Nasha Aziz: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
 
Baris 23:
 
===Modeling ===
Nasha Aziz memulai karirnya di dunia modeling sejak tahun 1989, bakatnya pertama kali diperkenalkan oleh [[Tiara Jacquelina]]. Nasha terus mengembangkan namanya sebagai model ternama di tanah kelahirannya hingga ditawari kontrak modeling di [[New York (negara bagian)|New York]], [[Amerika Serikat]]. Namun karena keterbatasan agama dan budaya, Nasha memilih untuk tinggal di Malaysia dan menekuni dunia modeling selain merambah dunia akting.
 
Suatu kali dia dijuluki Model Negara Nomor Satu. Sepanjang karir modelingnya, Nasha telah mengenakan pakaian dari berbagai desainer dalam dan luar negeri seperti Zhang Toi, Rizalman Ibrahim, [[Christian Dior]], [[Levi Strauss & Co.|Levi's]], [[Versace]] dan masih banyak lagi. Nasha juga menjadi pilihan iklan komersial yang beberapa di antaranya pernah tayang di TV antara lain kosmetik Nescafe Classic, Avon, Pantene, [[Panasonic]], [[Rexona]] dan Cover Girls.
 
===Akting ===
Nasha mulai berkecimpung di dunia akting lewat telefilm pertamanya, ''Duit Free'' yang disutradarai oleh Zainal TJ pada tahun 1994 dan ''Inikah Cinta'' sebanyak 13 episode di [[TV1 (Malaysia)|TV1]]. Nasha memulai karirnya sebagai aktris film pada tahun 1995 melalui film Kad Cinta bersama Hairie Othman yang diproduksi dan disutradarai oleh Julie Dahlan (sekarang sudah meninggal) saat berusia 24 tahun. Meski begitu, bintang Nasha lebih bersinar di bidang modeling. Nama Nasha mulai melejit di tahun 1998 saat ia kembali berpasangan dengan Hairie di serial drama populer ''Hanya Dikau''. Nasha juga populer lewat peran kecil di serial drama populer ''Idaman''. Pada tahun 1998, ia mendapat tawaran dari sutradara [[Yusof Haslam]] untuk berperan sebagai Effa dalam film ''Bara'' setelah penyanyi [[Erra Fazira]] menolak tawaran tersebut karena alasan pribadi. Film tersebut benar-benar memberikan keberuntungan bagi Nasha ketika ia dinominasikan untuk kategori Aktris Wanita Terbaik dan mengantongi Penghargaan Prospek Wanita Terbaik di Festival Film Malaysia ke-14 (FFM14) melalui perannya sebagai [[Pelacuran|pelacur]] dalam film tersebut. Ketika Nasha menjadi populer, dia harus membagi waktunya antara akting dan modeling. Pada 1999, ia menolak tawaran untuk membintangi film ''Pasrah'' bersama Erra. Nasha ditawari peran Natasha dalam film tersebut yang kemudian peran tersebut dipegang oleh Wilma Muhammad. Pada tahun 2001, Nasha hampir siap berangkat ke lokasi syuting film ''Hati Biru'' yang digandeng [[Sofia Jane]] dan Azri Iskandar; Namun film tersebut dibatalkan setelah Nasha puas dengan latihan vokal untuk berperan sebagai penyanyi dalam film tersebut. Nyanyiannya, bagaimanapun, pertama kali bergema ketika ia tampil di panggung Panggung Sari, [[Istana Budaya]] pada tahun 2007 untuk pementasan teater musikal ''Lantai T. Pinkie''.
 
Nasha, bagaimanapun, terus berprestasi di bidang akting ketika dia dinobatkan sebagai Aktris Wanita Terbaik di Festival Film Malaysia ke-17 untuk perannya sebagai Jeslina, seorang wanita psikopat dalam film ''Trauma''. Melalui film tersebut, Nasha dikabarkan berselisih dengan sutradara film tersebut, Aziz M Osman ketika sebelumnya Nasha tidak diberikan naskah untuk menyukseskan peran tersebut; Di sisi lain, Aziz yang merahasiakan pembentukan karakter Jeslina di film tersebut membuat Nasha kesulitan untuk mempersiapkannya. Ternyata cara Aziz untuk membentuk karakter misterius Jeslina di film tersebut berhasil, bahkan Nasha sendiri tidak menyangka penampilannya begitu gemilang di layar perak hingga masuk nominasi di Festival Film Asia Pasifik ke-49 di [[Fukuoka]], [[Jepang]]. pada tahun 2004. Nasha tampil di beberapa film panggung yang lebih sukses seperti ''Gerak Khas The Movie'' (2001), ''Laila Isabella'' (2003), ''Buli'', dan ''Cinta Luar Biasa'' (2004). Popularitas Nasha memuncak dan terus menjadi salah satu aktris terkemuka terpopuler di Malaysia bersama nama-nama besar seperti [[Amy Mastura]], [[Erra Fazira]], [[Umie Aida]] dan [[Maya Karin]]. Nasha juga dua kali dinominasikan dalam kategori Pemeran Wanita Terbaik di dua edisi FFM berikutnya untuk perannya sebagai gadis lesbian yang dihantui masa lalunya di ''[[Puaka Tebing Biru]]'' dan seorang wanita menghadapi masalah poligami di film ''Otai''.
 
Setelah lebih 10 tahun bergelar pelakon, Nasha agak selektif dalam memilih produksi untuk dibintanginya. Sejak 2008, beliau tidak lagi muncul di layar perak sebaliknya fokus kepada lakonan di kaca televisyen. Nasha semakin ligat berlakon drama bersiri antaranya bersama [[Rosyam Nor]] antaranya ''Makan Besar'', ''Maya Mira'' dan ''Seri Pengantin''. Nasha juga popular menerusi banyak drama bersiri seperti ''Inspirion'', ''Datin Diaries'' dan membintangi bersama [[Erra Fazira]] menerusi drama bersiri ''Kasih Tercipta''. Nasha bijak menggunakan kebolehannya untuk berkomedi dalam drama-drama seperti ''Awan Dania'', ''Supermak'' dan ''Tujuh Dulang Asam Pedas''. Pada 2009, Nasha merupakan juri tetap untuk rancangan realiti ''[[Anak Wayang]]'' di [[Astro Ria]].
Baris 37:
 
== Kehidupan pribadi ==
Nasha juga kerap menjadi berita utama koran-koran utama Malaysia dalam sederet kontroversi yang melibatkan dirinya. Nasha pun harus naik turun pengadilan untuk menyelesaikan banyak perkara dalam kasus yang membuat Nasha menjadi korban eksploitasi media.
 
=== Rekaman CCTV pencurian ===
Baris 45:
 
=== Digugat oleh ayah biologis ===
Kasus pahit antara Nasha Aziz dan ayahnya Abdul Aziz Mohd sudah diketahui luas dan berlangsung sejak 2004. Nasha lahir dari pasangan Abdul Aziz dan Mahanom Zainal pada 1971. Namun Abdul Aziz menyerahkan Nasha saat masih kecil kepada kakak perempuannya, Habibah Mohd Ali dan suaminya Aziz Hathim untuk diasuh Sejak saat itu mereka kehilangan kontak.
 
Namun saat Nasha dinobatkan sebagai Aktris Terbaik FFM17, ayah angkat Nasha (Aziz Hathim) telah meninggal dunia dan Nasha tidak bisa hadir untuk menerima penghargaan tersebut. Nasha kemudian muncul di media untuk menceritakan alasan ketidakhadirannya. Karena beberapa pernyataan media yang dibuat oleh Nasha; Ayah kandungnya, Abdul Aziz yang juga seorang guru silat terkenal, menggugatnya terkait sebuah artikel di surat kabar Malaysia Weekly yang mengklaim bahwa Abdul Aziz bukanlah ayah kandungnya. Abdul Aziz, dalam pernyataan gugatannya, mengatakan dia adalah ayah kandung Nasha dan mengklaim bahwa kata-kata fitnah dalam artikel berjudul "Jang tanya hal pribadi", dalam surat kabar edisi 24 November 2004 telah menyebabkan dia merasa tersiksa, terhina dan Dia memohon ganti rugi, bunga, biaya dan manfaat lain yang dianggap pantas oleh pengadilan dengan menyatakan bahwa pasal tersebut dapat dipahami bahwa dia telah meninggal
 
Nasha, dalam keterangan pembelaannya menjelaskan bahwa kata "ayah" dalam wawancara dengan surat kabar itu mengacu pada paman yang membesarkannya. Namun Nasha tidak memungkiri bahwa Abdul Aziz adalah ayah kandungnya namun dia menganggap pamannya sebagai ayah dalam hidupnya. Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur pada 9 Oktober 2009 memerintahkan Nasha untuk membayar ganti rugi sebesar RM10.000 kepada ayahnya Abdul Aziz Mohd Ali dalam gugatan pencemaran nama baik yang diajukan oleh ayahnya terhadapnya. Hakim Datuk Abdul Wahab Patail mengambil keputusan setelah mengabulkan permohonan Abdul Aziz untuk membuat keputusan setelah Nasha dan pengacaranya tidak menghadiri sidang kasus sebelumnya. Namun, Nasha kemudian hadir di pengadilan tanpa pengacara yang mewakilinya dalam kasus tersebut, Rashid Mokhtar. Hakim Abdul Wahab juga memerintahkan Nasha untuk membayar bunga delapan persen per tahun kepada ayahnya sejak tanggal gugatan diajukan pada 31 Maret 2005 hingga penyelesaian penuh gugatan tersebut. Namun, dia tidak memberikan ganti rugi tambahan seperti yang diminta Abdul Aziz karena gugatan itu menyangkut urusan keluarga. Hakim Abdul Wahab dalam putusannya mengatakan bahwa dia menemukan bahwa Abdul Aziz sebagai penggugat berhasil membuktikan bahwa dia telah difitnah oleh Nasha sebagai tergugat ketika Nasha dalam sebuah artikel yang diterbitkan di Utusan Malaysia pada tanggal 24 Oktober 2004, menyatakan bahwa dia (Nasha) hanya memiliki satu orang ayah. . Ia mengatakan, Abdul Aziz juga mendapat telepon bahwa dirinya adalah seorang penipu karena bukan ayah kandung Nasha. Hakim Abdul Wahab mengatakan, pasal tersebut tidak perlu dibaca baris per baris tetapi keseluruhan paragraf perlu dibaca dan disimpulkan bahwa pernyataan tersebut tidak merujuk kepada Abdul Aziz (penggugat) melainkan kepada paman Nasha, almarhum Abdul Aziz Hathim.<ref>[http://www.mstar.com.my/artikel/?file=/2009/10/9/mstar_berita/20091009114030 Nasha Aziz diarah bayar ganti rugi RM10,000 kepada bapa.] Bernama</ref>
 
===Percintaan===
Nasha mulai menjalin hubungan spesial dengan aktor populer Faizal Hussein sejak mulai menjadi model. Hubungan itu pun berlanjut dengan pertunangan pada 1995 sebelum beberapa tahun kemudian mereka putus. Ini adalah hubungan cinta terlama untuk Nasha yaitu selama 12 tahun.
 
Nasha belakangan dikait-kaitkan sebagai orang ketiga dalam rumah tangga sutradara kondang Yusof Haslam, namun cerita itu hanya rumor belaka. Nasha pada tahun 2002 sempat menjalin hubungan dengan vokalis grup musik populer Indonesia, GIGI, Armand Maulana. Hubungan tersebut tidak bertahan lama karena kesibukan dan jarak yang jauh antara kedua bintang tersebut. Pada 4 Juni 2006, Nasha yang saat itu berusia 37 tahun menikah dengan sutradara fotografi film ternama Helmi Mohd Yusof, 29 tahun, dan dijadwalkan menikah sekitar Juli 2007. Setelah setahun bertunangan, akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. mengakhiri hubungan awal Januari lalu. Kakak (angkat) Nasha, Hamidi Aziz membenarkan kabar putusnya hubungan tersebut. Menurut Hamidi, Nasha dan Helmi sepakat memutuskan pertunangan tanpa ada argumen yang berarti. Bahkan, anggota keluarga dari kedua belah pihak menggambarkan keputusan tersebut diambil karena tidak ada kecocokan di antara keduanya.<ref>[http://www.kosmo.com.my/kosmo/content.asp?y=2008&dt=0130&pub=Kosmo&sec=Negara&pg=ne_06.htm Nasha-Helmi sudah putus tunang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080130073333/http://www.kosmo.com.my/kosmo/content.asp?y=2008&dt=0130&pub=Kosmo&sec=Negara&pg=ne_06.htm |date=2008-01-30 }} Kosmo! Online</ref>