Nasi punel: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Salah ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Merapikan artikel, removed stub, orphan tags
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=April 2016}}
{{rapikan}}
[[Berkas:Punel.jpg|jmpl|Nasi punel, yang disajikan dengan lauk pelengkap]]
'''Nasi punel''' adalah hidangan khas [[Bangil, Pasuruan|Bangil]], [[Kabupaten Pasuruan|Pasuruan]].,<ref name="Bisnis.com">{{cite web |url=http://surabaya.bisnis.com/read/20150419/18/79866/yuk-nyobain-nasi-punel-khas-bangil-pasuruan |title=Yuk Nyobain Nasi Punel, Khas Bangil Pasuruan |trans-title= |author= |date= |website=bisnis.com |publisher= |accessdate={{date|January 15, 2016}} |language=bahasa Indonesia |quote= |type= |archivedate=2017-06-18 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20170618121436/http://surabaya.bisnis.com/read/20150419/18/79866/yuk-nyobain-nasi-punel-khas-bangil-pasuruan |dead-url=yes }}</ref> disebut "Punel" karena berasal dari bahasa Jawa yang berarti "penuh" atau "berlimpah." Makanan ini memang terkenal karena porsinya yang besar dan berlimpah.<ref>{{Cite news|last=Team Redaksi|first=Tempo|date=19 Juni 2021|title=Nasi Punel, Makanan Khas Pasuruan yang Tak Boleh Dilewatkan|url=https://travel.tempo.co/read/1474409/nasi-punel-makanan-khas-pasuruan-yang-tak-boleh-dilewatkan|work=Tempo|access-date=18 Desember 2023}}</ref> Nama Nasi punel juga berasal dari kata "pulen" dari bahasa Jawa yang berarti matangnya pas, tidak terlalu kering, dan juga tidak terlalu lembek. Tekstur Nasi berteksturpulen lembut dan agak menggumpal. Umumnya, makanan ini disajikan di atas piring yang beralaskan [[daun pisang]].<ref>{{Cite news|last=Susanti|first=Susi|date=6 September 2023|title=Tak Banyak yang Tahu, Ini Toping Wajib Nasi Punel Khas Pasuruan Jawa Timur|url=https://bandung.viva.co.id/kuliner/30319-tak-banyak-yang-tahu-ini-toping-wajib-nasi-punel-khas-pasuruan-jawa-timur|work=Bandung Viva|access-date=18 Desember 2023}}</ref> Di atas nasi itu, ditambah taburan [[serundeng]], dilengkapi [[sate kerang]], [[lentho]]/menjeng, [[tahu]] bumbu [[Bali]], irisan daging dan [[kikil]], serta sebungkus kecil kuah yang berisi parutan kelapa dengan santan dan diberi [[Bumbu dapur|bumbu]] agak manis.<ref name="Bisnis.com" /><ref name="Warung Tenda:: Okezone Lifestyle">{{cite web |url=http://lifestyle.okezone.com/read/2013/08/04/302/847466/nasi-punel-bangil-lembutnya-hingga-kunyahan-terakhir |title=Nasi Punel Bangil, Lembutnya Hingga Kunyahan Terakhir |trans-title= |author= |date= |website=okezone.com |publisher= |accessdate={{date|January 15, 2016}} |language=bahasa Indonesia |quote= |type= |archivedate= |archiveurl= |dead-url=no}}</ref> Biasanya, tersedia [[sayur]] [[rebung]], [[Sayur lodeh|lodeh]] dan nangka muda.<ref>{{Cite news|last=Tim Redaksi|first=I-News|date=20 Juni 2022|title=Kenalkan Wisata Kuliner, Sosok Artis Tiktok Surabaya Ini Tertarik Makanan Nasi Punel Bangil|url=https://surabaya.inews.id/read/103493/kenalkan-wisata-kuliner-sosok-artis-tiktok-surabaya-ini-tertarik-makanan-nasi-punel-bangil|work=INews|access-date=18 Desember 2023}}</ref> Lauk utamanya bisaadalah pilih [[empal]], ayam goreng, telur dadar, paru, dan [[dendeng]], serta sambal ulek pedas yang dicampur dengan irisan kacang panjang. Adapun minumannya biasanya adalah beras kencur<ref>{{Cite web|last=Administrator Web|first=Warisan Budaya Tak Benda Indonesia|date=01 Januari 2013|title=Nasi Punel Bangil|url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=3541|website=Warisan Budaya Tak Benda Indonesia|access-date=18 Desember 2023}}</ref><ref>{{Cite news|last=Website Editorial Team|first=Jakarta Times|date=16 Mei 2021|title=Lezat, Inilah Empat Kuliner Khas Pasuruan|url=https://jakarta.times.co.id/news/wisata/yhxzu3z9m9/lezat-inilah-empat-kuliner-khas-pasuruan|work=Jakarta Times}}</ref>
 
== Asal-usul ==
Asal-usul nasi punel sebenarnya bukan berasal dari [[Bangil, Pasuruan|Bangil]], melainkan berasal dari [[Beji, Pasuruan]]. Warga asli pembuat nasi punel merupakan warga kampung dalam [[Beji, Beji, Pasuruan|Desa Beji, Beji, Pasuruan]]. Mereka mengirim nasi punel buatannya setiap pagi ke depot-depot nasi punel yang ada di [[Bangil, Pasuruan|Bangil]].
Asal mula adanya kuliner khas [[Bangil, Pasuruan|Bangil]] (salah satu kecamatan di kabupaten Pasuruan) yakni Nasi Punel, ternyata racikannya didapatkan dari warga dusun Bengok, [[Beji, Beji, Pasuruan|Desa Beji, Kecamatan Beji]], [[Kabupaten Pasuruan]]. Menurut cerita masyarakatnya, dahulu desa ini di datangi oleh seorang laki-laki tua yang berniat meminta makan setelah menempuh perjalanan jauh. Awalnya laki-laki tua ini meminta makanan di desa lainnya namun tidak diberikan hingga sampailah di dusun Bengok. Oleh salah satu warga laki-laki tua inipun diberikan makanan berupa [[nasi putih]] dengan lauk pauk beragam yang kemudian menjadi cikal bakal nama nasi punel. Secara spontan laki-laki tua inipun berkata jika ingin berjualan nasi yang sukses jual saja nasi ini. Dari cerita inilah asal muasal nasi punel inipun didapatkan yang kemudian terkenal di wilayah Bangil.<ref>{{Cite web|last=Hantono|first=Mayasari|date=25 Oktober 2012|title=Nasi Punel Khas Bangil, Kuliner Warisan Nusantara|url=https://www.sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-Bangsa/Aktivitas/Jelajah-Gizi/Nasi-Punel-khas-Bangil-kuliner-warisan-nusantara|website=Sarihusada|access-date=18 Desember 2023}}</ref>
 
== Proses memasak ==
Proses memasak [[nasi]] agar bisa menjadi punel biasanya dengan mencuci beras terlebih dahulu hingga bersih, lalu direndam dengan air panas. Kemudian, dibiarkan kurang lebih selama lima belas sampai dua puluh menit, lalu ditanak seperti biasa. Jika nasi sudah matang, nasi segera diangkat dan dipindahkan ke wadah terbuka.<ref name="Yang Khas dari Bangil, Nasi Punel Nan Lezat"/> Kemudian, nasi yang masih panas tersebut didinginkan. Bisa juga dengan mengaduk nasinya agar sedikit menggumpal.<ref name="Yang Khas dari Bangil, Nasi Punel Nan Lezat">{{cite web |url=http://travel.detik.com/read/2015/06/22/135000/2921513/1025/yang-khas-dari-bangil-nasi-punel-nan-lezat |title=Yang Khas dari Bangil, Nasi Punel Nan Lezat |trans-title= |author= |date= |website=detik.com |publisher= |accessdate={{date|January 15, 2016}} |language=bahasa Indonesia |quote= |type= |archivedate= |archiveurl= |dead-url=no}}</ref> Dengan cara tersebut, nasi putih akan mempunyai tekstur yang lembut. Nasi disajikan di atas piring yang beralas daun pisang.<ref name="Ecip1995">{{cite book|author=Sutiono Sinansari Ecip|title=LSM Sariawan?|url=http://books.google.com/books?id=JQ3sAAAAMAAJ|year=1995|publisher=Pustaka Firdaus|isbn=978-979-541-065-2|page=13}}</ref>
 
== Rekor MURI ==
Pada tanggal [[8 Juni]] [[2015]], Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) [[Kabupaten Pasuruan]], [[Jawa Timur]], Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Pasuruan, dan SAYGON Waterpark Purwosari-Pasuruan berhasil meraih rekor [[MURI]] dalam menyajikan nasi punel terbesar di [[Jawa Timur]].<ref name="Penyajian Nasi Punel Terbesar," /><ref name="Berita Terkini Jawa Timur">{{cite web |url=http://www.antarajatim.com/lihat/berita/158495/nasi-punel-khas-pasuruan-raih-rekor-muri |title=Nasi Punel Khas Pasuruan Raih Rekor MURI |trans-title= |author= |date= |website=antarajatim.com |publisher= |accessdate={{date|January 15, 2016}} |language=bahasa Indonesia |quote= |type= |archivedate= |archiveurl= |dead-url=no }}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Rekor dengan nomor 6980 ini menyajikan nasi punel dalam bentuk lingkaran dengan diameter 3,24 [[meter]] dan kelilingnya 11,4 [[meter]].<ref name="Penyajian Nasi Punel Terbesar,">{{cite web |url=http://muri.org/muri/rekor/21-kulinari/3676-penyajian-nasi-punel-terbesar |title=Penyajian Nasi Punel Terbesar |trans-title= |author= |date= |website=muri.org |publisher= |accessdate={{date|January 15, 2016}} |language=bahasa Indonesia |quote= |type= |archivedate= |archiveurl= |dead-url=no }}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{makanan-stub}}
 
[[Kategori:Hidangan Jawa Timur]]