The Dictator Pope: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Wagino Bot (bicara | kontrib) |
||
(13 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 44:
'''The Dictator Pope: The Inside Story of the Francis Papacy''' (dalam bahasa Italia: ''Il papa dittatore'') adalah biografi [[Paus Fransiskus]] yang ditulis dengan nama samaran [[Marcantonio Colonna]] (nama [[admiral]] [[Katolik]] di [[Pertempuran Lepanto]]).<ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.goodreads.com/work/best_book/58494509-the-dictator-pope|title=The Dictator Pope|website=www.goodreads.com|access-date=2020-02-06}}</ref> Pertama kali terbit dalam bahasa [[Italia]] dengan judul ''Il Papa Dittatore'' pada Desember 2017 di [[Amazon Kindle]]. Pada tanggal 19 Maret 2018, sebelum edisi revisi dan bentuk cetaknya terbit, identitas penulis aslinya diumumkan. Orang di balik nama Marcantonio Colonna adalah sejarawan Anglo-Perancis lulusan [[Universitas Oxford]], H.J.A. Sire.<ref name=":0" /><ref name=":1">{{Cite web|url=https://catholiccitizens.org/news/78153/secret-identity-dictator-pope-author/|title=And The Secret Identity of the Dictator Pope Author Is… - CatholicCitizens.org|website=catholiccitizens.org|access-date=2020-02-06}}</ref><ref name=":3">{{Cite web|url=https://onepeterfive.com/the-dictator-pope-mysterious-new-book-looks-behind-the-mask-of-francis/|title="The Dictator Pope": Mysterious New Book Looks "Behind the Mask" of Francis|date=2017-11-30|website=OnePeterFive|language=en-US|access-date=2020-02-07}}</ref><ref name=":4">{{Cite web|url=https://fatima.org/news-views/francis-the-dictator-pope/|title=Francis, The Dictator Pope|website=Fatima Center|language=en-US|access-date=2020-02-07}}</ref>
Buku yang terdiri dari enam bab ini berisi tulisan yang memberikan gambaran pribadi [[Paus Fransiskus]] yang sebenarnya. Di balik citra yang ditampilkannya di hadapan umum sebagai sosok yang ramah, berbelas kasih, sederhana serta sangat terbuka dan reformis, dia adalah seorang yang arogan, sering meremehkan orang lain, otoriter, biasa berkata-kata kasar dan meledak-ledak saat sedang marah, serta manipulatif dalam mengejar ambisinya. Buku ini juga bercerita tentang kurang lebih lima tahun kepemimpinan Paus Fransiskus sejak dilantik Maret 2013 hingga sejarah perjalanan
Buku ini menempati posisi keempat untuk buku paling laris di ''Amazon Kindle'' kategori religi dan spiritual. Saat belum terbit dan masih berstatus ''pre-order'' (pesan lebih dulu), buku ini sudah tercatat sebagai buku nomor satu. Posisi ini sebulan sebelum versi lengkap dan edisi revisi dalam bentuk ''Kindle'' dan buku fisiknya diterbitkan bersamaan oleh Penerbit Regnery pada 23 April 2018.<ref name=":1" /><ref name=":5">{{Cite web|url=https://catholicherald.co.uk/commentandblogs/2017/12/12/the-dictator-pope-a-mixture-of-hearsay-and-insight/|title=‘The Dictator Pope’: a mixture of hearsay and insight|date=2017-12-12|website=Catholic Herald|language=en-GB|access-date=2020-02-07|archive-date=2018-12-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20181219131749/http://catholicherald.co.uk/commentandblogs/2017/12/12/the-dictator-pope-a-mixture-of-hearsay-and-insight/|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://onepeterfive.com/dictator-pope-must-read-book-available-now/|title=The Dictator Pope: A Must-Read Book, Available Now|last=December 4|first=Steve Skojec|last2=Comments|first2=2017 223|date=2017-12-05|website=OnePeterFive|language=en-US|access-date=2020-02-07}}</ref>
== Latar belakang penulisan ==
Henry Sire adalah seorang ahli sejarah berkebangsaan Spanyol yang lahir di Inggris. Sire adalah mantan anggota
Dalam wawancaranya dengan ''LifeSiteNews'' via surat elektronik sebelum identitasnya diketahui, Sire menyatakan alasan dia menulis buku ini adalah dia ingin orang-orang mengetahui siapa sebenarnya Paus Fransiskus. Mengingat apa yang dia tampilkan di media dengan sejarahnya di Argentina dan apa yang dia ketahui selama bermukim di Roma, sangat bertolak belakang. Sire tidak tahu akan seperti apa pengaruh bukunya terhadap kepausan yang ada sekarang, dia hanya berharap bisa mencegah kesalahan yang sama untuk [[konklaf]] pemilihan paus berikutnya agar tidak memilih pemimpin [[Katolik]] tanpa benar-benar mengenali dan mencari tahu rekam jejaknya. Dia berharap beberapa hal yang ditulisnya di dalam buku ini yang kelihatannya seperti desas-desus saja, (karena Sire tidak berani menyebut sumber informasinya) akan mendorong investigasi lebih lanjut. Seperti pernyataan Sire tentang sumbangan kampanye yang diberikan Paus Fransiskus kepada [[Hillary Clinton]] dari dana ''[[Peter's Pence]]''. Informasi tentang ini didapatkannya dari orang di dalam kepausan yang juga dikenali oleh banyak jurnalis namun tidak berani dia sebutkan demi alasan keamanan.<ref name=":7">{{Cite web|url=https://www.lifesitenews.com/news/exclusive-lifesite-interviews-mysterious-author-of-the-dictator-pope|title=EXCLUSIVE: LifeSite interviews mysterious author of ‘The Dictator Pope’|last=LifeSiteNews.com|website=LifeSiteNews|language=en-us|access-date=2020-02-08}}</ref> Dalam wawancara yang lain dengan ''Catholic Family News'', Sire bercerita tentang awal mula buku ini adalah saat dia menulis artikel berjudul "Pope Francis's Papacy - Where is the reformer behind the media idol" untuk Penerbit Angelico pada Desember 2015. Saat itu dia merasa harus ada orang lain yang menulis tentang Paus Fransiskus karena dia sendiri masih terikat kontrak dengan Ordo Malta. Baru pada Januari 2017, saat [[Matthew Festing]] diberhentikan dari Ordo, Sire mulai mengerjakan buku ini.<ref>{{Cite web|url=https://catholicfamilynews.com/blog/2018/05/17/cfn-exclusive-interview-with-dictator-pope-author-henry-sire/|title=CFN Exclusive Interview with "Dictator Pope" Author Henry Sire|date=2018-05-17|website=Catholic Family News|language=en-US|access-date=2020-02-08}}</ref>
Baris 58 ⟶ 60:
Buku ini diawali dengan catatan singkat tentang kelompok rahasia neo-modernisasi yang dikenal dengan nama kelompok [[St. Gallen (kota)|St. Gallen]], memuluskan langkah Kardinal Bergoglio (nama lengkap Paus Fransiskus adalah Jorge Mario Bergoglio), tentang Paus Fransiskus mengetahui persis apa yang harus dia lakukan dan menyetujui rencana pemilihannya dan tentang caranya menjalankan rencana kelompok yang membantunya meraih kursi paus tanpa berpikir dua kali. Pada [[sinode]] di bulan Oktober 2001, pidato Bergoglio membuatnya disanjung semua audiens yang mendengarnya. Belakangan diketahui bahwa pidatonya tersebut dibuat oleh pendeta Argentina Monsignor Daniel Emilio Estivill dan bukan buah pikirannya sama sekali.<ref name=":2" />
Untuk mafia St. gallen, yang juga membantu pemilihan Bergogli pada konklaf pemilihan Paus pada tahun 2005, Colonna memberikan beberapa detail penting. Tokoh utama dari kelompok pendeta ini (Kardinal [[Carlo Maria Martini]], Kardinal [[Karl Lehmann]] dan Kardinal [[Walter Kasper]] dari Jerman, Kardinal [[Audrys Bačkis]] dari Lithuania, Kardinal [[Adrianus Herman van Luyn]] dari Belanda, Kardinal [[Godfried Danneels]] dari Belgia, dan Kardinal [[Cormac Murphy-O'Connor]] dari Inggris) bertemu di Villa Nazareth Roma, rumah Kardinal [[Achille Silvestrini]]. Pertemuan mereka untuk mendiskusikan taktik yang akan digunakan agar Joseph Aloisius Ratzinger (nama asli [[Paus Benediktus XVI]]) tidak terpilih sebagai paus
Colonna menggambarkan neo-modernisasi Bergoglio sebagai peronisme<ref>{{Cite web|url=https://www.merriam-webster.com/dictionary/Peronism|title=Definition of PERONISM|website=www.merriam-webster.com|language=en|access-date=2020-02-07}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://library.brown.edu/create/modernlatinamerica/chapters/chapter-9-argentina/primary-documents-w-accompanying-discussion-questions/what-is-peronism-by-juan-domingo-peron-1948-the-twenty-truths-of-the-peronist-justicialism-juan-domingo-peron-1950/|title=Document #24: “What is Peronism?” by Juan Domingo Perón (1948) {{!}}{{!}} “The Twenty Truths of the Perónist Justicialism,” Juan Domingo Perón (1950) {{!}} Modern Latin America|website=library.brown.edu|access-date=2020-02-07}}</ref> di dalam gereja. Gerakan yang menggabungkan ideologi "kiri" dan "kanan", persahabatan yang diikuti dengan pengkhianatan, kerakyatan palsu, dan ketakwaan yang dipamerkan secara berlebihan. Semuanya demi mendapatkan, meningkatkan dan mengabadikan kekuasaan namun selalu dengan pemikiran liberal. Catatan Profesor Lucrecia Rego de Planas, seorang psikiater di [[Buenos Aires]] yang spesialisasinya adalah memberikan sesi terapi untuk pejabat gereja menunjukkan kecenderungan peronisme dalam diri Bergoglio. Walaupun dia tidak menyadari hal ini pada awalnya karena dia bukanlah orang Argentina melainkan Meksiko. Rego de Planas menggambarkan Bergoglio persis seperti [[anekdot]] tentang politik [[Juan Perón|Juan Peron]] yang hanya populer di antara orang-orang Argentina. Jadi dikisahkan suatu hari, Peron ingin memperlihatkan kepada keponakannya bagaimana dunia politik yang dijalani dan diyakininya. Pertama, dia menerima utusan dari paham [[komunisme]], setelah mendengar pandangan politiknya, Peron mengatakan "Kamu benar". Lalu dia bertemu dengan utusan dari paham [[fasisme]], setelah mendengar pandangan politik mereka, Peron juga mengatakan "Kamu benar". Hal ini membuat keponakannya heran, bagaimana mungkin Peron mengatakan setuju untuk dua pandangan politik yang jelas-jelas berseberangan dan ini adalah sesuatu yang tidak bisa diterima. Dan Peron hanya menjawab "Kamu juga benar". Hal inilah yang didapati oleh de Planas dari sesi terapi dengan pejabat gereja. Tidak ada yang pernah benar-benar tahu pasti apa yang disetujui oleh Bergoglio. Itu yang membuat de Planas kemudian memutuskan dia tidak bisa membantu pejabat-pejabat gereja tersebut. Solusinya hanyalah dengan membantu uskup besar mereka dalam hal ini adalah Bergoglio sendiri.<ref name=":2" />
Baris 66 ⟶ 68:
Colonna memperlihatkan bukti-bukti kuat yang memperlihatkan kegagalan total dari reformasi yang selalu diserukan oleh Paus Fransiskus. Reformasi tersebut adalah transparansi finansial, pengurangan birokrasi di [[Vatikan]], penghapusan lobi untuk pelaku [[pedofilia homoseksual]], dan tidak adanya toleransi untuk para predator anak laki-laki remaja oleh pendeta homoseksual. Selama kepemimpinannya, semua masalah di atas bukan hanya masih ada, bahkan bertambah berat. Paus Fransiskus bahkan mengurangi sanksi bagi para pendeta yang terkena kasus pedofilia. Korupsi di Vatikan juga lebih dalam dan besar. Colonna bahkan menyebut Kardinal [[Pietro Parolin]], Kardinal [[Domenico Calcagno]], Kardinal [[Giuseppe Versaldi]] dan Kardinal [[Giuseppe Bertello]] sebagai orang di belakang korupsi finansial di Vatikan. Semua keputusan reformis oleh Paus Benediktus XVI bukan hanya dihapuskan melainkan berbeda 180° pelaksanaannya di masa Paus Fransiskus. Singkatnya, sebutan Paus Fransiskus sebagai reformis sejati, hanya kisah dongeng.<ref name=":2" />
Colonna juga membahas tentang [[Sinode Uskup-Uskup (Katolik)|sinode]]
Paus Fransiskus tidak memiliki belas kasihan kepada siapapun atau apapun yang menghalangi jalannya. Salah satu contoh kasusnya adalah Kardinal [[Raymond Leo Burke]]. Paus Fransiskus mencopot jabatannya sebagai [[Signatura Apostolik]] dan menurunkan jabatannya sebagai penasihat spiritual bagi [[Ordo Militer Berdaulat
Ada banyak perlawanan yang dilakukan terhadap kebijakan Paus Fransiskus. Termasuk di dalamnya empat kardinal (dua diantaranya saat ini sudah meninggal dunia) yang mengajukan "Kardinal Dubia" pada tahun 2016 agar Paus Fransiskus menjawab lima pertanyaan ya atau tidak pada masalah inti keimanan yang menjadi kacau karena adanya ''[[Amoris laetitia|Amoris Laetitia]]''.<ref>{{Cite web|url=https://www.americamagazine.org/faith/2016/04/08/top-10-takeaways-amoris-laetitia|title=Top 10 takeaways from “Amoris Laetitia”|date=2016-04-08|website=America Magazine|language=en|access-date=2020-02-07}}</ref>
== Tanggapan ==
Baris 77 ⟶ 79:
Surat kabar daring ''Onepeterfive'' yang mengkhususkan diri terhadap berita dan informasi tentang apapun yang berhubungan dengan agama Katolik, lewat tulisan Steve Skojec, menyatakan bahwa buku ini dikemas dengan wawasan menarik. Dan Kojec menyatakan persetujuannya dengan menyertakan tautan tulisan lamanya yang isinya kurang lebih senada.<ref name=":3" />
''Catholic World Report'', surat kabar berita daring, menyatakan bahwa tulisan Colonna ini penuh dengan wawasan
Beberapa pihak yang merupakan pendukung Paus Fransiskus mendiskreditkan penelitian di dalamnya dengan merujuk pada [[anonimitas]] penulisnya. Sayangnya, setelah penulis aslinya akhirnya diketahui, buku ini justru meningkat kredibilitasnya mengingat Henry Sire adalah seorang ahli sejarah yang kapabel dan terlatih bila berhubungan dengan sejarah Katolik.<ref name=":1" />
== Pernyataan Henry Sire ==
Pada tanggal 19 Maret 2018, penulis buku ''The Dictator Pope'' yang ditulis dengan nama samaran, akhirnya mengungkapkan identitasnya. Dia adalah Henry Sire. Seorang ahli sejarah kebangsaan Spanyol yang lahir di Inggris. Lulusan Oxford ini juga adalah anggota Ordo Militer Berdaulat
Kepada ''LifeSiteNews,'' Sire (waktu itu identitasnya belum terbuka) menyatakan dia menulis dengan nama samaran untuk melindungi dirinya ataupun orang-orang yang diduga berhubungan dengannya. Walaupun kemudian belakangan dia mengungkapkan identitasnya, hal tersebut karena Vatikan mulai mencari tahu siapa orang dibalik buku ''The Dictator Pope''. Paus Fransiskus bahkan memberikan daftar nama yang terdiri dari 6 orang yang kemungkinan besar menulis buku ini. == Referensi ==
<references />
<br />
[[Kategori:
|