Albert Manumpak Sipahutar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(3 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 25:
|occupation = Jurnalis, penulis
|years_active = 1932–1942
|religion = kristen protestan
|spouse =
|partner =
Baris 51:
Pasca [[pendudukan Jepang di Indonesia|pendudukan Jepang di Hindia Belanda]] pada awal 1942, Albert dan sesama [[tahanan politik]]nya dibebaskan dan kembali ke Batavia untuk membuka lagi Antara. Akan tetapi, pemerintah pendudukan meminta kantor berita ini di[[likuidasi]].{{sfn|I.N.|1981|p=387}} Akhirnya perusahaan ini berganti nama menjadi Yashima pada tanggal 29 Mei dan digabung ke [[Dōmei Tsushin]] tiga bulan kemudian.{{sfn|Setiawanto|2008}}{{sfn|McVey|1985|p=146}} Ia kemudian menulis biografi pendek tentang tokoh nasionalis [[Sukarno]], [[Mohammad Hatta]], dan [[Sartono]]. Menurut jurnalis Indonesia Soebagijo I.N, buku berjudul ''Siapa?: Loekisan tentang Pemimpin2'' ini adalah biografi [[bahasa Indonesia|berbahasa Indonesia]] pertama.{{sfn|I.N.|1981|p=386}}
 
Albert meninggalkan Domei tidak lama kemudian karena penyakit paru-parunya kambuh lagi. Ia pergi ke Sukabumi untuk istirahat.{{sfn|I.N.|1981|p=388}} Ia menikahi perawatnya, Jetraningrat Kartadiwiria, pada 3 ArilApril tahun 1946 di Tasikmalaya. Pada Mei 1947, ia dan keluarganya pindah ke [[Yogyakarta]], awalnya dengan kereta api dari Sukabumi ke Jakarta, lalu bergabung dengan [[Hamengkubuwono IX]] dalam perjalanan ke ibu kota Indonesia yang baru itu. Albert menghabiskan sisa hidupnya di sebuah sanatorium di Pakem, sebelah utara Yogyakarta, dan meninggal dunia di sana pada tanggal 5 Januari 1948.{{sfn|I.N.|1981|p=389}}
 
Jasad Albert dimakamkan di Yogyakarta dalam upacara pemakaman yang dihadiri sejumlah tokoh politik ternama, termasuk [[Perdana Menteri Indonesia]], [[Amir Sjarifoeddin]]. Pada Desember tahun 1978, bertepatan dengan HUT Antara ke 41 tahun, jasadnya dipindahkan ke TPU Tanah Kusir di Jakarta dan pemakamannya dihadiri menteri kabinet [[Ismail Saleh]] dan Adam Malik. yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden RI{{sfn|I.N.|1981|p=389}}
 
== Catatan penjelas ==