Kubu, Rokan Hilir: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sejarah Kubu Rokan Hilir |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k Bot: Merapikan artikel, removed stub tag |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{rapikan}}
{{Tempat lain|Kubu (disambiguasi)}}
{{kecamatan
Baris 11 ⟶ 12:
|provinsi=Riau
|kode pos=28991}}
'''Kubu''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Rokan Hilir]], [[Riau]], [[Indonesia]]. Awal mulanya kubu disebut sebagai sungai baung. Sebelum Kerajaan Siak Sri Indra Pura menguasai daerah Kubu.
Beradasarkan sejarah nama 'Kubu' didaerah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Riau, berasal dari daerah Sungai baung. Yang mana Sungai baung adalah sungai yang membelah Kecamatan Kubu saat ini. Konon dinamakan Sungai baung karena ikan baung paling banyak disungai ini.
Awal pertama diresmikan pada tahun 1667 masehi bertepatan dengan tahun 1084 hijriyah. dan dari catatan dan ingatan tetua dikubu penduduk sungai baung berasal dari PADANG NUNANG atau dari suku minang RAO.
Mereka datang satu rombongan yang dipimpin oleh TUANKU DATUK RAJA
HITAM dari keturunan bangsawan di Padang Nunang. Rombongan ini berjumlah 70 orang. Bersama dengan rombonan ini diantara mereka adalah :
'''1. Datuk Raja Hitam'''
'''2. Datuk Kancil'''
'''3. Datuk Morah Pelangi'''
'''4. Datuk Penghulu Mosi'''
'''5. Panglima Sati (Datuk Amin Putera)'''
'''6. Panglima Sutan Kaleno'''
'''7. Panglima Hundero'''
'''Awal Mula Buka Kampung'''▼
▲Awal Mula Buka Kampung
Datuk Raja hitam membuka sungai baung dan menjadikannya sebuah negeri dipinggir sungai yang kemudian di namakan dengan TANJUNG SONO. Mengawali pembukaan tempat pemukiman itu Datuk Kancil yang bertugas sebagai tabib mengadakan acara ritual yang diberi nama TOTAW MENOTAW. Setelah selesai acara penotawan itu maka sungai baung diresmikan namanya menjadi Kubu.
Baris 52:
Pada tahub 1679 rombongan dari johor yang dipimpin oleh Datuk Gafar mengunjungi Kubu. Mereka diterima baik oleh Datuk Raja Hitam dan ditempatkan didaerah SUNGAI PINANG dan sekitarnya. Diantara rombongan itu terdapat juga orang-orang seperti :
'''1. Datuk Raja Gafar'''
'''2. Datuk Latif'''
'''3. Datuk Abdullah'''
'''4. Panglima Kadono'''
'''5. Panglima Anam'''
Baris 66:
Sebagai sebuah kerajaan diangkatlah pertama kali DATUK RAJA HITAM sebagai raja (wafat tahun 1708) dengan perdana menteri pertama DATUK GAFAR atau digelar juga dengan datuk bendahara (wafat tahun 1710). Pada tahun 1730 kerajaan kubu dipimpin oleh BANDA JALAL yang diberi gelar dengan JOHAN PAHLAWAN.
'''Masuknya Kuasa Kerajaan Siak Sri Indrapura di Kubu (1723-1746)'''
Kepemimpinan johan pahlawan tidak berlangsung lama, karena sering terjadi kekacauan dan kejahatan seperti perampokan yang meresahkan penduduk. Pertikaian antara raja Megat makhota dengan Banda Jalal kemudian didamaian oleh Sultan Siak Sri Indrapura (raja kecil,1723-1746). Maka pada tahun 1893 dibentuklah dewan DATUK EMPAT KERAJAAN KUBU :
1. Suku Rawa bergelar JAYA PERKASA
2. Suku Ambaraja bergelar INDRA SETIA
3. Suku Aru bergelar PADUKA SAMA RAJA
4. Suku Bebas bergelar INDRA BANGSAWAN
Dewan datuk empat tercatat dalam kitab BABUL KAWAAID (Pintu segala pegangan) yang disusun di zaman Sultam Syarief Kasim Abdul Jalil Syaifuddin (1889-1908) Sultan Siak Sri Indrapura yang ke 11. Di masa menghadapi penjajahan belanda, Sultan Siak menyempurnakan administrasi kerajaan- kerajaan yang dibawah taklukannya termasuk kerajaan kubu, dan menjadikan kubu sebagai wilayah provinsi.
'''Wilayah-Wilayah Kesultanan Siak, Kubu termasuk menjadi wilayah kuasa Kerajaan Siak Sri Indrapura.'''
Baris 130 ⟶ 131:
=== Propinsi Negeri Kubu ===
* Hakim Polisi negeri
* Hakim Syari'ah bergelar Imam Negeri Kubu.
* Batas-batas negeri: Dari sungai Dua Pekaitan mengikut Tanah Besar lalu sampai ke Telaga Tergenang watasan dengan Negeri Panai ke daratan sampai ke hulu watasan dengan Negeri Kota Pinang dan [[Pulau Jemur]] dan Pulau Tokang Sumbang dan Pulau Lalang Besar dan Pulau Lalang Kecil dan Pulau kecil-kecil mana yang masuk dalam kerajaan Siak Sri Indrapura yang dekat situ dan ditarik satu garis dari Telaga Tergenang melalui Berubul menuju hulu sungai Dayun yang di dalam Batang Komo watasan dengan Tanah Poetih.
Baris 158 ⟶ 159:
{{Authority control}}
|