Psikologi kognitif: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 180.247.198.46 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Dinamik-bot |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
(44 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''[[Psikologi]] kognitif''' adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari proses mental seperti "[[perhatian]], penggunaan bahasa, [[daya ingat]], [[persepsi]], [[pemecahan masalah]], [[kreativitas]], dan pola pikir".<ref>{{cite web |url=http://www.apa.org/research/action/glossary.aspx |title=American Psychological Association (2013). Glossary of psychological terms |publisher=Apa.org |date= |accessdate=2014-08-13}}</ref>
Sebagian besar karya yang dapat berasal dari psikologi kognitif telah diimplementasikan ke dalam berbagai disiplin ilmu psikologis modern lainnya, termasuk [[psikologi pendidikan]], [[psikologi sosial]], [[psikologi kepribadian]], [[psikologi abnormal]], [[psikologi perkembangan]], dan [[Ilmu ekonomi]].
== Sejarah <ref>Sternberg, R.J.(2006) Cognitive Psychology(4th Ed). Belmont, CA : Thomson Wadsworth</ref> ==▼
▲== Sejarah <ref name="Sternberg, R.J. 2006">Sternberg, R.J.(2006) Cognitive Psychology(4th Ed). Belmont, CA
=== Yunani kuno sd. abad 18 ===
Sejarah dari psikologi kognitif berawal pada saat [[Plato]] (428-
Perdebatan ini masih berlangsung seperti pertentangan Rasionalis dari [[
=== Abad 19 dan 20 ===
[[Wilhelm Wundt]] (1832-1920) seorang psikolog dari Jerman mengajukan ide untuk mempelajari pengalaman sensori melalui introspeksi. Dalam mempelajari proses perpindahan informasi atau berpikir, maka informasi tersebut harus dibagi dalam struktur berpikir yang lebih kecil. Aliran strukturisme Wundt berfokus pada proses berpikir,
Setelah itu munculah aliran assosiasi ([[Edward Lee Thorndike]], 1874-1949) yang mulai menggunakan stimulus dan diikuti dengan aliran behaviorisme yang memasangkan antara stimulus dan respon dalam proses [[belajar]]. Pendekatan [[behaviorisme]] radikal yang dibawakan oleh [[B.F. Skinner]] (1904-1990) menyatakan bahwa semua tingkah laku manusia untuk belajar, perolehan bahasa bahkan penyelesaian masalah dapat dijelaskan dengan penguatan antara stimulus dan respon melalui hadiah dan hukuman.{{butuh rujukan}}
Namun pendekatan behaviorisme belum dapat menjawab alasan [[perilaku manusia]] yang berbeda misalnya melakukan perencanaan, pilihan dan sebagainya. [[Edward Tolman]] (1886-1959) percaya bahwa semua tingkah laku ditujukan pada suatu tujuan. Menggunakan eksperimen dengan tikus yang mencari makanan dalam ''maze'', percobaan ini membuktikan bahwa terdapat skema atau peta dalam kognisi tikus. Hal ini membuktikan bahwa tingkah laku melibatkan proses kognisi. Oleh karena itu beberapa pihak mengakui Tolman sebagai Bapak Psikologi Kognitif Modern.{{butuh rujukan}}
Selain Tolman, [[Albert Bandura]] (1925- ) juga mengkritik behaviorisme dengan menyatakan bahwa belajar pun dapat diperoleh melalui [[lingkungan sosial]] dari individu. Dalam perolehan bahasa, [[Noam Chomsky]] (1928- ) -seorang linguis- juga mengkritik behaviorisme dengan menyatakan bahwa otak manusia dibekali dengan kemampuan untuk mengenali dan memproduksi bahasa.{{butuh rujukan}}
== Metode penelitian <ref
=== Penelitian psikobiologis ===
Menggunakan keterkaitan antara aktivitas otak dengan perilaku yang dilakukan atau diamati. Penelitian ini dapat difasilitasi dengan alat-alat yang memberikan bayangan otak (''Brain imaging'') dengan menggunakan fMRI, EEG, MRI, PET, NIRS dan lain-lain.{{butuh rujukan}}
Peminatan lain menyangkut penelitian di bidang spiritualitas. Spiritualitas dapat dianggap sebagai salah satu fenomena mental manusia yang kini dapat dilihat oleh instrumen pemindai otak.{{butuh rujukan}}
=== ''Self report'' ===
Peserta penelitian memberikan laporan mengenai hal yang mereka alami, rasakan atau ingat berkaitan dengan suatu rangsang tertentu.{{butuh rujukan}}
=== Eksperimen laboratorium terkontrol ===
Penelitian dilakukan pada tempat dan waktu tertentu dan biasanya telah diatur lingkungan sekitar agar tidak menjadi [[variabel]] pengganggu dari proses kognisi yang akan diukur pada [[eksperimen]].{{butuh rujukan}}
=== Waktu reaksi ===
Menggunakan kecepatan seseorang untuk bereaksi terhadap stimulus tertentu. Hal ini berkaitan dengan waktu pemrosesan dalam berpikir dapat menggambarkan pengaruh stimulus terhadap proses kognisi yang terjadi.{{butuh rujukan}}
== Topik <ref>Encarta Reference Library Version 14.0.0.0603 (1993-2004). Redmon, WA
=== Persepsi dan ''action'' ===
{{main|persepsi}}
Pada topik ini dipelajari bagaimana seseorang mengartikan [[informasi]] dari [[
=== Belajar dan ingatan ===
{{main|ingatan}}
Bagi psikologi [[belajar]] tidak terbatas pada ruang kelas,
=== Berpikir dan penalaran ===
[[Berpikir]] melibatkan manipulasi mental terhadap informasi dengan tujuan [[penalaran|menalar]], memecahkan masalah, membuat keputusan dan penilaian atau hanya membayangkan. Disini dilibatkan proses penalaran [[penalaran#deduktif|deduktif]] maupun [[penalaran#induktif|induktif]]. Manusia membuat suatu dugaan ([[
=== Bahasa ===
{{main|Bahasa}}
[[Bahasa]] yang dimaksudkan disini adalah bahasa yang memiliki kelengkapan [[fonem]], [[fonetik]], [[sintaks]] dan [[semantik]]. Merupakan kemampuan yang rumit dan hanya dimiliki oleh manusia, sehingga interaksi yang dilakukan oleh manusia mencirikan bahwa manusia adalah mahluk sosial. Melalui bahasa manusia memiliki konsep-konsep yang abstrak seperti [[moral]], [[agama]], [[peradaban]], keindahan, penghianatan dan sebagainya.
Oleh karena itu perolehan bahasa maupun proses berbahasa dianggap dapat memberikan pemahaman pada proses [[kognisi]] manusia.{{butuh rujukan}}
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
{{Ilmu sosial}}
[[Kategori:Psikologi]]▼
▲[[Kategori:Psikologi]]
|