(10 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
{{noref}}
{{rapikan}}
'''Mikroseismik''' merupakanadalah metode [[geofisika]] yang banyak berperan dalam berbagai bidang [[eksplorasi]] seperti [[eksplorasi minyak bumi|eksplorasi minyak]] dan [[gas bumi]], eksplorasi [[Energi panas bumi|panas bumi]], studi kegunungapian[[vulkanologi]], pembelajaranstudi struktur dalam [[bumi]], serta kegempaan atau memanfaatkan getaran alami dengan amplitudo rendah.<ref>{{Cite Alatweb|last=Wijaya|first=Putra Marenda Aldisha|date=2020-03-03|title=Penjelasan Lengkap Mikroseismik HVSR, Fungsi dan Penerapannya|url=https://memora.id/2020/03/03/penjelasan-lengkap-mikroseismik-hvsr-fungsi-dan-penerapannya/|website=Memora.ID|language=en-US|access-date=2023-04-12}}</ref> harusAlat mikroseismik dapat mengidentifikasi peluruhan getaran yang terdapat dalam medium, bersamabersamaan dengan alat ''broadband'' [[seismometer]] yang mengukur secara realtimeaktual pergerakan tanah yang kemudian dapat direkam sebagai fungsi waktu.
DapatMikroseismik dapat dikategorikan sebagai ''passive seismic'' yang dapat digunakan untuk keperluan eksplorasi [[Hidrokarbon aromatik|hidrokarbon]] merupakan hal baru di [[Indonesia]] dan merupakan metode baru sebagai pengembangan dari teknologi instrumentasi yang semula ditujukan untuk keperluan militer, yaitu pengembangan ''ultra high sensitivity'' ''broadband seismometer'' yang dipergunakan dalam mendeteksi sinyal akustik sangat lemah (''micro-acoustic'') yang mempunyai frekuensi sangat rendah ([[infrasonik]]).
Survei mikroseismik (''passive seismic'') ini pada umumnya dilakukan untuk berbagai aplikasi, seperti dalam pemantauan aktivitas gunungapigunung api, dalam eksplorasi geothermal[[Energi panas bumi|geotermal]], dalam penelitian mikrozonasi, penelitian geofisika lingkungan, aplikasi dalam [[geoteknik]], dan masih banyak lagi. Metode ini berawal dari ditemukannya suatu [[fenomena]] menarik, yaitu adanya sinyal mikroseismik yang terdeteksi di atas suatu [[reservoar]] hidrokarbon dan tidak terdeteksi pada permukaan di atas medium yang tidak berisi hidrokarbon. Fenomena ini pertama kali ditemukan pada tahun 1997, ketika pada top dari sebuah reservoir minyak, ditemukan spektrum noise bumi alami yang tajam pada frekuensi antara 2–6 Hz. Fenomena ini telah ditemukan pada beberapa lokasi yang berbeda, pada reservoir yang berbeda dan pada negara yang berbeda, dengan keadaan [[geologi]] dan [[Lingkungan biofisik|lingkungan]] yang berbeda pula (Suryanto dan Wahyudi, 2008). Berdasarkan penemuan tersebut, maka dikembangkan suatu teknologi untuk mendeteksi hidrokarbon secara langsung yang dapat digunakan baik dalam eksplorasi, pengembangan lapangan, maupun dalam pemantauan (''monitoring'') lapangan [[hidrokarbon]].
Setelah Data Mikroseismik diperoleh, maka selanjutnya dilakukan proses ''processing'' di mana dapat menggunakan ''software'' Geopsy. Untuk perekaman data pun digunakan ''software'' yaitu Scream. ''Processing'' dilakukan dengan cara memfilter beberapa data seismik yang diduga merupakan ''noise''. ''[[Noise]]'' di identifikasi dengan cara membandingkan hasil pengukuran dengan hasil yang diperoleh dari beberapa sumber perekam data seismik di beberapa negara melalui ''website'' tertentu. Fungsi dari metode mikroseismik ini beberapa di antaranya yaitu dapat mengidentifikasi adanya pergerakan tanah yang berpotensi [[longsor]].