Pulau Kalaotoa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RXerself (bicara | kontrib)
Tag: tanpa kategori [ * ]
 
 
(20 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
| image_name =
| image_caption =
<!-- | pushpin_map = Sulawesi
| pushpin_label = ''P. Kalaotoa''
| pushpin_relief = yes
| pushpin_map_caption = Lokasi Pulau Kalaotoa di sekitar Pulau Sulawesi.-->
| coordinates = {{coord|display=it|7.3725|S|121.7944|E}}
| location = [[Laut Banda]], [[Laut Flores]]
Baris 34:
}}
 
'''Pulau Kalaotoa''' adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah timur [[Laut Flores]] dan sebelah barat [[Laut Banda]], [[Indonesia]]. Pulau ini secara administratif termasuk ke dalam daerah empat desa di Kecamatan [[Pasilambena, Kepulauan Selayar|Pasilambena]], Kabupaten [[Kepulauan Selayar]], Provinsi [[Sulawesi Selatan]]. Pulau Kalaotoa terletak sekitar 190 km ke arah tenggara dari ibu kota kabupaten di [[Benteng, Selayar|Benteng]].<ref name="bpsselayar2019">{{cite report|url=https://selayarkab.bps.go.id/publication/2019/09/26/78dde0d21bcf74fa6552f5de/kecamatan-pasilambena-dalam-angka-2019.html|title=Kecamatan Pasilambena Dalam Angka 2019|date=2019|location=Benteng|publisher=Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Selayar}}</ref>
'''Pulau Kalaotoa''' adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah timur [[Laut Flores]] dan sebelah barat [[Laut Banda]], [[Indonesia]].
 
== Sejarah ==
Wilayah Kepulauan Selayar telah tercatat pada abad ke-13 dalam ''[[Negarakertagama]]'' dan perdagangan di wilayah ini telah berlangsung sejak sebelum masa itu.<ref name="Ahmadin2010">{{cite book|last=Ahmadin|chapter=Orang Melayu dalam Sejarah Selayar|date=2010|location=Yogyakarta|publisher=Penerbit Ombak|pages=301-312|title=Mengurai Keserumpunan: Dunia Melayu dalam Konteks Hubungan Bangsa Serumpun Indonesia Malaysia|editor1-last=Mekkelo|editor1-first=I. D.|editor2-last=Hamid|editor2-first=A. R.}}</ref> Pulau Kalaotoa disebut sebagai salah satu tempat persinggahan Sipajonga dan para pengikutnya dalam perjalanan mereka dari [[Semenanjung Melayu]] menuju [[Pulau Buton|Buton]] pada tahun 1236. Sipajonga adalah salah satu dari empat ''Mia Patamiana'' yang dikisahkan mendirikan [[Kesultanan Buton|Kerajaan Buton]].<ref name="DarmawandalamRauf">{{cite book|editor-last=Darmawan|editor-first=M. Y.|title=Naskah Buton, Naskah Dunia|location=Bau-Bau|publisher=Respect|date=2009}} dalam {{cite thesis|type=Skripsi|last=Rauf|first=R.|title=Islamisasi Kesultanan Buton|date=2013|location=Makassar|publisher=Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin|page=14}}</ref> Perairan di sekitar Pulau Kalaotoa diperkirakan menjadi tempat karamnya kapal [[Ocean (kapal EIC 1788)|''Ocean'']] milik armada [[Perusahaan Hindia Timur Britania]] (EIC) tahun 1797 pada [[Insiden Selat Bali]]. Para awak yang selamat berkemah di pulau namun sekitar dua minggu kemudian diserang oleh penduduk setempat dan tiga hari kemudian, mereka meninggalkan Kalaotoa.<ref>{{cite book|last=Biden|first=C.|date=1830|title=Naval Discipline: Subordination Contrasted with Insubordination|publisher=J.M. Richardson|pages=117-145|url=https://archive.org/details/navaldiscipline01bidegoog/page/n131/mode/2up}}</ref><ref>{{cite conference|last=Ridwan|first=N. N. H.|title=Potensi Sumberdaya Arkeologi Laut di Perairan Kawasan Timur Indonesia|url=http://www.sidik.litbang.kkp.go.id/index.php/searchkatalog/byId/1510|conference=Prosiding Simposium Nasional Pembangunan Sektor Kelautan Dan Perikanan Kawasan Timur Indonesia 2010|date=2010|pages=68-79}}</ref>
 
Bajak laut di Asia Tenggara pada abad ke-19 bisa memiliki suplai kebutuhan mereka sendiri yang tempatnya dirahasiakan. Belanda yang kala itu memburu para bajak laut melakukan ekspedisi pada tahun 1845 ke Pulau Kalaotoa dan menemukan timbunan padi, jagung, dan lada yang disembunyikan oleh bajak laut di dalam lubang-lubang di dalam hutan. Ditemukan pula dua buah perahu yang hampir jadi yang ditutupi dahan pohon kering serta tanda silang dari bambu yang ditancapkan di pohon dan diarahkan ke timur laut sebagai tanda sandi arah mereka melarikan diri.<ref name="Lombard1979">{{cite journal|last=Lombard|first=D.|url=https://www.persee.fr/doc/arch_0044-8613_1979_num_18_1_1513|title=Regard nouveau sur les "pirates malais" (1ère moitié du XIXème siècle)|journal=Archipel|volume=18|date=1979|pages=231-250|doi=10.3406/arch.1979.1513}}</ref> Pada tahun 1919, Pulau Kalaotoa termasuk ke dalam daerah Onderafdeling Selayar dari Afdeling Bantaeng, Kegubernuran Sulawesi.<ref name="evni3">{{cite book|editor1-last=Stibbe|editor1-first=D. G.|editor2-last=Wintgens|editor2-first=W. C. B.|editor3-last=Uhlenbeck|editor3-first=E. M.|url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMKB02:000117876|title=Encyclopaedie van Nederlandsch-Indië Derde Deel N-Soema|date=1919|location=Den Haag, Leiden|publisher=Martinus Nijhoff, Brill|pages=679}}</ref>
 
== Geografi ==
Pulau Kalaotoa merupakan salah satu pulau di Kepulauan Selayar. Titik perbatasan antara Laut Flores dan Laut Banda menurut [[Organisasi Hidrografi Internasional]] pada koordinat {{coord|7|24|S|121|52|E|display=inline}} terletak di sebelah tenggara pulau ini.<ref>{{cite web|url=http://www.iho.int/iho_pubs/standard/S-23/S-23_Ed3_1953_EN.pdf|title=Limits of Oceans and Seas, 3rd edition|year=1953|publisher=International Hydrographic Organization|archive-url=https://web.archive.org/web/20171207191813/https://www.iho.int/iho_pubs/standard/S-23/S-23_Ed3_1953_EN.pdf|archive-date=2017-12-07|url-status=live}}</ref> Pulau ini terletak di antara [[Pulau Karumpalompo]] di sebelah utara dan [[Pulau Madu]] di selatan.<ref name="sailing1979">{{cite book|title=Sailing Directions (enroute) for Borneo, Jawa, Sulawesi and Nusa Tenggara|url=https://www.google.com/books/edition/Sailing_Directions_enroute_for_Borneo_Ja/TWPZ4xrMldwC?pg=PA238|publisher=Defense Mapping Agency, Hydrographic/Topographic Center|date=1979|page=238}}</ref> Pulau Kalaotoa terletak di sebelah timur laut dari [[Cekungan Flores]], sebuah cekungan busur belakang dari hasil penunjaman [[Lempeng Indo-Australia]] terhadap [[Lempeng Eurasia]].<ref name="RahardiawanPurwanto2014">{{cite journal|last1=Rahardiawan|first1=R.|last2=Purwanto|first2=C.|url=http://ejournal.mgi.esdm.go.id/index.php/jgk/article/view/256|title=Struktur Geologi Laut Flores, Nusa Tenggara Timur|journal=Jurnal Geologi Kelautan|volume=12|issue=3|date=2014|pages=|doi=10.32693/jgk.12.3.2014.256|access-date=2020-06-11|archive-date=2020-02-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20200223164200/http://ejournal.mgi.esdm.go.id/index.php/jgk/article/view/256|dead-url=yes}}</ref> Batuan yang dapat ditemukan di wilayah pulau di antranya adalah batu gamping padat yang terbreksikan dan pasiran dari Formasi Selayar dengan usia [[Miosen Tengah]] hingga [[Pliosen]], batu pasir dengan kalsium karbonat dan tufa serta sisipan napal dan konglomerat dari Formasi Kalao dengan usia [[Miosen Tengah]], dan batuan ultramafik seperti basalt, gabro, dan piroksenit yang lebih tua yaitu dari Periode [[Kapur (periode)|Kapur]].<ref>{{citation|last1=Koswara|first1=A.|last2=Panggabean|first2=H.|last3=Baharuddin|last4=Sukarna|first4=D.|date=1994|title=Peta Geologi Lembar Bonerate, Sulawesi Selatan|others=Skala 1 : 250.000|location=Bandung|publisher=Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi}}</ref> Batuan ultramafik tersebut diperkirakan merupakan batuan [[ofiolit]] yang memiliki kaitan dengan batuan ofiolit dari Periode Kapur di daratan utama Sulawesi Selatan. Hal ini, beserta kemiripan geologi di [[Tanajampea]] juga dengan daratan utama Sulawesi Selatan, dapat menjadi petunjuk bahwa Kepulauan Selayar dahulunya merupakan bagian dari daratan utama Sulawesi Selatan yang kemudian bergerak ke arah selatan akibat pergerakan suatu [[sesar transform]] mengiri pada Kala [[Miosen Awal]].<ref
name="Satyana2003">{{cite conference|last=Satyana|first=A. W.|title=Accretion and Dispersion of Southeast Sundaland: The Growing and Slivering of A Continent|conference=Proceedings of Joint Convention Jakarta 2003, The 32nd IAGI and the 28th HAGI Annual Convention and Exhibition}}</ref> Penelitian tahun 2014 menemukan adanya sesar naik dari Zona Anjakan Busur Belakang Flores di bawah perairan Laut Flores di selatan Pulau Kalaotoa.<ref name="RahardiawanPurwanto2014"/>
 
== Demografi dan pemerintahan ==
Pulau Kalaotoa merupakan pulau terbesar sekaligus pulau dengan penduduk terbanyak di Kecamatan Pasilambena. Pulau Kalaotoa terbagi menjadi empat desa di Kecamatan Pasilambena yaitu Desa [[Garaupa, Pasilambena, Kepulauan Selayar|Garaupa]], Desa [[Garaupa Raya, Pasilambena, Kepulauan Selayar|Garaupa Raya]], Desa [[Kalaotoa, Pasilambena, Kepulauan Selayar|Kalaotoa]], dan Desa [[Lembang Matene, Pasilambena, Kepulauan Selayar|Lembang Matene]]. Desa Kalaotoa merupakan ibukota kecamatan serta desa dengan penduduk terbanyak di Pulau Kalaotoa namun bukan desa dengan penduduk terbanyak di kecamatan (yaitu Desa [[Karumpa, Pasilambena, Kepulauan Selayar|Karumpa]]). Terdapat 6 sekolah dasar, 3 sekolah menengah pertama, dan satu sekolah menengah kejuruan di pulau ini. Setiap desa memiliki posyandu namun hanya terdapat satu puskesmas yaitu di Desa Kalaotoa.<ref name="bpsselayar2019"/>
 
== Ekosistem ==
Pulau Kalaotoa dihuni oleh beberapa burung subspesies endemis seperti [[perkici pelangi]] (''T. haematodus stresemanni''), [[Coracina tenuirostris|kepudang sungu]] (''C. tenuirostris kalaotuae''), dan [[kipasan dada hitam]] (''R. rufifrons mimosae''). Beberapa subspesies endemis lainnya dapat ditemukan di pulau ini dan pulau lain di Kepulauan Selayar di antaranya seperti [[remetuk panggul merah]] (''G. dorsatis senex'') yang ditemukan pula di Pulau Madu serta [[Macropygia magna|uncal]] (''M. magna longa'') dengan Tanajampea. [[Kakatua kecil jambul kuning]] juga dapat ditemukan di pulau ini yang sering kali ditangkap untuk dijual meskipun status konservasinya yang tergolong [[terancam kritis]] (CR).<ref>{{cite journal|last=Dutson|first=G.|title=The Birds of Salayar and the Flores Sea Islands|journal=KUKILA|volume=7|issue=2|date=1995|pages=129-141}}</ref> [[Malayopython reticulatus|Ular sawa]] dan babi hutan juga ditemukan di pulau ini.<ref>{{Cite journal|last=Hanifa|first=B. F.|last2=Nugraha|first2=A. P.|last3=Nanda|first3=I. F.|last4=Daryono|first4=B. S.|date=2016-06-14|title=Phylogenetic analysis of Malayopython reticulatus (Schneider, 1801) from Southern Sulawesi based on morphological and molecular character|url=https://aip.scitation.org/doi/abs/10.1063/1.4953482|journal=AIP Conference Proceedings|volume=1744|issue=1|pages=020008|doi=10.1063/1.4953482}}</ref>
 
== Lihat pula ==
* [[Bahasa Bonerate]]
* [[Daftar pulau di Sulawesi]]
* [[Kepulauan Macan]]
* [[Pulau Bonerate]]
* [[Pulau Kalao]]
* [[Pulau Kayuadi]]
* [[Pulau Selayar]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* [http://www.ppk-kp3k.kkp.go.id/direktori-pulau/index.php/public_c/pulau_info/7946 Pulau Kalaotoa] - Direktori Pulau-Pulau Kecil Indonesia
* [https://www.geonames.org/1642032/pulau-kalaotoa.html Pulau Kalaotoa] - Geonames
 
{{Pulau di Sulawesi Selatan}}
 
[[Kategori:Pasilambena, Kepulauan Selayar|Kalaotoa]]
[[Kategori:Kabupaten Kepulauan Selayar|Kalaotoa]]
[[Kategori:Pulau di Kepulauan Selayar|Kalaotoa]]