Soetan Radjat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Rahmatdenas (bicara | kontrib) |
||
(14 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Orphan|date=Januari 2023}}
{{cakupan}}
'''Soetan Radjat''' gelar '''Soetan Masa Boemi''' ([[EBI]]: '''Sutan Rajat''' gelar '''Sutan Masa Bumi'''; lahir di [[Padang]], [[
== Karier ==
Pada akhir 1900 Soetan Radjat diangkat menjadi Ajunct Inlandsch Officier van Justitie (Pengadilan) di Landraad Padang tanpa gaji. Tapi kemudian kariernya melaju: menjadi Schrijver (pencatat) Controleur Ommelanden van Padang, merangkap Ajunct Inlandsch Officier van Justitie untuk
Seperti dicatat oleh [[Rusli Amran]] dalam ''Padang Riwayatmu Dulu'' (1986:125), Sutan Rajat adalah generasi baru bangsawan Minang, dalam arti ia mendapat pendidikan Belanda dan cukup terpelajar. Ia masih termasuk dalam trah Sultan Alam Bagagarsyah, Raja Pagaruyung terakhir.<ref name=suryadi/><ref>https://books.google.co.id/books?id=3mseAAAAMAAJ&q=sutan+rajat&dq=sutan+rajat&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiEsoi-gOjxAhX1X3wKHcU5AI8Q6AEwAHoECAMQAw</ref><ref>https://books.google.co.id/books?id=Z_YdAAAAMAAJ&q=sutan+rajat&dq=sutan+rajat&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiEsoi-gOjxAhX1X3wKHcU5AI8Q6AEwA3oECAUQAw</ref>
Soetan Radjat gelar Soetan Masa Bumi dianggap berjasa mengakhiri kerusuhan yang terjadi di Lubuk Alung, Pauh IX, dan Nanggalo. Untuk itu ia dianugerahi Bintang Perak oleh Pemerintah pada tahun 1909. Pada tahun 1914 ia diangkat menjadi Kepala Distrik (Districthoofd), mula-mula di Tanah Tinggi Padang, kemudian di Padang. Pada tahun 1910 ia diangkat menjadi Demang pertama di Padang, menggantikan Regent terakhir [[Marah Oejoeb]] gelar Marah Maharadja Besar yang profilnya juga diturunkan dalam rubrik ini. Pada tahun 1923 ia dianugerahi pula Bintang Emas sebagai tanda kesetiaan dalam dinas selama lebih kurang 22 tahun.<ref name=suryadi/>
Pada tahun 1923 Soetan Radjat gelar Soetan Masa Boemi bersama-sama dengan [[Jahja Datoek Kajo]], Djaa Datoek Batoeah dan Idris Datoek Poetih diangkat menjadi Demang kelas satu oleh Whitlau yaitu Gubernur Hindia Belanda pada waktu itu.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=ZAdnDwAAQBAJ&pg=PA98&lpg=PA98&dq=soetan+radjat+soetan+masaboemi&source=bl&ots=kVqVsHkgWJ&sig=ACfU3U3wM7CJbAOwrSb9P7Zr08gilA2o0g&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjCybir-ufxAhWyq0sFHfClCOcQ6AEwDHoECCAQAg#v=onepage&q=soetan%20radjat%20soetan%20masaboemi&f=false Azizah Etek, Mursyid A.M, dan Arfan B.R. Kelah Sang Demang, Jahja Datoek Kajo, Pidato Otokritik di Volksraad 1927 - 1939. Hal. 98]</ref>
Sebelum meninggal, Sutan Rajat sempat menyerahkan [[langgar]]nya kepada komunitas [[Ahmadiyah]] di Padang untuk dipergunakan salat berjamaah.<ref>https://books.google.co.id/books?id=qmVoDwAAQBAJ&pg=PA214&dq=sutan+rajat&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiEsoi-gOjxAhX1X3wKHcU5AI8Q6AEwAnoECAgQAw#v=onepage&q=sutan%20rajat&f=false</ref>
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{DEFAULTSORT:Radjat, Soetan}}
[[Kategori:Tokoh birokrat Minangkabau]]
[[Kategori:Kelahiran 1879]]
[[Kategori:Kematian 1928]]
[[Kategori:Tokoh dari Padang]]
|