Demensia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k perbaiki; perubahan kosmetik |
k ~ |
||
(47 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{penyangkalan medis}}
[[Berkas:A man diagnosed as suffering from acute dementia. Lithograph Wellcome L0026694.jpg|jmpl]]
'''Demensia''' ({{lang-en|dementia,
== Penyebab Demensia ==
Kerusakan sel-sel otak menjadi penyebab utama terjadinya demensia sehingga komunikasi antar sel menjadi terganggu. Akibatnya muncul gejala gangguan perilaku dan perasaan sesuai dengan area otak yang mengalami kerusakan.<ref>{{Cite web|date=2021-10-11|title=Penyakit Demensia - Penurunan Daya Ingat dan Cara Berpikir|url=https://penyakittubuh.com/penyakit-demensia/|website=Penyakit Tubuh|language=en-US|access-date=2021-10-15|archive-date=2021-10-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20211015222209/https://penyakittubuh.com/penyakit-demensia/|dead-url=yes}}</ref> Terdapat beberapa bagian dalam otak yang memiliki fungsi berbeda-beda misalnya ingatan, gerakan dan pertimbangan. Apabila salah satu sel tersebut rusak, maka otak tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal. Faktor genetik juga memiliki peranan penting terjadinya demensia. Selain itu, lingkungan juga memberikan sumbangan yang besar terhadap faktor risiko demensia. Faktor lingkungan berkaitan dengan gaya hidup. Gaya hidup yang tidak sehat merupakan faktor risiko utama dari berbagai penyakit seperti stroke, penyakit jantung, hipertensi dan diabetes melitus. Penyakit tersebut merupakan faktor risiko yang paling besar menyebabkan terjadinya demensia.
== Gejala-gejalanya ==
Seseorang mungkin menderita demensia, jika terjadi pemburukan pada:
<ref>''(tidak lagi berfungsi)'' {{cite journal |author=Calleo J, Stanley M |title=Anxiety Disorders in Later Life Differentiated Diagnosis and Treatment Strategies |journal=Psychiatric Times |volume=25 |issue=8 |year=2008 |url=http://www.psychiatrictimes.com/display/article/10168/1166976}}</ref>
* Kemampuan mengambil keputusan ({{lang-en|Decision-making ability}})
* Kebijaksanaan ({{lang-en|Judgment}})
* Orientasi waktu dan ruang ({{lang-en|Orientation in time and space}})
* Pemecahan masalah ({{lang-en|Problem solving}})
* Kemampuan berbicara ({{lang-en|Verbal communication}})
Perubahan perilaku termasuk:
Baris 16 ⟶ 20:
* Berpakaian (mungkin membutuhkan bantuan)
* Kegemaran
* Aktivitas rutin (mungkin menjadi tak dapat
* Kepribadian (tanggapan yang tak semestinya,
== Jenis-jenis demensia ==
Beberapa jenis demensia dapat dipulihkan. Hal ini berarti kerusakan dapat diperbaiki. Jenis lainnya tak dapat dipulihkan. Hal ini berati kerusakan yang sudah terjadi tidak dapat diperbaiki. Demensia yang tak dapat dipulihkan biasanya disebabkan oleh penyakit yang tak dapat disembuhkan, seperti Alzheimer. Dimensia yang dapat dipulihkan termasuk [[diffuse axonal injury]] setelah kecelakaan pada [[kepala]] dan [[otak]], dikenal sebagai trauma kepala/otak [[Traumatic brain injury]].
Penyakit [[Creutzfeldt-Jakob]] menyebabkan demensia yang terjadi memburuk dengan cepat, dalam hitungan minggu atau bulan, dan ini disebabkan oleh adanya [[prion]] (di Indonesia dikenal sebagai Penyakit Sapi Gila, tetapi belum pernah diketahui terjadi pada orang Indonesia).<ref>{{cite journal |author=Belay ED, Schonberger LB |
title=Variant Creutzfeldt–Jakob disease and bovine spongiform encephalopathy |journal=Clin. Lab. Med. |volume=22 |issue=4 |pages=849–62, v–vi |year=2002 |pmid=12489284 |doi=10.1016/S0272-2712(02)00024-0}}</ref> Jenis lainnya seperti
Dua penyebab utama demensia adalah Alzheimer dan [[Multi-infarct disease]].<ref name=pmid11213093>{{cite journal |title=Pathological correlates of late-onset dementia in a multicentre, community-based population in England and Wales. Neuropathology Group of the Medical Research Council Cognitive Function and Ageing Study (MRC CFAS) |journal=Lancet |volume=357 |issue=9251 |pages=169–75 |year=2001 |pmid= 11213093 |doi=10.1016/S0140-6736(00)03589-3 |author=Neuropathology Group. Medical Research Council Cognitive Function and Aging Study}}</ref> [[Glioma]] sehubungan dengan tumor adalah penyebab lainnya yang diketahui. [[Alcohol dementia]], kadang-kadang dihubungkan dengan Wernicke-Korsakoff syndrome, dan hal ini disebabkan pengunaan/minum [[alkohol]] yang berlebihan dalam jangka panjang.
Baris 29 ⟶ 34:
Penyebab metabolisme yang mungkin menjadi penyebab demensia, misalnya gagal hati ([[Hepatic encephalopathy]]) atau [[gagal ginjal]]; dan [[subdural hematoma]] yang kronis. Kemungkinan lain termasuk infeksi otak karena [[meningitis]] yang menyebabkan keracunan obat untuk [[viral encephalitis]] (misalnya obat-obatan [[anticonvulsant]]).
Demensia juga dapat diinduksi oleh defisiensi [[niasin]].<ref>{{en}} {{cite web | url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15258207 | title
▲= http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15258207| title = Dietary niacin and the risk of incident Alzheimer's disease and of cognitive decline| accessdate = 2010-06-29| work = Rush Institute for Healthy Aging, Centers for Disease Control and Prevention; Morris MC, Evans DA, Bienias JL, Scherr PA, Tangney CC, Hebert LE, Bennett DA, Wilson RS, Aggarwal N.}}</ref>
Demensia pada [[Alzheimer]] dikategorikan sebagai simtoma [[degeneratif]] otak yang [[progresif]]. Mengingat beban yang ditimbulkan penyakit ini, masyarakat perlu mewaspadai gangguan perilaku dan [[psikologik]] penderita demensia Alzheimer.<ref>''(tidak lagi berfungsi)'' {{cite web| url = http://alzheimerindonesia.org/index.php?option=com_content&view=article&id=27:definisi-alzheimer&catid=30:the-community&Itemid=30| title = Salinan arsip| access-date = 2010-06-05| archive-date = 2016-03-08| archive-url = https://web.archive.org/web/20160308213908/http://www.alzheimerindonesia.org/index.php?catid=30:the-community&id=27:definisi-alzheimer&itemid=30&option=com_content&view=article| dead-url = yes}}</ref>
;Yang lainnya adalah
* Demensia vaskular <ref name="PM17222085">{{en}} {{cite web| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17222085| title = Recommendations for the diagnosis and management of Alzheimer's disease and other disorders associated with dementia: EFNS guideline| accessdate = 2010-06-29| work = Memory Disorders Research Group, Department of Neurology, Rigshospitalet, Copenhagen University Hospital; Waldemar G, Dubois B, Emre M, Georges J, McKeith IG, Rossor M, Scheltens P, Tariska P, Winblad B; EFNS.}}</ref><ref>{{en}} {{cite web
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17573076
| title = Cognitive deficits in preclinical Alzheimer's disease and vascular dementia: patterns of findings from the Kungsholmen Project.▼
| accessdate = 2010-06-29▼
▲deficits in preclinical Alzheimer's disease and vascular dementia: patterns of findings from the Kungsholmen Project.
| work = Karolinska Institutet, Aging Research Center; Bäckman L, Small BJ.
}}</ref>
: Pada tahap ini, menurut skala MMSE ({{lang-en|Mini-Mental State Examination}}), penderita mengalami gangguan minor pada orientasi tempat, waktu dan ingatan, pada 3 tahun pertama,<ref>{{en}} {{cite web▼
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15286452▼
▲: Pada tahap ini, menurut skala MMSE ({{lang-en|Mini-Mental State Examination}}), penderita mengalami gangguan minor pada orientasi tempat, waktu dan ingatan, pada 3 tahun pertama,<ref>{{en}}{{cite web
| title = A preclinical phase in vascular dementia: cognitive impairment three years before diagnosis▼
| url = ▼
▲http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15286452
▲| title = A preclinical phase in vascular dementia: cognitive impairment
▲| accessdate = 2010-06-29
Epidemiology, Neurotec, Karolinska Institutet, and Stockholm Gerontology Research Center; Jones S, Laukka EJ, Small BJ, ▼
}}</ref> yang disebut MCI ({{lang-en|mild cognitive impairment}}) dengan penurunan ketebalan dan▼
= http://www.diagnosticimaging.com/mri/content/article/113619/1428344▼
| title = MRI software accurately IDs ▼
| accessdate = 2010-06-29
▲| work = Aging Research Center, Division of Geriatric Epidemiology, Neurotec, Karolinska Institutet, and Stockholm Gerontology Research Center; Jones S, Laukka EJ, Small BJ, Fratiglioni L, Bäckman L.
| work = Massachusetts General Hospital; Rebekah Moan▼
▲}}</ref> yang disebut MCI ({{lang-en|mild cognitive impairment}}) dengan penurunan ketebalan dan volume [[otak]] pada [[korteks entorinal]], [[hipokampus]] dan [[girus supramarginal]].<ref>''(tidak lagi berfungsi)'' {{en}} {{cite web
▲| url = http://www.diagnosticimaging.com/mri/content/article/113619/1428344
▲| title = MRI software accurately IDs preclinical Alzheimer’s disease
* Demensia yang disertai [[badan Lewy]]<ref name="PM17222085" />▼
▲| work = Massachusetts General Hospital; Rebekah Moan
}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
▲* [[Demensia dengan badan Lewy|Demensia yang disertai]] [[badan Lewy]].<ref name="PM17222085" />
* Demensia frontotemporal, terjadi pada penderita [[sklerosis lateral amiotrofik]] dan [[penyakit degeneratif lobus frontotemporal]].
* Demensia paralitik, jenis demensia yang ditemukan oleh [[Julius Wagner-Jauregg]].
=== Pola diet dan fungsi kognitif ===
Sebuah studi, yang diterbitkan pada 2019, menemukan bahwa pola diet sehat mungkin bermanfaat dalam membantu mencegah demensia. Dalam studi tersebut, para peneliti mempelajari lebih dari 2.600 peserta, berusia 25-45 tahun, yang mengambil bagian dalam diet bergaya Mediterania. Peserta diberikan kuesioner lebih dari 3 kali poin untuk menilai asupan makanan rata-rata mereka.<ref name="journal article">{{cite web |url=https://n.neurology.org/content/92/14/645 |title=Dietary patterns in early life pay dividends for midlife cognitive performance |work= |accessdate=April 2, 2019 |publisher=''Neurology''}}</ref>
Berdasarkan temuan, para peneliti dapat menentukan bahwa diet MedDiet dan APDQS memiliki manfaat lebih besar bagi kesehatan kognitif mereka, dibandingkan dengan diet DASH. Di antara komponen dari masing-masing pola diet, lemak tak jenuh tunggal, polong-polongan, dan zat gizi mikro diamati paling membantu dalam meningkatkan kesehatan kognitif. Temuan penelitian ini diterbitkan dalam Neurology.<ref name="news article">{{cite web |url=https://www.mentaldaily.com/article/2019/03/healthy-diet-might-help-reduce-the-risk-of-dementia |title=Healthy diet might help reduce the risk of dementia |work= |accessdate=March 24, 2019 |publisher=''http://www.mentaldaily.com''}}</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Gejala penyakit]]
|