Metode penyelidikan historik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k tidy up, removed uncategorised tag
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Referensi: Bot: Merapikan artikel, added uncategorised tag
 
(8 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Dead end|date=April 2016}}
{{Orphan|date=April 2016}}
 
{{refimprove}}
Penyelidikan yang menggunakan '''metode penyelidikan historik''' adalah penyelidikan yang mengaplikasikan metode pemecahan yang ilmiah dari perspektif historik sesuatu masalah. Beberapa penyelidik menggunakan istilah ''metode dokumenter'' karena sumber-sumber yang dipakai kebanyakan dalam  penyelidikan itu agdalah sejenis dokumen. Sebuah metode dapat disebut historik ataupun dokumenter apabila dalam penyelidikan ditujukan pada penguraian dan penjelasan melalui sumber-sumber dokumen; perbedaan-perbedaan dalam titik pusat dan dalam sumber-sumber data dapat dijelaskan dengan predikat yang lebih wajar. ''Metode historik'', sebuah proses meliputi pengumpulan dan penafsiran gejala, perisatiwa atau gagasan yang timbul di masa lampau, untuk menemukan ''generalisasi'' yang berguna untuk memahami kenyataan sejarah, serta memahami situasi sekarang dan meramalkan perkembangan yang akan datang.
 
== Sumber-sumber data historik-dokumenter ==
Meneliti jenis sumber, data dapat dibedakan sumber-sumber dan historik dokumenter sebagai berikut:
#  Peninggalan material: fosil, piramida, senjata, alat atau perkakas, hiasan, bangunan, benda-benda budaya.
#  Peninggalan tertulis: papyrus, daun (daun lontar) bertulis, kronik,relief, candi, catatan kasus, buku harian,arsip negara, dan lain-lain.
#  Peninggalan tak tertulis seperti adt, bahasa, dongeng, kepercayaan, dan sejenisnya.
 
Sumber-sumber yang ditinjau dari tujuan penyelidikan dapat dibagi menjadi dua:
#  ''Sumber primer'' adalah sumber-sumber yang memberikan data langsung dari tangan pertama atau sumber asli, baik berupa dokumen maupun sebagai peninggalan lainnya.
#  ''Sumber sekunder'' adalah sumber yang mengutip dari sumber primer atau hasil penggunaan sumber-sumber lain,tidak langsung merupakan dokumen historik murni,ditinjau dari kebutuhan penyelidikan.
 
== Kritik historik ==
Tugas penyelidik dalam penelitian historik ini antara lain adalah mengadakan ''rekonstruksi'' mengenai masalah lampau. Penyelidik harus mempunyai cara-cara untuk meneliti fakta benar-benar asli, dapat dipercaya atau tidak. Cara meneliti data serupa itulah yang dimaksud dengan kritik historik.
 
Kritik historik yang lazim dipakai dibagi dalam dua fase,yakni :
# ''Kritik ekstern'' meneliti keaslian atau ''authenticity'' data, yaitu dengan bertanya sumber data adalah sumber asli ataukah sumber palsu atau tiruan
# ''Kritik intern'' adalah kelanjutan kritik ekstern, yang bertujuan untuk meneliti ''kebenaran isi''  (data) sumber itu
 
== Jenis penyelidikan historik ==
Jenis-jenis historik diterapkan secara khusus dan ditunjukan kemungkinan-kemungkinan untuk mengadakan penyelidikan serupa. Beberapa jenis penyelidikan historik, yaitu:
#  ''Penyelidikan'' ''komperatif-historik'' dapat dilakukan dengan meneliti perhubungan lebih dari satu fenomen yang sejenis (misalnya tiga buah bahasa daerah dalam pengaruh bahasa nasiaonal) dengan menunjukan persamaan serta perbedaan
#  ''Penyelidikan'' ''legal'' atau ''yuridik'' memberi kemungkinan untuk menjawab soal bersangkut paut
#  ''Studi bibliografik'' dalam setiap bidang ilmu, seperti untuk menghimpun pendapat para ahli dalam satu organisasi,memerlukan penelitian dokumenter
#  ''Penelitian biografik'' bertujuan memberikan pengertian tentang subjek, dan berusaha menetapkan dan menjelaskan dengan teliti kenyataan-kenyataan hidup dari subjek yang diselidiki, pengaruh-pengaruh yang diterima subjek itu dalam masa formatif kehidupannya, sifat, dan watak subjek, serta nilai subjek terhadap perkembangan suatu aspek kehidupan
 
== HipotesaHipotesis dalam metode historik ==
Hipotesis selalu dibutuhkan dalam penyelidikan yang bermaksud menemukan prinsip atau ketentuan-ketentuan umum dari data tertentu, karena hipotesis merupakan jawaban (sementara) dari persoalan konkret yang dihadapi oleh penyidik. Penyelidikan historik yang bertujuan untuk menemukan genralisasi yang bermaksud memberikan pengertian fenomen dalam dimensi waktu, memerlukan hipotesis. ''Generalisasi'' yang ditemukan bukan hanya memberikan pengertian tantang sesuatu di masa lampau, tetapi juga padamasa sekarang dan masa yang akan datang.
 
== Referensi ==
* Surakhmad, Winarno. 1994. ''Pengantar Penelitian Ilmiah''. Bandung: Tarsito.
 
{{Uncategorized|date=Desember 2023}}