Entikong, Sanggau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6 |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Pranala luar: Bot: Merapikan artikel |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 16:
== Sejarah ==
Asal mula nama Entikong berasal dari kata "En" yang berarti "sungai" dan "Tikong" yang berarti "tikungan atau berkelok", jadi Entikong diartikan sebagai sungai yang banyak tikungannya atau berkelok. Sungai Entikong yang bermuara di sungai Sekayam adalah merupakan wilayah pemukiman masyarakat Entikong pada waktu dahulu yang kemudian pada tahun 1970 oleh dinas sosial warga masyarakatnya disuruh pindah ke lokasi pemukiman baru yang sudah disediakan oleh Dinas Sosial pada saat itu yakni lokasi pemukiman yang sekarang. Pada saat itu Entikong masih termasuk ke dalam wilayah pemerintahan kecamatan Sekayam yang pusat pemerintahannya berada di Balai Karangan yang dipimpin oleh seorang camat yang bernama Bapak Karim. Sejak saat itu semua masyarakat Entikong pindah ke "Kampung Baru" (lokasi saat ini) dan jumlah penduduknya mulai berkembang pesat hingga sekarang dan menjadi salah satu desa yang berbatasan langsung dengan negara tetangga yakni Tebedu, Malaysia.
Kecamatan Entikong terbentuk secara resmi pada tanggal [[17 Juni]] [[1996]] yang dilaksanakan secara terpusat di [[Sanggau]] berdasarkan [[Peraturan Pemerintah|PP]] No. 39 Tahun [[1996]] tentang Pembentukan 16 (Enam Belas) [[Kecamatan]] di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II [[Pontianak]], [[Sanggau]], [[Sambas]], [[Sintang]], [[Ketapang]] dan [[Kapuas Hulu]] Dalam Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I [[Kalimantan Barat]]. Kecamatan Entikong pada awalnya merupakan bagian dari [[Sekayam, Sanggau|Kecamatan Sekayam]].
Baris 45 ⟶ 46:
{{Kabupaten Sanggau}}
{{Authority control}}
{{Kecamatan-stub}}
|