Teori penggunaan dan pemenuhan kepuasan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot Menambah: es:Teoría de usos y gratificaciones |
Wagino Bot (bicara | kontrib) |
||
(33 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Underlinked|date=Oktober 2016}}
'''Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kebutuhan''' (bahasa [[Inggris]]: ''Uses and Gratification Theory'') adalah salah satu teori komunikasi dimana titik-berat penelitian dilakukan pada pemirsa sebagai penentu pemilihan pesan dan media. ▼
▲'''Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kebutuhan''' (bahasa [[Inggris]]: ''Uses and Gratification Theory'') adalah salah satu teori komunikasi dimana titik-berat penelitian dilakukan pada pemirsa sebagai penentu pemilihan pesan dan media.
Pemirsa dilihat sebagai individu aktif dan memiliki tujuan, mereka bertanggung jawab dalam pemilihan media yang akan mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka dan individu ini tahu kebutuhan mereka dan bagaimana memenuhinya. Media dianggap hanya menjadi salah satu cara pemenuhan kebutuhan dan individu bisa jadi menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan mereka, atau tidak menggunakan media dan memilih cara lain. ▼
▲Pemirsa dilihat sebagai individu aktif dan memiliki tujuan, mereka bertanggung jawab dalam pemilihan media yang akan mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka dan individu ini tahu kebutuhan mereka dan bagaimana memenuhinya. Media dianggap hanya menjadi salah satu cara pemenuhan kebutuhan dan individu bisa jadi menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan mereka, atau tidak menggunakan media dan memilih cara lain.
== Latar belakang ==
Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kebutuhan menggunakan pendekatan
Menurut para pendirinya, Elihu Katz, Jay G. Blumlerm, dan Michael Gurevitch, Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kebutuhan meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan, dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain.
Pendekatan ini secara kontras membandingkan efek dari media dan bukan ‘apa yang media lakukan pada pemirsanya’ (yang menitik beratkan kepada kehomogenan pemirsa dalam komunikasi masa dan melihat media sebagai jarum hipodermik). ▼
▲Pendekatan ini secara kontras membandingkan efek dari media dan bukan ‘apa yang media lakukan pada pemirsanya’ (
Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan dapat dilihat sebagai kecenderungan yang lebih luas oleh peneliti media yang membuka ruang untuk umpan balik dan penerjemahan prilaku yang lebih beragam <ref> {{en}} McQuail, Denis (1987): Mass Communication Theory: An Introduction (2nd edn). London: Sage </ref>. Namun beberapa komentar berargumentasi bahwa pemenuhan kepuasan seharusnya dapat dilihat sebagai efek, contohnya film horror secara umum menghasilkan respon yang sama pada pemirsanya, lagipula banyak orang sebenarnya telah menghabiskan waktu di depan TV lebih banyak daripada yang mereka rencanakan. Menonton TV sendiri telah membentuk opini apa yang dibutuhkan pemirsa dan membentuk harapan-harapan. ▼
Sebagaimana yang diketahui, bahwa kebutuhan manusia yang memiliki motif yang berbeda – beda. Dengan kata lain, setiap orang memiliki latar belakang, pengalaman, dan lingkungan yang berbeda. Perbedaan ini, tentunya berpengaruh pula kepada pemilihan konsumsi akan sebuah media. Katz, Blumler, Gurevitch mencoba merumuskan asumsi dasar dari teori ini, yaitu: Khalayak dianggap aktif, dimana penggunaan media massa diasumsikan memiliki tujuan. Point kedua ialah, dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif yang mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak. Point ketiga, media massa harus bersaing dengan sumber – sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Dimana kebutuhannya ialah untuk memuaskan kebutuhan manusia, hal ini bergantung kepada khalayak yang bersangkutan. Point keempat, banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak. Point kelima, Nilai pertimbangan seputar keperluan audiens tentang media secara spesifik.
Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan pada awalnya muncul ditahun 1940 dan mengalami kemunculan kembali dan penguatan di tahun 1970an dan 1980an. Para teoritis pendukung Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan berargumentasi bahwa kebutuhan manusialah yang mempengaruhi bagaimana mereka menggunakan dan merespon saluran media. Zillman sebagaimana dikutip McQuail telah menunjukkan pengaruh mood seseorang saat memilih media yang akan ia gunakan, pada saat seseorang merasa bosan maka ia akan memilih isi yang lebih menarik dan menegangkan dan pada saat seseorang merasa tertekan ia akan memilih isi yang lebih menenangkan dan ringan. Program TV yang sama bisa jadi berbeda saat harus kepuasan pada kebutuhan yang berbeda untuk individu yang berbeda. Kebutuhan yang berbeda diasosiasikan dengan kepribadian seseorang, tahap-tahap kedewasaannya, latar belakang, dan peranan sosialnya. Sebagai contoh menurut Judith van Evra anak-anak secara khusu lebih menyukai untuk menonton TV untuk mencari informasi dan disaat yang sama lebih mudah dipengaruhi <ref> {{en}} Evra, Judith van (1990): Television and Child Development. Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbaum </ref>. ▼
▲Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan dapat dilihat sebagai kecenderungan yang lebih luas oleh peneliti media yang membuka ruang untuk umpan balik dan penerjemahan prilaku yang lebih beragam
▲Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan pada awalnya muncul
== Empat area interaksi kepuasan antara media dan individu ==
McQuail,Blumler, dan Browmn menggunakan model Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan pada tahun 1972,<ref>{{en}} McQuail, D., Blumler, J. G., & Browmn, J. (1972). The television audience: A revised perspective. In D. McQuail (Ed.), Sociology of Mass Communication (pp. 135-65). Middlesex, England: Penguin.</ref> untuk menekankan empat area kepuasan pada [[media cetak]] yang didapatkan oleh penggunanya, yaitu:
<!--
# Escapism — a media text which provides escapism. When a media text temporarily partially covers one's senses. For example playing a video game.
# Personal relationships — People create personal relationships with the characters in a media text, they start to feel they know them. This can become dangerous if people start to trust them as well, for example if one trusted a news reporter too much they may take everything they say at face value and not question it, this trust could then be abused.
# Personal identity — When a person creates part of their own identity from things they find attractive in people from media texts, for example someone may have a haircut because they liked the look of a similar one in a magazine. This can go a long way in shaping people and people's ideas of values, norms, ideologies and fashions.
Katz, Gurevitch and Haas (1973) developed 35 needs taken from the social and psychological functions of the mass media and put them into five categories:
Cognitive needs, including acquiring information, knowledge and understanding;
Affective needs, including emotion, pleasure, feelings;
Personal integrative needs, including credibility, stability, status;
Social integrative needs, including interacting with family and friends; and
Tension release needs, including escape and diversion.
McQuail, Blumler, and Brown (1972) proposed a model of “media-person interactions” to classify four important media gratifications: (1) Diversion: escape from routine or problems; emotional release; (2) Personal relationships: companionship; social utility; (3) Personal identity: self reference; reality exploration; value reinforces; and (4) Surveillance (forms of information seeking).
-->
# Fungsi pengawasan (''surveillance''), penyediaan informasi tentang lingkungan.
[[Berkas:Model komunikasi media terintegrasi sebagai pemenuhan kebutuhan.JPG|
== Kritik akan teori ini ==
Pada derajat tertentu, laporan penggunaan media oleh para pemirsanya memiliki keterbatasan-keterbatasan. Banyak orang tidak benar-benar tahu alasan mengapa mereka memilih media atau saluran tertentu, contohnya anak-anak hanya tahu bahwa mereka menghindari menonton saluran yang menayangkan bincang-bincang orang dewasa, atau film berbahasa asing karena mereka tidak mengerti, tetapi anak-anak tersebut tidak benar-benar sadar mereka berakhir di saluran mana.
Walaupun teori ini menekankan pemilihan media oleh para pemirsanya, namun ada penelitian-penelitian lain yang mengungkapkan bahwa penggunaan media sebenarnya terkait dengan kebiasaan, ritual, dan tidak benar-benar diseleksi
Sebagai contoh, saat anak-anak pulang sekolah, sudah menjadi kebiasaannya untuk mengambil makan siang dan duduk dikursi sembari menyetel TV. Tidak ada alasan yang benar-benar nyata mengapa ia menyetel TV dan bukannya membaca majalah atau koran, hanya kebiasaan, atau justru sebaliknya, bagi orang dewasa mungkin ia langsung membaca koran dan bukannya menyetel TV saat meminum kopinya dipagi hari. Pada banyak hal kejadian ini merupakan kejadian alamiah sehari-hari dan tidak dilakukan secara sadar. Walaupun begitu, menonton TV dapat juga menjadi pengalaman seni dan menggugah motivasi seseorang untuk melakukan sesuatu.
Namun, sebuah teori yang menyatakan bahwa pemirsa media sebenarnya hanya menggunakan media untuk menyalurkan pemenuhan akan kepuasannya sejujurnya tidak secara penuh dapat menilai kekuatan media dalam lingkup sosial
== Relevansi
Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan memiliki relevansi tinggi saat digunakan untuk menentukan hal-hal sebagai berikut
# Pemilihan musik sesuai selera. Saat memilih musik kita tidak hanya mengandalkan mood tertentu,
# Penerimaan akan media-media baru (seperti internet) dan penggunaan media-media lama
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Studi media]]
[[Kategori:Teori komunikasi]]
|