Sate taichan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Sejarah: 20 juni 2020
Mrachmad59 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(6 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Sate Taichantaichan jakarta.jpg|jmpl|Sate Taichantaichan di Semarang.Senayan]]
'''Sate taichan''' adalah sebuah varian [[sate]] yang berisi [[daging ayam]] yang dibakar tanpa baluran bumbu [[kacang]] atau [[kecap]] seperti sate pada umumnya.<ref>[http://travel.kompas.com/read/2017/01/24/120600727/sate.taichan.apakah.itu. Sate Taichan, Apakah Itu?]</ref> Sate ini hanya disajikan dengan [[sambal]] dan perasan [[jeruk nipis]], sementara daging sate untuk sate taichan lazimnya berwarna putih polos dan hanya dibumbui [[garam]], [[jeruk nipis]], dan sedikit [[cabai]].<ref>[http://food.detik.com/read/2016/11/14/180040/3345144/289/sate-taichan-pedas-asam-sate-ayam-dengan-paduan-sambal-rawit-yang-menyengat Sate Taichan: Pedas Asam Sate Ayam dengan Paduan Sambal Rawit yang Menyengat]</ref> Sate ini dijual pada malam hari,
lazimnya sate-sate pada umumnya.<ref>[http://www.tribunnews.com/travel/2017/01/08/mengapa-sate-taichan-hanya-ada-pada-malam-hari-jawabannya-mungkin-tidak-pernah-anda-duga Mengapa Sate Taichan Hanya Ada pada Malam Hari? Jawabannya Mungkin Tidak Pernah Anda Duga]</ref>
 
== Sejarah ==
Ada beberapa versi mengenai awal mula kemunculan sate taichan, walaupun kebenaran tersebut belum terkonfirmasi. Awalnya, ada seorang pasangan muda-mudi (seorang pria berasal dari [[Jepang]], sementara wanita asli [[Indonesia]]) yang ingin membeli sate di kawasan [[Senayan]], [[Jakarta]], kisaran tahun 2012. Pria Jepang itu mengaku tidak suka dengan bumbu kacang khas Madura yang menjadi bumbu sate di warung makan tersebut. Dia pun berinisiatif untuk membakar sendiri daging ayam mentah yang sudah ditusuk dengan lumuran garam dan jeruk nipis, tanpa kecap dan sambal. Setelah matang, dia meminta sambal kepada pedagang tersebut sebagai pendamping sate. Ketika pedagang sate menanyakan apa sate yang sedang dia bakar, pria Jepang itu menjawab "sate taichan" saja, tanpa tahu alasan di balik pemilihan nama tersebut.<ref name=KompasPrint>{{cite news
Sate Taichan paling enak punya Flow
|first =
|last =
|author = Wisnu Dewabrata
|coauthors =
|url = https://www.pressreader.com/indonesia/kompas/20170402/282419874096134
|title = Utak-atik Sate Taichan
|work = Harian Kompas
|publisher = Kompas Gramedia
|pages = 31
|page =
|date = 2 April 2017
|accessdate = 14 April 2017
|quote =
}}</ref>
 
Versi lain dari kemunculan sate taichan adalah kehadiran ekspatriat [[Korea Selatan]] yang sering makan sate ayam di sebuah warung sate, masih di kawasan Senayan, Jakarta. Karena sudah sering makan di warung tersebut, ekspatriat tersebut jadi saling kenal dengan pemilik warung. Pria Korea Selatan pun kemudian mengajari pemilik warung cara lain membuat sate yang menjadi cikal bakal sate taichan. Saat itu, bumbu yang digunakan adalah semua irisan bumbu seperti cabai rawit hijau, bawang merah, bawang putih, dan garam. Belakangan, bumbu iris tersebut kemudian dihaluskan sehingga menjadi sambal pendamping daging sate polos.<ref name=KompasPrint/>
<br />
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Makanan-indo-stub}}
 
[[Kategori:Sate|T]]
[[Kategori:Hidangan Indonesia]]
 
 
{{Makanan-indo-stub}}