Kerajaan Ptolemaik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: nasehat → nasihat using AWB
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Pranala luar: Bot: Merapikan artikel, added uncategorised tag
 
(39 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Former Country
| native_name = Yunani: Πτολεμαϊκὴ βασιλεία<br />''Ptolemaïkè Basileía''
 
|conventional_long_name = Kerajaan Ptolemaik
Libanon: <br />''Haπatla Er`wa''<br />''Hapatla Er`we
|common_name = Kerajaan Ptolemaik
| conventional_long_name = Kerajaan Ptolemaik
|continent = Afrika
|region common_name = MediteraniaKerajaan Ptolemaik
|country continent = MesirAfrika
| region = Mediterania
|government_type = Monarki
|p1 country = Kekaisaran= MakedoniaMesir
|flag_p1 government_type =Vergina_sun.svg Monarki
|s1 p1 = MesirKekaisaran RomawiMakedonia
|flag_s1 p2 = Vexilloid of the Roman Empire.svg = Proto-Vergina
|year_start flag_p3. = 305Flag of SMGreece.svg
|event_start p3 = Kerajaan Yunani-Mesir
|year_end s1 = 30Kekaisaran SMRomawi
| flag_s1 = Vexilloid of the Roman Empire.svg
|event_end =
|image_map year_start = PtolemaicEmpire.png305 SM
| event_start =
|image_map_caption = Kerajaan Ptolemaik (biru).
|capital year_end = [[Aleksandria]]31 SM
| event_end =
|common_languages = [[Bahasa Yunani]], [[Bahasa Mesir]]
| image_map = PtolemaicEmpire.png
|religion = [[Paganisme|Agama Yunani kuno]],<br />[[Paganisme|Agama Mesir kuno]]
|leader1 image_map_caption = [[Ptolemaios I]] Soter = Kerajaan Ptolemaik (pertamabiru).
| capital = [[Aleksandria]]
|year_leader1 = 305 SM-283 SM
|leader2 common_languages = [[KleopatraBahasa Yunani]], VII[[Bahasa (terakhir)Mesir]]
| religion = [[Paganisme|Agama Yunani kuno]],<br />[[Paganisme|Agama Mesir kuno]]
|year_leader2 = 51 SM-30 SM
|title_leader leader1 = [[FiraunPtolemaios I Soter]] (pertama)
| year_leader1 = 305 SM-283 SM
| leader2 = [[Kleopatra VII Filopator]] (terakhir)
| year_leader2 = 51 SM-30 SM
| title_leader = [[Firaun]]
}}
 
'''Kerajaan Ptolemaik''' ({{lang-el|Πτολεμαϊκὴ βασιλεία}})<ref>Diodoros Sikolos, ''Bibliotheke historika'', 18.21.9</ref> adalah kerajaan [[Periode HellenistikHelenistik|HellenistikHelenistik]] yang meliputi wilayah [[Mesir]] dan sekitarnya setelah penaklukan oleh [[Aleksander Agung]] pada tahun 332 SM. Kerajaan Ptolemaik berdiri ketika [[Ptolemaios I]] Soter menyatakan dirinya sebagai [[Firaun]] Mesir pada tahun 305 SM dan berakhir pada saat kematian [[Cleopatra VII|Kleopatra VII]] dan [[Aegyptus (provinsi Romawi)|penaklukan oleh Romawi]] pada tahun 30 SM. Kerajaan ini membentanamembentang dari [[Suriah]] selatan di sebelah timur, sampai [[Kirene]] di sebelah barat, dan sampai [[Nubia]] di sebelah selatan. Kerajaan Ptolemaik banyak berperan dalam menyebarkan [[peradaban HellenistikHelenistik]] di Mesir. [[Alexandria]] (Iskandariyah) adalah ibukotaibu kota Kerajaan Ptolemaik dan merupakan pusat peradaban dan perdagangan [[Yunani HellenistikHelenistik|Yunani]] di Mesir. Untuk memperoleh pengakuan dari penduduk asli Mesir, orang-orang Yunani yang memimpin kerajaan ini menyatakan diri sebagai penerus para Firaun. Banyak dari raja Ptolemaik pada masa selanjutnya yang menyerap tradisi Mesir, di antaranya menikahi saudara kandung mereka sendiri, membuat penggambaran diri mereka pada monumen Mesir dengan pakaian dan gaya Mesir, dan bepartisipasi dalam kehidupan keagamaan Mesir.<ref>{{cite book|last=Bowman|first = Alan K|title= Egypt after the Pharaohs 332 BC – AD 642|publisher=[[University of California Press]]|location=Berkeley|year=1996|edition=2nd ed.|pages=25–26|isbn=0520205316}}</ref><ref>{{cite book|last=Stanwick|first = Paul Edmond|title= Portraits of the Ptolemies: Greek kings as Egyptian pharaohs|publisher=[[University of Texas Press]]|location=Austin|year=2003|isbn=0292777728}}</ref> Kerajaan Ptolemaik ini akhirnya runtuh setelah banyaknya pemberontakan dari penduduk asli, perang dengan bangsa lain, serta perang saudara, yang menyebabkan kerajaan ini diambil alih oleh [[Kekaisaran Romawi]]. Sementara kebudayaan Helenistik sendiri terus berkembang di Mesir sampai [[Penaklukan Islam di Mesir|penaklukan oleh Muslim]]. Periode Kerajaan Ptolemaik di Mesir adalah periode dari [[Periode HellenistikHelenistik|Zaman HellenistikHelenistik]] yang terdokumentasikan paling baik. Banyak naskah papirus yang ditulis oleh orang Yunani dan Mesir ditemukan di sana.<ref>Lewis, Naphtali (1986). ''Greeks in Ptolemaic Egypt: Case Studies in the Social History of the Hellenistic World''. Oxford: Clarendon Press. hlm. 5. ISBN 0-19-814867-4.</ref>
 
== Sejarah ==
Baris 59 ⟶ 63:
| separator =
| postscript =
}}</ref> Dia diterima oleh [[bangsa Mesir]] sebagai seorang pembebas sehingga dia tidak memperolehmenghadapi banyak perlawanan. Dia mengunjungi [[Memphis, Mesir|Memphis]], dan mendatangi [[orakel]] [[Amun]] di [[Oasis Siwa]]. Sang orakel menyatakan Aleksander sebagai putra dewa Amun.<ref>Peters, F.E. ''The Harvest of Hellenism'' hlm. 42</ref> Aleksander tidak menghancurkan Mesir karena dia sangat menghormati agama orang Mesir, tapitetapi dia menempatkan orang-orang Yunani dalam posisi pemerintahan yang penting di Mesir. Aleksander juga mendirikan sebuah kota Yunani di Mesir yang dia beridiberi nama [[Aleksandria]] (Iskandariyah), sesuai dengan namanyanama dirinya.<ref name="ReferenceA">Peters, F.E. ''The Harvest of Hellenism'' hlm. 41</ref> Kota itu menjadi ibukotaibu kota Mesir yang baru. Aleksander memanfaatkan kekayaan Mesir untuk mendukung kelanjutan serangannya terhadap sisa-sisa wilayah Kekaisaran Akhemeniyah. Pada awal tahun 331 AM, Aleksander meninggalkan Mesir menuju [[Fenisia]] setelah terlebih dahulu mendirikan [[garnisun]] militer di Memphis dan [[Pelusion]]. Dia menunjuk [[Kleiomenes dari Naukratis|Kleiomenes]] untuk memimpin Mesir selama kepergiannya,<ref>Peters, F.E. ''The Harvest of Hellenism'' hlm. 42-3</ref> tapitetapi Aleksander tak pernah kembali lagi ke Mesir. Di kemudian hari jenazah Aleksander dibawa ke Aleksandria,<ref>Peters, F.E. ''The Harvest of Hellenism'' hlm. 174</ref> yang telah menjadi pusat intelektual dan politik di Mesir.<ref name="ReferenceA"/>
 
=== Pendirian Kerajaan ===
Baris 90 ⟶ 94:
| separator =
| postscript =
}}</ref> terjadi [[Diadokhoi|krisis pergantian kekuasaan]] karena para jenderalnya ingin berkuasa. Pada awalnya, [[Perdikkas]] memimpin kekaisaran peninggalan Aleksander sebagai wali untuk saudara tiri Aleksander, Arrhidaios, yang kemudian dinamai [[Philippos III dari Makedonia]]. Perdikkas kemudian menjadi wali juga untuk putra Aleksander yang masih bayi, yaitu [[Aleksander IV dari Makedonia]], yang masih dalam kandungan ketika ayahnya wafat. Perdikkas menunjuk [[Ptolemaios I Soter|Ptolemaios]], salah satu jenderal terdekat Aleksander, untuk menjadi [[satrap]] (gubernur) di Mesir. Ptolemaios memimpin Mesir sejak tahun 323, dan resminya memerintah di bawah kekuasaan Philippos III dan Aleksander IV, yang berkuasa bersama-sama. Akan tetapi, kekaisaran peninggalan Aleksander Agung mulai terpecah dan Ptolemaios mengangkat dirinya sebagai pemimpin tertinggi di Mesir. Perdikkas berusaha menghentikan Ptolemaios dan menyerang Mesir pada tahun 321, tapitetapi dia malah dipukul mundur oleh Ptolemaios. Ptolemaios lalu memperkokoh posisinya di Mesir dan daerah sekitarnya selama [[Perang Diadokhoi]] yang berlangsung antara 322 SM - 301 SM. Pada 305 SM, Ptolemaios menggelari dirinya sebagai Raja Mesir dengan nama [[Ptolemaios I Soter]] ("Ptolemaios I Sang Penyamat"). Dia mendirikan [[Dinasti Ptolemaik]] yang berkuasa di Mesir selama hampir 300 tahun.
 
Semua pemimpin dinasti Ptolemaik yang pria menamai diri dengan nama "Ptolemaios", sementara putri dan permaisurinya mengambil nama [[Kleopatra]], Arsinoe atau Berenike. Karena raja-raja Ptolemaios mengadopsi adat Mesir dengan menikahi saudari mereka sendiri, maka banyak raja yang berkuasa berdua bersama pasangan mereka, yang masih berasal dari keluarga kerajaan. Kebiasaan ini membuat dinasti Ptolemaik sangat bersifat inces dan mengakibatkan para pemimpin Ptolemaik pada masa berikutnya menjadi lemah. Ratu Ptolemaik yang secara resmi berkuasa sendirian hanyalah [[Berenike III dari Mesir|Berenike III]] dan [[Berenike IV dari Mesir|Berenike IV]]. [[Kleopatra V dari Mesir|Kleopatra V]] memerintah berdua, tetapi bersama perempuan, yaitu Berenike IV. [[Kleopatra VII]] secara resmi memerintah berdua dengan [[Ptolemaios XIII Theos Philopator]], kemudian dengan [[Ptolemaios XIV dari Mesir|Ptolemaios XIV]], lalu dengan [[Ptolemaios XV dari Mesir|Ptolemaios XV]], akan tetapi sebenarnya dia berkuasa sendirian.
 
Ptolemaios-Ptolemaios pada masa awal tidak mengganggu kegiatan agama dan tradisi [[bangsa Mesir]], mereka bahkan membangun kuil-kuil baru yang indah untuk dewa-dewa Mesir dan dengan cepat mengadopsi penampilan para Firaun terdahulu. Pada masa pemerintahan Ptolemaios II dan Ptolemaios III, ribuan veteran Yunani diberi ladang pertanian di Mesir, dan banyak orang Yunani yang tinggal di koloni dan garnisun atau bermukim di desa-desa di seluruh Mesir. [[Mesir Hulu]], yang jauh dari pusat pemerintahan, tidak menerima pengaruh itu dengan cepat, meskipun Ptolemaios mendirikan koloni [[Ptolemais Hermiou]] sebagai ibukotanyaibu kotanya. Tapi dalam waktu satu abad, pengaruh [[Bangsa Yunani|Yunani]] berhasil menyebar di Mesir dan pernikahan antara orang Yunani dan orang Mesir banyak menghasilkan kaum Yunani-Mesir yang terdidik. Meskipun demikian, orang Yunani tetap menjadi kaum minoritas yang memperoleh keistimewaan di Mesir masa Ptolemaik ini. Orang Yunani berada di bawah hukum Yunani, menerima pendidikan Yunani, diadili di pengadilan Yunani, dan merupakan warga negara kota-kota di Yunani. Sementara orang Mesir tidak banyak yang tertarik terhadap level yang tinggi dari kebudayaan Yunani.
 
=== Ptolemaios I ===
Paruh pertama masa pemerintahan Ptolemaios I disibukkan dengan [[Perang Diadokhoi]] antara berbagai negara penerus kekaisaran Aleksander Agung. Tujuan pertama Ptolemaios adalah mengamankan posisinya di Mesir, dan yang kedua adalah memperluas wilayah kekuasaannya. Dalam waktu beberapa tahun, dia berhasil menguasai [[Libya Kuno|Libya]], [[Suriah|Koile-Suriah]] (termasuk [[Yudea]]), dan [[Siprus]]. Ketika [[Antigonos I Monophthalmos|Antigonos]], penguasa [[Suriah]], mencoba menyatukan kembali kekaisaran Aleksander, Ptolemaios bergabung dengan suatu persekutuan unntuk melawanannya. Pada tahun 312 SM, Ptolemaios bersekutu dengan [[Seleukos I Nikator|Seleukos]], penguasa [[Babilonia]], dan mengalahkan [[Demetrios I dari Makedonia|Demetrios]], putra Antigonos, dalam pertempuran di [[Gaza]].
 
Pada tahun 311 SM, sebuah perjanjian damai disepakati, tapitetapi pada tahun 309, perang kembali terjadi, dan Ptolemaios menduduki [[Korintus|Korinthos]] serta beberapa daerah lainnya di Yunani, meskipun dia kehilangan Siprus setelah kalah dalam pertempuran laut pada tahun 306 SM. Antigonos lalu mencoba menginvasi Mesir tapitetapi serangannya berhasil ditahan oleh Ptolemaios. Ketika persekutuan melawan Antigonos dibentuk lagi pada tahun 302 SM, Ptolemaios pun bergabung, namun baik dia maupun pasukannya tidak ikut serta saat Antigonos dikalahkan dan dibunuh dalam [[Pertempuran Ipsos]]. Ketika itu Ptolemaios malah mengamankan Koile-Suriah dan [[Palestina]]. Perbuatannya ini merupakan pelanggaran perjanjian, karena Ptolemaios sebelumnya sudah sepakat untuk memberikan daerah itu pada Seleukos.<ref>{{cite book
|last = Grabbe
|first = L. L.
Baris 105 ⟶ 109:
|publisher = T&T Clark
|year = 2008
|isbn = 9780567033963}}</ref> Setelah itu Ptolemaios tidak banyak terlibat dalam perang daratan, tapitetapi dia merebut kembali Siprus pada tahun 295 SM.
 
Merasa bahwa kerajaannya aman, Ptolemaios membagi kekuasaannya dengan putranya, [[Ptolemaios II dari Mesir|Ptolemaios II]], dari istrinya [[Berenike I dari Mesir|Berenike I]] pada tahun 285 SM. Ptolemaios menghabiskan masa tuanya dengan menulis sejarah kampanye Aleksander Agung. Tulisan itu kini telah hilang tapitetapi sempat dijadikan sumber oleh [[Arrianus]]. Ptolemaios I meninggal pada tahun 283 SM dalam usia 84 tahun. Dia mewariskan kerajaan yang stabil dan teratur kepada putranya.
 
=== Ptolemaios II ===
Baris 114 ⟶ 118:
Istri pertama Ptolemaios, [[Arsinoe I]], putri [[Lysimakhos]], adalah ibu dari anak Ptolemaios yang sah. Akan tetapi dia kurang diterima oleh rakyat Mesir, dan Ptolemaios pun mengikuti adat Mesir dengan menikahi saudarinya sendiri, [[Arsinoe II]].<ref>Shaw, Ian ''The Oxford history of ancient Egypt'' Oxford University Press 2000 ISBN 978-0-19-815034-3 pp.408-410 [http://books.google.co.uk/books?id=J-rIO6BBh6IC&pg=PA408&lpg=PA408&dq=ptolemies+brother+sister+marriage&source=web&ots=ViMGn2LQ7v&sig=PvpL0mPLBUwT1XoAvNmj5cUoBWY&hl=en&sa=X&oi=book_result&resnum=1&ct=result#PPA410,M1 Books.Google.co.uk]</ref> Tindakan ini mengawali sebuah tradisi yang diikuti oleh para raja berikutnya, dan lebih diterima oleh rakyat Meskir, meski di kemudian hari kebiasaan ini akan memberi konsekuensi yang serius untuk pemerintahan Mesir. Ptolemaios II dan Arsione II memerintah bersama-sama dan keduanya juga digelari Phialdelpos (Mencintai Saudara).
 
Kekayaan harta dan sastra di istana Aleksandria mencapai puncaknya pada masa Ptolemaios II. [[Kallimakhos]], pustakawan di [[Perpustakaan Aleksandria]], [[Theokritos]] dan banyak penyair lainnya memuji-muji kemegahan dinasti Ptolemaik. Ptolemaios sendiri sangat bersemangat dalam mengembangkan perpustakaan dan mendukung penelitian ilmiah. Dia banyak berkontribusi untuk menjadikan Aleksandria sebagai pusat ekonomi, seni, dan pendidikan di [[Peradaban HellenistikHelenistik|Dunia HellenistikHelenistik]]. Berkat akademi dan perpustakaan Aleksandria, banyak warisan sastra Yunani yang tetap terpelihara hingga saat ini.
 
=== Ptolemaios III ===
Baris 142 ⟶ 146:
Di tengah-tengah kekacauan ini, Julius Caesar pergi ke Aleksandria pada tahun 48 SM. Ketika tinggal di istana kerajaan, dia bertemu dengan Kleopatra, yang saat itu berusia 22 tahun. Mereka lalu berencana untuk menyingkirkan Ptolemaios XIII. Melalui datangnya pasukan Romawi ke Mesir, dan beberapa pertempuran di Aleksandria, Ptolemaios XIII berhasil dikalahkan. Dia kemudian ditenggelamkan di sungai [[Nil]], meski ihwal kematiannya tidaklah jelas.
 
Pada musim panas tahun 47 SM, setelah menikahi saudaranya [[Ptolemaios XIV]], Kleopatra dan Caesar melakukan perjalanan selama dua bulan menyusuri sungai Nil. Bersama-sama, mereka menungunjungimengunjungi [[Dendara]], tempat Kleopatra disembah sebagai Firaun, suatu kehormatan yang tidak didapatkan oleh Caesar. Mereka kemudian menjadi sepasang kekasih. Dari hubungannya dengan Caesar, Kleopatra melahirkan seorang putra bernama [[Caesarion]], yang di kemudian hari banyak diberi gelar, misalnya [[raja segala raja]]. Pada tahun 45 SM, Kleopatra dan Caesarion pergi dari Aleksandria ke kota [[Roma]]. Di sana mereka tinggal di istana yang dibangun oleh Caesar untuk mereka.
 
Pada tahun 44 SM, Caesar dibunuh oleh beberapa [[Senator]]. Dengan kematiannya, Romawi terpecah antara para pendukung [[Markus Antonius]] dan [[Augustus|Oktavianus]]. Sementara Kleopatra tidak dapat berbuat apa-apa. Ketika Markus Antonius nampaknyatampaknya akan menang, Kleopatra berpihak padanya, dan tidak lama kemudian mereka menjadi sepasang kekasih.
 
=== Keruntuhan ===
Baris 151 ⟶ 155:
Perselisihan mencapai puncaknya ketika Oktavianus menyatakan perang terhadap Kerajaan Ptolemaik. Armada laut Oktvianus berhadapan dengan pasukan Kleopatra dan Markus Antonius di [[Aktium]], lepas pantai Yunani di [[Laut Adriatik]]. Dalam [[Pertempuran Actium|pertempuran itu]], pasukan Oktavianus, yang dipimpin oleh jenderal [[Markus Vipsanius Agrippa]], berhasil mengalahkan pasukan Ptolemaik. Oktavianus menunggu dulu selama satu tahun sebelum dia mengklaim Mesir sebagai provinsi Romawi. Dia tiba di Aleksandria dan dengan mudahnya mengalahkan Markus Antonius di luar kota itu. Menyadari kekalahannya, Markus Antonius tidak mau dibunuh oleh Oktavianus dan memutuskan untuk bunuh diri dengan pedangnya sendiri.
 
Oktavianus memasuki Aleksandria pada tahun 30 SM. Kleopatra ditangkap dan dibawa ke hadapannya, tetapi Oktavianus tidak tertarik sedikit pun dengan relasi, rekonsiliasi, ataupun negosiasi dengan Kleopatra. Menyadari bahwa dia sudah tidak berdaya, Kleopatra pun mengikuti langkah Markus Antonius dan membunuh dirinya sendiri. Tidak diketahui secara pasti bagaimana Kleopatra bunuh diri. Banyak yang percaya bahwa dia membiarkan dirinya digigit oleh seekor [[Asp (ular)|ular berbisa]], karena ketika mayat Kleopatra ditemukan, tidak terlihat adanya bekas tusukan, sehingga para pengawalnya berpikir bahwa dia pasti mati karena bisa ular. Dengan kematian Kleopatra, Kerajaan Ptolemaik pun berakhir. Aleksandria tetap menjadi ibukotaibu kota Mesir, akan tetapi sejak saat itu Mesir menjadi [[Mesir Romawi|provinsi Romawi]].
 
=== Mesir Romawi ===
Baris 157 ⟶ 161:
 
== Seni dan budaya ==
Seni yang berkembang di Kerajaan Ptolemaik adalah [[seni HellenistikHelenistik]], yang kaya dalam tema dan perkmebangan gaya. Seni ini muncul pada masa yang ditandai oleh minat yang kuat terhadap sejarah. Untuk pertama kalinya, ada museum dan perpustakaan besar, salah satunya di Aleksandria dan [[Pergamon]]. Seniman-seniman HellenistikHelenistik meniru dan mengadaptasi gaya-gaya sebelumnya tetapi juga membuat inovasi baru. Penggambaran [[Mitologi Yunani|para dewa]] memiliki bentuk yang baru. Contohnya gambar [[Afrodit]] telanjang, yang mencerminkan sekularisasi agama tradisional. Yang juga terkenal dalam seni HellenistikHelenistik adalah penggambaran [[Dionisos]], dewa [[Wine|anggur]], selain juga [[Hermes]], dewa perdagangan, dan [[Eros]], dewa asmara.
 
[[Kebudayaan Yunani]] telah ada di Mesir sejak lama, bahkan jauh sebulum Aleksander Agung mendirikan kota Aleksandria, meskmeski pada awalnya kebudyaankebudayaan Yunani tidak banyak berpengaruh di Mesir. Permulaannya adalah ketika koloni-koloni Yunani, terdorong oleh para Firaun, mendirikan pos perdagangan di [[Naukratis]], yang menjadi titik penghubung yang penting antara dunia Yunani dan Mesir. Kota-kota Yunani mengekspor [[tembikar]] dan [[minyak zaitun]], sedangkan Mesir mengekspor [[gandum]]. Ketika Mesir mengalami kemunduan dan kekalahan oleh serangan dari luar, para Firaun banyak menyewa orang-orang Yunani sebagai [[tetara bayaran]], atau bahkan sebagai penasehat. Ketika [[Kekaisaran Akhemeniyah|Kekaisaran Persia]] mengusai Mesir, Naukratis tetap menjadi pelabuhan yang penting dan orang-orang Yunani terus digunakan sebagai tentara bayaran, baik oleh para pengeran Mesir yang berusaha memberontak, maupun oleh para raja Persia, yang memberi orang-orang Yunani itu tanah-tanah pertanian di Mesir. Dengan demikian, kebudayaan Yunani dapat berkembang di lembah sungai Nil. Ketika Aleksander Agung tiba, dia mendirikan kota Aleksandria di bekas benteng Persia di Rhakortis. Setelah kematian Aleksander, kendali berpindah pada Dinasti Ptolemaik. Mereka membangun kota-kota Yunani di seluruh penjuru kerajaan dan memberikan tanah-tanah kepada orang-orang Yunani veterang perang sebagai penghargaan atas jasa-jasa mereka. [[Peradaban HellenistikHelenistik]] terus tumbuh bahkan setelah Romawi menaklukanmenaklukkan Kerajaan Ptolemaik, dan mampu terus bertahan sampai [[Penaklukan Islam|penaklukan oleh Muslim]].
 
Meski berasal dari Yunani, Ptolemaios dan keturunannya mengadopsi budaya dan agama Mesir. MerekMereka menyembah dewa-dewa Mesir, membangun kuil untuk dewa Mesir, dan bahkan setelah mati, mereka dimumikan dan dimakamkan dalam [[sarkofagus]] dengan tulisan [[hieroglif]].
 
== Militer ==
Kerajaan Ptolemaik, seperti halnya negara-negara [[HellenistikHelenistik]] lainnya di luar Yunani daratan setelah Aleksander Agung, memiliki angkatan perang yang berdasarkan [[phalanx Makedonia]].
 
Pasukan Ptolemaik terdiri dari [[Bangsa Makedonia kuno|orang Makedonia]] dan penduduk asli Mesr yang bertempur bersama-sama. Pasukan militer Ptolemaik diisi oleh beragam orang dari berbagai wilayah di Mesir dan sekitarnya. Pada awalnya sebagian besar tentara adalah para pemukim Yunani di Mesir, yang memperoleh tanah sebagai balas jasa atas bantuan mereka. Sementara para prajurit asli Mesir kurang begitu dipercaya karena mereka bisa saja membantu pemberontakan lokal di Mesir. Akan tetapi, setelah berlangsung banyak perang, lama-kelamaan tentara-tentara Yunani semakin berkurang dan imigran dari Yunani daratan juga semakin sedikit. Akhirnya, para tentara Yunani yang sedikit itu dijadikan sebagai pengawal khusus kerajaan, jenderal dan perwira. Dengan demikian, banyak penduduk asli Mesir dapat masuk ke militer dan menjadi tentara kerajaan.
Baris 176 ⟶ 180:
 
=== Naukratis ===
Dari tiga kota Yunani di Mesir, [[Naukratis]], meskipun kepentingan perdagangannya terkurangi dengan berdirinya Aleksandria, tetap secara tenang meneruskan perannya sebagai sebuah negara kota Yunani. Pada masa antara kematian Aleksander dan naiknya Ptolemaios ke tahta Mesir, kota ini bahkan mengeluarkan uang koin tersendiri. Dan orang-orang Yunani pada periode Ptolemaik dan Romawi, yang merupakan penduduk Naukratis, membuktikan bahwa dalam lingkup kebudayaan HellenistikHelenistik, Naukratis memegang teguh tradisinya. Ptolemaios II memberi perhatian pada kota Nukratis. Dia membangun sebuah bangunan besar dari batu kapur, dengan panjang {{convert|330|ft|m}} dan lebar {{convert|60|ft|m}}, untuk mengisi jalan masuk yang rusak ke [[Temenos]] besar. Dia juga mendirikan ulang dan memperkuat blok-blok kamar di Tomenos.
 
=== Aleksandria ===
Aleksandria didirikan pada tahun 331 SM oleh [[Aleksander Agung]] dan menjadi pelabuhan [[Laut Tengah]] yang sangat penting untuk Mesir, bahkan hingga saat ini. Terletak sekitar {{convert|20|mi|km}} sebelah barat muara sungai Nil, kota ini bebas dari deposit lumpur yang sering melanda pelabuhan di sekitar sungai. Aleksandria menjadi ibukotaibu kota Kerajaan Ptolemaik sejak dipimpin oleh oleh raja [[Ptolemaios I]]. Dengan kekayaan Mesir, kota ini dengan cepat melampaui [[Athena (kota)|Athena]] sebagai pusat kebudayaan di [[Peradaban HellenistikHelenistik|dunia HellenistikHelenistik]].
 
Aleksandria berada di antara laut di utara dan Danau Mareotis di selatan. Sebuah jalan sepanjang tiga perempat kilometer dibuat ke utara sampai ke pulau Pharos, sehingga membentuk pelabuhan ganda, timur dan barat. Di sebelah timur, ada pelabuhan utamanya, yang disebut Pelabuhan Besar, yang menghadap ke arah bangunan-bangunan penting di kota Aleksandria, termasuk istana kerajaan, perpustakaan, dan museum. Di mulut Pelabuhan Besar, berdiri [[Mercusuar Iskandariyah|Mercusuar Aleksandria]], yang dibangun sekitar tahun 280 SM. Mercusuar itu merupakan salah satu dari [[Tujuh Keajaiban Dunia Kuno]] karena tingginya yang luar biasa (kemungkinan 460 kaki). Bangunannya berbentuk menara persegi dan memiliki banyak jendela, di atasnya ada keranjang api dari logam dan patung Zeus.
Baris 194 ⟶ 198:
 
=== Bangsa Arab ===
Kaum Nomad [[Bangsa Arab|Arab]] dari daerah gurun di timur memasuki Mesir dalam kelompok-kelompok kecil. Karena itu orang Yunani menyebut tanah di sebelah timur sunagi Nil sebagai "Arabia". Di sana orang-orang Arab berhenti hidup sebagai kaum nomaden dan menjalani kehidupan pertanian yang mentap. [[Apollonios]] menceritakan tentang satu desa bernama Pois di [[nomeNome]], [[Memphis]]. Dua orang penduduknya mengirim surat pada tahun 152 SM. Isi suratnya ditulis dalam [[bahasa Yunani]] dan dituliskan oleh Apollonios karena orang Arab belum mengenal tulisan. Apollonios menulis nama-nama mereka adalah Myrullas dan Khalbas. Satu abad sebelumnya, orang Arab sudah bergerak semakin ke barat, ke Fayûm, dipimpin oleh pemimpin mereka sendiri, dan terutama bekerja sebagai gembala. Orang-orang Arab itu memakai nama-nama Yunani dan Mesir.
 
=== Bangsa Yahudi ===
Pada awalnya orang Yahudi di Mesir menuturkan [[bahasa Semit]], namun setelah satu atau dua generasi, mereka melupakan bahasa leluhur mereka dan menuturkan bahasa Yunani.<ref name="ReferenceB">Solomon Grayzel, ''A History of the Jews'', hlm. 56</ref> Naskah suci mereka ditulis dalam bahasa Yunani dan menurut legenda diterjemahkan oleh tujuh puluh penerjemah pada masa Ptolemaios II.<ref>Solomon Grayzel, ''A History of the Jews'', hlm. 56-57</ref> Kaum Yahudi Mesir sendiri tidak terlalu memusingkan mengenai bahasa asli mereka. Bahkan penerjemahan [[Perjanjian Lama]] dibuat, sedikit demi sedikit, di Mesir, selama tiga abad sebelum [[Anno Domini|Era Kristen]]. Berdasarkan bentuk pertama dari legenda di atas, hanya lima buku dari kitab mereka yang diterjemahlkanditerjemahkan oleh tujuh puluh penerjemah.<ref name="ReferenceB"/>
 
== Politik ==
Setelah mengusaimenguasai Mesir, orang Yunani menjadi golongan kelas atas di Mesir, menggantikan aristokrasi penduduk asli. Para raja Ptolemaik memanfatkan tradisi dan agama untuk meraih kekuasaan dan kekayaan. Meski berhasil mendirikan kerajaan yang kaya dan dihiasi bangunan-bangunan megah, namun penduduk asli Mesir kudang memperoleh kesejahteraan, sehingga sering terjadi pemberontakan. Upaya pemberontakan memuncak pada masa pemerintahan [[Ptolemaios IV Philopator]] (221–205 SM) ketika mereka mampu mengusai satu distrik dan mengangkat diri sebagai firaun. Sembilan belas tahun kemudian, [[Ptolemaios V Epiphanes]] (205–181 BC) berahsil meredakan pemberontakan itu, tapitetapi di kemudian hari orang-orang Mesir terus beberapa kali melakukan pemberontakan terhadap penguasa Ptolemaik.
 
== Ekonomi ==
Dalam bidang ekonomi, Kerajaan Ptolemaik adalah negara yang kaya. Ini terutama disebabkan oleh eksploitasi sumber daya dalam dan sumebr daya manusia yang ada di Mesir.<ref name="A">Austin, Michel (2006). ''The Hellenistic World from Alexander to the Roman Conquest'' (ed. ke-2). Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 444. ISBN 978-0-521-53561-8.</ref> Lembah Sungai Nil kaya akan beberapa jenis sumber daya alam, selain itu penduduk Mesir berjumlah banyak dan dapat dipekerjakan sebagai buruh dan petani. Selama kekuasaannya, para raja Ptolemaik benar-benar memanfaatkan sumber daya yang ada di Mesir.<ref name=A/> Dua sumber daya alam utama yang ada di Mesir adalah [[gandum]], yang merupakan salah satu makanan utama di Mediterania, dan [[papirus]], yang berfungsi sebagai alat tulis.<ref>Lewis, Naphtali (1986). ''Greeks in Ptolemaic Egypt: Case Studies in the Social History of the Hellenistic World''. Oxford: Clarendon Press. hlm. 15. ISBN 0-19-814867-4</ref>
 
Para Ptolemaios awal meningkatkan lahan pertanian melalui irigasi dan memperkenalkan tanaman semacam [[kapas]] dan [[anggur]] (yang menghasilkan minuman anggur yang lebih baik). Mereka juga meningkatkan ketersediaan barang-barang mewah melalui perdagangan dengan negara-negara lain.
Baris 210 ⟶ 214:
 
== Pengetahuan ==
Ptolemaios I, kemungkinan atas nasihat dari [[Demetrios dari Phaleron]], mendirikan Museum dan [[Perpustakaan Alexandria|Perpustakaan Aleksandria]].<ref name=X>F.E. Peters, ''The Harvest of Hellenism'' hlm. 193</ref> Museum ini adalah pusat penelitian yang didukung oleh raja dan terletak di sektor kerajaan di ibukotaibu kota. Para cendekiawan juga ditempatkan di sektor yang sama dan digaji oleh para raja.<ref name=X/> Mereka memiliki akses ke Perpustakaan. Kepala perpustakaan juga bertugas sebagai tutor yang mengajari putra mahkota.<ref name=Y>F.E. Peters, ''The Harvest of Hellenism'' hlm. 194</ref> Selama seratus lima puluh tahun pertama dari keberlangsungannya, pusat penelitian dan perpustakaan ini telah menarik banyak cendekiawan ternama dari Yunani.<ref name=Y/> Lembaga tersebut adalah pusat ilmu, sastra, dan pendidikan di Kerajaan Ptolemaik.<ref>F.E. Peters, ''The Harvest of Hellenism'' hlm. 195f</ref>
 
[[Perpustakaan Iskandariyah|Perpustakaan Aleksandria]] pada masa itu adalah perpusakaan terbesar di dunia, dan memiliki ratusan ribu buku serta mempekerjakan banyak sejarawan, cendekiawan, dan penyair. Selama zaman keemasan sastra yang singkat di Aleksandria (sek. 280 SM-240 SM), Perpustakaan Aleksandria mempekerjakan tiga penyair besar dari Yunani—[[Kallimakhos]], [[Apollonios dari Rodos|Apollonios Rhodios]], dan [[Theokritos]]. Karya-karya mereka melambangkan sastra HellenistikHelenistik terbaik. Para pemikir lainnya yang juga pernah berada di bawah lingkup Perpustakaan Aleksandria adalah matematikawan [[Euklides]] (sek. 300 SM), fisikawan [[Archimedes|Arkhimedes]] (287 SM – sek. 212 BSMC), dan polymath [[Eratosthenes]] (sek. 225 SM).<ref>{{cite web
| url = http://unllib.unl.edu/LPP/phillips.htm
| title = The Great Library of Alexandria?
| first = Heather
| last = Phillips
| author =
| authorlink =
| coauthors =
| date =
| month =
| year =
| work = Library Philosophy and Practice
| publisher =
| location =
| page =
| pages =
| at =
| language =
| trans_title =
| format =
| doi =
| archiveurl = https://web.archive.org/web/20120418191647/http://unllib.unl.edu/LPP/phillips.htm
| archiveurl =
| archivedate = 2012-04-18
| accessdate = 31-07-2011
| quote =
| ref =
| separator =
| postscript =
| dead-url = yes
}}
}}</ref>
 
== Catatan kaki ==
Baris 248 ⟶ 252:
== Referensi ==
* Bingen, Jean. ''Hellenistic Egypt''. Edinburgh: Edinburgh University Press, 2007 (hardcover, ISBN 0-7486-1578-4; paperback, ISBN 0-7486-1579-2). ''Hellenistic Egypt: Monarchy, Society, Economy, Culture''. Berkeley: University of California Press, 2007 (hardcover, ISBN 0-520-25141-5; paperback, ISBN 0-520-25142-3).
* Bowman, Alan Keir. 1996. ''Egypt After the Pharaohs: 332 BC&ndash;ADBC–AD 642; From Alexander to the Arab Conquest''. 2nd ed. Berkeley: University of California Press
* Chauveau, Michel. 2000. ''Egypt in the Age of Cleopatra: History and Society under the Ptolemies''. Translated by David Lorton. Ithaca: [[Cornell University Press]]
* Ellis, Simon P. 1992. ''Graeco-Roman Egypt''. Shire Egyptology 17, ser. ed. Barbara G. Adams. Aylesbury: Shire Publications, ltd.
Baris 254 ⟶ 258:
* Hölbl, Günther. 2001. ''A History of the Ptolemaic Empire''. Translated by Tina Saavedra. London: Routledge Ltd.
* Lewis, Naphtali (1986). ''Greeks in Ptolemaic Egypt: Case Studies in the Social History of the Hellenistic World''. Oxford: Clarendon Press. ISBN 0-19-814867-4.
* Lloyd, Alan Brian. 2000. "The Ptolemaic Period (332&ndash;30332–30 BC)". In ''The Oxford History of Ancient Egypt'', edited by Ian Shaw. Oxford and New York: Oxford University Press. 395&ndash;421395–421
* Peters, F.E. 1970 ''The Harvest of Hellenism''. New York: [[Simon & Schuster]]
 
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.unc.edu/awmc/downloads/aegyptusPtolSml.jpg Peta Kerajaan Ptolemaik] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120324082551/http://www.unc.edu/awmc/downloads/aegyptusPtolSml.jpg |date=2012-03-24 }}
* {{en}} [http://www.aldokkan.com/egypt/alexander.htm Aleksander Agung di Mesir]
 
{{Empires}}
 
{{Uncategorized|date=Desember 2023}}