Gas alam batu bara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmie Sabine (bicara | kontrib)
Penambahan penjelasan reservoir CBM, perbaikan ejaan, penambahan referensi
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k top: Bot: Merapikan artikel, removed orphan, deadend tags, added underlinked tag
 
(5 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Dead endUnderlinked|date=OktoberDesember 20162023}}
{{Orphan|date=Oktober 2016}}
 
'''Gas alam batu bara''' atau '''Coal Bed Methane''' (atau disingkat '''CBM''') adalah suatu bentuk gas alam yang berasal dari batu bara (coal). Pada dasawarsa belakangan ini, CBM telah menjadi suatu sumber energi yang penting di Amerika Serikat, Kanada dan beberapa negara lain. Australia memiliki endapan CBM yang kaya, dikenal sebagai '''coal seam gas''' (disingkat '''CSG''').
 
Istilah CBM ini merujuk kepada gas [[metana]] yang teradsorbsi ke dalam matriks padat batu bara. Gas ini digolongkan "sweet gas" lantaran tidak mengandung [[hidrogen sulfida]] (H<sub>2</sub>S). Keberadaan gas ini diketahui dari pertambangan batu bara di bawah permukaan bumi yang kehadirannya menjadi sebuah risiko pekerjaan. Coal Bed Methane berbeda dari sandstone biasa dan reservoir konvensional lainnya, lantaran gasnya tersimpan di dalam batuan melalui proses adsorbsi. Metananya berada dalam keadaan yang hampir cair di sekeliling dalam pori-pori batu bara. Rekahan-rekahan terbuka di dalam batu baranya (yang disebut '''cleats''') dapat pula mengandung gas atau terisi/tersaturasi oleh air.
Baris 11 ⟶ 10:
Permeabilitas adalah faktor yang penting bagi CBM. Batu bara itu sendiri adalah reservoir yang berpermeabilitas rendah. Hampir seluruh permeabilitas yang ada pada batu bara itu dianggap akibat dari rekahan yang pada batu bara dapat terjadi dalam bentuk ''cleat'' dan ''joint''. Sementara, permeabilitas dari matriks batu bara itu sendiri relatif dapat diabaikan. Cleat batu bara terdiri dari dua jenis: ''butt cleat'' dan ''face cleat'' yang hadir dalam sudut hampir tegak lurus.
 
Reservoir Coal Bed Methane pada umumnya terletak pada zona batubara yang berporositas. Porositas tersebut berupa rekahan (fracture) yang terbentuk setelah adanya laposan batubara. Gas yang terperangkap pada CBM berada dalam bentuk teradsorpsi sedangkan pada apabila tekanan saturasinya telah melampaui akan muncul gas bebas pada pori-pori batuan.<ref>{{Cite journal|last=Suranto|first=Ahmad Muraji|date=2016-04-29|title=Perbandingan Kinerja Reservoir Gas Konvensional dengan Coal Bed Methane (CBM)|url=https://journal.uir.ac.id/index.php/JEEE/article/view/461|journal=Journal of Earth Energy Engineering|language=en|volume=5|issue=1|pages=1–10|doi=10.22549/jeee.v5i1.461|issn=2540-9352|access-date=2020-08-24|archive-date=2023-01-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20230107143926/https://journal.uir.ac.id/index.php/JEEE/article/view/461|dead-url=no}}</ref>
 
== Referensi ==
<references />
 
[[Kategori:Batu bara]]
[[Kategori:Gas non-konvensional|alam batu bara]]
[[Kategori:Metana]]