Thamrin Muhammad Thabrie: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Angkhira212 (bicara | kontrib) biografi thamrin muhammad thabrie Tag: |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Referensi: Bot: Merapikan artikel |
||
(14 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Orphan|date=September 2016}}
{{pemastian}}
'''Thamrin Muhammad Thabrie'''
== Kehidupan ==
Thamrin disayangi oleh ayahnya dan diperkenalkan kepada mitra kerjanya ayahnya sebagai pewaris tunggal atas usaha dan kekayaannya. Dalam upaya melegalkan status anak dari "nyai"nya, Ort akan membawa Thamrin ke Inggris. Hal itu tidak terjadi karena ayah Thamrin meninggal di usianya yang 10 tahun.▼
Thamrin Muhammad Thabrie lahir di Batavia (sekarang [[Jakarta]]) pada tanggal 10 September 1860. Ia merupakan anak dari Ort, seorang pengusaha Inggris di Batavia dengan ibu seorang [[nyai]] bernama Noeraini.<ref>Bob Hering, M.H. Thambrin and His Quest for Indonesian Nationhood (1917–1942), ab. Harsono Sutedjo, M.H. Thamrin Membangun Nasionalisme Indonesia, Jakarta, Hasta Mitra, 2003. h. 14.</ref>
▲Thamrin disayangi oleh ayahnya dan diperkenalkan kepada mitra kerjanya ayahnya sebagai pewaris tunggal atas usaha dan kekayaannya. Dalam upaya melegalkan status anak dari "nyai" nya, Ort akan membawa Thamrin ke Inggris. Hal itu tidak terjadi karena ayah Thamrin meninggal di usianya yang 10 tahun.
Kemudian Thamrin diasuh oleh Muhammad Thabrie, paman dari pihak ibunya yang belum memiliki anak. Kemudian Thamrin dikenal sebagai Thamrin Muhammad Thabrie yang terus melekat dalam pers.
Thamrin kemudian menjadi pegawai pangreh praja.
Melalui harta warisan ayahnya, Thamrin menjadi keluarga yang kaya. Karenanya, Thamrin serta Abdillah Thamrin, adik dari Husni Thamrin berangkat haji serta menuntut ilmu di Mekkah selama sebelas tahun. Thamrin mewakafkan tanahnya untuk masjid dimana Abdillah ditunjuk sebagai pengelola.
pada tahun 1906, Tirto Adi Suryo bertemu dengan R.M Prawirodiningrat dan mengusulkan bertemu Thamrin yang sedang menjabat sebagai ''commandant district'' Mangga Besar. Dari hasil pertemuan tersebut, berdirilah Sarikat Priyayi dimana Thamrin menjadi anggotanya.<ref>Pramodya Ananta Toer, 1985, ''Jejak Langkah'', Jakarta: Hasta Mitra hal. 290-292</ref><ref>{{Cite web|url=https://sejarawanmuda.wordpress.com/2011/04/10/tirtoadhisoerjo-pergerakannasional/|title=Tirto Adhi Soerjo dan Pergerakan Nasional|last=Muda|first=Sejarawan|date=2011-04-10|website=Sejarawan Muda|access-date=2016-09-04}}</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Kelahiran 1860]]
[[Kategori:Tokoh media massa Indonesia]]
{{Indo-bio-stub}}
|