Surau Bulian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pembatalan
k Rahmatdenas memindahkan halaman Masjid Bulian ke Surau Bulian dengan menimpa pengalihan lama
 
(10 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Surau_Bulian_PDRI.jpg|jmpl|270x270px|Surau Bulian pada 2021]]
{{coord|-1.413099|101.358632|display=title}}
{{coord|-1.413099|101.358632|display=title}}'''Surau Bulian''' adalah bekas [[stasiun radio]] PHB [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara|Angkatan Udara Republik Indonesia]] (AURI) yang terletak di [[Bidar Alam, Sangir Jujuan, Solok Selatan|Nagari Bidar Alam]], [[Sangir Jujuan, Solok Selatan|Kecamatan Sangir Jujuan]], [[Kabupaten Solok Selatan]], [[SumatraSumatera Barat]]. Surau ini merupakan bekas [[stasiun radio]] PHB [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara|Angkatan Udara Republik Indonesia]] (AURI) dengan nama panggilan UDO yangini menjadi penghubungmemungkinkan [[Pemerintahan Darurat Republik Indonesia]] (PDRI) denganterhubung ke dunia internasional. Stasiun radio tersebut melayani rombongan PDRI yang dipimpin oleh [[Syafruddin Prawiranegara|Sjafruddin Prawiranegara]] selama perjalanan gerilya di SumatraSumatera Barat.<ref>{{Cite book|date=2001|url=https://books.google.com/books?id=CqT4_3WCeMMC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA61&dq=surau+bulian&hl=en|title=Peran TNI-AU pada masa pemerintah darurat Republik Indonesia tahun 1948-1949|publisher=Subdisjarah|language=id}}</ref>
 
Meskipun berperan penting menyiarkan perjuangan bangsa Indonesia ke mancanegara, keberadaan stasiun radio PHB AURI UDO tidak diketahui lagi. Menurut keterangan [[Umar Said Noor]], stasiun radio ini dibawa ke Pulau Jawa dan dipreteli untuk dijadikan suku cadang radio lain.<ref name=":0" />
 
== Sejarah ==
DariNagari 7Bidar JanuariAlam 1949menjadi sampaibasis 25kedudukan AprilPDRI 1949,sejak Nagari7 BidarJanuari Alamhingga menjadi25 basisApril kedudukan PDRI1949. Di sini, Ketua PDRI Syafruddin Prawiranegara menjalankan roda pemerintahannya. Bersamanya, ikut rombongan yang membawa stasiun radio dari Bukittinggi untuk ditempatkan dan dioperasikan di Surau Bulian. Alat pemancar yang digunakan adalah tipe MK III 19 Set Helicraft Wireless berukuran 30 x 60 cm dan tingginya 20 cm. Tenaga penggerak listriknya diperoleh dari dua [[Akumulator|baterai accu]] masing-masing berkekuatan 12 volt yang dapat diisi dengan sebuah ''handy generator''. Stasiun radio tersebut selalu menjadi tumpuan bagi PDRI.
 
Sewaktu menjadi stasiun radio, Surau Bulian ditempati oleh kira-kira 15 orang petugas sender radio. Dekat surau ini tumbuh sebatang beringin yang cukup tinggi dan rindang yang dimanfaatkan oleh petugas sender radio untuk menggantungkan kabel-kabel .
Baris 12 ⟶ 13:
 
== Signifikansi ==
Untuk menjaga rahasia, maka stasiun radio ini lebih sering beroperasi pada malam hari, yang dimulai pada pukul 21.00 WIB sampai dengan pukul 04.00 WIB. Berkat perjuangan mereka inilah komunikasi dengan Panglima Besar [[Soedirman]], Kolonel [[Abdul Haris Nasution|A.H Nasution]] dan Kolonel [[Tahi Bonar Simatupang|T.B. Simatupang]] di Jawa dapat terselenggara, sehingga perkembangan situasi perjuangan yang ada di Pulau Jawa dapat diketahui dengan cepat.
 
Melalui pemancar radio ini pula, Sjafruddin Prawiranegara selaku Ketua PDRI mengeluarkan pengumuman penting, antara lain ucapan selamat dari PDRI kepada [[Jawaharlal Nehru]] atas pelantikannya sebagai [[Daftar Perdana Menteri India|Perdana Menteri India<!-- dan juga kepada perwakilan RI lainnya di luar negeri-->]].
Baris 22 ⟶ 23:
{{Reflist}}
 
[[Kategori:Sejarah SumatraSumatera Barat]]
[[Kategori:Masjid di SumatraSumatera Barat]]
[[Kategori:Stasiun radio Indonesiadi Sumatera Barat]]