Penjaringan, Jakarta Utara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Disambiguating links to Kalideres (link changed to Kelurahan) using DisamAssist.
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Merapikan artikel
Baris 37:
 
== Demografi ==
Ditahun [[2020]], penduduk kelurahan ini berjumlah 315.511 jiwa, dimana [[laki-laki]] sebanyak 159.921 jiwa dan [[perempuan]] sebanyak 155.590 jiwa, dengan kepadatan penduduk 8.895 jiwa/km<sup>2</sup>.<ref name="JAKARTAUTARA">{{cite web|url=https://jakutkota.bps.go.id/publication/2020/04/27/6d129017ecd189cc4e38e9fe/kota-jakarta-utara-dalam-angka-2020.html|title= Kota Jakarta Utara Dalam Angka 2020|publisher=Badan Pusat Statistik Indonesia|year=2020 |language=id |access-date=5 Oktober 2020|format=pdf}}</ref>
 
Kota Jakarta Utara, termasuk di kelurahan ini, warganya berasal dari beragam Suku, Agama, Ras dan Adat istiadat (SARA). Berdasarkan data Sensus penduduk 2010, warga Jakarta Utara didominasi oleh warga dari suku [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Betawi|Betawi]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Suku Batak|Batak]], dan [[Suku Sunda|Sunda]], serta sebagian merupakan suku [[Orang Minangkabau|Minangkabau]], [[Suku Bugis|Bugis]], serta suku lainnya.<ref name="SUKU">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/publication/2012/05/23/55eca38b7fe0830834605b35/kewarganegaraan-suku-bangsa-agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.html|title=Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia|website=www.bps.go.id|accessdate=5 Oktober 2020|format=pdf}}</ref>
Baris 45:
== Hutan Bakau ==
[[Berkas:Angke river 070826-269 mank.jpg|ka|300px|jmpl|Suaka Margasatwa Muara Angke berisi hutan mangrove asli Jakarta.]]
Penjaringan berisi beberapa hutan bakau asli Jakarta. Beberapa hal ini hutan mangrove yang dilindungi sebagai Suaka Margasatwa Muara Angke (yang terletak di Kelurahan Administrasi Kapuk Muara). Suaka Margasatwa Muara Angke telah dilindungi sejak pemerintahan Hindia Belanda pada 17 Juni 1939, seluas 15,04 ha. Selama 1960-an, kawasan konservasi diperluas untuk 1.344.62 ha. Kemudian, karena tekanan manusia dan perusakan lingkungan di dalam dan sekitar taman nasional, beberapa kawasan hutan bakau hancur. Pada tanggal 28 Februari 1988, daerah itu dinyatakan Cagar Alam (25,4 ha).<ref>SK Menteri Kehutanan No. 095/Kpts-II/88 on 28 February 1988 (Anon 1997)</ref> Pada bulan November 1998, status area ini diubah menjadi 'Suaka Margasatwa (25.02 ha).<ref>SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No 097/Kpts-II/1998</ref>.<ref name="Muara Angke">{{cite web |url=http://www.birdlife.org/datazone/sites/index.html?action=SitHTMDetails.asp&sid=15865&m=0 |title=Muara Angke |author= |date= |work=BirdLife International |publisher=BirdLife International |accessdate=March 24, 2010 |archive-date=2020-02-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200206172527/http://www.birdlife.org/datazone/sites/index.html?action=SitHTMDetails.asp&sid=15865&m=0 |dead-url=yes }}</ref>. Pada bulan November 1998., Status daerah ini berubah menjadi Suaka Margasatwa (25,02 ha). Suaka Margasatwa Muara Angke terdaftar sebagai salah satu cagar alam burung penting di Jawa, melindungi spesies burung seperti bangau susu dan endemik sunda coucal. Suaka Margasatwa Muara Angke saat ini sedang menghadapi isu-isu seperti pemotongan bakau, pencemaran air (khususnya di Sungai Angke), dan permukiman pembangunan di tepi area penalti.<ref>{{cite web |url=http://www.birdlife.org/datazone/sites/index.html?action=SitHTMDetails.asp&sid=15865&m=0 |titlename="Muara Angke |author= |date= |work=BirdLife International |publisher=BirdLife International |accessdate=March 24, 2010 |archive-date=2020-02-06 |archive-url=https:"//web.archive.org/web/20200206172527/http://www.birdlife.org/datazone/sites/index.html?action=SitHTMDetails.asp&sid=15865&m=0 |dead-url=yes }}</ref> .<ref>MacKinnon et.al. 1982</ref>.Suaka Margasatwa Muara Angke terletak di dekat kompleks perbelanjaan Galeri Mediterania atau dekat Muara Karang.
 
Selain area hutan bakau yang dilindungi tersebut, hutan bakau di Kecamatan Penjaringan dimiliki oleh pribadi.<ref>Pemerintah Daerah Jakarta telah memberikan pengusahaan area tersebut kepada PT Murindra Karya Lestari dalam rangka upaya rehabilitasi area tersebut kembali ke kondisi alami aslinya.</ref> Taman Wisata Alam Angke Kapuk (99,82 ha) ini juga dikembangkan sebagai resort ekologi. Taman ini terletak 3 kilometer dari taman pertama. Taman telah dibuka sejak 2010 infrastruktur yang rapi . Hewan yang kita bisa temukan adalah burung Pecuk Ular seperti (Anhinga melanogaster), Kowak Maling (Nycticorax nycticorax), Kuntul besar (Egretta alba) dan beberapa lainnya. Ular, kadal Monitor dan monyet juga dapat ditemukan di sini.<ref>http://www.thejakartapost.com/news/2011/05/23/mangrove-conservation-parks-work-green-alternative.html</ref>