Bahasa Siraya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Swarabakti (bicara | kontrib)
Swarabakti (bicara | kontrib)
 
(9 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 12:
| lc2 = tvx
| ld2 = Taivoan
| map = Formosan languages 2008(Indonesian version).pngsvg
| mapcaption = Wilayah persebaran historis ragam bahasa Siraya, termasuk ragam Taivuan dan Makatau (merah muda)
| glotto = sira1267
Baris 21:
}}
 
'''Bahasa Siraya''' adalah sebuah bahasa atau kelompok dialek dari [[Rumpun bahasa Austronesia|rumpun Austronesia]] yang pernah dipertuturkan di bagian barat daya [[Taiwan|pulau Taiwan]]{{sfn|Adelaar|2011|p=1}} hingga akhir abad ke-19 atau awal abad-20.{{sfn|Sagart|2013|p=540}} Bahasa ini merupakan satu dari dua [[kelompok bahasa Formosa|bahasa]] [[penduduk asli Taiwan]] (selain bahasa [[bahasa Favorlang|Favorlang]]) yang digunakan oleh [[misionaris]] Belanda dalam menyebarkan [[Kekristenan|agama Kristen]] selama pendudukan [[Perusahaan Hindia Timur Belanda]] (VOC) di wilayah Taiwan bagian barat dari tahun 1624 hingga tahun 1661.{{sfn|Adelaar|1997|p=362}}
 
Usaha menghidupkan kembali penggunaan bahasa Siraya telah dilakukan setidaknya sejak awal milenium kedua dalam berbagai bentuk.{{sfn|Adelaar|2011|p=16}}
 
== Klasifikasi dan persebaran ==
Menurut [[Robert Blust]], ahli [[linguistik sejarah]] Austronesia, bahasa Siraya merupakan bagian dari rumpun bahasa [[rumpun bahasa Formosa Timur|Formosa Timur]] yang juga mencakup, antara lain, bahasa [[bahasa Amis|Amis]] dan [[bahasa Kavalan|Kavalan]].{{sfn|Blust|2013|p=743}}
 
Bahasa Siraya memiliki keragaman dialek yang signifikan.{{sfn|Adelaar|2011|p=4}} Berdasarkan daftar kosakata yang dikumpulkan pada akhir abad ke-19, beberapa linguis membagi bahasa Siraya ke dalam tiga ragam, yaitu (1) ragam Siraya itu sendiri, (2) ragam Taivuan, dan (3) ragam Makatau. Ragam-ragam ini memiliki perbedaan yang cukup besar dan mungkin dapat diklasifikasikan sebagai tiga bahasa yang berbeda alih-alih dialek dari satu bahasa yang sama. Walaupun begitu, linguis [[K. Alexander Adelaar]] berpendapat bahwa pembagian berdasarkan daftar kosa katakosakata ini belum tentu berarti bahwa dulunya ada tiga kelompok dialek Siraya dengan batas-batas yang jelas. Kemungkinannya, ketiga ragam ini merupakan bagian dari [[kesinambungan dialek]] yang lebih besar.{{sfn|Adelaar|2011|pp=3, 5}}{{sfn|Sagart|2013|pp=540–541}}
 
Ragam Siraya kemungkinan dulunya dipertuturkan di wilayah pesisir [[Kota Tainan|Tainan]], sementara ragam Taivuan dipertuturkan di daerah pedalaman Tainan hingga ke utara wilayah ragam Siraya, dan ragam Makatau dipertuturkan di wilayah yang kini menjadi bagian dari [[Kota Kaohsiung|Kaohsiung]] dan [[Kabupaten Pingtung|Pingtung]].{{sfn|Li|2009|p=399}} Wilayah persebaran ragam-ragam bahasa Siraya mungkin saja senantiasa berubah dari waktu ke waktu mengikuti perubahan demografis dan politis.{{sfn|Adelaar|2011|p=6}}
 
== Sumber sejarah ==
[[Berkas:Gospel of St. Matthew in Formosan.jpg|rightka|thumbjmpl|200px|Naskah Injil Matius dalam bahasa [[bahasa Belanda|Belanda]] dan Siraya.]]
Adelaar membagi sumber-sumber primer yang menggunakan bahasa Siraya ke dalam tiga kategori:{{sfn|Adelaar|2011|pp=2–3}}
# Naskah susunan Belanda dari abad ke-17. Termasuk dalam kategori ini adalah terjemahan bahasa Siraya untuk [[Injil Matius]] dan [[Katekismus Heidelberg]] yang disusun oleh misionaris [[Daniel Gravius]]. Selain itu, ada pula Manuskrip Utrecht yang berisikan daftar kosa katakosakata Belanda-Siraya sepanjang 35 halaman yang disertai lampiran berupa kutipan empat percakapan antar-murid sekolah dalam bahasa Siraya.{{sfn|Adelaar|2011|p=2}}
# Kumpulan berkas kontrak lahan atau yang lebih dikenal sebagai "manuskrip-manuskrip[[Naskah Sinkang]]", yang berasal dari antara tahun 1663 dan 1818. Berjumlah total 170 buah, berkas-berkas ini dibuat oleh masyarakat Siraya setempat yang masih menggunakan sistem penulisan rintisan Belanda meski mereka telah meninggalkan Taiwan pada tahun 1664.{{sfn|Adelaar|2011|p=3}}
# Daftar kosa katakosakata rangkuman orang-orang Jepang dari akhir abad ke-19. Saat Jepang [[Taiwan di bawah pemerintahan Jepang|mengambil alih wilayah Taiwan pada tahun 1895]], hanya sedikit di antara masyarakat Siraya yang masih mampu mengingat bahasa dan budaya mereka. Meski begitu, beberapa orang Jepang (baik yang linguis maupun yang bukan) masih dapat mengoleksi daftar kosa katakosakata dari berbagai ragam bahasa Siraya. Kumpulan daftar kosa katakosakata ini menunjukkan variasi dialektis yang lebih beragam daripada yang digunakan pada teks-teks abad ke-17.{{sfn|Adelaar|2011|p=3}}
Analisis linguistik terhadap sumber-sumber primer ini juga telah dilakukan oleh beberapa ahli bahasa sejak akhir abad ke-20.{{sfn|Adelaar|2011|pp=3–4}}
 
== Fonologi ==
Karena bahasa Siraya merupakan bahasa yang sudah punah, sistem fonologinya hanya dapat dikira-kira dari sumber tertulis yang ada. Berdasarkan analisisnya terhadap teks bahasa Siraya dari abad ke-17, Adelaar mengajukan sistem fonologi sebagai berikut:{{sfn|Adelaar|2011|p=50}}
 
Baris 95:
|
|}
Selain 18 fonem hipotetis di atas, terdapat tiga grafem konsonan yang masih belum jelas status fonemis atau nilai fonetisnya, yaitu ⟨c⟩, ⟨nḡ⟩, dan ⟨z⟩.{{sfn|Adelaar|2011|p=50}}
 
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
Baris 122:
==Tata bahasa==
-->
 
==Rujukan==
===Keterangan= Rujukan ==
=== Keterangan ===
{{notelist}}
=== Catatan kaki ===
{{reflist|30em}}
 
=== Daftar pustaka ===
* {{cite book |last=Adelaar |first=Alexander |year=2011 |title=Siraya: Retrieving the Phonology, Grammar and Lexicon of a Dormant Formosan Language |location=Berlin |publisher=De Gruyter Mouton |series=Trends in Linguistics: Documentation [TiLDOC] |volume=30 |isbn=9783110252958 |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Adelaar |first=Alexander |year=1997 |title=Grammar Notes on Siraya, an Extinct Formosan Language |journal=Oceanic Linguistics |volume=36 |issue=2 |pages=362–397 |doi=10.2307/3622990 |ref=harv}}
Baris 134 ⟶ 136:
* {{cite journal |last=Sagart |first=Laurent |year=2013 |title=Siraya: Retrieving the phonology, grammar and lexicon of a dormant Formosan language by Alexander Adelaar (review) |journal=Oceanic Linguistics |volume=52 |issue=2 |pages=540–549 |doi=10.1353/ol.2013.0020 |ref=harv}}
 
{{Rumpun bahasa Formosa}}
[[Kategori:Bahasa Austronesia]]
 
[[Kategori:Bahasa yang sudah punah]]
{{DEFAULTSORT:Siraya, bahasa}}
[[Kategori:Rumpun bahasa Formosa]]
[[Kategori:Bahasa Austronesiayang telah punah]]