Omed-omedan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
+Kategori:Tradisi Indonesia; +Kategori:Permainan ciuman menggunakan HotCat |
||
(18 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:
<onlyinclude>
'''Omed-omedan''', juga dikenal sebagai "Ritual Berciuman", adalah upacara yang diadakan oleh pemuda-pemudi Banjar Kaja, di desa [[Sesetan, Denpasar Selatan, Denpasar|Sesetan]] yang diadakan setiap tahun.<ref name="Travel Asia2">{{cite web|title=''Upacara omed-omedan: Ritual Ciuman Unik Khas Bali''|url=http://www.travelesia.co/2014/04/upacara-omed-omedan.html|publisher=travelesia.co|archive-url=https://web.archive.org/web/20140606215157/http://www.travelesia.co/2014/04/upacara-omed-omedan.html|archive-date=2014-06-06|dead-url=yes|accessdate=6 Juni 2014}}</ref> Omed-omedan diadakan setelah Hari Raya [[Nyepi]], yakni pada hari ''ngembak geni'' untuk menyambut tahun baru [[saka]].<ref name="Travel Asia2" /> Omed-omedan berasal dari [[bahasa Bali]] yang artinya tarik-tarikan.<ref name=":5">{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2022-09-13|title=Omed-omedan dari Bali: Pengertian, Asal-usul, dan Cara Pelaksanaan|url=https://regional.kompas.com/read/2022/09/13/152255078/omed-omedan-dari-bali-pengertian-asal-usul-dan-cara-pelaksanaan|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-03-26}}</ref>
Upacara ini dilakukan untuk menjalin silaturahmi antar sesama warga dan menjaga keharmonisan dan solidaritas masyarakat.<ref name=":3">{{Cite web|title=Omed-omedan, Ritual Unik Pengikat Keakraban Masyarakat Sesetan|url=https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/omed-omedan-ritual-unik-pengikat-keakraban-masyarakat-sesetan/|website=Indonesia Kaya|access-date=2023-03-25}}</ref><ref>{{Cite web|title=The Unique Bali Kissing Festival After Nyepi {{!}} Authentic Indonesia Blog|url=https://authentic-indonesia.com/blog/the-unique-bali-kissing-festival-after-nyepi/|website=Authentic Indonesia|trans-title=Festival Berciuman Unik di Bali Setelah Nyepi {{!}} Blog Authentic Indonesia|access-date=2023-03-26}}</ref> Upacara ini juga menjadi tempat bertemunya orang lajang. Banyak pasangan pertama kali bertemu satu sama lain melalui upacara ini.<ref>{{Cite web|date=2023-03-23|title=Mengenal Omed-omedan, Sebuah Tradisi Unik Berciuman dan Pencarian Jodoh di Bali|url=https://denpasar.suara.com/read/2023/03/23/181500/mengenal-omed-omedan-sebuah-tradisi-unik-berciuman-dan-pencarian-jodoh-di-bali|website=suara.com|language=id|access-date=2023-03-26}}</ref><ref>{{Cite web|date=2020-12-03|title=Omed-omedan is a Balinese traditional ceremony — Indonesia Now – Career Jobs Culture Education Lifestyle|url=http://indonesia-now.com/bali/omed-omedan-of-balinese-traditional-ceremony/|website=web.archive.org|trans-title=Omed-omedan adalah perayaan tradisional Bali — Indonesia Now – Karir Pekerjaan Budaya Pendidikan Kehidupan|access-date=2023-03-25|archive-date=2020-12-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20201203230118/http://indonesia-now.com/bali/omed-omedan-of-balinese-traditional-ceremony/|dead-url=unfit}}</ref><ref>{{Cite web|last=Gaura|first=Erin|date=2019-10-24|title=10 Bizarre Festivals In Asia You Need to Experience|url=https://www.thetravel.com/asia-best-bizarre-festivals/|website=TheTravel|language=en|trans-title=10 Festival di Asia yang Aneh Yang Perlu Anda Ikuti|access-date=2023-03-25}}</ref></onlyinclude>
== Sejarah ==
Upacara omed-omedan diperkirakan telah ada sejak abad ke-17.<ref name=":5" />
Menurut legenda,<ref name=":5" /> setelah hari Nyepi, ada permainan med-medan dari masyarakat [[Kerajaan Puri Oka]] (sekarang berada di Denpasar selatan). Dalam permainan tersebut, pemuda pria & wanita saling tarik-menarik, tetapi seiring waktu berubah menjadi saling merangkul.<ref>{{Cite web|title=Tradisi Omed-omedan, budaya Ciuman yang diwariskan turun-temurun|url=https://www.denpasarkota.go.id/seni/tradisi-omed-omedan-budaya-ciuman-yang-diwariskan-turun-temurun|website=PEMERINTAH KOTA DENPASAR|language=id|access-date=2023-03-25}}</ref> Pada suatu hari, Ida Bhatara Kompiang, [[Puri di Bali|penglingsir]] kerajaan yang waktu itu sakit,<ref name=":1">{{Cite web|title=Upacara omed-omedan : Ritual Ciuman Unik Khas Bali|url=https://www.nusapedia.com/2014/04/upacara-omed-omedan-ritual-ciuman-unik.html|access-date=2023-03-25}}</ref> terganggu oleh suara gaduh dari med-medan dan mencoba menghentikan upacaranya. Namun, setelah keluar, rajanya sembuh. Dia kemudian memerintahkan bahwa med-medan diadakan setiap [[ngembak geni]] (menyalakan api pertama) setelah Nyepi.<ref name="balivillarupiah2">{{cite web|title=''Omed-omedan, tradisi ciuman di depan umum|url=http://www.balivillarupiah.com/info-bali-budaya/omedomedan.html|publisher=balivillarupiah.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20140606224843/http://www.balivillarupiah.com/info-bali-budaya/omedomedan.html|archive-date=2014-06-06|dead-url=yes|accessdate=6 Juni 2014.23.00}}</ref>
[[Hindia Belanda|Pemerintah kolonial Hindia Belanda]] mencoba melarang med-medan, tetapi masyarakat mengabaikan larangan tersebut.<ref name="balivillarupiah2" /> Pada 1984, ada perintah pemberhentian upacara karena ada keluhan mengenai orang muda yang berciuman selama pelaksanaannya. Tetapi, masyarakat tetap menyaksikan upacara tersebut. Tiba-tiba, ada perkelahian antara 2 babi, yang berkelamin laki-laki dan perempuan dan berlangsung selama sejam.<ref name=":1" /><ref name=":0">{{Cite web|last=M.Ridwan|date=2023-03-24|title=Ditunggu Turis, Tradisi Omed-omedan Perkuat Kebersamaan Muda-Mudi Banjar Kaja Sesetan|url=https://radarbali.jawapos.com/hiburan-budaya/24/03/2023/ditunggu-turis-tradisi-omed-omedan-perkuat-kebersamaan-muda-mudi-banjar-kaja-sesetan/|website=Radar Bali|language=id|access-date=2023-03-25}}</ref> I Gusti Ngruha Oka Putra, seorang tokoh Pura, mendapat laporan perkelahian dari seseorang warga; saat tiba di sana, perkelahiannya berhenti. Karena warga menganggap itu tanda buruk, diputuskan dalam musyawarah bahwa upacara med-medan dibolehkan.<ref name=":0" />
Pada tahun 1990-an, penyelenggara upacara berganti dari ''banjar adat'' ke ''sekaa teruna'', dan pada tahun 2000-an, nama upacaranya berubah menjadi omed-omedan. Sesetan Heritage Omed-omedan Festival (Festival Warisan Sesetan Omed-omedan, SHOF/SHOOF) telah diadakan sejak tahun 2009.<ref>{{Cite web|last=detikBali|first=Tim|title=Omed-omedan, Tradisi Cium-ciuman khas Bali yang Fenomenal|url=https://travel.detik.com/travel-news/d-6307819/omed-omedan-tradisi-cium-ciuman-khas-bali-yang-fenomenal|website=detikTravel|language=id|access-date=2023-03-26}}</ref><ref>{{Cite journal|title=Tradisi Omed-omedan dalam Perspektif Industri Budaya|url=https://ejournal.baliprov.go.id/index.php/jbmb/article/download/42/38|journal=E-journal Provinsi Bali}}</ref>
== Pelaksanaan ==
Omed-omedan melibatkan ''sekaa teruna teruni'' (STT) atau pemuda-pemudi belum menikah berumur 17–30 tahun. Peserta upacara ini terdiri dari 40 pria dan 60 wanita.<ref name="Wisata Dewata2">{{cite web|title=''Upacara Med Medan''|url=http://www.wisatadewata.com/article/adat-kebudayaan/upacara-med-medan|publisher=wisatadewata.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20140606231904/http://www.wisatadewata.com/article/adat-kebudayaan/upacara-med-medan|archive-date=2014-06-06|dead-url=yes|accessdate=6 Juni 2014.22.00}}</ref> Sisa peserta akan dicadangkan untuk tahap berikutnya.<ref name="Wisata Dewata2" />
=== Pembukaan ===
Prosesi omed-omedan dimulai dengan uraian singkat dari ''[[prajuru banjar]]'', yaitu pengurus banjar yang terdiri dari ''kelihan banjar'' (yang bertugas memberi petunjuk kepada peserta upacara), ''kelihan dinas'', dan ketua STT.<ref name=":2">{{Cite web|date=Agustus 2020|title=Tradisi Omed-Omedan Banjar Kaja Kelurahan Sesetan Keca- Matan Denpasar Selatan|url=https://www.researchgate.net/publication/344699766_Tradisi_Omed-Omedan_Banjar_Kaja_Kelurahan_Sesetan_Keca-_Matan_Denpasar_Selatan|website=ResearchGate|access-date=25 Maret 2023}}</ref>
Setelah penyampaian uraian singkat, diadakan persembahyangan bersama untuk memohon keselamatan. Pertama, pemimpin persembahyangan bersama (''jero pemangku pura''), menyembahkan sesajen bernama ''[[banten pejati]]''.<ref name=":2" /> Kemudian, peserta [[Doa panca sembah|berdoa panca sembah]].<ref name=":4">{{Cite journal|last=Gunawijaya|first=Wayan|date=2021|title=Tradisi Omed-Omedan Sebagai Bentuk Wisata Budaya Bagi Dunia Pariwisata Di Bali|url=https://stahnmpukuturan.ac.id/jurnal/index.php/cultoure/article/download/1185/929|journal=Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja|volume=2|issue=1}}</ref> Setelah itu, pemimpin memercikkan ''[[tirta amerta]]'' (air kehidupan) sebagai simbol anugerah [[Sang Hyang Widhi]] kepada umatnya, serta memberikan beberapa butir [[bija]] (beras yang dibasahkan di pura) kepada-Nya.<ref name=":2" />
Setelah persembahyangan bersama diadakan pertunjukan [[Tari Barong Bangkung]] (Barong Babi) untuk mengingat perkelahian kedua babi di desa Sesetan.<ref name=":5" />
=== Upacara ===
Peserta dibagi menjadi kelompok laki-laki (teruna) dan perempuan (teruni).<ref name=":5" /> Kedua kelompok tersebut akan saling berhadapan di jalan utama desa. Setelah seorang sesepuh memberikan aba-aba, mereka saling berhadapan dan tarik menarik menggunakan tangan kosong.<ref name="Wisata Dewata2" /><ref name="balivillarupiah2" /> Mereka juga berpelukan dan berciuman satu sama lain.<ref name=":3" /><ref>{{Cite web|last=Team|first=NOW Bali Editorial|date=2016-12-08|title=Omed-Omedan : Bali's Unique Kissing Ritual|url=https://www.nowbali.co.id/omed-omedan-kissing-ritual/|website=NOW! Bali|language=en-US|trans-title=Omed-Omedan : Ritual Berciuman Unik di Bali|access-date=2023-03-25}}</ref> Setelah beberapa waktu, pecalang akan menyiram air kepadanya sebagai pertanda berhenti.<ref name=":4" />
Ketika pemimpin kelompok melewati garis tertentu, fase berakhir dan dinyatakan kelompok tersebut kalah dan harus menyerahkan pemimpinnya kepada kelompok yang menang, yang menjadi ''pacundang''. Tempat kelompok ditukar setiap 2 fase.<ref name=":2" /><ref name=":4" /> Upacara ini dilakukan hingga seluruh peserta selesai atau jam 17:00 waktu setempat.<ref name="Wisata Dewata2" /><ref name=":4" />
=== Penutupan ===
Setelah upacara selesai, kelihan banjar mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan membubarkan warga masyarakat. Prajurit banjar juga meminta maaf jika ada yang salah selama upacara omed-omedan. Kemudian, seluruh warga dan pejabat yang hadir makan bersama di Banjar Kaja Desa Pakraman Sesetan. Sambil makan, kelihan banjar dan [[bendesa]] menyampaikan hal yang bisa diperbaiki dan usulan untuk upacara omed-omedan tahun depan.<ref name=":2" /><ref name=":4" />
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Budaya Indonesia]]▼
[[Kategori:Budaya Bali]]
[[Kategori:
[[Kategori:Warisan budaya takbenda Indonesia]]
[[Kategori:Tradisi]]
[[Kategori:Permainan ciuman]]
|