Kila (Buddhisme): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala |
||
(15 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{periksaterjemahan|en|Kila (Buddhism}}
[[Berkas:Tibetan_-_Ritual_Dagger_-_Walters_52311_(2).jpg|jmpl|''Phurba'' di Museum Seni Walters]]
[[Berkas:Kīla_(phur-ba),_Ming_dynasty_1506-1522_-_AMNH_-_DSC06230.JPG|jmpl|''Phurba'' di Asia koleksi dari [[Museum Sejarah Alam Amerika]]]]
'''''kīla''''' atau '''''phurba''''' ([[Bahasa Sanskerta|
''kīla'' berhubungan dengan meditasi
== Etimologi ==
Sebagian besar
Mayer (1996) membandingkan pernyataan Boord, bahwa
mungkin, di sisi lain, bahwa nama Vajrakīlaya lebih disukai oleh
==
Seperti
== Ritual Penggunaan ==
Cantwell dan Mayer (2008) telah mempelajari
Chandra, ''et al. '' (1902: p.
Salah satu
Kīla digunakan sebagai ritual untuk menandakan stabilitas di atas tanah doa selama upacara, dan hanya orang-orang yang terpilih dalam penggunaannya, atau
Sebagai alat ritual pengusiran setan, kīla dapat digunakan untuk menahan setan atau
Kīla sebagai alat ikonografis juga secara langsung berkaitan dengan Vajrakilaya,
Sebagai Müller-Ebeling, ''et al. '' (2002: p.
Keajaiban Magis Belati berasal dari efek yang dimiliki objek material di alam
</blockquote>Seperti Beer (1999: p.
Sengatan kalajengking cambuk seperti ekor
</blockquote>
=== Konteks budaya ===
(Kerrigan, ''et al.'', 1998: p27) menyatakan bahwa:<blockquote class="">
"Bendera doa dan pilar-pilar batu di beberapa
=== Penggunaan garis keturunan tradisional: antologi studi kasus ===
Di [[Lembah Kathmandu]], kīla masih digunakan oleh para
Müller-Ebelling, ''et al. '' (2002: p.
Phurba gubajus berbeda bentuk
</blockquote>Müller-Ebelling, ''et al. '' (2002: p. ?) mewawancarai Mohan Rai. (Mohan Rai yakni seorang
</blockquote>Oleh karena itu untuk ekstrapolasi, kīla
Müller-Ebelling ''et al. '' (2002) menegaskan bahwa beberapa [[Kukri]] dapat dianggap kīla, karena pada akhirnya, segala sesuatu yang mendekati bentuk vertikal. Kīla kemudian adalah phallic [[polisemi]] dan serumpun dengan [[Lingga (arca)|lingam]] ~ instrumen generatif [[Siwa]] yang
== Vajrakila (Vajrakilaya) ==
Baris 64 ⟶ 65:
=== Sebagai dewa ===
[[Berkas:Vajrakilaya_(8557221604).jpg|jmpl|Vajrakilaya]]
Vajrakilaya adalah dewa Vajrayana yangsignifikan yang mengubah dan melampaui rintangan dan halangan. Vajrakila adalah 'thoughtform' ilahi ({{Bo|t=སྤྲུལ་པ།|lang=yes|w=[http://rywiki.tsadra.org/index.php/sprul_pa sprul pa]}}སྤྲུལ་པ།
Vajrakilaya juga dipahami sebagai perwujudan dari kegiatan pikiran Buddha. Kadang-kadang Vajrakilaya dianggap sebagai bentuk murka vajrayana dari [[Wajrapani|Vajrapani]], menurut Pewa Khyentse Rinpoche. Banyak guru besar baik dari India maupun Tibet, tetapi khususnya di Tibet, telah dipraktekkan Vajrakilaya (terutama dalam garis keturunan
Jamyang Khyentse Wangpo, Pewa Khyentse Rinpoche, Dudjom Rinpoche dan jumlah yang signifikan dari [[Lama (Tibet)|lama]] dalam [[Kagyu]] dan Nyingma terlibat dalam Vajrakilaya sadhana.
=== Ikonografi ===
Vajrakilaya (juga dikenal sebagai ''Vajrakumara'') adalah dewa sihir thundernail, kīla alat dari titik adamantine dharmakaya
Manifestasi umum dari Vajrakilla memiliki tiga kepala enam lengan dan empat kaki. Vajrakilaya tiga tangan kanan kecuali yang kanan depan memegang
=== Sejarah
Meskipun pada satu titik asal mula
Tradisi Tibet, yang diakuri oleh Boord sebagai kredibilitas umumnya dapat dipercaya, menyatakan bahwa seluruh corak dari cerita kīla lore India disistematisasi oleh
[[Padmasambhava]], Vimalamitra, dan Nepal Śīlamañju, tepat pada saat retreat bersama-sama di ''Yang-le-bersepatu'' (kini Pharping, Nepal). Menurut Boord, "tepatnya selama retret ini yang banyak untaian kisah kila lore akhirnya ditenun bersama-sama menjadi satu kesatuan karya tantra Buddha dan dengan demikian membantu untuk menerangi proses metode tantra yang berkaitan dengan [[soteriologi]] saat ini. Dikodifikasikan dengan indah baik dari segi teori dan
Beer (1999: p.
Dalam biografi Padmasambhava tercatat ia melakukan perjalanan ke utara tanah Kashakamala, di mana kultus kīla menang. Kemudian, sementara bermeditasi pada dewa Yangdak Heruka (Skt. Vishuddha Heruka) di 'Gua Asura' di Parping di lembah Kathmandu, ia mengalami banyak hambatan dari ''maras'', dan dalam rangka untuk menundukkan mereka, dia meminta ''Kīla Vitotama Tantra'' untuk dibawa dari India. Setelah mendirikan biara Tibet pertama di Samye, transmisi pertama yang diberikan Padmasambhava kepada-nya 25 'hati murid-murid, dalam rangka untuk menghilangkan halangan untuk penyebaran
</blockquote>Ada sejumlah ajaran
=== Vajrakilaya Puja dalam Sakyapa dan lain-lain ===
Vajrakilaya Puja telah lama keturunannya terputus dalam [[Sakya (aliran)|Sakyapa]]. Vajrakilaya Puja diterima oleh Khön Nagendra Rakshita dan adiknya Vajra Ratna dari [[Padmasambhava]]. Sejak saat itu telah ditransmisikan dalam keturunan Khön
Ptaktek-praktek
[[Bon]] Kontemporer memiliki "setidaknya sembilan tradisi Phur pa," menurut salah seorang cendikiawan.<ref>{{Cite journal|last=des Jardins|first=Jean-Marc|date=April 2012|title=The records of Tshul khrims mchog rgyal on the Black Phur pa cycle of the Tibetan Bon pos|url=http://himalaya.socanth.cam.ac.uk/collections/journals/ret/pdf/ret_23_07.pdf|journal=Revue d’Etudes Tibétaines|volume=no. 23|pages=175|via=}}</ref>
Baris 94 ⟶ 95:
=== Contoh praktek dalam sejarah ===
* "Putri Sakyadevi adalah putri dari Raja Sukkhadhara dari Nepal. Ibunya meninggal saat melahirkan dan dia mengungsi dan berikutnya digantikan ratu dan ditinggalkan oleh pengadilan. Ketika ia tumbuh dewasa ia menjadi seorang Yogini dan tinggal dekat hari ini Parphing, di pegunungan di luar [[Lembah Kathmandu|Kathmandu Valley]]. Di sana ia dikatakan telah menjadi seorang [[Perkawinan|permaisuri]] dari Guru Padmasambhava dan menerima ajaran-ajaran dari dia. Keduanya tinggal bersama di gua yogi Langlesho, di atas Parphing, di mana mereka menguasai praktek Vajrakilaya. Dikatakan bahwa dia akhirnya mencapai "Tubuh Pelangi" seperti wanita Buddha."<ref>[http://www.dharmafellowship.org/library/essays/women-buddhas.htm see section ''Princess Sakyadevi'']</ref><ref>[http://www.dharmafellowship.org/biographies/historicalsaints/lord-padmasambhava.htm see section ''6. Great Enlightenment'']</ref>
* "Selama pemberdayaan Kumpulan dari kondisi sugata,<ref>[http://www.rangjung.com/gl/Kabgye.htm#AssemblageofSugatas Assemblage of Sugatas] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081207005417/http://www.rangjung.com/gl/Kabgye.htm#AssemblageofSugatas |date=2008-12-07 }} explanation</ref> dia [Yeshe Tsogyal] inisiasi bunga jatuh di mandala kīla. Melalui praktek ini dia mampu menjinakkan roh-roh jahat dan menghidupkan kembali orang mati."<ref>[http://www.rangjung.com/authors/Yeshe_Tsogyal.htm Yeshe Tsogyal a brief biography] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081207005356/http://www.rangjung.com/authors/Yeshe_Tsogyal.htm|date=2008-12-07}}</ref>
=== Dalam budaya populer ===
* 1986 film ''The Golden Child''
*
* Pada tahun 2009 video game
== Lihat juga ==
Baris 117 ⟶ 118:
* Terton Karma Lingpa (30 Januari 2007). ''The Tibetan Book of the Dead: Pertama Lengkap ed.)''. Penguin Classics. {{ISBN|978-0143104940}}.
* Kerrigan, Michael, Uskup, Clifford & Chambers, James (1998) ''Berlian Path: Tibet dan mongolia Mitos'' Amsterdam: Time-Life Books {{ISBN|0-7054-3563-6}}
* Lumir, Jisl (1962) "Ein Beitrag zur ikonographischen Deutung der tibetischen Ritualdolche", di: ''Sejarah Naparstek Museum'', tidak ada. 1, Praha, 1962, pp.
* Khenpo Namdrol, Rinpoche (1997) ''Praktek Vajrakilaya,'' London: Dharmakosha (ed. 1999: Snow Lion, Ithaca NY) {{ISBN|1-55939-103-0}} & {{ISBN|978-1-55939-103-0}}
* Müller-Ebeling, Claudia; Rätsch, Kristen & Shahi, Surendra Bahadur (2002) ''Perdukunan dan Tantra di Himalaya'', terj. oleh Annabel Lee. Rochester, Vt.: Tradisi Batin
* Khenchen Palden Sherab, Rinpoche, Ven. & Khenpo Tsewang Dongyal, Rinpoche, Ven. (2008) ''The Dark Red Jimat: Instruksi Lisan pada Praktek Vajrakilaya''. Ithaca NY: Snow Lion
* Mayer, Robert (1999) "Tibet Phur.pas dan India Kīlas", dalam: ''Tibet Journal'', vol. 15, no. 1, Dharamsala, musim semi 1999, hlm.
* Boord, Martin J. (2002) ''Sambaran Petir Dari Biru. Luas Komentar pada Vajrakila yang Jelas Mendefinisikan Poin Penting'' Berlin: edisi khordong {{ISBN|3-936372-00-4}}
|