Panembahan Ratu I: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
Herryz (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh Daeng Hanif (bicara) ke revisi terakhir oleh 125.164.21.129
Tag: Pengembalian
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 104:
 
== Kematian ==
Setelah berkuasa ±79 tahun, Panembahan Ratu wafat di tahun 1649, setelah terjangkit suatu wabah penyakit setelah ia pulang dari kunjungannya kepada Sultan Agung di keraton Mataram.<ref name=":1" /><ref name="titik2">Pudjiastuti, Titik. 2015. Menyusuri Jejak Kesultanan Banten. [[Jakarta]]: Wedatama Widya Sastra</ref> Ia dimakamkan di komplek pemakaman [[Astana Gunung Sembung]] yang sekarang terletak di [[Gunungjati, Cirebon|Kec. Gunungjati]], [[Kabupaten Cirebon|Kab. Cirebon]].<ref name=":0" /> Takhta sultan Cirebon diwariskan kepada cucunya, Pangeran Karim yang naik takhta dengan gelar [[Panembahan Ratu II]], dikarenakan anak Panembahan Ratuanaknya, Adiningkusuma, telah wafat lebih dahulu.<ref name=":2" /> Sebelum wafat, ia berpesan terhadap cucunya untuk tetap menjaga kenetralan Cirebon terhadap permusuhan yang ada antara Banten dan Mataram.<ref name="titik2" />
 
== Rujukan ==