Cadar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(22 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Woman_wearing_Niqab.JPG|jmpl|200px|Seorang wanita memakaimengenakan Niqabcadar di Monterey, [[California]]]]
'''Cadar''' ({{lang-ar|نِقاب}}, ''{{transl|ar|ALA-LC|niqāb}}'') adalah [[kain]] penutup [[kepala]] atau muka[[wajah]] (bagi [[Wanita|perempuan)]].<ref>{{cite web|url=https://kbbi.webkemdikbud.go.id/entri/cadar|title=Arti kata cadar - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online|work=kbbi.webkemdikbud.go.id|accessdate=13 October 2017}}</ref> '''''Niqab''' ({{lang-ar| نقاب‎, niqāb}})'' adalah istilah [[Syariat Islam|''syar'i'']] untuk cadar yaitu sejenis kain yang digunakan untuk menutupi bagian wajah. NiqabCadar dikenakan oleh sebagian kaum perempuan [[Muslim]]ah sebagai kesatuan dengan jilbab ([[hijab]]). NiqabCadar banyak dipakai wanita di negara-negara Arab sekitar Teluk Persia seperti [[Arab Saudi]], [[Yaman]], [[Bahrain]], [[Kuwait]], [[Qatar]], [[Oman]], dan [[Uni Emirat Arab]]. IaBiasanya juga biasaditemukan dan digunakan oleh wanita di negara [[Pakistan]], dan beberapa wanita Muslim di [[Dunia Barat|negara Barat]].
 
== Dalam hukum Islam ==
Terdapat perbedaan dalam [[mazhab]]-mazhab [[fikih]] Islam (terutama [[Sunni]]) mengenai hukum penggunaan cadar bagi wanita. [[khilafiyah|Perselisihan pendapat]] antara ahli fikih umumnya berkisar mengenai pengunaannya, apakah hal tersebut wajib (fardhu''[[fardu]]''), disarankan (''mustahab''), ataukah sekadar boleh. Perbedaan pendapat tersebut tidak bertentangan dan tidak perlu saling dibenturkan, karena tidak ada mazhab Islam yang mengharamkannya. DalamSebagai contoh mazhab Syafi'i, mazhab yang dianut oleh mayoritas umat muslim di Asia Tenggara, memiliki pendapat yang ''mu’tamad''. Dalam madzhabmazhab Syafi’i menyatakan bahwa aurat perempuan dalam konteks yang berkaitan dengan pandangan oleh [[Mahram|pihak lain (bukan muhrim/non-''mahram/al-ajanib'')]] adalah semua badannya ''termasuk'' kedua telapak tangan dan wajah. Konsekuensinya adalah ia wajib menutupi kedua telapak tangan dan memakai cadar untuk menutupi wajahnya.<ref>{{cite web|url=http://www.nu.or.id/post/read/67452/hukum-memakai-cadar|title=Hukum Memakai Cadar - NU Online|work=nuonline|accessdate=13 October 2017}}</ref>
{{quote|
 
Baris 9:
 
“Bahwa perempuan memiliki tiga aurat. Pertama, aurat dalam shalat dan hal ini telah dijelaskan (sebelumnya). Kedua aurat yang terkait dengan pandangan orang lain terhadapnya, (auratnya) yaitu seluruh badannya termasuk wajah dan kedua telapak tangannya menurut pendapat yang mu’tamad...” | Lihat Abdul Hamid asy-Syarwani, Hasyiyah asy-Syarwani, Bairut-Dar al-Fikr, juz, II, h. 112}}
 
== Kriminalisasi dan pelarangan ==
Cadar atau ''niqab'' menuai kontroversi di [[Dunia Barat]]. Di Prancis, meski tidak disasar secara individu, cadar masuk dalam peraturan perundang-undangan yang melarang benda-benda religius baik dari Kekristenan, Yahudi, Islam, dll. di sekolah-sekolah negeri (tidak termasuk perguruan tinggi) serta pelarangan penutup wajah, termasuk topeng atau helm ''full-face'' kecuali saat berkendara.
 
Pada 2004, lembaga parlemen di Prancis mengesahkan undang-undang untuk mengatur "tata cara penggunaan simbol keagamaan dalam lembaga pendidikan publik".<ref name="fraser">[http://internationalhumanrightslaw.net/wp-content/uploads/2011/01/Unveiling-the-Headscarf-Debate.pdf Unveiling the Headscarf Debate], Internationalhumanrightslaw.net; accessed 1 February 2017.</ref> Peraturan tersebut melarang penggunaan simbol-simbol yang dengan jelas melambangkan keyakinan tertentu di sekolah-sekolah negeri.<ref name="fraser" /> Peraturan ini diajukan karena komisi penegak sekularisme di Prancis, Stasi Commission, memaksa untuk menanggapi persoalan berkaitan dengan tutup kepala di sekolah negeri Prancis, karena orang yang tidak mempraktikannya tidak paham apa fungsi dan tujuannya dan merasa tidak nyaman.<ref name="fraser" />
 
Meski Prancis juga menentang simbol-simbol keagamaan tersebut – tidak hanya tutup kepala Islami – debat internasional banyak berpusat pada dampaknya terhadap muslim karena bertumbuhnya populasi Muslim di Eropa, khususnya [[Islam di Prancis|Prancis]], serta bertumbuhnya [[Islamofobia]].<ref name="fraser" />
 
Pada Juli 2010, Majelis Nasional Prancis mengesahkan ''Loi Interdisant La Dissimulation Du Visage Dans L'espace Public'', (Undang-Undang tentang Larang Penyembunyian Wajah di Muka Umum). Undang-undang melarang setiap orang mengenakan tutup wajah di muka umum.<ref name="huffingtonpost.in">{{cite web|date=3 February 2016|title=Burqas Banned, Not Sikh Turbans: French Embassy|url=https://www.huffpost.com/archive/in/entry/ban-on-burqas_n_9145572/|website=Huffingtonpost.in|access-date=7 May 2022}}</ref> Setiap pelanggar ketentuan peraturan perundang-undangan ini dipidana dengan pidana denda paling banyak 150 Euro dan wajib mengikuti kelas pendidikan kewarganegaraan Prancis.<ref name="rferl.org">{{cite web|title=French Full Veil Ban Comes into Force|url=http://www.rferl.org/a/french_full_veil_ban_comes_into_force/3553121.html|website=Rferl.org|archive-url=https://web.archive.org/web/20170807114109/https://www.rferl.org/a/french_full_veil_ban_comes_into_force/3553121.html|archive-date=7 August 2017|access-date=1 February 2017|url-status=live}}</ref> Setiap orang yang memaksa wanita untuk mengenakan cadar di Prancis akan dipidana 2 tahun penjara dan/atau denda paling banyak €60.000.<ref name="rferl.org" />
 
Pada Oktober 2018, [[Komisi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa]] menyatakan bahwa pelarangan Prancis tersebut mengancam hak wanita untuk menjalankan perintah agama, dan berdampak pada "pengurungan diri di rumah, hak akses mereka ke layanan publik, serta marginalisasi."<ref name="OHCHR">{{cite web|title=France: Banning the niqab violated two Muslim women's freedom of religion – UN experts|url=https://www.ohchr.org/EN/NewsEvents/Pages/DisplayNews.aspx?NewsID=23750&LangID=E|website=OHCHR.org|access-date=24 October 2018}}</ref>
 
== Referensi ==
Baris 14 ⟶ 25:
 
== Bacaan lebih lanjut ==
* {{Cite book|title=Niqaab: A Seal On The Debate|url=https://archive.org/details/niqaabsealondeba0000khan|first=Kamillah|last=Khan|location=Kuala Lumpr|publisher=Dar Al Wahi Publication|year=2008|isbn=978-983-43614-0-2 }}
 
== Pranala luar ==
Baris 20 ⟶ 31:
* [http://news.bbc.co.uk/2/low/uk_news/england/lancashire/5315306.stm Modesty Gowns for Female Patients], BBC, 5 September 2006
* [http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=940025 The Veil and the British Male Elite], Social Science Research Network (SSRN)
* [http://abdurrahman.org/women/theobligationofveiling.pdf The Obligation of Veiling]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://islamicweb.com/beliefs/women/albani_niqab.htm Niqab is Not Obligatory]
* [http://www.salafimanhaj.com/pdf/SalafiManhaj_TheLastStraw.pdf The Last Straw!] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070926210529/http://www.salafimanhaj.com/pdf/SalafiManhaj_TheLastStraw.pdf |date=2007-09-26 }}
 
{{islam-stub}}
{{pakaian-stub}}
 
[[Kategori:Cadar| ]]
[[Kategori:Budaya Islam]]
[[Kategori:Budaya Arab]]
[[Kategori:Pakaian Timur Tengah]]
[[Kategori:Busana Muslim wanita]]