Si Buta Lawan Jaka Sembung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
perbaikan kecil
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Referensi: Bot: Merapikan artikel, removed stub tag
 
(41 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{kegunaanlain|Jaka Sembung}}
{{Infobox Film
| movie_name = Si Buta Lawan Jaka Sembung
| image = Si Buta Lawan Jaka Sembung Poster(1983; obverse; wiki).jpg
|caption image_size =
| director image_size = [[Dasri Yakob]]
| producerdirector = [[SabirinDasri KasdaniYacob]]
|producer eproducer = [[Sabirin Kasdani]]
| aproducereproducer =
| writer aproducer =
| music writer =
| starring = [[Barry Prima]]{{br}}[[Advent Bangun]]{{br}}[[W.D Mochtar]]{{br}}[[Zurmainy]]{{br}}[[Sri Gundy Sintara]]{{br}}[[Syamsuddin Syafei]]{{br}}[[Djair Warniponakanda]]{{br}}[[Vivi Rio]]{{br}}[[Grace Sahara]]
|starring = [[Barry Prima]]<br />[[Advent Bangun]]<br />[[Sri Gudhi Sintara]]<br />[[W.D Mochtar]]<br />[[Zurmaini]]<br />[[Syamsuddin Syafei]]<br />[[Djair Warniponakanda]]<br />[[Gino Makasutji]]<br />[[Grace Zaharah]]<br />[[Hera Helmy]]<br />[[Rukman Herman]]<br />[[Yos Santo]]<br />[[Debby Rio]]<br />[[Tuty Kusnendar]]
| music =
|music = [[Gatot Sudarto]]
| cinematography = [[Asmawi]]
| editing =
|editing =
|distributor = [[Rapi Films]] <small>(Indonesia)</small>
| release_date = Juni [[1983]] <small>(Indonesia)</small>
| runtime = 103 menit
| country = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]
| awards =
| movie_language = [[Bahasa Indonesia]]
| budget =
| gross =
| preceded_by = ''[[Jaka Sembung Sang Penakluk]]'' (1981)
| followed_by = ''[[JakaBajing SembungIreng dan BajingJaka IrengSembung]]'' (19831985)
| amg_id =
| imdb_id = 0096421
}}
'''''Si Buta Lawan Jaka Sembung''''' (Internasional: '''''The Warrior 2''''') adalah [[film aksi laga]] [[film epos|epos]] [[film dewasa|dewasa]] tahun [[1983 dalam film|1983]] dari [[Indonesia]] yang disutradarai oleh [[Dasri YakobYacob]] dan dibintangi aktor laga kawakan kala itu, [[Barry Prima]] dan [[Advent Bangun]]. Film ini adalah sekuel dari film ''[[Jaka Sembung Sang Penakluk]]'' yang dirilis tahun [[1981 dalam film|1981]]. Cerita film ini dibuatmerupakan berdasarkanadaptasi salahlepas satu cerita komikdari serial [[komik Indonesia]] "'''''[[Jaka Sembung (komik)|Jaka Sembung]]'''''" karya komikus terkenal Indonesia [[Djair Warniponakanda]], yang juga mengambil peran kecil dalam film ini. Film ini didistribusikan oleh [[Rapi Films]] pada bulan Juni 1983.
 
Cerita film ini awalnya hendak dibuat berdasarkan komik berjudul "''Jaka Sembung vs Si Buta Dari Gua Hantu''". Namun karena masalah hak tampil dengan pemeran film "''[[Si Buta Dari Gua Hantu]]''", karakter dalam komik tersebut kemudian diganti menjadi "''Si Buta Dari Gunung Iblis''" dan cerita dalam film diubah. Komik "''Jaka Sembung vs Si Buta Dari Gua Hantu''" sendiri akhirnya terbit pada tahun 2011.<ref>Warni, Djair. 2011. "''Jaka Sembung vs Si Buta Dari Gua Hantu''". Penerbit Pluz.</ref>
Film ini segera diikuti oleh sekuel berikutnya, yaitu ''[[Jaka Sembung dan Bajing Ireng]]'' yang dirilis di tahun 1983 yang sama.
 
Film ini dikenal dengan tingkat kekerasannya yang lebih banyak berlumuran darah dibandingkan film pendahulunya dan juga elemen dewasanya yang lebih kental. Film ini segera diikuti oleh sekuel berikutnya, yaitu ''[[Bajing Ireng dan Jaka Sembung]]'' yang dirilis pada tahun 1985.
==Sinopsis==
{{spoiler}}
"''[[Kompeni]]''" Belanda (Sebutan populer rakyat nusantara untuk pasukan [[Hindia Belanda]] kala itu, tidak hanya untuk [[VOC]]) mengobrak abrik rumah warga untuk mencari Jaka Sembung ([[Barry Prima]]) yang kian meresahkan ''Kompeni'' karena sepak terjangnya. Merasa kewalahan untuk mencari Jaka Sembung, akhirnya Kapten De Mandes ([[Gino Makasutji]]) mengadakan sayembara bagi para jago-jago persilatan untuk mencari jagoan kuat, dimana pemenangnya akan mendapatkan hadiah 100 ringgit. Sayembara tersebut akhirnya dimenangkan oleh Soca Indrakusuma alias "Si Buta dari Gunung Iblis" ([[Advent Bangun]]), seorang jagoan sakti penderita [[tunanetra]] yang misterius. ''Kompeni'' kemudian menjanjikan lebih banyak uang untuk Si Buta supaya menangkap Jaka Sembung. Namun Si Buta menghendaki 1000 ringgit jika berhasil menangkap Jaka Sembung, yang disetujui oleh ''kompeni''. Akhirnya dilakukanlah pencarian Jaka Sembung dengan dibantu oleh pasukan ''kompeni''. Di suatu persawahan Jaka Sembung yang ditantang oleh Si Buta akhirnya keluar dari persembunyian dan terjadilah perkelahian antara keduanya. Si Buta sendiri dari awal sayembara hingga saat berhadapan dengan Jaka Sembung selalu dibayangi oleh teliksandinya, Dewi Magi ([[Sri Gundy Sintara]]) yang memberikan bantuan informasi tentang Jaka Sembung.
 
== Sinopsis ==
Akhirnya Si buta berhasil mengalahkan Jaka Sembung dan memenggal kepalanya untuk diserahkan pada ''Kompeni''. Merasa yakin, De Mandes merasa tidak rela untuk menyerahkan 1000 ringgit [[uang emas]] pada Si Buta. Setelah menyerahkan uang, De Mandes memerintahkan seorang jagoan untuk menyerang Si Buta hingga terluka parah. Si Buta berhasil mengalahkan jagoan tersebut, namun terluka parah. Si Buta ditolong oleh Dewi Magi yang selama ini menyimpan hati padanya, dan ketika pingsan Dewi Magi yang telah bernafsu akhirnya menciumi dan menggauli Si Buta dengan nafsu, namun ketika sadar Si Buta menolak dan marah karena cintanya telah ikut terkubur bersama mantan kekasihnya yang telah meninggal. Dewi Magi marah dan sebagai gantinya meminta uang hadiah dari De Mandes untuk dirinya. Namun Si Buta menolak dan terjadilah saling baku hantam dengan kemarahan Dewi Magi yang membuat Si Buta yang terluka tidak bisa berbuat apa-apa.
Pasukan "''[[Kompeni]]''" Belanda (Sebutan populer rakyat nusantara untuk pasukan penjajah [[Hindia Belanda]] kala itu, tidak hanya untuk [[VOC]]) mengobrak abrik rumah warga untuk mencari Jaka Sembung ([[Barry Prima]]) yang kian meresahkan ''Kompeni'' karena sepak terjangnya. Merasa kewalahan untuk mencari Jaka Sembung, akhirnya Komandan ''Kompeni'' Kapten De Mandes ([[Gino Makasutji]]) mengadakan sayembara bagi para jago-jago persilatan untuk mencari jagoan kuat, dimanadi mana pemenangnya akan mendapatkan hadiah 100 ringgit. Sayembara tersebut akhirnya dimenangkan oleh Soca Indrakusuma alias "Si Buta dari Gunung Iblis" ([[Advent Bangun]]), seorang jagoan sakti penderita [[tunanetra]] yang misterius. ''Kompeni''De Mandes kemudian menjanjikan lebih banyak uang untuk Si Buta supaya menangkap Jaka Sembung. Namun Si Buta menghendaki 1000 ringgit jika berhasil menangkap Jaka Sembung, yang disetujui oleh ''kompeni''De Mandes. Akhirnya dilakukanlah pencarian Jaka Sembung dengan dibantu oleh pasukan ''kompeni''De Mandes. Di suatu persawahan Jaka Sembung yang ditantang oleh Si Buta akhirnya keluar dari persembunyian dan terjadilah perkelahian antara keduanya. Si Buta sendiri dari awal sayembara hingga saat berhadapan dengan Jaka Sembung selalu dibayangi oleh teliksandinya, Dewi Magi ([[Sri GundyGudhi Sintara]]) yang memberikan bantuan informasi tentang Jaka Sembung.
 
SaatAkhirnya Si buta itulahberhasil munculmengalahkan Jaka Sembung yangdan ternyatamemenggal masihkepalanya hidupuntuk bersamadiserahkan teman-temannyapada untukDe menolongMandes. danMerasa membawayakin, SiDe ButaMandes kemerasa padepokantidak gurunya,rela Kiuntuk Sapumenyerahkan Angin1000 ringgit ([[Syamsuddinuang Syafeiemas]]). Setelah sembuh,pada Si Buta. Setelah menyerahkan uang, 1000De ringgitMandes tersebutmemerintahkan untukseorang perjuanganjagoan rakyat melawan ''kompeni''.untuk menyerang Si Buta menceritakanhingga bahwaterluka yangparah. dikalahkanSi danButa dipenggalberhasil kepalanyamengalahkan bukanlahjagoan Jaka sembung yang sebenarnyatersebut, akan tetapi kepalaterluka kambingparah. yangSi menyerupaiButa mukaditolong Jaka Sembung dengan bantuan [[sihir]]oleh Dewi Magi. Siyang Butaselama akhirnyaini bergabungmenyimpan denganhati padepokanpadanya, Jaka Sembung.dan Sementaraketika itupingsan Dewi Magi yang kecewatelah pada Si Butabernafsu akhirnya mendatangimenciumi markasdan ''kompeni''menggauli danSi memberiButa tahudengan perihalnafsu, masihtetapi hidupnyaketika Jakasadar Sembung.Si DeButa Mandesmenolak dan marah karena iacintanya telah dikelabuiikut olehterkubur Sibersama Butamantan dengankekasihnya hanyayang kepalatelah kambingmeninggal. Akhirnya Dewi Magi bekerjasamamarah dengandan pasukansebagai gantinya meminta uang hadiah dari De Mandes untuk membunuhdirinya. Namun Si Buta menolak dan Jakaterjadilah Sembungsaling baku hantam dengan mengandalkankemarahan ilmuDewi sihirnyaMagi yang membuat Si Buta yang terluka tidak bisa berbuat apa-apa.
 
Saat itulah muncul Jaka Sembung yang ternyata masih hidup bersama teman-temannya untuk menolong dan membawa Si Buta ke padepokan gurunya, Ki Sapu Angin ([[Syamsuddin Syafei]]). Setelah sembuh, Si Buta menyerahkan uang 1000 ringgit tersebut untuk perjuangan rakyat melawan ''kompeni''. Si Buta menceritakan bahwa yang dikalahkan dan dipenggal kepalanya bukanlah Jaka sembung yang sebenarnya, akan tetapi kepala seekor [[kambing]] yang terlihat menyerupai muka Jaka Sembung karena bantuan [[sihir]] Dewi Magi. Si Buta akhirnya bergabung dengan padepokan Jaka Sembung. Sementara itu Dewi Magi yang kecewa pada Si Buta akhirnya mendatangi markas ''kompeni'' dan memberi tahu perihal masih hidupnya Jaka Sembung. De Mandes marah karena ia telah dikelabui oleh Si Buta dengan hanya kepala kambing. Akhirnya Dewi Magi bekerjasama dengan pasukan De Mandes untuk membunuh Si Buta dan Jaka Sembung dengan mengandalkan ilmu sihirnya.
Situasi bertambah rumit ketika suatu malam terjadi pencurian kotak uang hadiah De Mandes dari padepokan Jaka Sembung yang tidak terlihat pelakunya. Si Buta yang tajam penciuman dan pendengarannya berhasil menghalanginya. Jaka Sembung yang sedang tidur kaget karena tidak bisa melihat siapa [[pencuri]] yang tidak terlihat tersebut. Akhirnya melalui penciumannya Si Buta berhasil mengetahui bahwa pencurian itu adalah perbuatan Dewi Magi. Dewi Magi berhasil ditangkap dan dilukai, namun meloloskan diri. Dewi Magi yang sedang terluka parah menemui gurunya ([[WD Mochtar]]) dan berhasil menyembuhkan lukanya.
 
Situasi bertambah rumit ketika suatu malam terjadi pencurian kotak uang hadiah De Mandes dari padepokan Jaka Sembung yang tidak terlihat pelakunya. Si Buta yang tajam [[penciuman]] dan pendengarannya[[pendengaran]]nya berhasil menghalanginya. Jaka Sembung yang sedang tidur kaget karena tidak bisa melihat siapa [[pencuri]] yang tidak terlihat tersebut. Akhirnya melalui penciumannya Si Buta berhasil mengetahui bahwa pencurian itu adalah perbuatan Dewi Magi. Dewi Magi berhasil ditangkap dan dilukai, namuntetapi meloloskan diri. Dewi Magi yang sedang terluka parah menemui gurunya ([[WD Mochtar]]) dan berhasil menyembuhkan lukanya.
Setelah sembuh, Dewi Magi meminta bantuan gurunya untuk menangkap Kinong, adik dari Jaka Sembung, untuk mendapatkan dua umpan, Jaka Sembung dan Si Buta sekaligus. Dewi Magi adalan pemimpin sebuah perguruan wanita liar yang semua anggotanya menyimpan dendam pada laki-laki. Mereka gemar menculik laki-laki untuk dijadikan pemuas nafsu birahi sebelum dilempar mati ke sebuah sumur maut yang berisi [[ular]]. Demikian juga nantinya nasib Kinong yang di gantung sebagai umpan di atas sumur maut tersebut.
 
Setelah sembuh, Dewi Magi meminta bantuan gurunya untuk menangkap Kinong, adik dari JakaSi SembungButa, untuk mendapatkan dua umpan, Jaka Sembung dan Si Buta sekaligus. Dewi Magi adalan pemimpin sebuah perguruan wanita liar yang semua anggotanya menyimpan dendam pada laki-laki. Mereka gemar menculik laki-laki untuk dijadikan pemuas nafsu birahi sebelum dilempar mati ke sebuah sumur maut yang berisi [[ular]]. Demikian juga nantinya nasib Kinong yang di gantung sebagai umpan di atas sumur maut tersebut.
Jaka yang datang seorang diri tidak bisa berbuat apa-apa melihat Kinong berada diatas sumur maut, namun kedatangan Si Buta dan guru Jaka berhasil membantu Jaka dalam menyelamatkan Kinong. Dewi Magi dan murid-muridnya kewalahan menghadapi Jaka Sembung dan Si Buta, hingga ia meminta bantuan gurunya dan De Mandes. Kedatangan guru Magi ternyata mampu membuat kewalahan Jaka Sembung dan gurunya. Setelah pertarungan sengit, akhirnya mereka mampu mengalahkan guru Dewi Magi. Kemudian datanglah pasukan ''kompeni'' yang dipimpin De Mandes dan Dewi Magi menembaki mereka. Saat itulah muncul Bajing Ireng ([[Zurmainy]]) yang kemudian membantu Jaka Sembung. Kedatangan Bajing Ireng mampu membuat pasukan ''kompeni'' De Mandes kalang kabut, namun Bajing Ireng tertembak oleh pasukan ''kompeni''. Sementara itu Dewi Magi marah karena padepokannya telah diporakporandakan oleh pasukan De Mandes dengan sengaja. Dewi Magi merasa telah ditipu oleh De Mandes dan hendak menyerang dengan marah, namun akhirnya tewas oleh [[meriam]] yang di sulut Kapten De Mandes, sedangkan Si Buta, Jaka Sembung, Gurunya dan Bajing Ireng selamat untuk meneruskan perjuangan mereka.
 
Jaka yang datang seorang diri tidak bisa berbuat apa-apa melihat Kinong berada diatas sumur maut, namuntetapi kedatangan Si Buta dan guru Jaka berhasil membantu Jaka dalam menyelamatkan Kinong. Dewi Magi dan murid-muridnya kewalahan menghadapi Jaka Sembung dan Si Buta, hingga ia meminta bantuan gurunya dan De Mandes. Kedatangan guru Magi ternyata mampu membuat kewalahan Jaka Sembung dan gurunya. Setelah pertarungan sengit, akhirnya mereka mampu mengalahkan guru Dewi Magi. Kemudian datanglah pasukan ''kompeni'' yang dipimpin De Mandes dan Dewi Magi menembaki mereka. Saat itulah muncul Bajing Ireng ([[ZurmainyZurmaini]]) yang kemudian membantu Jaka Sembung. Kedatangan Bajing Ireng mampu membuat pasukan ''kompeni'' De Mandes kalang kabut, namuntetapi Bajing Ireng tertembak oleh pasukan ''kompeni''. Sementara itu DewiDe MagiMandes marahhendak karenamemanfaatkan padepokannyakekacauan telahini diporakporandakanuntuk olehmembunuh pasukansemua musuhnya dengan sekali tepuk. De Mandes denganmengarahkan sengajameriam penghancur ke arah Si Buta dan kawan-kawannya. Dewi Magi merasamengetahui telahrencana ditipulicik olehtersebut Dedan Mandeskarena dancintanya hendakpada menyerangSi denganButa yang sebenarnya masih marahtulus, namundia mengorbankan dirinya dengan menerima peluru meriam penghancur. Dewi Magi akhirnya tewas oleh peluru [[meriam]] yang di sulut Kapten De Mandes. Kesadaran akan perbuatannya yang salah telah didapatnya walaupun terlambat, sedangkan Si Buta, Jaka Sembung, GurunyaKi Sapu Angin dan Bajing Ireng selamat untuk meneruskan perjuangan mereka melawan penjajah.
 
== Pemeran ==
* [[Barry Prima]] sebagai Parmin alias "Jaka Sembung"
* [[Advent Bangun]] sebagai Soca Indrakusuma alias "Si Buta dari Gunung Iblis"
* [[Sri GundyGudhi Sintara]] sebagai Dewi Magi
* [[W.D. Mochtar]] sebagai Guru Dewi Magi
* [[ZurmainyZurmaini]] sebagai Roijah alias "Bajing Ireng"
* [[Syamsuddin Syafei]] sebagai Ki Sapu Angin, guru Parmin
* [[Gino Makasutji]] sebagai Kapten De Mandes, Kapten pasukan ''kompeni''
 
== Versi luar negeri ==
''Si Buta Lawan Jaka Sembung'' juga dirilis di berbagai negara lain dengan judul yang berbeda-beda, seperti:
* "''The Warrior 2''" atau "''The Warrior II''" sebagai judul internasional [[bahasa Inggris]] dan [[VHS]]
* "''Le guerrier des ténèbres''" di [[PerancisPrancis]]
* "''Soturi ja sokea miekkamies''" untuk judul rilis [[VHS]] di [[Finlandia]]
* "''The Warrior and the Blind Swordsman''" atau "''Warrior and Blind Warrior''" di beberapa versi rilis [[DVD]] bahasa Inggris
 
== Pranala luar ==
* [http://perfilman.pnri.go.id/filmografi.php?1=1&a=view&recid=FILM-M1604 "''Si Buta Lawan Jaka Sembung'' di situs perfilman.pnri.go.id]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
*{{imdb title[http://www.citwf.com/film319300.htm | id=0096421| title="''Si Buta Lawan Jaka Sembung}}''" di CITWF]
* {{imdb title | id=0096421| title=Si Buta Lawan Jaka Sembung}}
 
== Referensi ==
{{Sinema Indonesia}}
{{Film-indo-stubreflist}}
 
[[Kategori:Film Indonesia tahun 1983]]
[[Kategori:Film yang berdasarkan pada komik Indonesia]]
[[Kategori:Film aksi laga Indonesia]]
[[Kategori:Film epos Indonesia]]
[[Kategori:Film epik]]
[[Kategori:Film Rapi]]
[[Kategori:Film yang berlatar di Indonesia]]