Prasasti Lobu Tua: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Ghersyd (bicara | kontrib)
menambahkan pranala dalam
 
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Prasasti Lobu Tua''', atau '''Prasasti Barus''',{{sfn|Pradjoko|Utomo|2013|pp=92}} adalah sebuah [[prasasti]] dalam [[bahasa Tamil]], yang ditemukan pada tahun 1873 di Desa [[Lobu Tua, Andam Dewi, Tapanuli Tengah|Lobu Tua]], [[Andam Dewi, Tapanuli Tengah|Kecamatan Andam Dewi]], [[Kabupaten Tapanuli Tengah]], [[SumatraSumatera Utara]].{{sfn|Claude Guillot|2002|p=17}} Prasasti ini berangka tahun Saka 1010 atau 1088 Masehi.{{sfn|Claude Guillot|2002|p=17}} Prasasti ini dilaporkan dalam ''Madras Epigraphy Report'' tahun 1891-1892 oleh E. Hultzsch, ahli epigrafi Inggris di India.{{sfn|Claude Guillot|2002|p=17}}
 
Prasasti ini menyebutkan tentang adanya suatu serikat dagang [[bangsa Tamil]] di daerah Barus.{{sfn|Pradjoko|Utomo|2013|pp=99-100}} Serikat dagang tersebut disebutkan bernama "Yang Ke Lima Ratus dari Seribu Arah" (''Disai-Ayirattu- Ainnurruvar'').{{sfn|Pradjoko|Utomo|2013|pp=99-100}}{{sfn|Mukund|1999|pp=30}} Menurut Prof. Y. Subbarayalu dari Universitas Thanjavur, serikat dagang ini yang bernama lain ''Ayyavole'', juga meninggalkan prasasti berbahasa [[Tamil Sri Lanka|Tamil]] pula di Aceh.{{sfn|Claude Guillot, dkk.|2007|pp=289-290}} Di [[Barus]], mereka membeli berbagai komoditas dari penduduk setempat, dan kepada para anggotanya menarik cukai berupa emas yang didasarkan pada harga [[kasturi]], dengan objek cukainya adalah kapal, nakhoda, dan ''kevi''.{{sfn|Pradjoko|Utomo|2013|pp=99-100}} Menurut laporan, pada tahun 1900-an juga pernah ditemukan arca Buddha dalam bentuk torso yang terbuat dari batu granit merah, yang saat ini sudah hilang.{{sfn|Pradjoko|Utomo|2013|pp=99-100}} Adanya arca tersebut di Barus menimbulkan dugaan bahwa komunitas Tamil di sana sudah bersifat permanen atau semi permanen, sehingga memiliki tempat peribadatannya sendiri.{{sfn|Pradjoko|Utomo|2013|pp=99-100}}
 
Saat ini, 7/8 bagian prasasti tersimpan di [[Museum Nasional Indonesia]] dan 1/8 bagian lainnya masih berada di Lobu Tua.{{sfn|Susanto Zuhdi|1993|p=71}} Selain prasasti, di Lobu Tua juga ditemukan beberapa sumur tua berbentuk silinder yang sudah kering.<ref>{{Cite book|last=Simangungsong|first=Lister Eva|date=2020-06-17|url=https://books.google.com/books?id=VcnrDwAAQBAJ&pg=PA116&dq=lobu+tua+sumur+tua&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwihlJrFxbPrAhVWfH0KHdNUAjgQ6AEwAHoECAAQAg#v=onepage&q=lobu%20tua%20sumur%20tua&f=false|title=Sumatera Utara Dalam Periodisasi|publisher=Yayasan Kita Menulis|isbn=978-623-6512-20-3|language=id|p=116}}</ref><ref>{{Cite book|last=Siahaan|first=Bisuk|date=2005|url=https://books.google.com/books?id=cpNuAAAAMAAJ&q=lobu+tua+sumur+tua&dq=lobu+tua+sumur+tua&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwihlJrFxbPrAhVWfH0KHdNUAjgQ6AEwA3oECAEQAg|title=Batak Toba: Kehidupan Di Balik Tembok Bambu|publisher=Kempala Foundation|isbn=978-979-99530-0-1|language=id|p=45}}</ref>
Baris 111:
{{refend}}
 
[[Kategori:Prasasti di SumatraSumatera Utara|Lobu Tua]]
[[Kategori:Bahasa Tamil]]
[[Kategori:Barus, Tapanuli Tengah]]