Mohammad Basyuni: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Referensi: Bot: Merapikan artikel, removed uncategorised tag |
||
(8 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Orphan|date=Februari 2023}}
{{wikify}}
[[Berkas:Invited Spekaer at IMT-GT 2023.jpg|jmpl|Mohammad Basyuni sebagai salah satu invited speaker pada 13th IMT-GT UNINET Bioscience International Conference 2022 8-9 Desember 2022 di Songkhla, Thailand. Internataional Conference ini dilenggarakan oleh Faculty of Science, Prince of Songkla University (PSU) bersama Universitas Syiah Kuala (USK) dan Universiti Sains Malaysia (USM) dengan tema BCG towards SDGs for the Benefit of Mankind in Songkhla, Thailand on 8-9 December 2022.]]
'''Mohammad Basyuni''', lahir di Sidoarjo pada 21 April 1973, ia adalah guru besar di
Mohammad Basyuni merupakan dosen Fakultas Kehutanan dan Ketua Pusat Unggulan Iptek (PUI) Mangrove (''Center of Excellence for Mangrove''), Universitas Sumatera Utara bersama dengan Robert Sibarani yang merupakan dosen Fakultas Ilmu Budaya dinobatkan sebagai ilmuwan berpengaruh dunia berdasarkan Stanford University Ranking.<ref name=":0">{{Cite web|last=Fadilla Tarigan|first=Husna|date=4 Desember 2022|title=OSOK Prof Mohammad Basyuni, Dosen USU yang Dinobatkan Sebagai Ilmuwan Berpengaruh Dunia|url=https://medan.tribunnews.com/2022/12/04/sosok-prof-mohammad-basyuni-dosen-usu-yang-dinobatkan-sebagai-ilmuwan-berpengaruh-dunia|website=Tribun Medan|access-date=14 Januari 2023}}</ref> Setiap tahun Stanford University mengeluarkan data pengaruh karya ilmiah semua penelitia dunia. Berdasarkan 5 indikator, yaitu ''citations, h-index, co-authorship adjusted hm-index, citations to papers in different authorship positions dan composite indicator (c-score)''. Tahun 2021 dibagi atas 2 kategori besar, yaitu ''year career/all'' dan ''paper 2021''. Khusus dari Indonesia ada masuk 98 orang peneliti yang dinobatkan sebagai ilmuan berpengaruh dunia. Dari UI ada 11 orang, dari ITB ada 8 orang dan USU ada 2 peneliti, yakni Mohammad Basyuni dan Robert Sibarani. Pada tahun sebelumnya, dua dosen USU atas nama Himsar Ambarita dan Mahyuddin juga dinobatkan sebagai ilmuwan berpengaruh dunia.<ref>{{Cite news|date=22 November 2022|title=2 Dosen USU Dinobatkan sebagai Ilmuwan Berpengaruh Dunia|url=https://analisadaily.com/berita/baca/2022/11/22/1036384/2-dosen-usu-dinobatkan-sebagai-ilmuwan-berpengaruh-dunia/|work=Analisa|access-date=14 Januari 2023}}</ref>
Pada tahun 2020, ia pernah mencatat hattrick penghargaan sekaligus, yakni meraih World Class Professor Award 2020 Skema B dari Kemdikbud, meraih penghargaan Peneliti Terbaik 1 Universitas Sumatera Utara tahun dan JSPS Core to Core 2020-2023 dari Japan Society for the Promotion of Science. Sedangkan di tahun 2021 kemarin, Basyuni berhasil meraih penghargaan The Selected Projects of The eASIA Joint Research Program dari eASIA Joint Research Program, mengerjakan proyek tingkat internasional dengan ilmuwan dari Jepang (Prof. Tadashi Kajita, Universitas Ryukyus) dan Filipina (Dr Venus Leopardas dari Mindanao State University di Naawan).<ref>{{Cite news|last=Fadilla Tarigan|first=Husna|date=4 Desember 2022|title=SOSOK Prof Mohammad Basyuni, Dosen USU yang Dinobatkan Sebagai Ilmuwan Berpengaruh Dunia|url=https://medan.tribunnews.com/2022/12/04/sosok-prof-mohammad-basyuni-dosen-usu-yang-dinobatkan-sebagai-ilmuwan-berpengaruh-dunia|work=Tribun Medan|access-date=14 Januari 2023}}</ref>
Ia ahli dalam bidang ''molecular biotechnology, lipid biochemistry, ecology'', dan ''restoration''. Berdasarkan data dari Google Scholar beliau sudah menuliskan 326 artikel yang membahas berbagai hal terkait dengan bidang ilmunya. Ia merupakan salah satu dari 29 ilmuwan internasional terpilih yang menjadi 2022/2023 Mentors pada Juli 2022 lalu. Para mentor dari program bertajuk ''Science Leadership Collaborative'' ini berasal dari berbagai negara, mulai dari Jepang, Amerika Serikat, Indonesia, Prancis, India, sampai dengan Australia. Mereka terafiliasi dengan sejumlah institusi bereputasi global seperti AstraZeneca, Universitas Gadjah Mada, Anjani Mashelkar Foundation, Institut Teknologi Bandung, dan Smithsonian National Museum of Natural History.<ref>{{Cite web|title=Prof Basyuni Masuk dalam 29 SLC Mentors 2022/2023|url=https://indonesiakini.go.id/berita/9196063/prof-basyuni-masuk-dalam-29-slc-mentors-2022-2023|website=Indonesia Kini|access-date=14 Januari 2023}}</ref>
Ia melakukan penelitian kerjasama antar Pemprov Sumut diwakilkan oleh Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah dengan Pemerintah Inggris diwakilkan oleh Wakil Duta Besar lnggris dan Timor Leste, Rob Fenn. Penelitian tersebut tentang Riset Ekosistem Hutan
== Referensi ==
[[Kategori:Guru Besar Universitas Sumatera Utara]]
|