Vanila: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fraresti (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Fraresti (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 58:
[[Ekstrak vanilla]] didapatkan dari setiap bagian dari buah, dari kulit sampai bijinya. Ekstrak vanilla mengandung ratusan jenis senyawa, termasuk asam vanilat, anisaldehid, asam hidroksibenzoat, asam anisat, anisil alkohol, [[asetaldehida]], [[asam asetat]], [[furfural]], [[asam heksanoat]], [[4-hidroksibenzaldehida]], [[eugenol]], [[metil cinnamat]], [[asam isobutirat]], asam kaproat, vitispiran, fenol, fenol eter, senyawa karbonil, ester, benzil eter, lakton, karbohidrat, lemak, dan garam mineral.<ref name=":3" /> Namun yang memberikan aroma khas vanilla yang harum adalah senyawa [[vanillin]] (4-hidroksi-3-metoksibenzaldehid). Senyawa minor lainnya yang ikut mempengaruhi rasa yaitu [[piperonal]]. Senyawa utama yaitu vanillin dapat dibuat secara sintetis dari [[fenol]] dan larut dalam [[etanol]].<ref>Gobley, N.-T. (1858) [http://books.google.com/books?id=Yrs8AAAAcAAJ&pg=PA401#v=onepage&q&f=false "Recherches sur le principe odorant de la vanille"] (Research on the fragrant substance of vanilla), ''Journal de Pharmacie et de Chimie'', series 3, vol. 34, pages 401–405.</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.baktoflavors.com/pdf/vanilla%20dafna%20ishs.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2014-05-04 |archive-date=2009-03-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090326033102/http://www.baktoflavors.com/pdf/vanilla%20dafna%20ishs.pdf |dead-url=yes }}</ref>
 
Vanillin (4-hidroksi-3-metoksibenzaldehid) sendiri adalah senyawa aktif utama pada polong vanila dan menyusun sekitar 85% dari seluruh senyawa ''volatil'' pada polong vanila. Senyawa ini merupakan senyawa paling umum yang digunakan sebagai aroma pada es krim, ''soft drinks,'' kosmetik, dan parfum. Walaupun vanillin dapat disintesis, tetapi vanillin alami masih lebih disukai konsumen karena alasan keamanan, kepercayaan, dan dianggap lebih bebas pengawet. Senyawa vanillin dilaporkan memiliki aktivitas ''anticlastogenic,'' antimutagenik, dan antikarsinogenik dan mampu mereduksi risiko kerusakan kromosom lewat analisis sinar X dan UV. Vanillin secara efektif mampu menghambat kerusakan sel darah merah pada pasien ''sickle cell anemia.'' Selain itu vanillin juga bersifat afrodisiak, antioksidan, dan antimikroba.<ref name=":3" />
 
Vanillin dapat diekstrak dari polong lewat proses ''percolation'' atau ''oleoresin.'' Metode ''percolation'' dilakukan dengan sirkulasi pelarut etanol/air dengan konsentrasi 35-50:65-50 (v/v) pada kondisi vakum selama 48-72 jam. Proses ''oleoresin'' dilakukan dengan penghancuran polong dan disirkulasikan dengan etanol pada suhu 45<sup>o</sup>C pada keadaan vakum selama 8-9 hari. Alkoholnya kemudian diuapkan.<ref name=":2" />