Kerajaan Ptolemaik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →top: minor cosmetic change |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Pranala luar: Bot: Merapikan artikel, added uncategorised tag |
||
(43 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Former Country
| native_name = Yunani: Πτολεμαϊκὴ βασιλεία<br />''Ptolemaïkè Basileía''
|conventional_long_name = Kerajaan Ptolemaik▼
Libanon: <br />''Haπatla Er`wa''<br />''Hapatla Er`we
▲| conventional_long_name = Kerajaan Ptolemaik
|
|
| region = Mediterania
|
|
|
|
|
|
|
| flag_s1 = Vexilloid of the Roman Empire.svg
|event_end = ▼
|
| event_start =
|
▲| event_end =
| image_map = PtolemaicEmpire.png
|religion = [[Paganisme|Agama Yunani kuno]],<br />[[Paganisme|Agama Mesir kuno]]▼
|
| capital = [[Aleksandria]]
|year_leader1 = 305 SM-283 SM▼
|
▲| religion = [[Paganisme|Agama Yunani kuno]],<br />[[Paganisme|Agama Mesir kuno]]
|year_leader2 = 51 SM-30 SM▼
|
▲| year_leader1 = 305 SM-283 SM
| leader2 = [[Kleopatra VII Filopator]] (terakhir)
▲| year_leader2 = 51 SM-30 SM
| title_leader = [[Firaun]]
}}
'''Kerajaan Ptolemaik''' ({{lang-el|Πτολεμαϊκὴ βασιλεία}})<ref>Diodoros Sikolos, ''Bibliotheke historika'', 18.21.9</ref> adalah kerajaan [[Periode
== Sejarah ==
Baris 59 ⟶ 63:
| separator =
| postscript =
}}</ref> Dia diterima oleh [[bangsa Mesir]] sebagai seorang pembebas sehingga dia tidak
=== Pendirian Kerajaan ===
Baris 90 ⟶ 94:
| separator =
| postscript =
}}</ref> terjadi [[Diadokhoi|krisis pergantian kekuasaan]] karena para jenderalnya ingin berkuasa. Pada awalnya, [[Perdikkas]] memimpin kekaisaran peninggalan Aleksander sebagai wali untuk saudara tiri Aleksander, Arrhidaios, yang kemudian dinamai [[Philippos III dari Makedonia]]. Perdikkas kemudian menjadi wali juga untuk putra Aleksander yang masih bayi, yaitu [[Aleksander IV dari Makedonia]], yang masih dalam kandungan ketika ayahnya wafat. Perdikkas menunjuk [[Ptolemaios I Soter|Ptolemaios]], salah satu jenderal terdekat Aleksander, untuk menjadi [[satrap]] (gubernur) di Mesir. Ptolemaios memimpin Mesir sejak tahun 323, dan resminya memerintah di bawah kekuasaan Philippos III dan Aleksander IV, yang berkuasa bersama-sama. Akan tetapi, kekaisaran peninggalan Aleksander Agung mulai terpecah dan Ptolemaios mengangkat dirinya sebagai pemimpin tertinggi di Mesir. Perdikkas berusaha menghentikan Ptolemaios dan menyerang Mesir pada tahun 321,
Semua pemimpin dinasti Ptolemaik yang pria menamai diri dengan nama "Ptolemaios", sementara putri dan permaisurinya mengambil nama [[Kleopatra]], Arsinoe atau Berenike. Karena raja-raja Ptolemaios mengadopsi adat Mesir dengan menikahi saudari mereka sendiri, maka banyak raja yang berkuasa berdua bersama pasangan mereka, yang masih berasal dari keluarga kerajaan. Kebiasaan ini membuat dinasti Ptolemaik sangat bersifat inces dan mengakibatkan para pemimpin Ptolemaik pada masa berikutnya menjadi lemah. Ratu Ptolemaik yang secara resmi berkuasa sendirian hanyalah [[Berenike III dari Mesir|Berenike III]] dan [[Berenike IV dari Mesir|Berenike IV]]. [[Kleopatra V dari Mesir|Kleopatra V]] memerintah berdua, tetapi bersama perempuan, yaitu Berenike IV. [[Kleopatra VII]] secara resmi memerintah berdua dengan [[Ptolemaios XIII Theos Philopator]], kemudian dengan [[Ptolemaios XIV dari Mesir|Ptolemaios XIV]], lalu dengan [[Ptolemaios XV dari Mesir|Ptolemaios XV]], akan tetapi sebenarnya dia berkuasa sendirian.
Ptolemaios-Ptolemaios pada masa awal tidak mengganggu kegiatan agama dan tradisi [[bangsa Mesir]], mereka bahkan membangun kuil-kuil baru yang indah untuk dewa-dewa Mesir dan dengan cepat mengadopsi penampilan para Firaun terdahulu. Pada masa pemerintahan Ptolemaios II dan Ptolemaios III, ribuan veteran Yunani diberi ladang pertanian di Mesir, dan banyak orang Yunani yang tinggal di koloni dan garnisun atau bermukim di desa-desa di seluruh Mesir. [[Mesir Hulu]], yang jauh dari pusat pemerintahan, tidak menerima pengaruh itu dengan cepat, meskipun Ptolemaios mendirikan koloni [[Ptolemais Hermiou]] sebagai
=== Ptolemaios I ===
Paruh pertama masa pemerintahan Ptolemaios I disibukkan dengan [[Perang Diadokhoi]] antara berbagai negara penerus kekaisaran Aleksander Agung. Tujuan pertama Ptolemaios adalah mengamankan posisinya di Mesir, dan yang kedua adalah memperluas wilayah kekuasaannya. Dalam waktu beberapa tahun, dia berhasil menguasai [[Libya Kuno|Libya]], [[Suriah|Koile-Suriah]] (termasuk [[Yudea]]), dan [[Siprus]]. Ketika [[Antigonos I Monophthalmos|Antigonos]], penguasa [[Suriah]], mencoba menyatukan kembali kekaisaran Aleksander, Ptolemaios bergabung dengan suatu persekutuan unntuk melawanannya. Pada tahun 312 SM, Ptolemaios bersekutu dengan [[Seleukos I Nikator|Seleukos]], penguasa [[Babilonia]], dan mengalahkan [[Demetrios I dari Makedonia|Demetrios]], putra Antigonos, dalam pertempuran di [[Gaza]].
Pada tahun 311 SM, sebuah perjanjian damai disepakati,
Merasa bahwa kerajaannya aman, Ptolemaios membagi kekuasaannya dengan putranya, [[Ptolemaios II dari Mesir|Ptolemaios II]], dari istrinya [[Berenike I dari Mesir|Berenike I]] pada tahun 285 SM. Ptolemaios menghabiskan masa tuanya dengan menulis sejarah kampanye Aleksander Agung. Tulisan itu kini telah hilang
=== Ptolemaios II ===
Ptolemaios II Philadelpos, yang menggantikan ayahnya sebagai raja Mesir pada rahun 283 SM,<ref>[http://virtualreligion.net/iho/ptolemy_2.html Ptolemy II Philadelphus [308-246 SM]. Mahlon H. Smith. Retrieved 2010-06-13.</ref> adalah seorang raja yang berbudaya dan damai, dan bukan seorang prajurit yang hebat, selain itu ayahnya mewariskan padanya kerajaan Mesir yang sudah kuat dan kaya. Akan tetapi pada masa awal pemerintahannya, Ptolemaios II harus melakukan kampanye militer selama tiga tahun dalam [[Perang Suriah|Perang Suriah Pertama]] (274 SM-271 SM) melawan [[Kekaisaran Seleukia]]. Setelah perang usai, Ptolemaios berhasil mengendalikan Mediterania Timur, dengan menguasai kepulauan [[Laut Aegea|Aigea]] serta kota-kota di pesisir Laut Tengah Timur, seperti [[Kilikia]], [[Pamphylia]], [[Lykia]] dan [[Karia]]. namun, beberapa daerah ini terlepas pada akhir masa pemerintahannya akibat dari [[Perang Suriah|Perang Suriah Kedua]] pada 260 SM-253 SM.
Istri pertama Ptolemaios, [[Arsinoe I]], putri [[Lysimakhos]], adalah ibu dari anak Ptolemaios yang sah. Akan tetapi dia kurang diterima oleh rakyat Mesir, dan Ptolemaios pun mengikuti adat Mesir dengan menikahi saudarinya sendiri, [[Arsinoe II]].<ref>Shaw, Ian ''The Oxford history of ancient Egypt'' Oxford University Press 2000 ISBN 978-0-19-815034-3 pp.408-410 [http://books.google.co.uk/books?id=J-rIO6BBh6IC&pg=PA408&lpg=PA408&dq=ptolemies+brother+sister+marriage&source=web&ots=ViMGn2LQ7v&sig=PvpL0mPLBUwT1XoAvNmj5cUoBWY&hl=en&sa=X&oi=book_result&resnum=1&ct=result#PPA410,M1 Books.Google.co.uk]</ref> Tindakan ini mengawali sebuah tradisi yang diikuti oleh para raja berikutnya, dan lebih diterima oleh rakyat Meskir, meski di kemudian hari kebiasaan ini akan memberi konsekuensi yang serius untuk pemerintahan Mesir. Ptolemaios II dan Arsione II memerintah bersama-sama dan keduanya juga digelari Phialdelpos (Mencintai Saudara).
Kekayaan harta dan sastra di istana Aleksandria mencapai puncaknya pada masa Ptolemaios II. [[Kallimakhos]], pustakawan di [[Perpustakaan Aleksandria]], [[Theokritos]] dan banyak penyair lainnya memuji-muji kemegahan dinasti Ptolemaik. Ptolemaios sendiri sangat bersemangat dalam mengembangkan perpustakaan dan mendukung penelitian ilmiah. Dia banyak berkontribusi untuk menjadikan
=== Ptolemaios III ===
Baris 142 ⟶ 146:
Di tengah-tengah kekacauan ini, Julius Caesar pergi ke Aleksandria pada tahun 48 SM. Ketika tinggal di istana kerajaan, dia bertemu dengan Kleopatra, yang saat itu berusia 22 tahun. Mereka lalu berencana untuk menyingkirkan Ptolemaios XIII. Melalui datangnya pasukan Romawi ke Mesir, dan beberapa pertempuran di Aleksandria, Ptolemaios XIII berhasil dikalahkan. Dia kemudian ditenggelamkan di sungai [[Nil]], meski ihwal kematiannya tidaklah jelas.
Pada musim panas tahun 47 SM, setelah menikahi saudaranya [[Ptolemaios XIV]], Kleopatra dan Caesar melakukan perjalanan selama dua bulan menyusuri sungai Nil. Bersama-sama, mereka
Pada tahun 44 SM, Caesar dibunuh oleh beberapa [[Senator]]. Dengan kematiannya, Romawi terpecah antara para pendukung [[Markus Antonius]] dan [[Augustus|Oktavianus]]. Sementara Kleopatra tidak dapat berbuat apa-apa. Ketika Markus Antonius
=== Keruntuhan ===
Baris 151 ⟶ 155:
Perselisihan mencapai puncaknya ketika Oktavianus menyatakan perang terhadap Kerajaan Ptolemaik. Armada laut Oktvianus berhadapan dengan pasukan Kleopatra dan Markus Antonius di [[Aktium]], lepas pantai Yunani di [[Laut Adriatik]]. Dalam [[Pertempuran Actium|pertempuran itu]], pasukan Oktavianus, yang dipimpin oleh jenderal [[Markus Vipsanius Agrippa]], berhasil mengalahkan pasukan Ptolemaik. Oktavianus menunggu dulu selama satu tahun sebelum dia mengklaim Mesir sebagai provinsi Romawi. Dia tiba di Aleksandria dan dengan mudahnya mengalahkan Markus Antonius di luar kota itu. Menyadari kekalahannya, Markus Antonius tidak mau dibunuh oleh Oktavianus dan memutuskan untuk bunuh diri dengan pedangnya sendiri.
Oktavianus memasuki Aleksandria pada tahun 30 SM. Kleopatra ditangkap dan dibawa ke hadapannya, tetapi Oktavianus tidak tertarik sedikit pun dengan relasi, rekonsiliasi, ataupun negosiasi dengan Kleopatra. Menyadari bahwa dia sudah tidak berdaya, Kleopatra pun mengikuti langkah Markus Antonius dan membunuh dirinya sendiri. Tidak diketahui secara pasti bagaimana Kleopatra bunuh diri. Banyak yang percaya bahwa dia membiarkan dirinya digigit oleh seekor [[Asp (ular)|ular berbisa]], karena ketika mayat Kleopatra ditemukan, tidak terlihat adanya bekas tusukan, sehingga para pengawalnya berpikir bahwa dia pasti mati karena bisa ular. Dengan kematian Kleopatra, Kerajaan Ptolemaik pun berakhir. Aleksandria tetap menjadi
=== Mesir Romawi ===
Baris 157 ⟶ 161:
== Seni dan budaya ==
Seni yang berkembang di Kerajaan Ptolemaik adalah [[seni
[[Kebudayaan Yunani]] telah ada di Mesir sejak lama, bahkan jauh sebulum Aleksander Agung mendirikan kota Aleksandria,
Meski berasal dari Yunani, Ptolemaios dan keturunannya mengadopsi budaya dan agama Mesir.
== Militer ==
Kerajaan Ptolemaik, seperti halnya negara-negara [[
Pasukan Ptolemaik terdiri dari [[Bangsa Makedonia kuno|orang Makedonia]] dan penduduk asli Mesr yang bertempur bersama-sama. Pasukan militer Ptolemaik diisi oleh beragam orang dari berbagai wilayah di Mesir dan sekitarnya. Pada awalnya sebagian besar tentara adalah para pemukim Yunani di Mesir, yang memperoleh tanah sebagai balas jasa atas bantuan mereka. Sementara para prajurit asli Mesir kurang begitu dipercaya karena mereka bisa saja membantu pemberontakan lokal di Mesir. Akan tetapi, setelah berlangsung banyak perang, lama-kelamaan tentara-tentara Yunani semakin berkurang dan imigran dari Yunani daratan juga semakin sedikit. Akhirnya, para tentara Yunani yang sedikit itu dijadikan sebagai pengawal khusus kerajaan, jenderal dan perwira. Dengan demikian, banyak penduduk asli Mesir dapat masuk ke militer dan menjadi tentara kerajaan.
Baris 170 ⟶ 174:
Kerajaan Ptolemaik juga banyak memanfaatkan tentara bayaran. Para raja Ptolemaik menggunakan kekayaan Mesir untuk menyewa sejumlah besar tentara bayaran dari berbagai daerah. Biasanya tentara bayaran didatangkan dari Yunani, tetapi orang-orang [[Ethiopia]] juga pernah disewa, selain juga orang-orang [[Galatia]], [[Mysia]], dll. Orang-orang Galatia, yang terkenal sebagai petarung tangguh dan hebat, didatangkan oleh Ptolemaios II Phialdelphos pada tahun 276 SM. Orang Galatia diperkirakan bermukim di daerah Faiyum. Suku-suku [[Kelt]] dan [[Galia]] dari [[Eropa]] selatan juga bekerja pada pasukan Ptolemaik. Bahkan pengawal peribadi Kleopatra VII berisi 300 prajurit Galia, dan merupakan pemberian dari [[Julius Caesar]] pada tahun 48 SM. Kaum [[Yahudi]] juga dijadikan sebagai pemukim milter dan meliputi sekitar dua puluh persen kekuatan militer Ptolemaik.
Kerajaan Ptolemaik mengusai wilayah perairan di Laut Tengah Timur, termasuk [[Siprus]], [[Kreta]], dan
== Kota penting ==
Baris 176 ⟶ 180:
=== Naukratis ===
Dari tiga kota Yunani di Mesir, [[Naukratis]], meskipun kepentingan perdagangannya terkurangi dengan berdirinya Aleksandria, tetap secara tenang meneruskan perannya sebagai sebuah negara kota Yunani. Pada masa antara kematian Aleksander dan naiknya Ptolemaios ke tahta Mesir, kota ini bahkan mengeluarkan uang koin tersendiri. Dan orang-orang Yunani pada periode Ptolemaik dan Romawi, yang merupakan penduduk Naukratis, membuktikan bahwa dalam lingkup kebudayaan
=== Aleksandria ===
Aleksandria didirikan pada tahun 331 SM oleh [[Aleksander Agung]] dan menjadi pelabuhan [[Laut Tengah]] yang sangat penting untuk Mesir, bahkan hingga saat ini. Terletak sekitar {{convert|20|mi|km}} sebelah barat muara sungai Nil, kota ini bebas dari deposit lumpur yang sering melanda pelabuhan di sekitar sungai. Aleksandria menjadi
Aleksandria berada di antara laut di utara dan Danau Mareotis di selatan. Sebuah jalan sepanjang tiga perempat kilometer dibuat ke utara sampai ke pulau Pharos, sehingga membentuk pelabuhan ganda, timur dan barat. Di sebelah timur, ada pelabuhan utamanya, yang disebut Pelabuhan Besar, yang menghadap ke arah bangunan-bangunan penting di kota Aleksandria, termasuk istana kerajaan, perpustakaan, dan museum. Di mulut Pelabuhan Besar, berdiri [[Mercusuar Iskandariyah|Mercusuar Aleksandria]], yang dibangun sekitar tahun 280 SM. Mercusuar itu merupakan salah satu dari [[Tujuh Keajaiban Dunia Kuno]] karena tingginya yang luar biasa (kemungkinan 460 kaki). Bangunannya berbentuk menara persegi dan memiliki banyak jendela, di atasnya ada keranjang api dari logam dan patung Zeus.
Baris 191 ⟶ 195:
Kerajaan Ptolemaik terdiri dari beragam orang yang bermukim di Mesir. Pada periode ini, pasukan Yunani di bawah [[Ptolemaios I Soter]] diberikan lahan dan dibawakan keluarga mereka ke Mesir sehingga puluhan ribu orang Yunani berdatangan ke Mesir dan menjadi golongan atas. Banyak orang Yunani yang diajak oleh pemerintahan Ptolemaik untuk bermigrasi ke Mesir. Sementara [[Bangsa Mesir|penduduk asli Mesir]], yang berjumlah lebih banyak, hanya menempati jabatan-jabatan rendah di pemerintahan dan tidak dapat banyak berpengaruh. Banyak orang Yahudi yang didatangkan dari [[Palestina]], ratusan ribu dari mereka dijadikan prajurit yang cukup hebat dan mendirikan komunitas yang penting di Mesir. Banyak penduduk asing lainnya yang datang dan bermukim di Mesir pada masa Kerajaan Ptolemaik, di antaranya adalah orang-orang [[Galatia]], yang disewa sebagai tentara bayaran
Sebagai kaum penguasa di Mesir, orang-orang Yunani menjadi golongan yang penting di Kerajaan Ptolemaik. Mereka sebagian menjadi tuan tanah, dengan demikian membentuk kelompok sosial, di desa-desa dan kota-kota, dan berdampingan dengan penduduk lokal. Sebagian besar orang Yunani tersebar di tiga kota Yunani, yaitu Naukratis, Aleksandria, dan Ptolemais. Pada awalnya para pemukim Yunani menganggap rendah terhadap orang Mesir dan melihat mereka sebagai kaum barbar.<ref>Lewis, Naphtali (1986). ''Greeks in Ptolemaic Egypt: Case Studies in the Social History of the Hellenistic World''. Oxford: Clarendon Press. hlm. 9-10. ISBN
=== Bangsa Arab ===
Kaum Nomad [[Bangsa Arab|Arab]] dari daerah gurun di timur memasuki Mesir dalam kelompok-kelompok kecil. Karena itu orang Yunani menyebut tanah di sebelah timur sunagi Nil sebagai "Arabia". Di sana orang-orang Arab berhenti hidup sebagai kaum nomaden dan menjalani kehidupan pertanian yang mentap. [[Apollonios]] menceritakan tentang satu desa bernama Pois di [[
=== Bangsa Yahudi ===
Pada awalnya orang Yahudi di Mesir menuturkan [[bahasa Semit]], namun setelah satu atau dua generasi, mereka melupakan bahasa leluhur mereka dan menuturkan bahasa Yunani.<ref name="ReferenceB">Solomon Grayzel, ''A History of the Jews'', hlm. 56</ref> Naskah suci mereka ditulis dalam bahasa Yunani dan menurut legenda diterjemahkan oleh tujuh puluh penerjemah pada masa Ptolemaios II.<ref>Solomon Grayzel, ''A History of the Jews'', hlm. 56-57</ref> Kaum Yahudi Mesir sendiri tidak terlalu memusingkan mengenai bahasa asli mereka. Bahkan penerjemahan [[Perjanjian Lama]] dibuat, sedikit demi sedikit, di Mesir, selama tiga abad sebelum [[Anno Domini|Era Kristen]]. Berdasarkan bentuk pertama dari legenda di atas, hanya lima buku dari kitab mereka yang
== Politik ==
Setelah
== Ekonomi ==
Dalam bidang ekonomi, Kerajaan Ptolemaik adalah negara yang kaya. Ini terutama disebabkan oleh eksploitasi sumber daya dalam dan sumebr daya manusia yang ada di Mesir.<ref name="A">Austin, Michel (2006). ''The Hellenistic World from Alexander to the Roman Conquest'' (ed. ke-2). Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 444. ISBN
Para Ptolemaios awal meningkatkan lahan pertanian melalui irigasi dan memperkenalkan tanaman semacam [[kapas]] dan [[anggur]] (yang menghasilkan minuman anggur yang lebih baik). Mereka juga meningkatkan ketersediaan barang-barang mewah melalui perdagangan dengan negara-negara lain.
Kerajaan Ptolemaik terkenal atas seri koinnya yang ekstensif dalam bentuk emas, perak, dan perunggu. Khususnya dikenal karena digunakannya koin-koin besar untuk ketiga jenis logam tersebut, yang paling besar nilainya adalah koin emas ''penta[[drakhma]]'' dan ''oktadrachma'', dan koin perak
== Pengetahuan ==
Ptolemaios I, kemungkinan atas
[[Perpustakaan Iskandariyah|Perpustakaan Aleksandria]] pada masa itu adalah perpusakaan terbesar di dunia, dan memiliki ratusan ribu buku serta mempekerjakan banyak sejarawan, cendekiawan, dan penyair. Selama zaman keemasan sastra yang singkat di Aleksandria (sek. 280 SM-240 SM), Perpustakaan Aleksandria mempekerjakan tiga penyair besar dari Yunani—[[Kallimakhos]], [[Apollonios dari Rodos|Apollonios Rhodios]], dan [[Theokritos]]. Karya-karya mereka melambangkan sastra
| url
| title = The Great Library of Alexandria?
| first = Heather
| last
| author =
| authorlink =
| coauthors =
| date
| month =
| year
| work
| publisher =
| location =
| page
| pages =
| at
| language =
| trans_title =
| format =
| doi
| archiveurl = https://web.archive.org/web/20120418191647/http://unllib.unl.edu/LPP/phillips.htm
| archivedate = 2012-04-18
| accessdate = 31-07-2011
| quote =
| ref
| separator =
| postscript =
| dead-url = yes
}}</ref>
== Catatan kaki ==
Baris 248 ⟶ 252:
== Referensi ==
* Bingen, Jean. ''Hellenistic Egypt''. Edinburgh: Edinburgh University Press, 2007 (hardcover, ISBN 0-7486-1578-4; paperback, ISBN 0-7486-1579-2). ''Hellenistic Egypt: Monarchy, Society, Economy, Culture''. Berkeley: University of California Press, 2007 (hardcover, ISBN 0-520-25141-5; paperback, ISBN 0-520-25142-3).
* Bowman, Alan Keir. 1996. ''Egypt After the Pharaohs: 332
* Chauveau, Michel. 2000. ''Egypt in the Age of Cleopatra: History and Society under the Ptolemies''. Translated by David Lorton. Ithaca: [[Cornell University Press]]
* Ellis, Simon P. 1992. ''Graeco-Roman Egypt''. Shire Egyptology 17, ser. ed. Barbara G. Adams. Aylesbury: Shire Publications, ltd.
* {{cite book
* Hölbl, Günther. 2001. ''A History of the Ptolemaic Empire''. Translated by Tina Saavedra. London: Routledge Ltd.
* Lewis, Naphtali (1986). ''Greeks in Ptolemaic Egypt: Case Studies in the Social History of the Hellenistic World''. Oxford: Clarendon Press. ISBN
* Lloyd, Alan Brian. 2000. "The Ptolemaic Period (
* Peters, F.E. 1970 ''The Harvest of Hellenism''. New York: [[Simon & Schuster]]
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.unc.edu/awmc/downloads/aegyptusPtolSml.jpg Peta Kerajaan Ptolemaik] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120324082551/http://www.unc.edu/awmc/downloads/aegyptusPtolSml.jpg |date=2012-03-24 }}
* {{en}} [http://www.aldokkan.com/egypt/alexander.htm Aleksander Agung di Mesir]
{{Empires}}
{{Uncategorized|date=Desember 2023}}
|