Pendidikan Pastoral Klinis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Referensi: Bot: Merapikan artikel |
|||
(39 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
[[Berkas:Early_life_of_Christ_in_the_Bowyer_Bible_print_21_of_21._healing_of_a_paralytic_by_Jesus._Vos.png|jmpl]]
▲Pelayanan pastoral adalah pelayanan [[gereja]] yang sangat penting dan dibutuhkan saat ini, di mana krisis yang bersifat multi-dimensional masih mengancam kehidupan kita di Indonesia, baik yang bersifat [[sosial]], seperti [[konflik]] antar-kelompok, maupun individual, seperti tekanan jiwa atau [[stress]] mental yang dialami banyak orang.<ref name=”Susanto”>Daniel Susanto.2009.Clinical Pastoral Education:Sebuah Model Pendidikan Pastoral di Indonesia.Jakarta:Sekolah Tinggi Teologi Jakarta.Hlm.53.</ref> Situasi ini memanggil gereja untuk lebih meningkatkan pelayanan pastoralnya, sebab melalui pelayanan pastoral, seseorang dapat ditolong untuk mendapatkan kesembuhan, topangan, bimbingan, dan pendamaian.<ref name=”Susanto”>Hlm.53.</ref> Namun disayangkan bahwa pelayanan pastoral yang dilakukan gereja-gereja di [[Indonesia]] sampai saat ini masih belum sepenuhnya mengena, karena penyiapan tenaga-tenaga pelayan pastoral kurang memadai.<ref name=”Susanto”>Hlm.54.</ref> Selain jumlah yang sangat terbatas, tenaga-tenaga ini hanya disiapkan secara akademis-teoretis dengan pemahaman [[refleksi]] [[teologis]] yang tidak berangkat dari [[realitas]] kehidupan sehari-hari.<ref name=”Susanto”>Hlm.54.</ref> Akibatnya, banyak pelayan pastoral yang hanya menguasai teori namun tidak terampil dalam melayani, dan banyak rumusan teologi pastoral yang kurang relevan dengan [[kebutuhan]] orang-orang yang dilayani. <ref name=”Susanto”>Hlm.54.</ref>
== Latar Belakang ==▼
Untuk mengatasi kelemahan [[pendidikan]] pastoral yang sangat bersifat akademis-teoretis ini, seorang [[pendeta]] dan dua orang [[dokter]] di [[Amerika Serikat]] memulai suatu model pendidikan pastoral baru, yang kemudian disebut dengan ''Clinical Pastoral Education'' (disingkat '''CPE''').<ref name=
== Tujuan '''CPE''' ==
▲==Latar Belakang==
Tujuan umum '''CPE''' sama dengan tujuan pendidikan pastoral pada umumnya, yaitu menyiapkan orang untuk dapat melakukan pelayanan pastoral.<ref name=
▲Untuk mengatasi kelemahan [[pendidikan]] pastoral yang sangat bersifat akademis-teoretis ini, seorang [[pendeta]] dan dua orang [[dokter]] di [[Amerika Serikat]] memulai suatu model pendidikan pastoral baru, yang kemudian disebut dengan ''Clinical Pastoral Education'' (disingkat '''CPE''').<ref name=”Susanto”>Hlm.54.</ref> Pendidikan ini bersifat [[klinis]], artinya langsung melibatkan diri dalam [[kehidupan]] orang-orang yang dilayani, jadi dalam pendekatan ini seseorang belajar pastoral pertama-tama dari ''living human documents'' ([[manusia]]), dan bukan dari [[buku]] atau kuliah-kuliah tertentu.<ref name=”Susanto”>Hlm.54.</ref> Beberapa [[tokoh]] yang pada akhirnya disebut sebagai perintis '''CPE''', antara lain: William S. Keller, [[Anton Boisen]], dan Richard C. Cabot.<ref name=”Susanto”>Hlm.55.</ref> Sebenarnya ketiga tokoh tersebut merintis '''CPE''' sebagai reaksi atas pendidikan teologi [[tradisional]] di Amerika Serikat pada waktu itu yang masih bersifat intelektualistis.<ref name=”Susanto”>Hlm.55.</ref> Mereka menyadari bahwa mahasiswa-mahasiswa teologi sebenarnya perlu [[belajar]] [[pastoral]] secara klinis, dan mahasiswa-mahasiswa teologi ini perlu mempelajari pelayanan pastoral dari ''living human documents'' dan tidak hanya dari buku atau kuliah-kuliah saja.<ref name=”Susanto”>Hlm.55.</ref>
# Menolong orang menyadari identitas pastoralnya▼
# Menolong orang mengembangkan keterampilan pastoralnya▼
# Menolong orang memahami dirinya sendiri▼
# Menolong orang meningkatkan pertumbuhan pribadinya▼
# Menolong orang meningkatkan hubungannya dengan orang lain▼
# Menolong orang meningkatkan hubungannya dengan [[Tuhan]]▼
# Menolong orang bekerja bersama dengan orang-orang dari [[kelompok]] [[profesi]] yang berbeda▼
# Menolong orang mendapatkan [[pengetahuan]] tentang pelayanan pastoral, khususnya pendampingan pastoral▼
# Menolong orang untuk melakukan refleksi teologi pastoral▼
==
Elemen-elemen dasar program '''CPE''', antara lain:
▲Tujuan umum '''CPE''' sama dengan tujuan pendidikan pastoral pada umumnya, yaitu menyiapkan orang untuk dapat melakukan pelayanan pastoral.<ref name=”Susanto”>Hlm.55.</ref> '''CPE''' ini juga memiliki beberapa tujuan khusus, yaitu:<ref name=”Susanto”>Hlm.56.</ref>
# Pengenalan terhadap program '''CPE''' dan orientasi terhadap [[rumah sakit]] atau tempat, di mana para pelayan pastoral akan melayani▼
▲#Menolong orang menyadari identitas pastoralnya
#
▲#Menolong orang mengembangkan keterampilan pastoralnya
▲#Menolong orang memahami dirinya sendiri
# Pertemuan kelompok kecil untuk membicarakan verbatim yang telah dibuat▼
▲#Menolong orang meningkatkan pertumbuhan pribadinya
▲#Menolong orang meningkatkan hubungannya dengan orang lain
# [[Seminar]] tentang pokok-pokok yang berkaitan dengan teologi dan pelayanan pastoral▼
▲#Menolong orang meningkatkan hubungannya dengan [[Tuhan]]
▲#Menolong orang bekerja bersama dengan orang-orang dari [[kelompok]] [[profesi]] yang berbeda
▲#Menolong orang mendapatkan [[pengetahuan]] tentang pelayanan pastoral, khususnya pendampingan pastoral
▲#Menolong orang untuk melakukan refleksi teologi pastoral
Ada dua situasi dalam menghadapi orang yang [[sakit]], yaitu
▲Elemen-elemen dasar program '''CPE''', antara lain: :<ref name=”Susanto”>Hlm.57.</ref>
▲#Pengenalan terhadap program '''CPE''' dan orientasi terhadap [[rumah sakit]] atau tempat, di mana para pelayan pastoral akan melayani
▲#[[Perkunjungan]] dan [[percakapan]] atau [[konseling]] pastoral yang dilakukan oleh para pelayan pastoral
▲#Penulisan [[verbatim]] yang dilakukan oleh para pelayan pastoral
▲#Pertemuan kelompok kecil untuk membicarakan verbatim yang telah dibuat
▲#Pertemuan [[individual]] dengan [[supervisor]]
▲#[[Seminar]] tentang pokok-pokok yang berkaitan dengan teologi dan pelayanan pastoral
▲#Bacaan [[buku]] atau [[artikel-artikel]] tertentu
Mengunjungi dan melayani orang sakit yang dirawat di [[rumah]] biasanya akan lebih banyak keuntungannya daripada mengunjungi dan melayani orang sakit di rumah sakit, karena pelayan pastoral bertemu dan dapat mengadakan
=== Situasi
Yang dimaksudkan dengan situasi batiniah adalah situasi orang yang sedang sakit itu sendiri.<ref name=
▲Ada dua situasi dalam menghadapi orang yang [[sakit]], yaitu [[situasi]] lahiriah dan situasi batiniah.<ref name=”Abineno”>J.L.Ch.Abineno.2003.Pelayanan Pastoral Kepada Orang-Orang Sakit.Jakarta:BPK Gunung Mulia.Hlm.1.</ref>
== Fungsi Pastoral ==▼
▲===Situasi Lahiriah===
{{reflist}}Ketika hendak melakukan pelayanan kepada orang sakit, baik yang dirawat di rumah maupun di rumah sakit, maka pelayan pastoral harus memperhatikan dan mengenal terlebih dahulu
▲Mengunjungi dan melayani orang sakit yang dirawat di [[rumah]] biasanya akan lebih banyak keuntungannya daripada mengunjungi dan melayani orang sakit di rumah sakit, karena pelayan pastoral bertemu dan dapat mengadakan [[kontak]] dengan [[anggota-anggota]] lain dari [[keluarga]] orang yang sakit itu.<ref name=”Abineno”>Hlm.1.</ref> Akan tetapi mengunjungi dan melayani orang sakit yang dirawat di rumah juga memiliki kesulitan tersendiri, karena kehadiran seorang pendeta atau pelayan pastoral bisa disalahtafsirkan dan disalahgunakan oleh keluarga.<ref name=”Abineno”>Hlm.2.</ref> [[Kunjungan]] dan pelayanan yang dilakukan di rumah sakit juga memiliki kesulitannya tersendiri, bukan karena adanya [[peraturan]] dari rumah sakit, tetapi karena situasi di rumah sakit itu sendiri yang memiliki temponya tersendiri, sehingga pelayan pastoral tidak boleh mengganggu tempo tersebut.<ref name=”Abineno”>Hlm.2.</ref>
▲===Situasi Batiniah===
▲Yang dimaksudkan dengan situasi batiniah adalah situasi orang yang sedang sakit itu sendiri.<ref name=”Abineno”>Hlm.4.</ref> Orang yang sakit adalah orang yang merasa dirinya dibuat menjadi [[pasif]], sehingga memiliki [[harapan]] untuk [[sembuh]], dan orang sakit ini memiliki kesulitan [[fisik]] serta ketidakstabilan [[psikis]].<ref name=”Abineno”>Hlm.4.</ref> Orang yang sedang sakit ini bisa saja diibaratkan bahwa orang tersebut sedang mengalami [[kedukaan]], meskipun kedukaan yang dirasakan tidak seperti orang yang mengalami kedukaan saat ditinggal oleh orang yang dikasihinya, karena kedukaan itu seringkali diartikan sebagai [[penderitaan]], dan kata kedukaan ini dapat dikaitkan deengan sesuatu yang kita atau seseorang alami sebagai suatu [[kerugian]].<ref name=”Abineno”>J.L.Ch.Abineno.1999.Pelayanan Pastoral Kepada Orang Berduka.Jakarta:BPK Gunung Mulia.Hlm.1.</ref>
▲==Fungsi Pastoral==
▲Ketika hendak melakukan pelayanan kepada orang sakit, baik yang dirawat di rumah maupun di rumah sakit, maka pelayan pastoral harus memperhatikan dan mengenal terlebih dahulu [[klien]] atau [[pasien]] yang hendak dikunjungi, karena setiap orang itu [[unik]] dan memiliki khas masing-masing, jadi dibutuhkan [[cara]] dan [[metode]] yang berbeda juga ketika hendak melakukan pastoral.<ref name=”Hall”>Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey.1993.Psikologi Kepribadian 1;Teori-Teori Psikodinamik (Klinis).Yogyakarta:Kanisius.Hlm.5.</ref> William A. Clebsch dan Charles R. Jaekle mengatakan bahwa ada empat [[fungsi]] dasar pastoral yang telah dilakukan disepanjang [[sejarah]] gereja, yaitu: menyembuhkan (''healing''), menopang (''sustaining''), membimbing (''guiding''), dan mendamaikan (''reconciling''). <ref name=”Susanto”>Daniel Susanto.2008.Pelayanan Pastoral Holistik.Jakarta:Majelis Jemaat GKI Menteng.Hlm.31.</ref> Kemudian Howard Clinebell menambahkan fungsi yang kelima, yaitu memelihara (''nurturing'').<ref name=”Susanto”>Hlm.31.</ref>
==Referensi==▼
▲== Referensi ==
[[Kategori:Pastoral]]
[[Kategori:
[[Kategori:Pendidikan]]
|