Risiko pasar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
+{{Financial risk types}}
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(16 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Financial risk types}}
'''Risiko pasar''' ([[Bahasa Inggris]]: ''market risk'') adalah suatu [[risiko]] yang timbul karena menurunnya nilai suatu [[investasi]] karena pergerakan pada faktor-faktor [[pasar]]. Risiko pasar [[Berkas:Jenis-Jenis Risiko Pasar.jpg|jmpl|343x343px|Risiko pasar adalah risiko yang dihadapi [[investor]] karena penurunan nilai pasar suatu produk keuangan yang timbul dari faktor-faktor yang mempengaruhi pasar secara keseluruhan dan tidak terbatas pada komoditas ekonomi tertentu.<ref>{{Cite web|last=Thakur|first=Madhuri|date=2019-09-23|title=Market Risk|url=https://www.wallstreetmojo.com/market-risk/|website=WallStreetMojo|language=en-US|access-date=2021-11-19}}</ref> Risiko pasar ada empat jenis yaitu: risiko ekuitas, [[risiko suku bunga]], risiko komoditas, dan [[risiko nilai tukar]]. Namu, risiko pasar yang diperhitungkan dalam kebijakan [[Bank Indonesia]] hanya kebijakan [[suku bunga]] dan kebijakan [[nilai tukar]].<ref name=":5">{{Cite web|last=Bank Indoneia|first=-|date=2003-12-15|title=Peraturan Bank Indonesia tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum|url=http://birosdmkepri.com/mr_dc/wp-content/uploads/2017/05/pbi-no-512pbi-tahun-2003-ttg-KEWAJIHBAN-PENYEDIAAN-MODAAL-MINIMUM-BANK-UMUM-DENGAN-MEMPERHITUNGKAN-RISIKO-PASAR.pdf|website=Biro SDM Kepri|page=4|access-date=2021-11-19}}</ref> ]]mampu mengakibatkan kerugian bagi individu atau kelompok. Hal ini diakibatkan karena risiko pasar dipengaruhi oleh keadaan [[pasar uang]], seperti [[saham]] dan [[obligasi]]. Risiko pasar bisa dilihat dari naik turunnya Nilai Aktiva Bersih (NAB) dalam pasar uang. Hal yang mengakibatkan risiko pasar di antaranya, gejolak [[politik]], kasus [[terorisme]], resesi, dan [[bencana alam]].<ref name=":1">{{Cite web|last=Anindya Utami|first=Fajria|date=2021-08-11|title=Apa Itu Risiko Pasar?|url=https://wartaekonomi.co.id/read372814/apa-itu-risiko-pasar|website=Warta Ekonomi|language=id|access-date=2021-11-19}}</ref> Risiko pasar tidak bisa dikendalikan dengan mencoba peluang keuntungan dari [[portofolio]]. Risiko pasar bisa dikurangi menggunakan strategi [[lindung nilai]], dengan cara memanfaatkan [[kontrak berjangka]] atau ''opsi.'' Namun, meskipun bisa dikurangi risiko pasar tetap tidak bisa dihilangkan.<ref>{{Cite web|last=Co|first=Cerdas|date=2019-07-19|title=Apa itu Risiko pasar?|url=https://cerdasco.com/risiko-pasar/|website=Cerdasco.|language=en-US|access-date=2021-11-19}}</ref> Risiko pasar dibagi menjadi dua kategori yaitu, risiko spesifik dan risiko pasar umum. Risiko spesifik yaitu risiko yang dialami oleh penerbit [[Efek (keuangan)|sekuritas]], karena pergerakan harga sekuritas, sedangkan risiko pasar umum berpengaruh terhadap keseluruhan kondisi pasar dan [[instrumen]], yang disebabkan oleh pergerakan harga pasar.<ref>{{Cite book|last=Sri Hartanto|first=Sulad|date=2006-01-01|url=https://books.google.co.id/books?id=KmGPOeYodyoC&printsec=frontcover&dq=risiko+pasar&hl=jv&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=pasar&f=false|title=Manajemen Resiko Bagi Bank Umum|location=Jakarta|publisher=Elex Media Komputindo|isbn=978-979-20-9660-6|pages=76|language=id|url-status=live}}</ref>
 
Sebagai contoh, risiko pasar bisa terjadi jika, pertama bank menggunakan kupon tetap untuk membeli [[obligasi]], apabila harganya menurun suku bunga bisa meningkat. Kedua, bank membeli [[Pasar valuta asing|valuta asing]], apabila nilai tukarnya melemah maka rupiah akan turun dan terjadi risiko pasar. Ketiga, kewajiban [[derivatif]] yang harus dipenuhi karena bank melakukan transaksi derivatif ''interest rate swap''. Keempat, bank menjual [[Surat berharga komersial|surat berharga]] atau melakukan aktivitas ''trading''.<ref>{{Cite book|last=Indonesia|first=Ikatan Bankir|date=2015-09-02|url=https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=wRdIDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=risiko+pasar&ots=OjiXGMBZtr&sig=_X-q4VZY8Md7yVPTzKxzGAo_7io&redir_esc=y#v=onepage&q=risiko%20pasar&f=false|title=Manajemen Risiko 1|location=Jakarta|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-602-03-1721-2|pages=16|language=id|url-status=live}}</ref>
 
Contoh lainnya, [[bank]] mendapatkan pendapatan utama dari [[Kredit (keuangan)|kredit]] yang memberikan [[Suku bunga|bunga]] bersih atau disebut ''Net Interest Income'' (atau disingkat NII). NII didapatkan dari perhitungan pendapatan bunga yang dikurangi biaya transaksi dan dibagi dengan rata-rata aktiva produktif maka diperoleh NIM (''Net Interest Margin''). NIM adalah perbandingan [[Suku bunga|bunga]] bersih yang didapatkan, dikurangi biaya bunga yang berasal dari dana yang berhasil dikumpulkan. Semakin besar nilai NIM, maka semakin rendah pula risiko pasar. Maka, apabila nilai NIM semakin tinggi, pendapatan bunga terhadap aktiva produktif juga semakin besar.<ref>{{Cite web|last=Sianipar|first=Aryanti Sariatha|date=2020-01-01|title=Pengaruh Risiko Pasar, Risiko Kredit dan Risiko Likuiditas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2018|url=https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/30468/180521049.pdf?sequence=1&isAllowed=y|website=Repository USU|page=5-6|access-date=2021-11-19}}</ref> Sistem operasi [[bank]], pasti menimbulkan [[laba]] atau rugi yang sebabkan oleh perubahan faktor pasar, tetap berpotensi mengalami risiko pasar. Portofolio bank, dalam risiko pasar dibagi menjadi dua yaitu ''trading book'' dan ''banking book.''<ref name=":4" />
 
== ''Trading Book dan Banking Book'' ==
''Trading Book'' adalah kondisi perdagangan bank dengan instrumen keuangan berada di posisi yang sama. Posisi tersebut berada dalam [[Neraca pembayaran|neraca]], [[Rekening bank|rekening]] administratif, atau transaksi [[derivatif]]. Keuntungan diperoleh dari [[Kontrak serah|transaksi j]]<nowiki/>angka pendek, kegiatan tersebut dilakukan dengan cara membeli [[aset]] dan menjual kembali diwaktu yang dekat dengan perubahan harga yang menguntungkan. ''Trading book'' memiliki peran dari kegiatan pembentukan pasar (''market marking''), perantaraan (''brokering''), dan transaksi [[Lindung nilai|lindungi nilai]] (heding). ''Risiko pasar'' yang bersumber dari ''trading book'' merupakan kerugian nilai [[investasi]] yang disebabkan oleh seringnya dilaksanakan kegiatan penjualan instrumen, dengan tujuan agar memperoleh keuntungan. Namun, pada keadaan tertentu harga jual pasti mengalami penurunan, karena sifat pasar ''fluktuatif''.<ref name=":3">{{Cite web|last=Riyadi|first=Selamet|date=2018-12-03|title=Penilaian Profil Risiko Pasar (Market Risk) – Dosen Perbanas|url=https://dosen.perbanas.id/penilaian-profil-risiko-pasar-market-risk/|language=en-US|access-date=2021-11-19}}</ref>
 
=== ''Trading Book'' ===
''Banking book'' adalah [[portofolio]] [[bank]] yang bukan bagian dari ''trading book.'' Hal-hal yang tidak termasuk dalam kategori ''trading book'' yaitu hal [[Kredit (keuangan)|kredit]] dan dana dari pihak ketiga.<ref>{{Cite web|last=Dimin|first=Nga|date=2021-03-01|title=Trading Book dan Banking Book Adalah|url=https://unbrick.id/trading-book-dan-banking-book-adalah/|website=Unbrick|access-date=2021-11-19}}</ref> Risiko pasal yang berasal dari ''banking book'' merupakan dampak alamiah dan hal biasa yang terjadi oleh pihak [[bank]] dan [[Pelanggan|nasabah]]. Hal ini bisa terjadi karena ''mismatch'' sumber dana dengan jangka pendek, dengan [[Kredit (keuangan)|kredit]] yang diberikan berjangka panjang.<ref name=":4">{{Cite web|last=Sukmawati|first=Wiwit|date=2020-06-13|title=Pengaruh Risiko Pasar, Risiko Kredit, Risiko Operasional Terhadap Return Saham Dengan Kinerja Perbankan Sebagai Variabel Mediasi Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2016-2018|url=http://repository.upstegal.ac.id/1979/1/SKRIPSI%20WIWIT%20SUKMAWATI%20new.pdf|website=UPS Tegal|page=33|access-date=2021-11-22}}</ref>
''Trading Book'' adalah kondisi perdagangan bank dengan instrumen keuangan berada di posisi yang sama. Posisi tersebut berada dalam [[Neraca pembayaran|neraca]], [[Rekening bank|rekening]] administratif, atau transaksi [[derivatif]]. Keuntungan diperoleh dari [[Kontrak serah|transaksi j]]<nowiki/>angka pendek, kegiatan tersebut dilakukan dengan cara membeli [[aset]] dan menjual kembali diwaktu yang dekat dengan perubahan harga yang menguntungkan. ''Trading book'' memiliki peran dari kegiatan pembentukan pasar (''market marking''), perantaraan (''brokering''), dan transaksi [[Lindung nilai|lindungi nilai]] (hedinghedging). ''Risiko pasar'' yang bersumber dari ''trading book'' merupakan kerugian nilai [[investasi]] yang disebabkan oleh seringnya dilaksanakan kegiatan penjualan instrumen, dengan tujuan agar memperoleh keuntungan. Namun, pada keadaan tertentu harga jual pasti mengalami penurunan, karena sifat pasar ''fluktuatif''.<ref name=":3">{{Cite web|last=Riyadi|first=Selamet|date=2018-12-03|title=Penilaian Profil Risiko Pasar (Market Risk) – Dosen Perbanas|url=https://dosen.perbanas.id/penilaian-profil-risiko-pasar-market-risk/|language=en-US|access-date=2021-11-19}}</ref>
 
Sebagian besar [[lembaga keuangan]] menggunakan metrik [[risiko]] yang kompleks untuk menangani dan meminimalkan risiko yang berkaitan dengan buku perdagangan mereka. Secara fisik, ''trading book'' merupakan buku besar [[akuntansi]], yang berperan untuk melacak [[sekuritas]] yang dipegang oleh organisasi keuangan yang diperdagangkan secara aktif. Selanjutnya, riwayat perdagangan selalu ditinjau di dalam ''trading book'' dengan menemukan cara yang lebih mudah untuk meninjau aktivitas masa lalu organisasi dari sekuritas yang terkait. Sumber kerugian dari ''trading book'' adalah pihak ketiga yang tidak proporsional dan sangat terkonsentrasi pada sekuritas atau sektor tertentu oleh [[pedagang]] yang ceroboh.<ref>{{Cite web|last=Vineeth|date=2022|title=Trading Book - Definition, What is Trading Book, Advantages of Trading Book, and Latest News|url=https://cleartax.in/g/terms/trading-book|website=cleartax.in|language=en|access-date=2022-02-16}}</ref>
 
Dampak positif dari ''trading book'' yaitu:
 
* ''Trading book'' membantu melihat [[kewajiban]] klien dan [[investor]] yang bisa diperbaiki. Klien dapat memverifikasi [[Transaksi mikro (aplikasi)|transaksi]] yang telah dilakukannya, dan [[bank]] untuk memelihara catatan dan memverifikasi apakah pembayaran [[Kredit (keuangan)|dikreditkan]] atau [[Debit|didebit]] sesuai keadaan ke [[Rekening bank|rekening]] [[bursa]].<ref name=":8">{{Cite web|last=Thakur|first=Madhuri|date=2022|title=Trading Book|url=https://www.wallstreetmojo.com/trading-book/|website=Wall Street Mojo|access-date=2022-02-16}}</ref>
* ''Trading book'' membantu memverifikasi tujuan [[perdagangan]] oleh klien. Jika tujuannya melanggar [[hukum]], [[Manajemen|manajer]] [[portofolio]] dapat memperingatkan klien dan melaporkannya kepada pihak berwenang.<ref name=":8" />
* ''Trading book'' membantu pemeliharaan catatan yang bisa dialihkan dari investor ke [[Manajemen|manajer]] [[portofolio]].<ref name=":8" />
* ''Trading book'' bisa dijadikan sebagai alat bukti yang sah di [[pengadilan]], yang disebut dan diakui sebagai surat-surat yang sah. ''Trading book'' juga diakui sebagai buku [[akuntansi]] yang berisi semua catatan keuangan manajer portofolio.<ref name=":8" />
* Beban [[investor]] berkurang karena mereka tidak harus menyimpan setiap catatan [[Transaksi mikro (aplikasi)|transaksi]]. Sebagai catatan dikelola oleh manajer portofolio, yang juga membantu dalam menghitung kewajiban [[pajak]].<ref name=":8" />
* Transaksi masa lalu dapat diakses dalam waktu singkat, yang membantu manajer portofolio dan investor dalam kelancaran transaksi.<ref name=":8" />
 
=== ''Banking book'' ===
''Banking book'' adalah [[portofolio]] [[bank]] yang bukan bagian dari ''trading book.'' Hal-hal yang tidak termasuk dalam kategori ''trading book'' yaitu hal [[Kredit (keuangan)|kredit]] dan dana dari pihak ketiga.<ref>{{Cite web|last=Dimin|first=Nga|date=2021-03-01|title=Trading Book dan Banking Book Adalah|url=https://unbrick.id/trading-book-dan-banking-book-adalah/|website=Unbrick|access-date=2021-11-19}}</ref> Risiko pasalpasar yang berasal dari ''banking book'' merupakan dampak alamiah dan hal biasa yang terjadi oleh pihak [[bank]] dan [[Pelanggan|nasabah]]. Hal ini bisa terjadi karena ''mismatch'' sumber dana dengan jangka pendek, dengan [[Kredit (keuangan)|kredit]] yang diberikan berjangka panjang.<ref name=":4">{{Cite web|last=Sukmawati|first=Wiwit|date=2020-06-13|title=Pengaruh Risiko Pasar, Risiko Kredit, Risiko Operasional Terhadap Return Saham Dengan Kinerja Perbankan Sebagai Variabel Mediasi Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2016-2018|url=http://repository.upstegal.ac.id/1979/1/SKRIPSI%20WIWIT%20SUKMAWATI%20new.pdf|website=UPS Tegal|page=33|access-date=2021-11-22|archive-date=2021-11-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20211122090900/http://repository.upstegal.ac.id/1979/1/SKRIPSI%20WIWIT%20SUKMAWATI%20new.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
== Manajemen Risiko Pasar ==
 
===== Membatasi Posisi =====
Manajemen risiko pasar harus mengetahui batasan posisi, serta membuat batas-batas tersebut. Setelah dibuat, secara berskala menentukan [[pengawasan]] terhadap posisi-posisi yang sudah ditentukan, baik dalam jangka panjang atau pendek.<ref name=":4" />
 
===== Strategi S''top-Loss'' =====
Pencegahan terhadap terjadinya risiko pasar bisa dilakukan dengan cara membuat dan menetapkan batas ambang kerugian. Strategi tersebut dinamakan dengan istilah ''stop-loss.'' Batas ambang kerugian bisa ditentukan dengan cara melihat perputaran [[modal]] dengan [[tren]] produktif, dan membandingkan profil risiko secara keseluruhan. Apabila, hasil analisis tidak menghasilkan keseimbangan maka secara otomatis [[perusahaan]] [[Bank|perbankan]] harus melakukan [[dialog]] dengan pihak komite [[aset]] untuk menyelamatkan perusahaan dari kerugian.<ref name=":4" />
 
===== Memberikan Batas terhadap Pasar Baru =====
Suatu perusahaan yang memberikan [[Reka baru|inovasi]] terbaiknya terhadap suatu [[produk]], memungkinkan mendapatkan keuntungan lebih dahulu dibandingkan dengan para pesaingnya. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu mempertahankan [[Pelanggan|nasabah]] agar tidak kehilangan pasar. Risiko pasar yang dihadapi akibat inovasi, tentunya harus berani memberikan produk baru tanpa diuji, apakah nasabah menyukai produk tersebut atau tidak. Apabila, [[instrumen]] yang diperdagangkan tidak mendapatkan pasar, maka risiko pasar mungkin akan terjadi.<ref name=":4" />
 
===== Teknologi Informasi =====
Peran [[teknologi informasi]] memberikan dampak positif untuk membantu membuat model atau alat [[analisis]] terhadap risiko-risiko yang akan dihadapi oleh [[Bank|perbankan]]. Selain itu, teknologi informasi bisa membantu mencegah terjadinya risiko pasar, karena [[data]] [[informasi]] diberikan secara [[Aktualisasi diri|aktual]] dan valid, sehingga mengurangi hasil yang eror dalam kegiatan transaksi dan menetapkan keputusan.<ref name=":4" />
 
Baris 28 ⟶ 42:
[[Berkas:Value-at-Risk-graph2-cs.svg|jmpl|269x269px|Hipotesis kemungkinan untung-rugi dari risiko yang ditampilkan menggunakan teknik ''value at risk.'' Sekain itu ''value at risk'' juga juga bisa memprediksi nilai jumlah potensi kerugian, jumlah kerugian, dan jangka waktu.<ref>{{Cite web|last=Kenton|first=Will|date=2021-08-17|title=Value at Risk (VaR) Explained|url=https://www.investopedia.com/terms/v/var.asp|website=Investopedia|language=en|access-date=2021-11-19}}</ref>]]
 
===== Teknik ''Value at Risk'' =====
Analis ekonomi dan [[investor]] menggunakan teknik [[Value at risk|value-at-risk]] (VaR) untuk mengukur risiko pasar. Metode ini digunakan dengan cara melihat potensi [[saham]] mengalami kerugian atau portofolio.<ref name=":1" /> Beberapa hal yang dapat diukur oleh metode [[Value at risk|value-at-risk]] (VaR) untuk mengukur risiko pasar, yaitu [[portofolio]], [[sektor]], kelas aset, dan tingkat keamanan. Manfaat penting dari [[Value at risk|value-at-risk]] yaitu untuk menghindari kesalahan dan pencegahan tentang prediksi yang dilakukan oleh manajer portofolio dalam mengambil keputusan agar tidak melebihi toleransi risiko yang sudah dikembangkan dalam kebijakan portofolio. Pengaplikasian teknik value-at-risk untuk mengukur risiko pasar memiliki beberapa metode, yaitu metode simulasi Monte Carlo, metode non parametric atau disebut juga simulasi historical, dan metode parametric atau disebut dengan metode variansi kovariansi.<ref>{{Cite web|last=Demus|first=Nico|date=2019-04-01|title=Value at Risk (VaR): Pengenalan Singkat|url=https://www.indonesiare.co.id/en/article/value-at-risk-var-pengenalan-singkat|website=Indonesia Re|language=en|access-date=2021-11-19}}</ref>
 
===== Teknik ''StressValue Testingat Risk'' =====memiliki beberapa metode, yaitu:
 
Selain teknik value-at-risk (VaR), para analis juga perlu menggunakan teknik lain untuk memperjelas potensi risiko salah satunya dengan program ''stress testing.'' Hal ini memliki tujuan agar kondisi ekstrim bisa diidentifikasi ketika kondisi tidak normal. Selain itu, agar tidak terjadi [[Kerugian (astrologi)|kerugian]] yang besar diperlukan [[evaluasi]] terhadap kemampuan [[bank]]. ''stress testing'' juga perlu dilakukan sebagai pencegahan risiko dan memastikan [[modal]] cukup. Uji ''stress testing'' selanjutnya bisa digunakan oleh pihak perbankan untuk identifikasi profil risiko terhadap risiko kerugian yang mungkin akan dialami oleh perbankan tersebut, baik besar atau kecil. Selanjtunya, setelah diidentifikasi hasil dari analisis profil risiko juga bisa dijadikan landasan untuk melakukan evaluasi terhadap toleransi risiko yang sudah ditetapkan oleh perbankan tersebut. Manfaat lain dari uji ''stress testing'' yaitu bisa mengukur kecukupan modal dalam menghadapi kemungkinan terjadinya risiko di masa yang akan datang, serta sebagai dasar dalam penyusunan rencana terhadap strategi yang akan dilakukan untuk menghadapi krisis dan melakukan tindak lanjut yang diperlukan dalam menangani [[krisis]] tersebut.<ref>{{Cite web|last=Mahadewi|first=Lufina|date=2018-01-01|title=Stress Testing|url=https://dev.ppm-manajemen.ac.id/blog/artikel-manajemen-18/post/stress-testing-1575|website=PPM MANAJEMEN|language=id-ID|access-date=2021-11-22}}</ref>
# Metode Delta-Normal, menekankan bahwa semua pengembalian [[aset]] terdistribusi secara normal. Karena pengembalian [[portofolio]] adalah [[kombinasi]] linier dari [[Variabel (matematika)|variabel]] normal, itu juga terdistribusi secara normal.<ref name=":9">{{Cite web|last=Jorion|first=Philippe|date=1966|title=Methods to compute VAR|url=https://merage.uci.edu/~jorion/oc/case4.html|website=merage.uci.edu|access-date=2022-02-16}}</ref>
# Metode simulasi historis, yang menerapkan perhitungan ke [[masa lalu]], contohnya perhitungan selama 5 tahun terakhir, dan menerapkan bobot saat ini ke rangkaian [[waktu]] pengembalian [[aset]] historis. Pengembalian ini tidak mewakili [[portofolio]] aktual melainkan merekonstruksi [[sejarah]] dan membuat [[hipotesis]] portofolio menggunakan posisi saat ini. Tentu saja, jika pengembalian aset semuanya terdistribusi normal, VAR yang diperoleh dengan metode simulasi historis harus sama dengan metode delta-normal.<ref name=":9" />
# Metode Monte Carlo, merupakan metode yang paling terbarukan dan dianggap efektif. Metode ini memungkinkan distribusi dan sekuritas non-linear apa pun. Namun, metode ini membutuhkan penggunaan [[teknologi]] dan pemahaman yang baik tentang proses stokastik yang digunakan.<ref name=":9" />
Keunggulan dari ''Value at Risk'', di antaranya:
 
# Metode ''value at Risk'' dapat digunakan untuk mengukur risiko pasar dari kelas [[aset]] yang menunjukkan karakteristik risiko yang berbeda. Misalnya dalam kasus [[obligasi]] dan [[Ekuitas (keuangan)|ekuitas]] yang sangat berbeda dalam karakteristik risikonya, namun dengan menggunakan metode ''Value at Risk'' perihal obligasi dan ekuitas dapat dibandingkan setelah dihitung secara terpisah.<ref name=":10">{{Cite web|last=Akshay J|date=2018|title=How To Calculate Value at Risk - Definition & Meaning|url=https://www.veristrat.com/blog-valuation/how-to-calculate-value-at-risk/|website=Veristrat LLC|language=en-US|access-date=2022-02-16}}</ref>
# Metode ''value at risk'' sering digunakan dalam proses [[penganggaran]] risiko [[perusahaan]] pengelola dana di mana manajemen atas mengalokasikan VAR di seluruh divisi dan tujuan [[Manajemen|manajer]] adalah untuk memaksimalkan pengembalian yang diberikan VAR. Hal tersebut membantu perusahaan untuk membandingkan kinerja divisi yang berbeda sesuai dengan VAR yang dialokasikan.<ref name=":10" />
# Salah satu manfaat terbesar dari metode ''value at risk'' adalah akseptabilitasnya di antara [[Kekuasaan|otoritas]] pengatur. Perusahaan pengelola keuangan memiliki banyak batasan dan kewajiban pelaporan yang diberlakukan oleh otoritas pengatur dan VAR dapat digunakan untuk pengajuan ini.<ref name=":10" />
# Metode ''value at risk'' mudah dinterpretasikan. Karena VAR diukur dalam [[mata uang]] atau sebagai persentase, VAR mudah dipahami oleh para analis dan dapat dengan mudah diterapkan pada analisis mereka.<ref name=":10" />
 
=== Teknik ''Stress Testing'' ===
Selain teknik value-at-risk (VaR), para analis juga perlu menggunakan teknik lain untuk memperjelas potensi risiko salah satunya dengan program ''stress testing.'' Hal ini memliki tujuan agar kondisi ekstrim bisa diidentifikasi ketika kondisi tidak normal. Selain itu, agar tidak terjadi [[Kerugian (astrologi)|kerugian]] yang besar diperlukan [[evaluasi]] terhadap kemampuan [[bank]]. ''stress testing'' juga perlu dilakukan sebagai pencegahan risiko dan memastikan [[modal]] cukup. Uji ''stress testing'' selanjutnya bisa digunakan oleh pihak perbankan untuk identifikasi profil risiko terhadap risiko kerugian yang mungkin akan dialami oleh perbankan tersebut, baik besar atau kecil. Selanjtunya, setelah diidentifikasi hasil dari analisis profil risiko juga bisa dijadikan landasan untuk melakukan evaluasi terhadap toleransi risiko yang sudah ditetapkan oleh perbankan tersebut. Manfaat lain dari uji ''stress testing'' yaitu bisa mengukur kecukupan modal dalam menghadapi kemungkinan terjadinya risiko di masa yang akan datang, serta sebagai dasar dalam penyusunan rencana terhadap strategi yang akan dilakukan untuk menghadapi krisis dan melakukan tindak lanjut yang diperlukan dalam menangani [[krisis]] tersebut.<ref>{{Cite web|last=Mahadewi|first=Lufina|date=2018-01-01|title=Stress Testing|url=https://dev.ppm-manajemen.ac.id/blog/artikel-manajemen-18/post/stress-testing-1575|website=PPM MANAJEMEN|language=id-ID|access-date=2021-11-22|archive-date=2021-11-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20211122080042/https://dev.ppm-manajemen.ac.id/blog/artikel-manajemen-18/post/stress-testing-1575|dead-url=yes}}</ref>
 
Teknik ''stress testing'' memiliki beberapa jenis, yaitu:
Baris 42 ⟶ 68:
# Pengujian ''Stress'' Eksperimental: Pengujian ini dilakukan, karena terjadi eror yang sangat kompleks di luar [[skenario]] yang sudah direncanakan.<ref name=":2" />
 
===== ''Backtesting'' =====
''Backtesting'' adalah proses [[verifikasi]], tentang kecocokan [[bank]] terhadap model yang digunakan dalam mengaplikasikan [[manajemen risiko]].<ref>{{Cite book|last=Sunaryo|first=T|date=2007-01-01|url=https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=HnItALKRDyIC&oi=fnd&pg=PT19&dq=manajemen+risiko+pasar&ots=gG-83F-jRA&sig=AunlzDw9kM-GGHUN1CkqPWkgQbg&redir_esc=y#v=onepage&q=risiko%20pasar&f=false|title=Manajemen Risiko Finansial|location=Jakarta|publisher=Penerbit Salemba|isbn=978-979-691-418-0|pages=271-272|language=id|url-status=live}}</ref> ''Backtesting,'' memiliki hubungan dengan model ''[[value at risk]],'' karena di dalam teknik ''backtesting'' terdapat langkah-langkah pengujian akurasi nilai ''VaR'' yang sudah dihitung. Nilai VaR yang sudah [[Hitung cepat|dihitung]], dibandingkan dengan perubahan [[harga]] yang terjadi sebenarnya (''return''). Langkah pertama dalam perhitungan ''backtesting'' yaitu membagi sampel T menjadi dua kelompok. Kelompok pertama disebut jendela [[Estivasi|estimasi]], sedangkan kelompok kedua yaitu jendela [[Uji hipotesis|uji]]. Jendela estimasi adalah kelompok yang menghasilkan [[data]] [[observasi]]. Data tersebut kemudia digunakan untuk menghitung VaR. Jendela uji adalah [[Sampel (statistika)|sampel]] dari beberapa periode, hingga waktu pengujian (dilambangkan dengan T). Pada waktu pengujian, diisi dan dilaksanakan perhitungan ''value at risk.''<ref>{{Cite journal|last=Aldilla|first=Gristia|last2=Sulistianingsih|first2=Evy|last3=Rizki|first3=Setyo Wira|date=2019-01-07|title=ANALISIS PERBANDINGAN NILAI VALUE AT RISK PADA METODE SIMULASI HISTORIS DAN METODE TRANSFORMASI JOHNSON (Studi Kasus Pada PT. Astra Agro Lestari, Tbk.)|url=https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jbmstr/article/view/30830|journal=Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya|language=en|volume=8|issue=1|pages=136|doi=10.26418/bbimst.v8i1.30830|issn=2302-9854}}</ref>
 
== Jenis ==
[[Berkas:Perhitungan Jenis Risiko Pasar.jpg|jmpl|467x467px|Perhitungan terhadap jenis risiko pasar diatur dalam peraturan [[Bank Indonesia]] di tahun 2017,<ref name=":6" />, yang sebelumnya diatur oleh [[Bank Indonesia|Bank Indoneia]] di tahun 2003 dalam Peraturan Bank Indonesia tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum.<ref name=":5" />]]
Keadaan risiko pasar harus diperhitungkan dengan catatan, pertama keadaan [[instrumen keuangan]] yang ada dalam ''trading book'' terekspos [[risiko suku bunga]]. Kedua, keberadaan [[Pasar valuta asing|valuta asing]] yang ada dalam ''trading book'' dan ''banking book'' terekspos oleh [[risiko nilai tukar]]. Ketiga, keberadaan instrumen keuangan pada ''trading boom'' terekspos [[Ekuitas (keuangan)|risiko ekuitas]]. Keempat, keberadaan [[instrumen keuangan]] pada ''trading book'' dan ''banking book'' terlihat dalam [[Komoditas|risiko komoditas]].<ref name=":6">{{Cite web|last=Direktur|first=Bank Indonesia|date=2007-01-11|title=PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/13/PBI/2007 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK UMUM DENGAN MEMPERHITUNGKAN RISIKO PASAR|url=https://www.ojk.go.id/files/batchen2/195.pdf|website=Otoritas Jasa Keuangan|pages=10|access-date=2021-11-19}}</ref>
 
Risiko pasar memiliki beberapa bentuk, yaitu:
 
# '''Risiko suku bunga''', yaitu risiko kerugian yang diakibatkan oleh kondisi perubahan [[suku bunga]]. Bentuk risiko [[suku bunga]] paling dominan di [[perbankan]] [[Indonesia]] yaitu, ''banking book'' yang meliputi [[Arus pasang surut|arus kas]], kurva imbal hasil, risiko dasar, dan [[Opsi (keuangan)|opsi]]. Oleh karena itu, bank harus mampu mengelola risiko harga yang diakibatkan oleh ''eksposur trading book.''<ref name=":0">{{Cite web|last=Mariati|first=Heni|date=2014-10-20|title=PENILAIAN RISIKO PASAR|url=https://ibf.proxsisgroup.com/penilaian-risiko-pasar/|website=Training Risk Management Perbankan|language=en-US|access-date=2021-11-19}}</ref> Bedasarkan sifatnya risiko suku bunga termasuk risiko sistematis. Aktivitas mengukur risiko suku bunga memiliki urgensi bagi negara berkembang dan berpengaruh terhadap sistem keuangan [[Dunia|dunia.]].<ref>{{Cite web|last=Özdemir|first=Durmus|date=2014-01-01|title=RiSIKO TINGKAT SUKU BUNGA DI PASAR KEUANGAN TURKI PADA PERIODE WAKTU YANG BERBEDA|url=https://www.bmeb-bi.org/index.php/BEMP/article/download/21/14/|website=Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan|page=213|access-date=2021-11-19}}</ref> Risiko suku bunga dapat dikurangi dengan memegang obligasi dengan jangka waktu yang berbeda, dan investor juga dapat mengurangi risiko suku bunga dengan melakukan lindung nilai atas investasi pendapatan tetap dengan swap suku bunga, opsi, atau turunan suku bunga lainnya.<ref>{{Cite web|url=https://wartaekonomi.co.id/read373830/apa-itu-risiko-suku-bunga|title=Apa Itu Risiko Suku Bunga?|first=Fajria|last=Anindya Utami|publisher=Warta Ekonomi|date=12 November 2021|website=wartaekonomi.co.id|language=id|access-date=23 Oktober 2023}}</ref>
# '''Risiko nilai tukar''', yaitu risiko pasar yang disebabkan oleh perubahan [[nilai tukar]] [[Pasar valuta asing|valuta asing]], termasuk perubahan [[Emas|harga emas]]. Pengelolaan [[risiko nilai tukar]] mata uang asing, perusahaan mengkonversikan utang mata uang asing ke dalam [[rupiah]]. Perusahaan memiliki kewenangan untuk eksposur mata uang asing yang disebabkan oleh biaya operasional perusahaannya. Risiko suku bunga dapat terjadi apabila terjadi masalah dengan pinjaman [[bank]], dan pengaruh eksposur [[perusahaan]].<ref name=":0" />
#'''Risiko komoditas''', yaitu jenis risiko pasar yang disebabkan oleh perubahan [[Komoditas|nilai komoditas]].<ref name=":0" /> Hal yang paling berpengaruh terhadap risiko komoditas yaitu pergerakan harga minyak dunia. Pembelian harga bahan baku berpengaruh terhadap saldo utang, tidak ada mekanisme khusus untuk memperkecil risiko komoditas ini.<ref>{{Cite web|last=Tifico|first=Fiber Indonesia|date=2011-01-01|title=Manajemen Resiko|url=http://www.tifico.co.id/index.php/gcg-a-csr/resiko-manajemen|website=www.tifico.co.id|access-date=2021-11-19}}</ref>
#'''Risiko Ekuitas''''','' yaitu jenis risiko pasar yang disebabkan oleh perubahan [[Ekuitas (keuangan)|nilai ekuitas]], yang mencakup seluruh posisi ekuitas pada kategori AFS (''available for sale''). Risiko ekuitas terjadi karena penjualan berlebih yang dilakukan oleh [[investor]] di [[pasar saham]].<ref name=":0" />
Konsep [[perbankan syariah]] memiliki perbadaan, yang tidak mengenal [[risiko suku bunga]] dalam risiko pasar. Risiko pasar yang dialami oleh perbankan syariah banyaknya dalam pengelolaan perubahan [[Nilai tukar|nilai tukar.]]. Risiko pasar bisa terjadi apabila perbankan tersebut tidak mengambil posisi terbuka. Solusinya, harus membatasi nilai tukar [[Pasar valuta asing|valuta asing]], sehingga mampu membuat posisi kecil. Hal lain yang menyebabkan risiko pasar di perbankan syariah yaitu perubahan [[Surat Berharga Syariah Negara|surat berharga syariah]], yang disebabkan oleh berubahnya [[harga]] instrumen keuangan. Istilah untuk menggambarkan kondisi tersebut yaitu ''risiko benchmark rate.''<ref>{{Cite web|last=Syafii|first=Indra|date=2020-02-01|title=Manajemen Risiko Perbankan Syariah|url=https://prosiding.seminar-id.com/index.php/sainteks/article/view/520/518|website=Prosiding Seminar|page=663-664|access-date=2021-11-19}}</ref>
 
Risiko pasar yang dihadapi oleh perbankan syariah, di antaranya:
 
* Terjadinya peningkatan harga ketika dilaksanakan akad murabahah.<ref name=":7">{{Cite web|last=Mutafarida|first=Binti|date=2017-01-01|title=MACAM-MACAM RISIKO DALAM BANK SYARIAH|url=https://jurnal.iainkediri.ac.id/index.php/wadiah/article/download/1280/702|website=IAIN Kediri|page=9-10|access-date=2021-11-22|archive-date=2021-11-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20211122122522/https://jurnal.iainkediri.ac.id/index.php/wadiah/article/download/1280/702|dead-url=yes}}</ref> Akad  Murabahah  merupakan perjanjian perpindahan kepemilikan [[barang]].   Perolehan keuntungan (''margin'') langsung disebutkan ketika proses [[Transaksi mikro (aplikasi)|transaksi]] dilakukan. Pihak perbankan dan nasabah menyetujui hal tersebut pada saat pertama dengan akad. Hal yang menyebabkan risiko pasar, karena perubahan harga yang tidak bisa diprediksi, dan bisa mengakibatkan kerugian bagi [[Bank|perbankan]].<ref>{{Cite web|last=Waldi|first=Nopriansyah|date=2017-01-01|title=Pendekatan Akad Murabahah di Perbankan Syariah Secara Normatif|url=https://ejournal.stebisigm.ac.id/index.php/isbank/article/view/28/20|website=STEBIS IGM|page=20|access-date=2021-11-22}}</ref>
* Adanya jarak antara kesepakatan dan penyerahan [[aset]] bisa menimbulkan kerugian karena perubahan [[harga]] sehingga menyebabkan risiko pasar.<ref name=":7" />
* Transaksi dengan menggunakan teknik ijarah mengakibatkan nilai aset berkurang pada periode akhir masa penyewaan.<ref name=":7" />
 
== Referensi ==
 
[[Kategori:Risiko keuangan]]