Alkoholisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
k ~
 
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{pp-semi-indef}}
{{Pp-move-indef}}
{{Penyangkalan medis}}
{{redirects here|Alkoholik|minuman beralkohol|Minuman beralkohol}}
{{Bedakan|Anikonisme}}
{{Infobox disease
| Name = Alkoholisme
Baris 24:
Dalam konteks medis, alkoholisme terindikasi saat terpenuhi dua atau lebih kondisi berikut ini: seseorang meminum sejumlah besar dalam rentang waktu yang lama, kesulitan untuk membatasi, memperoleh dan meminum alkohol butuh banyak waktu, sangat menginginkan alkohol, meminum/menggunakan alkohol mengakibatkan tidak terpenuhi tanggung jawab, meminum/menggunakan alkohol mengakibatkan masalah sosial, meminum/menggunakan alkohol mengakibatkan masalah kesehatan, meminum/menggunakan alkohol mengakibatkan situasi yang berbahaya, terjadi sindrom penghentian alkohol, dan terjadi toleransi alkohol (respon tubuh terhadap alkohol lebih tinggi daripada normal).<ref name=NIH2013/> Situasi berbahaya meliputi mengendarai kendaraan bermotor di bawah pengaruh alkohol dan hubungan seksual yang tidak aman.<ref name=NIH2013/> Alkohol dapat berefek pada seluruh bagian tubuh, khususnya otak, jantung, hati, [[pankreas]], dan [[sistem kekebalan]]. Alkoholisme dapat mengakibatkan antara lain [[gangguan mental]], [[Sindrom Wernicke–Korsakoff]], [[Aritmia|detak jantung tidak teratur]], [[Sirosis hati|gagal hati]], dan peningkatan risiko [[kanker]].<ref name=DSM5>{{cite book|last1=Association|first1=American Psychiatric|title=Diagnostic and statistical manual of mental disorders : DSM-5.|date=2013|publisher=American Psychiatric Association|location=Washington, D.C.|isbn=9780890425541|pages=490–497|edition=5 |language=bahasa Inggris}}</ref><ref name=NIHHx>{{cite web|title=Alcohol's Effects on the Body|url=http://www.niaaa.nih.gov/alcohol-health/alcohols-effects-body|publisher=National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism (NIAAA)|language=bahasa Inggris|accessdate=09-05-2015}}</ref> Minum minuman beralkohol selama [[kehamilan]] dapat menyebabkan gangguan pada bayi menghasilkan gangguan spektrum alkohol janin.<ref>{{cite web|title=Fetal Alcohol Exposure|url=http://www.niaaa.nih.gov/alcohol-health/fetal-alcohol-exposure|publisher=National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism (NIAAA)|language=bahasa Inggris|accessdate=09-05-2015}}</ref> Umumnya perempuan lebih rentan terhadap efek alkohol, baik fisik maupun mental, daripada laki-laki.<ref name=WHO2014>{{cite book|title=Global status report on alcohol and health 2014|date=2014|publisher=World Health Organization|isbn=9789240692763|page=s8,51|url=http://www.who.int/substance_abuse/publications/global_alcohol_report/msb_gsr_2014_1.pdf?ua=1 |language=bahasa Inggris}}</ref>
 
Alkoholisme terkait dengan faktor lingkungan dan genetik dengan risiko masing-masing setengahnya.<!--<ref name=DSM5/> --> Seseorang yang memiliki salah seorang dari orang tuanya atau saudara kandungnya menderita alkoholisme memiliki kemungkinan tiga atau empat kali menjadi alkoholik.<ref name=DSM5/> Faktor lingkungan meliputi pengaruh sosial, budaya, dan perilaku.<ref name="Agarwal-Kozlowski-2000">{{cite journal | author = Agarwal-Kozlowski K, Agarwal DP |title=Genetic predisposition for alcoholism |journal=Ther Umsch |volume=57 |issue=4 |pages=179–84 |date=April 2000 |pmid=10804873 |doi=10.1024/0040-5930.57.4.179 |language=bahasa Jerman dan Inggris}}</ref> Tingkat [[stres]] yang tinggi, sering cemas, dan kemudahan memperoleh alkohol yang murah juga meningkatkan risiko alkoholisme.<ref name=DSM5/><ref>{{cite journal|last1=Moonat|first1=S|last2=Pandey|first2=SC|title=Stress, epigenetics, and alcoholism.|journal=Alcohol research : current reviews|date=2012|volume=34|issue=4|pages=495–505|pmid=23584115}}</ref> Secara medis alkoholisme dianggap sebagai gangguan fisik dan mental.<ref>{{cite journal|last1=Mersy|first1=DJ|title=Recognition of alcohol and substance abuse.|journal=American family physician|date=01-04-2003|volume=67|issue=7|pages=1529–32|pmid=12722853 |language=bahasa Inggris}}</ref><ref>{{cite web|title=HEALTH AND ETHICS POLICIES OF THE AMA HOUSE OF DELEGATES|page=33|url=http://www.ama-assn.org/ad-com/polfind/Hlth-Ethics.pdf|accessdate=10 May 2015|date=June 2008|quote=H-30.997 Dual Disease Classification of Alcoholism: The AMA reaffirms its policy endorsing the dual classification of alcoholism under both the psychiatric and medical sections of the International Classification of Diseases. (Res. 22, I-79; Reaffirmed: CLRPD Rep. B, I-89; Reaffirmed: CLRPD Rep. B, I-90; Reaffirmed by CSA Rep. 14, A-97; Reaffirmed: CSAPH Rep. 3, A-07)|archive-date=2015-03-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20150320143132/http://www.ama-assn.org/ad-com/polfind/Hlth-Ethics.pdf|dead-url=yes}}</ref> Baik kuesioner maupun tes dara tertentu dapat digunakan untuk mendeteksi orang yang mungkin mengalami alkoholisme.<!--<ref name=DSM5/> --> Informasi yang diperoleh kemudian dikumpulkan untuk menentukan diagnosisnya.<ref name=DSM5/>
 
Hampir 8% orang dewasa di [[Amerika Serikat]] memiliki masalah dalam penggunaan alkohol. Pria 4 kali lebih sering menjadi alkoholik (pecandu alkohol) dibandingkan wanita.
 
Paparan kronis terhadap [[etanol]], [[senyawa organik]] yang terdapat di dalam alkohol, akan merusak [[mitokondria]] [[hepatosit]] dengan meningkatkan [[reaksi kimia|reaksi]] [[oksidasi]] terhadap [[DNA]] yang terdapat di dalam mitokondria, yang kemudian berpengaruh pada [[respirasi seluler]] pada [[rantai transpor elektron|rantai pernapasan]] beserta [[respirasom]]nya.<ref>{{en}} {{cite web
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1634830
| title = Ethanol feeding enhances age-related deterioration of the rat hepatic mitochondrion
| accessdate = 2010-11-20
| work = Thomas Jefferson University; Alan Cahill, Stuart Hershman, Adrian Davies, and Peter Sykora
}}</ref> Disamping itu, etanol juga menginduksi pembentukan [[spesi oksigen reaktif|ROS]] dan [[stres oksidatif]].<ref>{{en}} {{cite web
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12055609
| title = Alcohol and mitochondria: a dysfunctional relationship.
Baris 56:
 
== Riset ==
[[:en:Topiramate|Topiramat]], suatu turunan alami gula [[monosakarida]] D-[[fruktosa]], diketahui efektif membantu alkoholik berhenti atau mengurangi minum minuman beralkohol. Bukti menunjukkan bahwa topiramat melawan rangsangan reseptor [[glutamat]], menghambat pelepasan dopamin, and meningkatkan fungsi asam gama-aminobutirat (GABA) yang menghambat. Sebuah ulasan tahun 2008 mengenai efektivitas topiramat menyimpulkan bahwa hasil pengujian yang dipublikasikan cukup menjanjikan, tapi hingga 2008, data masih belum cukup untuk mendukung penggunaan topiramat dalam mengatasi ketergantungan alkohol.<ref>{{cite journal |author=Olmsted CL, Kockler DR |title=Topiramate for alcohol dependence |journal=Ann Pharmacother |volume=42 |issue=10 |pages=1475–1480 |date=Oktober 2008 |pmid=18698008 |doi=10.1345/aph.1L157 |issn=1060-0280 }}</ref> Sebuah ulasan tahun 2010 menyebutkan bahwa topiramat lebih unggul daripada pilihan-pilihan farmakoterapeutik alkohol yang ada. Topiramat efektif mengurangi keinginan akan alkohol, mendorong penghentian alkohol, serta memperbaiki tingkat kualitas hidup.<ref>{{cite journal |author=Kenna GA, Lomastro TL, Schiesl A, Leggio L, Swift RM |title=Review of topiramate: an antiepileptic for the treatment of alcohol dependence |journal=Curr Drug Abuse Rev |volume=2 |issue=2 |pages=135–142 |date=Mei 2009 |pmid=19630744 |doi=10.2174/1874473710902020135 }}</ref>
 
== Lihat pula ==
* [[Hipotesis monyet mabuk]]
 
== Referensi ==
Baris 74 ⟶ 77:
* {{DMOZ|Health/Addictions/Substance_Abuse/Alcohol/|Alcohol}}
* [http://pubs.niaaa.nih.gov/publications/inscage.htm Kuesioner CAGE di NIH]
* [http://www.mdcalc.com/ciwa-ar-for-alcohol-withdrawal/ Skor CIWA-Ar untuk Penghentian Alkohol] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150923135645/http://www.mdcalc.com/ciwa-ar-for-alcohol-withdrawal/ |date=2015-09-23 }}
 
{{Authority control}}