Sindangjaya, Kersana, Brebes: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Edogang1 (bicara | kontrib)
Edogang1 (bicara | kontrib)
 
Baris 188:
=== Waduk / Embung ===
 
[[Embung]] dibangun sekitar tahun 1843 adalah peninggalan Belanda dan airnya digunakan untuk pengoprasian saat menggiling tebu. Luas Embung yang berlokasi di Areal Karang Anyar Wetan Desa Sindangjaya: + 10.000 M <sup>2</sup> . Pembangunan Embung dipimpin oleh serdadu Belanda orang Kalimantan Timur ( Bontang ). Air Embung di isi dari kali Kebuyutan pakai pompa dengan operator Ki Rajiman orang Desa Kubangpari selatan ( yang dulunya dalam sejarah Desa Sindangjaya Kupangpari Selatan adalah Desa Sindangjaya . Dengan demikian Kubangpari Selatan sampai sekarang punya sebutan Tanah Jaikar. Desa Sindangjaya penduduknya tidak diperbolehkan nanggap Wayang Golek ataupun hiburan lainya yang berbau mistik termasuk Desa Kubangpari wilayah selatan dikarenakan '''''FAMALI''''' . Setelahnya Bapak Rajiman meninggal dunia, maka Embung dipegang oleh Ki Ali atas perintah dari pihak PG. Ketanggungan Barat. Pada tanggal 25 Nopember tahun 2012 Embung tersebut selesai di Renovasi oleh pihak PU pengairan wilayah Cisanggarung Jawa Barat ( dipungsikan lagi sebagai tandon air untuk kepentingan petani yang ada dilokasi Areal Karang Wetan maupun petani Desa Kubangpari ). Sebelum direnovasi Embung tersebut ditanami padi dan lain sebagainya dibawah kekuasan PU Pengairan . Sekarang Embung tersebut dipegang oleh PU Pengairan ;
 
Embung yang terletak di Areal Lamaran kidul Desa Sindangjaya Kecamatan Kersana dengan luas tanah + 7500 M <sup>2</sup> juga peninggalan Belanda dengan istilah Embung milik Desa Sindangjaya Ketanggungan Wes dibangun tahun berikutnya setelah pembangunan Embung yang berlokasi di Areal Karang Anyar Wetan; sekarang dipegang / dalam pengawasan PU Pengairan dan embung tersebut ditanami Padi dan lain sebagainya ( belum ada perbaikan / Rehab );