrur.
Karena tak mendapatkan kayu ulin yang dimaksud, Datu Pujung kemudian menuju hulu Mahakam. Di daerah tersebut ulin yang dicari ditemukan, lalu dikepit di bawah kedua ketiak, selanjutnya dengan ilmu lari cepat, Datu Pujung membawa kayu ulin tersebut ke [[kerajaan Banjar]]. Menempuh sekitar 2 hari perjalanan dari hulu Mahakam ke Kuin, Datuju Pujung menyerahkan ulin kepada Sultan Suriansyah. Besoknya dengan melibatkan seluruh masyarakat, di bangunlah masjid tersebut. Masjid tersebut dikenal dengan nama [[Masjid Sultan Suriansyah]] di Kuin Banjarmasin Kalimantan Selatan.<ref>Usman A Gazali, Drs. H. Riwayat Datu Sanggul dan Para Datu Datu. Rantau : Pemerintah Kabupaten Tapin, 1999</ref>
== Lihat juga ==
 
Baris 30 ⟶ 28:
== Pranala luar ==
 
* [http://www.goodreads.com/book/show/23207195-datu-datu-terkenal-kalimantan-selatan Datu di Kalimantan Selatan]
* [http://ceritarakyatnusantara.com/id/folklore/30-asal-mula-pulau-kambang}]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
{{Datu di Kalimantan Selatan}}]
* [http://ceritarakyatnusantara.com/id/folklore/30-asal-mula-pulau-kambang}]
* [https://www.facebook.com/KumpulanCeritaRakyatBanjarmasin/posts/600915229923185}]
* [http://islambanjar.blogspot.com/2012/06/nomenklatur-tarikhmanakib-islam-banjar.html}]
* [http://riise-aeza.blogspot.com/2013_10_01_archive.html]
* [http://reginatheyser.blogspot.com/2013/02/kisah-cerita-tentang-datu-pujung.html]
 
{{Datu di Kalimantan Selatan}}]
 
{{DEFAULTSORT:Datu Pujung Amuntai}}
[[Kategori:Tokoh Banjar]]
[[Kategori:Ulama IndonesiaHulu Sungai Utara]]
[[Kategori:Datu di Kalimantan]]
 
 
{{indoIndo-bio-stub}}