Kolopaking: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Delcardino (bicara | kontrib) Dokumen baru |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(17 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Sisi Barat Makam Bupati Kebumen Tumenggung Kolopaking.jpg|al=Makam Bupati Kab.Kebumen Tumenggung Kalapaaking Kebumen |jmpl|Makam Bupati Kab.Kebumen Tumenggung Kolopaking Di Desa Kalijirek Kec.Kebumen Kab.Kebumen Jateng Indonesia ]]
Kolopaking atau Kalapaking merupakan sebuah [[trah]] dan [[nama keluarga]] dalam suku Jawa. Kolopaking berasal dari kata '''kelapa aking''<nowiki/>' (kelapa kering/tua), yang dinisbatkan sebagai gelar yang diberikan Sultan [[Hamangkurat I|Amangkurat I]] bagi Ki Bagus Kertawangsa, yaitu Tumenggung Kelapa Aking<ref>{{Cite news|url=https://www.kebumenkab.go.id/index.php/public/news/detail/4558|title=Hari Jadi, Bupati Dan Wakil Bupati Ziarah Makam Leluhur|last=|first=anonim|date=1 Januari 2017|work=Situs Resmi Kabupaten Kebumen|access-date=28 Januari 2020}}</ref>. Seiring waktu penyebutan nama Kelapa Aking mengalami perubahan menjadi Kolopaking dan digunakan secara turun temurun dalam keluarga keturunan Kertawangsa hingga saat ini. Beberapa tokoh dengan nama keluarga Kolopaking antara lain [[Poerbonegoro Soemitro Kolopaking]], [[Soenarjo Kolopaking]] (Menteri di [[Kabinet Sjahrir I]]) dan [[Novia Kolopaking|Novia Sanganingrum Saptarea Kolopaking]] (aktris/penyanyi)<ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/sejarah-keluarga-kolopaking-dari-priyayi-birokrat-hingga-intel-ddQ5|title=Sejarah Keluarga Kolopaking, dari Priyayi, Birokrat, hingga Intel|website=tirto.id|language=id|access-date=2020-01-28}}</ref>.▼
[[Berkas:Makam Bupati Kebumen Tumenggung Kolopaking.jpg|al=Makam Bupati Kab.Kebumen Tumenggung Kalapaaking |jmpl|Makam Bupati Kab.Kebumen Tumenggung Kalapaaking ]]
[[Berkas:MUSHOLLA AT TAQWA KALAPAAKING KALIJIREK KEBUMEN.jpg|al=MUSHOLLA AT TAQWA KALAPAAKING DI DESA KALIJIREK KEC.KEBUMEN KAB.KEBUMEN JATENG INDONESIA |jmpl|MUSHOLLA AT TAQWA KALAPAAKING DI DESA KALIJIREK KEC.KEBUMEN KAB.KEBUMEN JATENG INDONESIA]]
[[Berkas:Jalan Menuju Ke Makam Bupati Kebumen Tumenggung Kalapaaking.jpg|al=Jalan Menuju Ke Makam Bupati Kab.Kebumen Tumenggung Kalapaaking |jmpl|Jalan Menuju Ke Makam Bupati Kab.Kebumen.Tumenggung Kalapaaking Di Desa Kalijirek Kec.Kebumen Kab.Kebumen Jateng Indonesia ]]
▲
== Asal Muasal ==
Alkisah, setelah Keraton Plered dikuasai [[Trunojoyo]], Amangkurat I melarikan diri dan bermaksud mencari bantuan VOC ke Batavia. Di tengah perjalanan ia terluka dan jatuh sakit. Ia tiba di wilayah Panjer (sekarang Kebumen) saat larut malam dan hujan, sehingga tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan. Ia kemudian singgah di rumah Kertawangsa.<ref>{{Cite web|url=http://wiyonggoputih.blogspot.com/2019/02/sejarah-gelar-adipati-kolopaking.html|title=Sejarah Akan Terus Jadi Inspirasi: Sejarah Gelar Adipati Kolopaking|last=Seto|first=Wiyonggo|date=Minggu, 10 Februari 2019|website=Sejarah Akan Terus Jadi Inspirasi|access-date=2020-01-28}}</ref>
Alkisah, dalam pelariannya setelah Keraton Plered dikuasai [[Trunojoyo]], Amangkurat I terluka dan jatuh sakit di wilayah Panjer (sekarang Kebumen). Ia kemudian ditolong oleh Kertawangsa yang memberikannya air kelapa tua (kelapa aking) sehingga kondisinya berangsur membaik. Sebagai bentuk rasa terimakasihnya, Amangkurat I mengangkatnya sebagai [[tumenggung]] untuk wilayah Panjer (sekarang Kebumen) dengan gelar [[Daftar Bupati Kebumen|Kanjeng Raden Adipati Tumenggung (K.R.A.T) Kelapa Aking]]<ref>{{Cite journal|last=Jatmiko|first=Renggo|date=2009|title=Cerita rakyat kanjeng Raden Adipati Tumenggung Kolopaking di desa Kalijirek kecamatan Kebumen kabupaten Kebumen Jawa Tengah (suatu tinjauan folklor)|url=https://digilib.uns.ac.id/dokumen/8262/Cerita-rakyat-kanjeng-Raden-Adipati-Tumenggung-Kolopaking-di-desa-Kalijirek-kecamatan-Kebumen-kabupaten-Kebumen-Jawa-Tengah-suatu-tinjauan-folklor|language=id}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.kebumenkab.go.id/index.php/public/page/index/20|title=Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen - Sejarah|last=Anonim|first=|date=31 Mei 2012|website=Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Kebumen|access-date=28 Januari 2020}}</ref> (memerintah 1677-1710). Tidak hanya itu, Amangkurat I juga menikahkan puterinya R.Ay. Kaleting Abang dengan Kertawangsa<ref>{{Cite web|url=https://www.geni.com/people/Raden-Ayu-Kalething-Abang/6000000008501444618|title=Raden Ayu Kalething Abang|website=geni_family_tree|language=id|access-date=2020-01-28}}</ref>.▼
▲
== Tumenggung ing Panjer ==
Gelar jabatan ''Tumenggung ing Panjer'' sebenarnya memang secara turun temurun melekat pada diri Kertawangsa. Ia merupakan cicit dari Tumenggung ing Panjer pertama yaitu Ki Bodronolo (1642-1657) dan cucu dari Ki Hastrosuto (1657-1677) yang memiliki anak bernama Ki Curigo, ayah dari Kertawangsa. Sepeninggal Kertawangsa (Kalapaking I) jabatan ini diteruskan oleh putranya, Ki Bagus Mandingin yang bergelar KRT Kalapaking II (1710-1751), kemudian oleh cucunya Ki Bagus Sulaiman yang bergelar KRT Kalapaking III (1751-1790). Jabatan tumenggung dijabat oleh keluarga Kolopaking hingga Kalapaking IV (1790-1833).
== Referensi ==
[[Kategori:Nama keluarga]]
|